Anda di halaman 1dari 18

Pembentukan Logam

(Metal Forming)

ISMI CHOIROTIN, ST., MT., MSC


Metal Manufacturing Process

Klasifikasi proses manufaktur (DIN


8580)  6 group utama :
 Primary Shaping
(Pembentukan awal)
 Material Forming
 Dividing (Pemisahan)
 Joining (Penyambungan)
 Modifiying material properties
(modifikasi sifat)
 Coating (Pelapisan)
Definisi

 Proses pembentukan logam (Metal Forming) adalah proses


mengubah bentuk logam dengan suatu gaya pada arah tertentu
tanpa menyisakan serpih (geram)
 Proses pembentukan tergantung pada sifat plasticity (plastisitas),
yakni kemampuan mengalir sebagai padatan tanpa merusak sifat-
sifatnya.
Definisi

Daerah
Plastis
Definisi

Kelebihannya:
 karena padatan, maka tidak perlu perangkat pembawa
cairan
 tidak ada kompleksitas pemadatan (solidifikasi logam).
 Dibanding dengan proses pemesinan, proses pembentukan
menghasilkan sekrap yang lebih sedikit.

Kekurangannya:
 gaya yang diperlukan tinggi,
 mesin dan perkakas mahal,
 sebagai konsekuensi dari kedua hal tersebut maka harus
dalam produksi besar
Klasifikasi
Klasifikasi

Temperatur Pembebanan Benda Kerja

•Hot Working •Tekan •Sheet Metal


•Cold Working •Tarik Tekan Forming
•Warm •Tarik (Lembaran)
Working •Bending •Bulk Metal
Forming
•Shearing
(Bongkahan)
(Geser)
Klasifikasi

Berdasar Temperatur Pengerjaan


1. Hot working
 deformasi dilakukan di atas
temperatur rekristalisasi.
 kondisi temperatur dan laju strain
(regangan) di mana rekristalisasi
terjadi simulatan dengan
deformasi.
 Untuk mencapai ini, suhu
deformasi biasanya di atas 0.6
kali titik cair material pada skala
suhu absolutot
Klasifikasi (berdasar temperature)

2. Cold working
 adalah deformasi di bawah
temperatur rekristalisasi
 kondisi proses recovery tidak
aktif
 Biasanya suhu kerja kurang
dari 0.3 kali suhu leleh benda
kerja
Klasifikasi (berdasar temperature)

 Warm working
 adalah deformasi pada kondisi transisi
 Temperatur kerja antara 0.3 dan 0.6 kali
suhu leleh
Hot Working (Pengerjaan Panas)

Keuntungan
 Beban pengerjaan rendah
Kenaikan suhu berpengaruh terhadap penurunan tegangan yield logam dan
meningkatkan keuletannya.
 Resiko kerusakan rendah
Kurva stress-strain sebenarnya mendatar di atas titik yield dan deformasi dapat
dipakai mengubah secara drastis bentuk logam tanpa takut akan retak atau
diperlukan gaya yang sangat besar.
 Tidak ada efek strain hardening (Pengerasan regangan)
Pada suhu hot working, rekristalisasi mengeliminasi efek dari strain hardening
(pengerasan regang) sehingga tidak ada keniakan signifikan dalam kekuatan
yield atau kekerasan atau penurunan keuletan.
Hot Working (Pengerjaan Panas)

Keuntungan
 Mengurangi atau menghilangkan ketidakhomogenan kimiawi
 Pori-pori dapat direduksi ukurannya selama deformasi
 Struktur metalurgis dapat diubah untuk meningkatkan sifat akhir
 Pada baja pada suhu rekristalisasi deformasi terjadi pada struktur Kristal austenit
FCC yang lemah dan ulet dari pada ferrit BCC yang kuat dan stabil pada suhu
rendah.
Hot Working (Pengerjaan Panas)
Kerugian
 Butuh Panas (Energi lebih)
 Suhu tinggi dari hot working meningkatkan reaksi logam dengan
sekitarnya
 Toleransi yang minimal karena pemendekan termal dan kemungkinan
pendinginan yang tidak uniform
 Struktur metalurgis mungkin juga tidak uniform Karena ukuran butir akhir
tergantung pada reduksi, suhu pada akhir deformasi dan faktor yang lain
yang bervariasi sepanjang benda kerja
 Bila logam dipanaskan ulang tanpa deformasi sebelumnya maka logam
akan mengalami pertumbuhan butir dan penurunan secara konkuren
dalam sifatnya.
Hot Working (Pengerjaan Panas)

 Namun bila logam telah mengalami deformasi sebelumnya


maka struktur yang terdistorsi secara cepat diganti dengan
‘butir bebas rengangan’ baru.
 Bila logam dipanaskan ulang tanpa deformasi sebelumnya
maka logam akan mengalami pertumbuhan butir dan
penurunan secara konkuren dalam sifatnya.
 Namun bila logam telah mengalami deformasi sebelumnya
maka struktur yang terdistorsi secara cepat diganti dengan
‘butir bebas rengangan’ baru.
Cold Working (Pengerjaan Dingin)

 Cold working adalah deformasi


plastis logam di bawah suhu
rekristalisasi. Proses biasanya
pada suhu kamar, tetapi
penaikan suhu ringan biasa
digunakan untuk meningkatkan
keuletan dan mengurangi
kekuatan.
Cold Working (Pengerjaan Dingin)

Keunggulan cold working dibanding hot working


 Tidak diperlukan panas
 Permuakan akhir yang diperoleh lebih bagus
 Kontrol dimensi lebih bagus sehingga sedikit/tidak memerlukan
pemesinan lanjutan
 Produk memiliki kemampuan reproduksi dan mampu tukar yang
lebih bagus
 Sifat kekuatan, kelelahan dan keausan ditingkatkan melalui strain
hardening
 Sifat terarah dapat diberikan
 Problem kontaminasi diminimalisasi
Cold Working (Pengerjaan Dingin)

Kerugian
 Diperlukan gaya yang lebih besar untuk memulai dan menyelesaikan
proses cold work
 Diperlukan perangkat yang lebih berat dan lebih kuat
 Kurang keuletan
 Permukaan logam harus bersih bebas kerak
 Dibutuhkan proses anealing untuk mengembalikan keuletan benda
kerja
 Tegangan sisa yang tak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai