Anda di halaman 1dari 6

SKALA NYERI

Disusun oleh :
Sabrina Agita Ramadhanti
021911044
FISIOTERAPI 2019
SKALA NYERI

Pengertian nyeri

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui
bila seseorang pernah mengalaminya (Potter dan Perry, 2005). Nyeri adalah suatu rasa yang tidak
nyaman, baik ringan maupun berat menurut The International Association for the Study of Pain (IASP).
Nyeri adalah pengalaman yang tidak menyenangkan sensorik maupun emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan resiko atau aktual kerusakan jaringan tubuh, timbul ketika
jaringan sedang rusak

A. Skala nyeri yang digunakan antara lain :


1. Skala nyeri paska operasi (Post Operative Pain skor/POPS )
Digunakan untuk mengkaji nyeri padabayi pada usia 1-7 bulan. Skala ini terdiri dari 10
penilaian dengan masing-masing skor 0-2 dengan rentang skor total 0 untuk nyeri hebat dan
20 untuk tidak nyeri. Adapun variabel yang dinilai adalah tidur (0-2), fleksi jari-jari tangan
maupun kaki (0-2), ekspresi wajah ( 0-2), kemampuan menghisap (0-2), kualitas menangis
(0- 2), suara (0-2), gerakan (0-2), rangsangan (0-2), kemampuan dihibur (0-2), keramahan (0-
2), (Hockenberry & Wilson, 2009)
2. Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Skala nyeri ini mengkaji intensitas nyeri pada bayi dengan rata-rata umur kehamilan 33,5
minggu. Skala terdiri 6 variabel penilaian dengan total skor 0 untuk tidak ada nyeri
sedangkan 7 nilai nyeri hebat. Adapun variabel yang dinilai adalah ekspresi wajah (0-1),
tangan (0-1), menangis (0-2), kaki (0-1), pola pernafasan (0-1), dan kepekaan terhadap
rangsangan 0-1. (Glesper & Richarson, 2006)
3. Cry, Requiring, oxygen, increased vital signs, expression, and sleeplessness (CRIES)
Skala digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri pada bayi dengan umur kehamilan 32
sampai 60 minggu. Skala ini terdiri dari 5 penilaian dengan skor total 0 untuk tidak ada nyeri
dan 10 untuk nyeri hebat. Adapun penilaian tersebut adalah adalah menangis (0-2),
peningkatan kebutuhan oksigen tambahan (0-2), peningkatan tanda vital (0-2), ekspresi (0-
2), tidak bisa tidur (0-2). (Glasper & Richarson, 2006)
4. Pain Ranting Scale (PRS)
Skala digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri pada bayi umur 1-36 bulan. Skala ini terdiri
dari 6 penilaian dengan skor total 0 untuk tidak nyeri dan 5 untuk nyeri hebat. Adapun
penilaian tersebut adalah tersenyum, tidur tidak ada perubahan ketika digerakan maupun
disentuh 0, membutuhkan sedikit kata-kata, gelisah bergerak, menangis (1), perubahan
prilaku, tidak mau makan/minum, menangis dengan periode pendek, Mengalihkan
perhatian dengan bergoyang atau dot (2), peka rangsang tangan dan kaki bergerak-gerak,
wajah meringis (3), mengapai-gapai, meratap dengan nada tinggi, orang itu meminta obat
untuk mengurangi nyeri, tidak dapat mengalihkan perhatihan (4), tidur yang lama terganggu
sentakan, menangis terus menerus, pernafasan cepat dan dangkal (5), (Hockenberry &
Wilson, 2009).
5. Face, leg, Activity, Cry, Consolability Behavioral scale (FLACC)
Skala ini digunakan untuk mengkaji intensitas nyeri pada anak usia 1 bulan-3 tahun (Glasper
&Richardson, 2006) atau 2 bulan - 7 tahun (Hockenberry & Wilson, 2009). Skala ini terdiri
dari 5 penilaian dengan skor total 0 untuk tidak nyeri dan 10 untuk nyeri hebat. Adapun
penilaian tersebut adalah ekspresi muka (0-2), gerakan kaki (0-2,) aktivitas (0-2), menangis
(0-2), kemampuan dihibur (0-2). Adapun hasil skor prilakunya adalah 0; untuk rileks dan
nyaman, 1-3; nyeri ringan / ketidaknyamanan ringan, 4-6 nyeri sedang, 7-10 nyeri berat /
ketidaknyamannan berat (Glesper & Richarson, 2006; Pootts & Mandleco, 2007).

Ada beberapa cara untuk membantu mengetahui akibat nyeri menggunakan skala assessment
nyeri unidimensional (tunggal) atau multidimensi.
Unidimensional: - Hanya mengukur intensitas nyeri - Cocok (appropriate) untuk nyeri akut -
Skala yang biasa digunakan untuk evaluasi pemberian analgetic

- Skala assessment nyeri unidimensional ini meliputi:

• Visual Analog Scale (VAS) Visual analog scale (VAS)

adalah cara yang paling banyak digunakan untuk menilai nyeri. Skala linier ini
menggambarkan secara visual gradasi tingkat nyeri yang mungkin dialami seorang pasien.
Rentang nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda pada tiap
sentimeter .Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan
deskriptif. 7 Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain mewakili
rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Skala dapat dibuat vertikal atau horizontal. VAS
juga dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya/reda rasa nyeri. Digunakan pada pasien anak
>8 tahun dan dewasa. Manfaat utama VAS adalah penggunaannya sangat mudah dan
sederhana. Namun, untuk periode pasca bedah, VAS tidak banyak bermanfaat karena VAS
memerlukan koordinasi visual dan motorik serta kemampuan konsentrasi. Visual Analog
Scale (VAS)
•Verbal Rating Scale (VRS)

Skala ini menggunakan angka-angka 0 sampai 10 untuk menggambarkan tingkat nyeri. Dua
ujung ekstrem juga digunakan pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala reda nyeri
(Gambar 2). Skala numerik verbal ini lebih bermanfaat pada periode pascabedah, karena
secara alami verbal / kata-kata tidak terlalu mengandalkan koordinasi visual dan motorik.
Skala verbal menggunakan kata - kata dan bukan garis atau angka untuk menggambarkan
tingkat nyeri. Skala yang digunakan dapat berupa tidak ada nyeri, sedang, parah.
Hilang/redanya nyeri dapat dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang, sedikit berkurang,
cukup berkurang, baik/ nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini membatasi pilihan kata
pasien, skala ini tidak dapat membedakan berbagai tipe nyeri. 8 Gambar 2. Verbal Rating
Scale (VRS)
• Numeric Rating Scale (NRS)

Dianggap sederhana dan mudah dimengerti, sensitif terhadap dosis, jenis kelamin, dan
perbedaan etnis. Lebih baik daripada VAS terutama untuk menilai nyeri akut. Namun,
kekurangannya adalah keterbatasan pilihan kata untuk menggambarkan rasa nyeri, tidak
memungkinkan untuk membedakan tingkat nyeri dengan lebih teliti dan dianggap terdapat
jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek analgesik. Gambar 3. Numeric Rating
Scale (NRS)
• Wong Baker Pain Rating Scale
Digunakan pada pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka (Gambar 4). 9 Gambar 4. Wong Baker Pain Rating Scale 2.
Multidimensional - Mengukur intensitas dan afektif (unpleasantness) nyeri - Diaplikasikan
untuk nyeri kronis - Dapat dipakai untuk penilaian klinis

- Skala multidimensional ini meliputi:

• McGill Pain Questionnaire (MPQ)

Terdiri dari empat bagian: (1) gambar nyeri, (2) indeks nyeri (PRI), (3) pertanyaan
pertanyaan mengenai nyeri terdahulu dan lokasinya; dan (4) indeks intensitas nyeri yang
dialami saat ini. Terdiri dari 78 kata sifat/ajektif, yang dibagi ke dalam 20 kelompok. Setiap
set mengandung sekitar 6 kata yang menggambarkan kualitas nyeri yang makin meningkat.
Kelompok 1 sampai 10 menggambarkan kualitas sensorik nyeri (misalnya, waktu/temporal,
lokasi/spatial, suhu/thermal). Kelompok 11 sampai 15 menggambarkan kualitas efektif nyeri
(misalnya stres, takut, sifat-sifat otonom). Kelompok 16 menggambarkan dimensi evaluasi
dan kelompok 17 sampai 20 untuk keterangan lain-lain dan mencakup kata-kata spesifi k
untuk kondisi tertentu. Penilaian menggunakan angka diberikan untuk setiap kata sifat dan
kemudian dengan menjumlahkan semua angka berdasarkan 10 pilihan kata pasien maka
akan diperoleh angka total.
• The Brief Pain Inventory (BPI)
Adalah kuesioner medis yang digunakan untuk menilai nyeri. Awalnya digunakan untuk
mengassess nyeri kanker, namun sudah divalidasi juga untuk assessment nyeri kronik.
• Memorial Pain Assessment Card

Merupakan instrumen yang cukup valid untuk evaluasi efektivitas dan pengobatan nyeri
kronis secara subjektif. Terdiri atas 4 komponen penilaian tentang nyeri meliputi intensitas
nyeri, deskripsi nyeri, pengurangan nyeri dan mood. (Gambar 5) Gambar 5. Memorial Pain
Assessment Card
• Catatan harian nyeri (Pain diary) Adalah catatan tertulis atau lisan mengenai pengalaman
pasien dan perilakunya. Jenis laporan ini sangat membantu untuk memantau variasi status
penyakit seharihari dan respons pasien terhadap terapi. Pasien mencatat intensitas nyerinya
dan kaitan dengan perilakunya, misalnya aktivitas harian, tidur, aktivitas seksual, kapan
menggunakan obat, makan, merawat rumah dan aktivitas rekreasi lainnya. Penilaian nyeri
pada pasien anak

Anda mungkin juga menyukai