Anda di halaman 1dari 14

PEMBENTUKAN LOGAM

5. Mekanisme Pembentukan Logam (2)


BY:
ISMI CHOIROTIN, ST., MT., MSC
Material Properties

Material properties (sifat material) yang berhubungan dengan


formability
 Tensile test
1. Kurva tegangan – regangan (engineering stress-strain
curve)
2. Kurva tegangan – regangan sesungguhnya ( true stress –
strain curve)
3. Sifat Anisotropis
4. Rate sensitivity
Material Properties

2. Kurva tegangan – regangan sesungguhnya ( true stress – strain curve)


Rumus Tegangan sebenarnya (true stress)

dimana: A = Luasan sesungguhnya pada saat pembebanan (A=w.t)


Dengan pertimbangan volume selama proses pembentukan adalah
konstan, dimana:

Sehingga tegangan sebenarnya


Material Properties

Tegangan juga dapat diperoleh dari persamaan


Material Properties

3. Sifat Anisotropis
Isotropis : material yang sifatnya akan sama jika diukur dari
berbagai arah
Anisotropis : material yg properties nya berbeda pada semua
arah
Contoh
- Pada spesimen uji tarik, jika properties material nya sama
pada kondisi penarikan arah lebar dan ketebalan maka
material disebut isotropis
- Jika hasil properties material berbeda saat dilakukan
penarikan arah lebar atau tebalnya
Material Properties

Untuk material yang propertiesnya bergantung pada arah nya (direction),


bentuk anisotropi nya dinyatakan dalam R value. Pada beberapa kasus sifat
arah ketebalan dikur atau bisa didapat dari perhitungan
Pengaruh Material Properties

Pengaruh material properties pada proses pembentukan:


1. Bentuk kurva tegangan –regangan
- Aspek penting adalah pengerasan-regangan (strain hardening) terutama pada
sheet metal forming. Semakin besar harga strain hardening, maka logam akan
semakin kuat saat dibentuk shg tidak mudah sobek (tear)
- Indikator strain hardening (Semakin tinggi, indikator strain hardening semakin besar
nilai strain hardening):
 Strain hardening index (n)
 Tensile / Yield ratio = TS / σy
 Total Elongation (Etot)
Pengaruh Material Properties

- Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas tinggi artinya benda lebih kaku (keuntungan)
Pada proses pembentukan modulus elastisitas akan
mempengaruhi efek spring back
Modulus elastisitas rendah akan memperbesar efek spring back
Pengaruh Material Properties

2. Anisotropi
 Jika harga R besar (baik positif atau negatif), orientasi logam
pada cetakan akan menjadi sangat penting
 Hal ini penting pada proses pembentukan daerah corner
(memiliki radius)
 Nilai R akan mempengaruhi proses penipisan material saat
dibentuk
 Nilai R juka akan berpengaruh pada kontur hasil akhir (berkerut,
bergelombang, dll)
Pengaruh Material Properties

3. Fracture (Patahan)
 Bahkan dalam bahan ulet (ductil), fracture
dapat terjadi tiba-tiba saat proses pembentukan
 Karakteristik patahan tidak diberikan oleh total
perpanjangan tetapi ditunjukkan oleh luas
penampang permukaan fraktur setelah
spesimen uji mengalami necking dan gagal
(failure).
 Karakter ini sulit diukur dalam lembaran tipis dan
akibatnya masalah karena fraktur mungkin tidak
dikenali dengan benar.
Pengaruh Material Properties

4. Homogenitas (Homogenity)
 Logam industri tidak pernah sepenuhnya homogen, atau bebas dari cacat lokal.
 Cacat mungkin karena variasi dalam komposisi, tekstur atau ketebalan, atau ada
cacat titik tersebut sebagai inklusi. Ini sulit untuk dikarakterisasi dengan tepat.
 Inhomogeneity tidak diindikasikan dengan uji tarik tunggal dan bahkan dengan
pengujian berulang
Pengaruh Material Properties

5. Efek Permukaan (surface effect)


 Kekasaran permukaan logam dan
interaksinya dengan pelumas dan
permukaan perkakas akan
mempengaruhi kinerja dalam
operasi pembentukan, tetapi tidak
akan diukur dalam uji tarik.
 Perlu Tes Khusus untuk
mengeksplorasi sifat permukaan.
Pengaruh Material Properties

5. Efek Permukaan (surface effect)


 Kekasaran permukaan logam dan interaksinya dengan
pelumas dan permukaan perkakas akan mempengaruhi kinerja
dalam operasi pembentukan, tetapi tidak akan diukur dalam uji
tarik.
 Perlu Tes Khusus untuk mengeksplorasi sifat permukaan.
Uji material lain

Untuk menentukan karakter material dalam proses pembentukan tdk hanya


dibutuhkan uji tarik, tapi uji lain juga menentukan :
 Spring Back test
 Hardness Test (Uji kekerasan)
 Hydrostatic bulging test
 Other

Anda mungkin juga menyukai