Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN BENCANA

DAMPAK PSIKOSIAL PADA KORBAN BENCANA


Dosen Pengampu: Ns. Zulmah Astuti, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Fathimah az zahra 17111024110042
2. Hairunisa Agustina 17111024110043
3. Hanny Anggraini 17111024110044
4. Isdayanti 17111024110202
5. Jihan Febriyanti 17111024110051

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2020
DAMPAK PSIKOSIAL PADA KORBAN BENCANA DALAM JURNAL

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 menjelaskan bahwa bencana ialah sebuah rangkaian
kejadian yang mengganggu dan mengancam penghidupan dan kehidupan masyarakat sekitar yang
disebabkan oleh faktor alam, non alam, atau faktor manusia yang menelan korban jiwa manusia,
rusaknya lingkungan, kehilangan harta benda, dan dampak pada psikologis.

Indonesia adalah negara yang rawan akan bencana alam. Kondisi tersebut membuat Indonesia
dilanda oleh bencana alam yang datang silih berganti setiap tahunnya. Berdasarkan data yang
dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebutkan bahwa selama
tahun 2019 mulai dari 1 Januari 2019 sampai 23 Desember 2019 terdapat 3.721 kejadian bencana
alam di seluruh Indonesia. Dari fenomena alam tersebut dapat membuktikan Indonesia adalah
negara yang rawan akan bencana alam.

Tidak dapat dipungkiri dengan banyaknya bencana alam yang terjadi tersebut menimbulkan banyak
sekali dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, di antaranya timbulnya korban jiwa yang tidak
sedikit, hilangnya harta benda, kerusakan lingkungan, dan terganggunya fungsi psikologis para
korban bencana alam.

bencana memiliki akibat yang cukup fatal yaitu dampak psikologis. Dampak psikologis dipengaruhi
oleh interaksi perubahan atau gangguan fisik, psikologi, situasi sosial, dan masalah yang bersifat
material.

Endiyono dan Novi Isnaini Hidayah ( 2018 ) di dalam jurnalnya Yang berjudul “ Gambaran Post
Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah Longsor Di Dusun Jemblung Kabupaten
Banjarnegara ” menjelaskan bahwa Bentuk kerugian yang secara non-fisik seperti trauma terhadap
peristiwa yang pernah dialami merupakan salah satu dampak psikologis yang sering ditemui pada
masyarakat korban bencana alam adalah Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD merupakan
suatu sindrom yang dialami oleh seseorang yang mengalami kejadian traumatik. Kondisi demikian
akan menimbulkan dampak psikologis berupa gangguan perilaku mulai dari cemas yang berlebihan,
mudah tersinggung, tidak bisa tidur, tegang, dan berbagai reaksi lainnya. Gangguan stress pasca
trauma (PTSD) kemungkinan berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun atau sampai beberapa
dekade dan mungkin baru muncul setelah beberapa bulan atau tahun setelah adanya pemaparan
terhadap peristiwa traumatic. Hasil penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa sebagaian besar
responden di Desa Rata Suren Dusun Ngambal Kabupaten Banjarnegara mengalami PTSD. Perlu
upaya peningkatan kesehatan psikologis khususnya pada responden yang mengalami PTSD berupa
terapi psikologis sehingga mengurangi gejala PTSD pada masyarakat yang terdampak bencana.

Kemudian Zurriyatun Thoyibah, dkk (2019) juga menjelaskan dalam jurnalnya yang berjudul
“Gambaran Dampak Kecemasan dan Gejala Psikologis pada Anak Korban Bencana Gempa Bumi di
Lombok ” dampak psikososial yang dapat ditemukan pada korban anak setelah bencana alam gempa
bumi diantaranya yaitu pertama terjadinya perubahan sikap seperti anak menjadi lebih sensitif,
mudah menangis, mudah marah, apabila mendengar sesuatu yang bergemuruh langsung panik dan
menangis, sering khawatir masuk rumah, yang awalnya ceria dan cerdas setelah gempa lebih banyak
diam dan menarik diri. Gejala-gejala kecemasan klinis yang dialami anak dapat mengarah pada gejala
PTSD. Dalam hasil penelitian ini menunjukan sebagaian besar responden anak-anak termasuk
kategori kecemasan normal 85,11%, sedangkan 14,89% termasuk dalam kategori kecemasan klinis.
Hasil studi kualitatif menunjukkan bahwa terjadi perubahan sikap pada anak-anak, seperti anak
menjadi lebih sensitive, mudah menangis, mudah marah, anak-anak mudah panik dan menangis jika
mendengar sesuatu yang bergemuruh, anak sering khawatir masuk rumah, mereka yang awalnya
ceria namun setelah gempa terjadi anak lebih banyak pendiam dan menarik diri. Dapat disimpulkan
bahwa gempa bumi yang terjadi menyebabkan terjadinya gejala kecemasan klinis pada sebagaian
anak-anak, yang dimanfestasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupaun di sekolah.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan terapi yang tepat bagi anak-anak korban
bencana agar dampak psikologis yang dialami dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Endiyono & Novi Isnaini Hidayah. Gambaran Post Traumatic Stress Disorder Korban Bencana Tanah
Longsor Di Dusun Jemblung Kabupaten Banjarnegara. 2018. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Kesehatan, Vol 16 No 3, DESEMBER 2018.

Thoyibah, Zurriyatun dkk. Gambaran Dampak Kecemasan dan Gejala Psikologis pada Anak Korban
Bencana Gempa Bumi di Lombok. 2019. Journal of Holistic Nursing and Health Science Volume 2, No.
1, Juni 2019 (Hal. 31-38)

Anda mungkin juga menyukai