Anda di halaman 1dari 3

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Istri dan anak merupakan anugrah yang Allah berikan kepada kita. Allah menjadikan
sebagian kenikmatan dunia ada pada keduanya sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman:
ِ َ‫ات ِمن النِّس ِاء والْبنِين والْ َقن‬
‫اطي ِر ال ُْم َق ْنطََر ِة ِم َن‬ ِ ‫الش َهو‬ ِ ‫ُزيِّ َن لِلن‬
ََ َ َ َ َ َ َّ ‫ب‬ ُّ ‫َّاس ُح‬
‫ث‬ِ ‫َّة والْ َخ ْي ِل الْمس َّوم ِة واأْل َْنع ِام والْحر‬ ِ ِ ِ ‫الذه‬
َ َّ
َْ َ َ َ َ َ ُ َ ‫ب َوالْفض‬
‫الد ْنيَا َواللَّهُ ِع ْن َدهُ ُح ْس ُن ال َْمآب‬
ُّ ‫ْحيَ ِاة‬
َ ‫ك َمتَاعُ ال‬َ ِ‫ذَل‬
“Dijadikan terasa indah dalam padangan manusia kecintaan terhadap apa saja yang
diinginkan berupa wanita, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk
emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternajk dan sawah lading. Itu adalah
kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik” (QS. Ali
Imran : 14)

Keberadaan istri dan anak dapat menjadi qurrotu ‘ain/ penyejuk hati bagi kita. Allah
Ta’ala berfirman mengkisahkan ’ibadurrohman :
‫اجنَا َوذُ ِّريَّاتِنَا ُق َّر َة أَ ْعيُ ٍن‬ِ ‫والَّ ِذين ي ُقولُو َن ر َّبنَا َهب لَنَا ِمن أَ ْزو‬
َ ْ ْ َ ََ َ
‫ين إِ َم ًاما‬ ِ ‫واجعلْنَا لِل‬
َ ‫ْمتَّق‬
ُ َْ َ
“ibadurrohman itu berdoa kepada Allah, “Wahai Rob kami, anugrahkanlah
pasangan-pasangan kami dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati kami dan
jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-
Furqon : 74)

Namun, keberadaan istri dan anak pun bisa juga menjadi musuh. Allah berfirman
‫وه ْم‬
ُ ‫اح َذ ُر‬ ِ ِ ‫ياأ َُّي َها الَّ ِذين آمنُوا إِ َّن ِمن أَ ْزو‬
ْ َ‫اج ُك ْم َوأ َْواَل د ُك ْم َع ُد ًّوا لَ ُك ْم ف‬ َ ْ َ َ َ
“Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anak
kalian ada yang menjadi musuh bagimu 1 maka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka” (QS At-Taghobun : 14)

Keberadaan istri dan anak bagi kita mengharuskan kita untuk menjaga mereka.

Allah berfirman :
‫س ُك ْم َوأ َْهلِي ُك ْم نَ ًارا‬
َ ‫ف‬
ُ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫وا‬ُ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫آم‬
َ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َّ‫ياأ َُّيها ال‬
َ َ
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka*
(QS. At-Tahrim : 6)

1
Menjerumuskan kalian ke dalam maksiat
Dan kita pasti akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
‫كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته‬
“Masing-masing dari kalian adalah pemimpin dan masing-masing dari kalian akan
dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin” (HR. Al-Bukhari)

Kaum muslimin rahimakumullah,


Untuk mengamalkan perintah Allah : ‫ارا‬
ً َ‫ن‬ ‫س ُك ْم َوأ َْهلِي ُك ْم‬
َ ‫ قُوا أَْن ُف‬maka
Seorang laki-laki harus mengilmui terlebih dahulu apa saja yang menjerumuskan ke
dalam neraka dan apa saja yang menyelamatkan dari neraka. Bagaimana mungkin
seseorang akan menjaga keluarganya kalau dirinya sendiri tidak berilmu. Tentunya,
ilmu tentang perkara ini hanya bisa didapatkan jika seseorang itu mempelajari islam
secara benar.

Kemudian, setelah dirinya mengilmuinya maka dia sendiri mengajari keluarganya


atau jika tidak mampu mengajari sendiri maka dia bisa memfasilitasi keluarganya
untuk mengikuti ta’lim atau menyekolahkan putra-putrinya ke lembaga pendidikan
islam yang terpercaya.

Kaum muslimin rahimakumullah,


Ketahuilah saking pentingnya penjagaan keluarga, Allah perintahkan Nabi
Muhammad agar menyuruh keluarga beliau untuk mengerjakan sholat dan bersabar,
dalam firmanNya
‫اصطَبِ ْر َعلَْي َها‬ ِ َّ ِ‫ك ب‬َ َ‫وأْ ُم ْر أ َْهل‬
ْ ‫الصاَل ة َو‬
“Dan perintahkan keluargamu untuk mengerjakan shalat dan bersabarlah dalam
mengerjakannya” (QS. Taha : 132).

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa kewajiban paling penting setelah
syahadat adalah shalat. Perhatian Nabi Muhammad terhadap shalat demikian besar
bahkan Nabi perintahkan kepada para wali agar mengajari shalat jika anak sudah
berusia 7 tahun dan memperbolehkan orang tua memukul anaknya yang tidak
mengerjakan sholat jika usianya sudah 10 tahun.

Selain itu, seorang laki-laki harus memperhatikan pergaulan keluarganya. Dengan


siapa saja mereka bergaul. Sebab kawan bergaul bisa memberikan pengaruh yang
kuat kepada kepribadian mereka, baik pengaruh positif apalagi pengaruh negatif.

Kemudian, seorang laki-laki harus berusaha memastikan bahwa nafkah yang dia
berikan kepada keluarganya benar-benar halal. Sehingga fisik mereka benar-benar
tumbuh dari rizki yang halal. Dan seseorang laki-laki haruslah khawatir jika ada
nafkah yang haram yang diberikan kepada keluarganya.

Lihatlah bagaimana respon Nabi ketika dia melihat cucu beliau, Hasan bin Ali bin Abi
Thalib memakan 1 biji kurma zakat, maka beliau langsung mencegahnya dan
memerintahkan cucunya agar jangan memakannya. Kisah ini diriwayatkan oleh
imam Bukhari dan Muslim
َ َ‫عن أبي هرير َة رضي اللَّه عنه ق‬
:‫ال‬
‫جعلها في‬ ِ َّ ‫علي رضي اللَّه ع ْنهما تَمرةً ِمن تَم ِر‬
َ َ‫الصدقَة ف‬ ْ ْ ُ ٍّ ‫بن‬
ُ ‫الحسن‬
ُ ‫أَخذ‬
‫ أَما‬،‫ إِ ْرِم بِ َها‬،‫ "كِ ْخ كِ ْخ‬:‫وسلَّم‬ ِ
َ ‫صلّى اهللُ َعلَْيه‬ َ ‫رسول اللَّه‬
ُ َ ‫فِ ِيه َف َق‬
‫ال‬
َ ‫علِ ْم‬
َّ ‫ت أَنَّا ال نأْ ُك ُل‬
"‫الصدقةَ!؟‬
Dari Abu Hurairah berkata,
“Hasan bin Ali radhiyallahu ’anhuma mengambil 1 biji kurma zakat lalu meletakanya
ke mulutnya maka Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Buanglah
kurma itu, bukankah kamu tahu kalau kita (ahlul bait) tidak boleh makan dari harta
zakat” (HR. Bukhari-Muslim)

Kaum muslimin rahimakumullah,


Terkhusus di zaman ini, untuk mengamalkan perintah Allah :
َ ‫قُ ((وا أَْن ُف‬
‫س( ( ُك ْم‬
‫(ارا‬ ِ
ً ( (َ‫ َوأ َْهلي ُك ْم ن‬memiliki tantangan tersendiri. Ditambah lagi, dengan hadirnya
smartphone yang semakin canggih yang menyuguhkan kepada berbagai konten.
Konten yang baik maupun konten yang buruk seakan-akan beradu cepat-cepatan
agar sampai kepada kita. Jika kita tidak membekali diri kita dan keluarga kita dengan
ilmu agama yang mantap maka dikhawatirkan terjerumus ke dalam neraka tanpa kita
sadari.

Karena itu, kepada para ayah bijaklah anda dalam memberikan smartphone untuk
putra-putri anda. Pertimbangkan baik-baik maslahat dan madhorotnya jika anda
ingin membelikan mereka smartphone. Awasi mereka!. Cek selalu isi smartphone
mereka. Ingat, kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai