PENDAHULUAN
dengan adanya pendidikan maka kita bisa menghasilkan sumber daya manusia
yang bermutu dan berkualitas. Selain itu dengan adanya pendidikan maka hal baru
pun dapat dikembangkan secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Sama halnya
seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, yaitu terjadinya perkembangan dalam
tantangan dan rintangan yang terjadi seperti pada saat sekarang ini. Dalam
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
lembaga pendidikan yang memiliki fungsi untuk membentuk peserta didik agar
diwujudkan dengan proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik
1
2
yang memuat aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Salah satu lembaga
berkualitas adalah sekolah. Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan formal yang
Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila tujuan dari pendidikan yang telah
Sudjana (2005:3) menyatakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selain itu Dimyati dan
Mudjiyono (2009: 3) juga menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Oleh karena itu maka dapat
keterampilan, dan sikap yang didapatkan oleh siswa selama mengikuti proses
pembelajaran yang ditunjukkan dengan angka melalui pengujian atau tes dan
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau simbol. Hasil belajar dapat dilihat
dari nilai ulangan, nilai ujian akhir semester, dan nilai akhir semester. Hasil akhir
3
dari setiap siswa tentu berbeda-beda. Ada yang mendapatkan nilai tinggi dan ada
juga yang mendapatkan nilai yang rendah atau dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
pencapaian belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan, yaitu nilai yang
diperoleh dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan disekolah, atau dengan
kata lain nilai yang diperoleh tersebut sesuai atau tinggi dari standar kriteria
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern (dari dalam diri siswa) dan faktor
ekstern (dari luar siswa). Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah (fisiologis),
Sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor sosial dan nonsosial. Faktor sosial
terdiri dari guru, teman sekelas, orang tua, dan masyarakat serta teman
rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, metode mengajar, kurikulum, alat
Hasil belajar merupakan suatu hal yang penting dalam pendidikan dan
dapat dipandang sebagai salah satu ukuran keberhasilan siswa dalam mengikuti
suatu proses belajar. Selain itu hasil belajar juga dapat digunakan sebagai tolak
mengetahui dan memahami konsep pembelajaran. Hasil belajar disini dapat dilihat
dari keterampilan, nilai, dan sikap siswa setelah mengalami proses belajar
belajar siswa di SMP Islam Terpadu Diniyah Al Azhar Jambi yang merupakan
salah satu sekolah menengah pertama yang berada di Kota Jambi. SMP Islam
Terpadu Diniyah Al Azhar Jambi memiliki siswa sebanyak 186 siswa dari kelas
VII-IX. SMP Islam Terpadu Al-Azhar Jambi melaksanakan fungsi sekolah yang
pelaksanaan iklim belajar yang sehat kondusif serta relevan dengan tuntutan
zaman. SMP IT Al- Azhar Jambi menerapkan Kurikulum Diknas (K-13) yang
Agama Islam melalui : Tahfidzul Qur’an, Bahasa Arab, Praktek Ibadah &
Islam Terpadu Diniyah Al Azhar Jambi maka didapatkan data seperti tabel
berikut:
Tabel 1.1 Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII , VIII, IX SMP Islam
Terpadu Diniyah Al Azhar Jambi Tahun Pembelajaran 2018-2019
No Tahun Kelas KKM Jumlah Tuntas Tidak Tuntas
siswa siswa Nilai Siswa Nilai
1 2019 VII 70 60 50 7,85 10 6,50
VIII 70 51 46 8,00 5 6,00
IX 70 75 68 7,75 5 6,00
2 2019 VII 70 51 50 8,25 5 6,75
VIII 70 75 46 8,50 5 6,00
IX 70 61 68 8,50 3 6,50
3 2018 VII 70 75 50 8,50 3 6,75
VIII 70 61 46 8,25 1 6,50
IX 70 52 68 8,50 0
Sumber: Guru IPS
5
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dlihat bahwa nilai ujian semester
mata pelajaran IPS siswa kelas VII-IX IPS pada Tahun 2018- 2019 terjadi
penurunan nilai hasil belajar siswa. Jika kita bandingkan hasil belajar siswa IPS
kelas VII di semester genap pada tahun 2018 dengan semester ganjil di tahun
2019 maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi penurunan, yaitu dari nilai 8,50
menjadi 8,25 dan pada akhir semester di tahun 2019 turun kembali ke nilai 7,85.
Selain nilai, terhadap jumlah siswa yang tidak tuntas juga terjadi peningkatan.
Contohnya siswa kelas VII tahun 2018 hanya 3 orang yang tidak tuntas tetapi
tahun 2019 malah naik menjadi 5 orang pada semester pertama dan bertambah
nilai mata pelajaran IPS di SMP Islam Terpadu Diniyah Al Azhar Jambi pada
Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang hasil
belajarnya memiliki nilai rata-rata di atas KKM semakin menurun. Disini penelti
fokus pada perbandingan nilai untuk mata pelajaran IPS. Dimana pada tahun
tertentu nilai ips siswa diatas KKM, kemudian terjadi penurunan ditahun
berikutnya. Terkait hal tersebut maka Peneliti tertarik untuk meneliti tentang hasil
belajar siswa. Hasil ulangan merupakan bagian dari hasil belajar siswa selama
mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam
6
diri siswa yang meliputi kemampuan yang dimilikinya, seperti motivasi belajar,
minat dan perhatian, disiplin, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor
yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa itu
sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan
tidaknya jalannya suatu pendidikan, karena hasil belajar memiliki fungsi sebagai
pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar yang dimiliki oleh siswa maupun
sekolah. Hasil belajar tersebut dapat diamati dari ketercapaian hasil belajar siswa
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak
diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus menerus dan
sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama
dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari
tugasnya dengan baik dan dapat melakukan perubahan atau perbaikan dalam
pada guru akan memudahkan dalam memilih cara terbaik yang dapat dilakukan
siswa. Seorang guru sangat berpengaruh pada terciptanya proses dan hasil
pendidikan yang berkualitas. Namun faktanya pada saat sekarang ini hal tersebut
masih belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada kurangnya kesiapan guru
8
dalam melakukan persiapan kegiatan belajar mengajar. Salah satu cara untuk
Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola,
struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh
kompetensi pedagogik guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang
menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para
siswa berada pada tingkat yang optimal. Berdasarkan pertimbangan dan analisis di
berperan penting dalam mewujudkan hasil belajar siswa yang maksimal. Melihat
berbagai kemampuan pedagogik yang ada, tampak bahwa untuk menjadi guru
sejatinya bukanlah hal yang mudah. Guru adalah desainer masa depan anak.
perlakuan bisa berdampak fatal terhadap perkembangan anak, yang tidak hanya
dan kompleks. Semua ini mau-tidak mau menghendaki adanya perubahan yang
didik yang di dalamnya mengandung implikasi kuat terhadap perubahan peran dan
9
tugas yang dilakukan oleh guru. Karena itu, saat ini pemerintah sedang berusaha
menata dan membenahi profesi guru ini, mulai dari proses pendidikan calon guru
(penataan LPTK), saat mengawali karir guru (program induksi), dan selama
pedagogik yang baik serta mampu mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
rangka pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan. Kualitas guru yang baik
Seorang guru diharapkan tidak hanya dapat mengajar saja, akan tetapi dalam
proses belajar mengajar harus dapat membangkitkan motivasi, hasrat, dan gairah
Selain guru, teman sebaya juga menjadi salah satu faktor eksternal sosial
teman sebaya merupakan anak atau remaja yang mempunyai tingkat umur dan
tingkat kedewasaan yang sama. Fungsi utama dari teman sebaya ini adalah
antara dunia dalam keluarga dengan dunia di luar keluarga, sehingga hubungan
dengan teman sebaya dapat memberikan pengaruh yang signifikan, seperti teman
sebaya yang buruk dapat membawa anak ke perilaku yang buruk juga. Begitu
10
perkembangan hasil belajar. Jika hubungan yang terjadi adalah dengan teman
sebaya yang positif maka dampaknya juga akan positif dan jika hubungannya
Ada berbagai jenis teman sebaya dengan berbagai tipe. Mereka memiliki
berpengaruh besar dalam berbagai hal seperti pola pergaulan dalam lingkungan,
khususnya pada prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat berpengaruh positif
maupun negatif terhadap prestasi belajar siswa, tergantung diri mereka sendiri
sepermainannya.
minuman keras, maka siswa tersebut cenderung akan melakukan hal yang sama
dengan teman sepermainannya, dan hal seperti inilah yang seharusnya dihindari
dari pergaulan anak atau remaja pada jaman sekarang karena dapat berpengaruh
besar terhadap prestasi belajar siswa. Meskipun tidak sepenuhnya, setidaknya hal
tersebut dapat mendorong dirinya untuk melakukan hal yang sama seperti yang
remaja merupakan masa dimana mereka mencari jati diri mereka dan bisa
dikatakan pada masa ini remaja memiliki pemikiran yang tidak stabil, baik dalam
seperti yang telah dijabarkan diatas saja, namun ada pula pengaruh dari sisi
positifnya juga. Teman sebaya yang bersifat positif sangat mempengaruhi proses
Terkadang siswa lebih suka mengikuti gaya dan tingkah laku dari teman-
temannya. Misalnya saja, siswa yang berteman dengan siswa yang rajin maka
siswa tersebut juga akan memiliki sikap rajin, dan sebaliknya. Saat masa remaja
kedekatan siswa dengan teman sebaya lebih intensif dari pada kedekatan dengan
merupakan pengaruh terbesar dari tingkah laku remaja. Penelitian yang dilakukan
oleh Retno Singga Dewi (2015) menunjukkan bahwa lingkungan teman sebaya
18,8%. Hal ini diperkuat dengan penelitian menurut Evi Anggraini (2014) bahwa
pergaulan teman sebaya berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar mata
Pengaruh teman sebaya dapat terjadi dimana saja, salah satunya yaitu
pengaruh teman sebaya di dalam kelas. Siswa seringkali sulit untuk fokus dalam
belajar. Biasanya hal tersebut disebabkan oleh teman yang mengajak mengobrol,
sehingga hal tersebut berdampak pada pemahaman materi yang disampaikan oleh
guru. Ada juga siswa yang membuat kelompok-kelompok tertentu dalam satu
12
kelas. Selain itu terkait dengan tugas yang diberikan guru. Siswa biasanya
mengerjakan tugas jika temannya juga mengerjakan tugas. Oleh karena itu
lingkungan teman sebaya menjadi salah satu faktor penyebab siswa dapat
pihak sekolah dan orang tua siswa. Kenyataan yang ada sekarang ini adalah orang
sekolah. Orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang menyebabkan
kurangnya perhatian yang mereka berikan dan cenderung acuh terhadap kegiatan
belajar anak. Seseorang dididik dan dibimbing dalam keluarga yang kurang kasih
sayang dan kurang perhatian, maka siswa tersebut akan tumbuh dan berkembang
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang baik bukan hanya menjadi
tanggung jawab pihak sekolah, akan tetapi peran keluarga juga turut berkontribusi
belajarnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hasbullah (2011: 38) yang
pertama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat
didikan dan bimbingan dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena
belajar anak, seperti yang dinyatakan Slameto (2010: 60-64) “Siswa akan
13
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
orang tua, dan latar belakang kebudayaan”. Dalyono (2012: 59) juga
keberhasilan belajar. Anak yang menerima perhatian lebih dari orang tua dalam
proses kegiatan belajarnya akan lebih termotivasi untuk lebih giat dalam
mendukung proses belajar anak dapat menyebabkan hasil yang diperoleh, seperti
Terhadap Hasil Belajar Siswa IPS SMP Islam Terpadu Al Azhar Jambi”.
1.2 RumusanMasalah
guru terhadap hasil belajar IPS Siswa SMP Islam Terpadu Al Azhar
Jambi?
2. Apakah terdapat pengaruh teman sebaya terhadap hasil belajar IPS Siswa
potensi siswa.
1.4 TujuanPenelitian
Jambi.
15
terhadap hasil belajar IPS Siswa SMP Islam Terpadu Al Azhar Jambi.
b. Bagi Sekolah
1.6 Definisi
evaluasi pembelajaran
perilaku individu.
tanggung jawab.
lingkungan sekolah baik dalam kelas maupun diluar kelas. Hasil belajar