3. Sifat Anisotropis
Isotropis : material yang sifatnya akan sama jika diukur dari
berbagai arah
Anisotropis : material yg properties nya berbeda pada semua
arah
Contoh
- Pada spesimen uji tarik, jika properties material nya sama
pada kondisi penarikan arah lebar dan ketebalan maka
material disebut isotropis
- Jika hasil properties material berbeda saat dilakukan
penarikan arah lebar atau tebalnya
Material Properties
- Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas tinggi artinya benda lebih kaku (keuntungan)
Pada proses pembentukan modulus elastisitas akan
mempengaruhi efek spring back
Modulus elastisitas rendah akan memperbesar efek spring back
Pengaruh Material Properties
2. Anisotropi
Jika harga R besar (baik positif atau negatif), orientasi logam
pada cetakan akan menjadi sangat penting
Hal ini penting pada proses pembentukan daerah corner
(memiliki radius)
Nilai R akan mempengaruhi proses penipisan material saat
dibentuk
Nilai R juka akan berpengaruh pada kontur hasil akhir (berkerut,
bergelombang, dll)
Pengaruh Material Properties
3. Fracture (Patahan)
Bahkan dalam bahan ulet (ductil), fracture
dapat terjadi tiba-tiba saat proses pembentukan
Karakteristik patahan tidak diberikan oleh total
perpanjangan tetapi ditunjukkan oleh luas
penampang permukaan fraktur setelah
spesimen uji mengalami necking dan gagal
(failure).
Karakter ini sulit diukur dalam lembaran tipis dan
akibatnya masalah karena fraktur mungkin tidak
dikenali dengan benar.
Pengaruh Material Properties
4. Homogenitas (Homogenity)
Logam industri tidak pernah sepenuhnya homogen, atau bebas dari cacat lokal.
Cacat mungkin karena variasi dalam komposisi, tekstur atau ketebalan, atau ada
cacat titik tersebut sebagai inklusi. Ini sulit untuk dikarakterisasi dengan tepat.
Inhomogeneity tidak diindikasikan dengan uji tarik tunggal dan bahkan dengan
pengujian berulang
Pengaruh Material Properties