Anda di halaman 1dari 15

PERILAKU MEROKOK PADA PEREMPUAN DI PERKOTAAN

(Studi Kasus Mahasiswi Di Kota Pekanbaru)

Oleh : Devi Kurniafitri/1101112208


email : Devikurniafitri10@gmail.com
Pembimbing : Dra.Hesti Asriwandari,M.Si
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau Pekanbaru
Kampus Bina Widya Jl.HR.Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax 0761-63272

ABSTRAK

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana


Perilaku Merokok pada Perempuan di Perkotaan dengan Studi Kasus Mahasiswi yang ada di
Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode Accidental Sampling. Informan dalam
penelitian ini adalah perempuan yang berstatus sebagai mahasiswi yang ada di kota
Pekanbaru. informan berjumlah 5 orang yaitu mahasiswi yang merokok secara sembunyi-
sembunyi dan terang-terangan. Analisis data yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif.
Dengan penyaringan data melalui observasi dan wawancara. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori tentang gaya hidup dan teori gender. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa perilaku merokok yang dilakukan oleh mahasiswi yang ada di kota
Pekanbaru berawal dari pengetahuan mereka terhadap rokok berasal dari keluarga mereka
sendiri. Perilaku merokok yang dilakukan oleh mahasiswi di kota Pekanbaru disebabkan oleh
kurangnya kontrol orangtua dan diperkuat dengan pengaruh dari lingkungan atau teman
sebaya. Penelitian ini juga menggambarkan bahwa mahasiswi merokok yang ada di kota
Pekanbaru tergolong dalam perokok ringan karena rokok yang dikonsumsi terbilang sedikit
dengan pertimbangan rasa, harga, dan keadaan ekonomi mereka. Penelitian ini juga
menyimpulkan bahwa mahasiswi yang merokok pada dasarnya mempunyai pengetahuan
tentang dampak negatif dari perilaku merokok. Mereka mengabaikan berbagai macam
peringatan dengan alasan kebiasaan merokok yang mereka lakukan tidak membawa dampak
buruk bagi mereka.
Kata Kunci : Perilaku, Merokok, Mahasiswi

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 1


SMOKING BEHAVIOR OF WOMEN IN URBAN AREAS
(Case Study Of Students In The City Pekanbaru)

By : Devi Kurniafitri
email : Devikurniafitri10@gmail.com
Supervisor : Dr.Hesti Asriwandari,M.Si
Department of Sociology Faculty of Social and Political Science Universitas Riau Pekanbaru
Campus Bina Widya Jl.HR.Soebrantas Km.12,5 New Pekanbaru Simpang 28293 T
el / Fax 0761-63272

ABSTRACT

The problem discussed in this study is to describe how the smoking behavior of
women in urban areas with existing case studies student in town Pekanbaru. this study uses
DFFLGHQWDO VDPSOLQJ ,QIRUPDQWV LQ WKLV VWXG\ ZHUH ZRPHQ¶V VWDWXV DV D VWXGHQW LQ WRZQ
Informants are 5 people that students who smoked secretly and openly. Data analysis is
Qualitative Descriptive. By filtering the data through Observation and Interviews. The theory
used in this research is the theory about the Lifestyle and Gender Theory. From the study it
can be concluded that smoking behavior conducted by the student in the city of Pekanbaru
came from their own. Smoking behavior conducted by a student in the city Pekanbaru caused
by the lack of parental control and strengthened the influence of the environment or peers.
The study also illustrates that the student smoking in the city of Pekanbaru classified in light
smokers because cigarettes consumed relatively little with consideration of taste, price, and
their economic cirucumstances. The study also concluded that students who smoke basically
have the knowledge about the negative effects of smoking behavior. They ignore the habit
that they do not bring harm to them.
Keywords : Behaviour, Smoke, Students

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 2


PENDAHULUAN ³6LVZD´ 0DKD EHUDUWL VDQJDW DPDW GDQ
besar. Sedangkan siswa berarti murid atau
Rokok adalah hasil olahan SHODMDU .DWD ³0DKD´ \DQJ PHQJLNXWL
tembakau dibungkus cerutu ataupun ³6LVZD´ WHUQ\DWD PHPEHULNDQ SHUVHSVL
bentuk lainnya yang dihasilkan dari tersendiri dalam masyarakat yang memiliki
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana kekuatan intelektual moral serta
Rucita dan spesies lainnya atau sintesisnya religiusitas yang tinggi, memiliki ilmu
yang mengandung Nikotin dan Tar dengan pengetahuan dari proses pembelajarannya
atau tanpa bahan tambahan. Rokok untuk memyempurnakan menjadi yang
merupakan silinder dari kertas berukuran lebih baik, memiliki otonomi tinggi dan
panjang antara 70 hingga 120 mm tidak bergantung pada pihak manapun dan
(Bervariasi tergantung negara) dengan punya idealisme sehingga jarang memiliki
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun- kepentingan politik tertentu. Mahasiswa
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok harus memiliki kepekaan yang tinggi
dibakar pada salah satu ujungnya dan terhadap fenomena sosial yang terjadi di
dibiarkan membara agar asapnya dapat masyarakat.
dihirup lewat mulut pada ujung lain (PP
No.19 Tahun 2003). Perilaku para mahasiswi yang
merokok pun bermacam-macam dan
Bahaya rokok memang dapat tentunya memiliki tujuan yang berbeda-
menyerang kepada siapa saja, namum beda. Ada diantara mereka yang merokok
risiko terbesar dari merokok lebih secara terang-terangan dan banyak pula
mengancam para wanita. perokok wanita yang secara sembunyi-sembunyi.
berisiko 25 persen lebih tinggi daripada
perokok pria. Perokok wanita memiliki Fenomena merokok dapat kita
risiko ganda terhadap penyakit jantung dan temukan seperti pada mahasiswi yang ada
kanker paru-paru bila dibandingkan di kota Pekanbaru. Adapun fenomena
dengan perokok pria. Penyebabnya karena seputar rokok yang terjadi pada
wanita memiliki berat badan dan saluran Mahasiswi, antara Lain :
darah yang lebih kecil dari pria. Bahaya
merokok pada wanita antara lain: Merusak a. Adanya peringatan rokok yang
kulit, mengganggu sistem reproduksi, membahayakan kesehatan seperti yang
mengganggu siklus menstruasi termasuk tercantum dengan jelas dalam setiap
timbulnya rasa nyeri, menurunkan bungkusan rokok telah diabaikan oleh
kesuburan, meningkatkan risiko terkena mahasiswi kota Pekanbaru.
kanker payudara, rahim, dan kanker paru-
b. Walaupun mengetahui budaya
paru, mengganggu pertumbuhan janin
merokok tidak sesuai dengan budaya
dalam rahim, menganggu kelancaran ASI,
Timur untuk kalangan wanita, namun
keguguran, hingga kematian janin.
mahasiswi tetap melakukan kebiasaan
Fenomena diatas merupakan merokok bahkan didepan umum sekalipun
fenomena yang terjadi di kalangan tanpa ada rasa malu.
masyarakat secara umum, dan hal ini juga
Seperti yang kita ketahui,
terjadi pada kelompok masyarakat yang
mahasiswi di anggap sebagai elemen
mempunyai strata yang sangat disegani di
masyarakat yang memiliki kekuatan
kalangan masyarakat pada umumnya yaitu
intelektual moral serta relegiusitas yang
Mahasiswa. Mahasiwa adalah panggilan
tinggi, dalam hal ekonomi umumnya
untuk orang yang sedang menjalani
mahasiswi masih bergantung pada kedua
pendidikan di Universitas atau Perguruan
orangtua untuk memenuhi kebutuhan
Tinggi. Secara etimologis, mahasiswa
mereka. Sebagai kaum intelektual yang
terdiri DWDV GXD NDWD \DLWX ³0DKD´ GDQ

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 3


belum memiliki penghasilan tetap, image a. Untuk mengetahui bagaimana
perokok sangat tidak pantas bagi aktivitas mahasiswi yang merokok di kota
mahasiswi apalagi memandang dirinya Pekanbaru.
sebagai kaum perempuan yang memang
bukan hakikatnya sebagai perokok, karena b. Untuk mengetahui apa makna
pada umumnya uang yang di pergunakan image negatif bagi mahasiswi kota
untuk membeli rokok yang jelas-jelas Pekanbaru.
kurang bermanfaat adalah hasil kerja keras
Berdasarkan tujuan penelitian yang
orangtua yang seharusnya dipergunakan
dikemukakan di atas maka terdapat pula
untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Pada
manfaat penelitian, adapun manfaat
kenyataannya justru banyak mahasiswi
penelitian ini adalah :
yang masih merokok di tempat-tempat
umum dengan santai dan tidak a. Sebagai bahan informasi awal dan
memperdulikan lingkungan sekitar, menjadi tolok ukur bagi mereka yang
meskipun mereka mengetahui tentang berkeinginan untuk melakukan penelitian
dampak buruk dari perilaku merokok yang sama.
mereka di tempat umum. Begitu pula bagi
mereka yang mengkonsumsi rokok secara b. Dapat menambah wawasan dalam
sembunyi-sembunyi. ilmu sosial khususnya sosiologi.

Melihat fenomena yang ada, saya


tertarik untuk melakukan penelitian
WHQWDQJ ³3HULODNX 0HURNRN GL .DODQJDQ TINJAUAN PUSTAKA
Mahasiswi (Studi Kasus di Kota Penjelasan Mengenai Rokok
3HNDQEDUX ´ 0XGDK-mudahan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita Definisi Rokok
semua.
Rokok adalah hasil olahan
Rumusan Masalah tembakau dibungkus cerutu ataupun
bentuk lainnya yang dihasilkan dari
Kebiasaan merokok yang pada tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana
umumnya menjadi aktivitas para lelaki Rucita dan spesies lainnya atau sintesisnya
namun sekarang juga dilakukan oleh yang mengandung Nikotin dan Tar dengan
kalangan wanita termasuk mahasiswi yang atau tanpa bahan tambahan. Rokok
ada di kota Pekanbaru. Berdasarkan latar merupakan silinder dari kertas berukuran
belakang yang penulis paparkan diatas, panjang antara 70 hingga 120 mm
masalah yang ingin di teliti yaitu : (Bervariasi tergantung negara) dengan
a. Bagaimana aktivitas merokok pada diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
perempuan di perkotaan? daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan
b. Bagaimana pandangan perokok dibiarkan membara agar asapnya dapat
mengenai image negatif perempuan dihirup lewat mulut pada ujung lain (PP
merokok? No.19 Tahun 2003).

Tujuan dan Manfaat Penelitian Zat yang Terkandung di Dalam Rokok


dan Dampaknya
Berdasarkan latar belakang dan
permasalahan yang telah di kemukakan, Rokok mengandung zat-zat yang dapat
maka penelitian ini bertujuan : menyebabkan kanker. Di dalam rokok
terkandung zat adiktif, yaitu bahan yang
penggunaannya dapat menimbulkan

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 4


ketergantungan psikis. Asap rokok 3. Perilaku merokok yang adiktif.
mengandung kurang lebih 4000 bahan Oleh green di sebut sebagai psychological
kimia yang 200 diantaranya beracun dan addition.
43 jenis lainnya dapat menyebabkan
kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang 4. Perilaku merokok yang sudah
sangat berbahaya diantaranya yaitu karbon menjadi kebiasaan.
monoksida, amoniak, asam hidrosianat,
Teori Gaya Hidup (Life Style)
nitrogen oksida dan formaldehid.
Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, Istilah pada gaya hidup (style of
karbarzol dan kresol. Dan zat-zat pemicu life) memiliki arti sosiologis yang lebih
kanker lainnya. Secara medis seseorang terbatas dengan merujuk pada gaya hidup
yang merokok kemungkinan besar terkena yang khas dari berbagai kelompok status
kanker paru-paru dan jenis kanker lainnya, tertentu, dalam budaya konsumen
meskipun dampaknya tidak instan. Tar kontemporer istilah ini mengkonotasikan
dalam asap rokok memperbesar peluang ekspresi diri, serta kesadaran diri yang
terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi semu. Tubuh, busana, bicara, hiburan saat
yang paling sering terjadi yang disebabkan waktu luang, pilihan makanan dan
oleh plak bakteri dan faktor lain yang minuman, rumah kendaraan, dan pilihan
dapat menyebabkan bertumpuknya plak di hiburan, dan seterusnya dipandang sebagai
sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada indikator dari pemilik atau konsumen
permukaan gigi dan akar gigi sehingga (Fearstone, 2005).
permukaan ini menjadi kasar dan
mempermudah perlekatan plak. Dari Teori Gender
beberapa penelitian yang telah dilakukan
plak dan karang gigi lebih banyak Gender berubah dari waktu ke waktu
terbentuk pada rongga mulut perokok karena adanya perkembangan yang
dibandingkan dengan bukan perokok. mempengaruhi nilai-nilai dan norma-
Penyakit jaringan pendukung gigi yang norma masyarakat tersebut. Sedangkan
parah, kerusakan tulang penyokong gigi jenis kelamin adalah perbedaan bentuk,
dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi sifat, dan fungsi biologis laki-laki dan
pada perokok dari pada bukan perokok. perempuan yang menentukan perbedaan
peran mereka dalam menyelenggarakan
Perilaku merokok terus upaya meneruskan garis keturunan.
berkembang adalah salah satu bukti bahwa Perbedaan ini terjadi karena mereka
rokok telah menjadi budaya bagi bangsa memiliki alat-alat untuk meneruskan
ini. Menurut Silvan Tomkins ada empat keturunan yang berbeda, yang disebut alat
tipe perilaku merokok berdasarkan reproduksi. Biasa dibedakan antara laki-
management of affect theory, keempat tipe laki dan perempuan. Tapi tidak hanya
tersebut adalah : berdasarkan aspek biologis saja jenis
kelamin dibedakan, melainkan juga
1. tipe perokok yang dipengaruhi oleh berdasarkan kesehatan fisik, neurologis,
perasaan positif. Green menambahkan 3 psikologis, agresi, serta sistematis &
sub tipe ini :
Konsep Operasional
a. Pleasure Relaxation
Untuk menyamakan pandangan
b. Stimulation to pik them up. dan menghindari persepsi yang berbeda,
maka penulis akan mengemukakan
c. Pleasure of handling the cigarette.
beberapa batasan sehubungan dengan
2. Perilaku merokok yang permasalahan yanh hendak di teliti, yaitu :
dipengaruhi oleh perasaan negatif.

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 5


1. Perokok Perempuan Jenis Data
2. Tempat Merokok Data yang di ambil dari penelitian
ini adalah :
3. Aktivitas Merokok
1. Data Primer
4. Pandangan Perokok
2. Data Sekunder
METODE PENELITIAN
Analisa Data
Metode Penelitian
Analisis data adalah proses
Dalam penelitian ini peneliti mengatur urutan data,
menggunakan metode penelitian kualitatif, mengorganisasikannya ke dalam suatu
yaitu pembahasan penelitian disajikan dan pola, kategori dan uraian dasar.
di analisis dalam bentuk uraian kata-kata
dengan tujuan untuk memperoleh GAMBARAN UMUM
deskriptif yang utuh dan mendalam serta
mengetahui dan menggambarkan Gambaran Umum tentang Rokok
fenomena-fenomena sosial tertentu serta
Definisi Rokok
berusaha menganalisakannya sesuai
kenyataan berdasarkan data yang di Rokok adalah hasil olahan
peroleh. tembakau dibungkus cerutu ataupun
bentuk lainnya yang dihasilkan dari
Lokasi Penelitian tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana
Lokasi tempat penelitian yang Rucita dan spesies lainnya yang
ingin di teliti adalah wilayah pekanbaru mengandung Nikotin dan Tar dengan atau
yang memungkinkan para responden tanpa bahan tambahan. Rokok merupakan
melakukan aktivitas merokoknya baik silinder dari kertas berukuran panjang
yang secara sembunyi-sembunyi maupun antara 70 hingga 120 mm (Bervariasi
yang secara terang-terangan yaitu meliputi tergantung negara) dengan diameter sekitar
cafe ± cafe, kost ± kostan, dan tempat lain 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
yang memungkinkan terjadinya aktvitas yang telah dicacah. Rokok dibakar pada
merokok yang dilakukan oleh para salah satu ujungnya dan dibiarkan
mahasiswi yang ada di kota Pekanbaru. membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain (PP No.19 Tahun
Subjek Penelitian 2003).
Subjek dalam penelitian ini adalah Kandungan Zat dalam Rokok
perempuan di perkotaan dengan status
sebagai mahasiswi yang merokok. a. Carbon Monoksida

Teknik Pengumpulan Data b. Nikotin

Dalam penelitian ini data yang c. Benzo(a)pyrene


diperlukan dapat di peroleh dengan
d. Acrolein
menggunakan teknik sebagai berikut :
e. Ammonia
a. Observasi
f. Formic Acid
b. Wawancara (interview
g. Hydrogen Cyanide
c. Dokumentasi

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 6


h. Formaldehyde salah satu faktor yang sangat menentukan
hidupnya. Keadaan ekonomi menjadi salah
i.Nitrous Oxide satu tolok ukur penilaian lingkungan
terhadap seseorang terutama untuk gaya
j. Phenol
hidupnya. Gaya hidup sendiri diartikan
k. Acetol sebagai pola hidup seseorang di dunia
yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat,
l. Hydrogen Sulfide dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang dalam
m. Methyl Chlorida berinteraksi dengan lingkungan juga
n. Methanol menunjukkan bagaimana orang hidup,
bagaimana membelanjakan uangnya, dan
o. Tar bagaimana mengalokasikan waktu dalam
kehidupannya, juga dapat di lihat dari
Bahaya Rokok aktivitas sehari-hari dan minat apa yang
menjadi kebutuhan hidupnya.
Kerugian yang ditimbulkan rokok
sangat banyak bagi kesehatan. Tapi Dalam bab ini peneliti menjelaskan
sayangnya masih saja banyak orang yang secara mendalam tentang identitas
tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam informan dengan menjabarkan biografinya
asap rokok terdapat 4000 zat kimia yaitu seputar tentang kehidupan subjek
berbahaya untuk kesehatan, dua sampai latar belakang keluarga yang
diantaranya adalah nikotin yang bersifat dimiliki. Kemudian akan dijelaskan pula
adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. tentang awal mula aktivitas merokok para
Racun dan karsinogen yang timbul akibat informan. Pembahasan yang akan
pembakaran tembakau dapat memicu dipaparkan yaitu tentang bagaimana subjek
terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengenal rokok dan awal subjek mencoba
mengandung 8-20mg nikotin dan setelah merokok.
di bakar nikotin yang masuk ke dalam
sirkulasi darah hanya 25%. Walau Selain itu, bab ini juga akan menjelaskan
demikian jumlah kecil tersebut memiliki aktivitas merokok para informan. Aktivitas
waktu hanya 15 detik untuk sampai ke merokok sendiri diartikan sebagai suatu
otak manusia. perilaku mengkonsumsi benda yang
sebagian besar mengandung tembakau
Populasi Merokok serta nikotin dan tar yang dilakukan dalam
jangka waktu tertentu dan dilakukan secara
Untuk mengadakan suatu
berulang±ulang. Aktivitas merokok pada
penelitian dibutuhkan pula lokasi kejadian
penelitian ini meliputi tentang frekuensi
dimana suatu fenomena berlangsung.
merokok yang dilakukan, lalu tempat-
Dalam penelitian ini peneliti memilih kota
tempat yang dipilih oleh subjek untuk
pekanbaru sebagai lokasi penelitiannya
merokok, kemudian penjelasan seputar
dengan beberapa pertimbangan yaitu
rokok yang di konsumsi, dan bagaimana
menimbang peneliti saat ini berdomisili di
pengaruh rokok terhadap keadaan
kota Pekanbaru dan memperkecil biaya
ekonominya. Hal tersebut digambarkan
penelitian.
melalui penelitian terhadap sebagian
LATAR BELAKANG SOSIAL mahasiswi merokok yang ada di Kota
EKONOMI PEROKOK DAN Pekanbaru.
AKTIVITAS MEROKOK
Identitas Informan
Latar belakang ekonomi yang
dimiliki oleh seseorang dianggap menjadi

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 7


Berdasarkan hasil penelitian seperti kebiasaan merokok orangtua atau
lapangan, peneliti menetapkan informan anggota keluarga yang tergolong dewasa
dalam penelitian ini berjumlah lima orang akan dipelajari oleh anak karena
yang berstatus sebagai mahasiswi yang ada penempatan yang tidak sesuai. Kebiasaan
di kota Pekanbaru. merokok yang dilakukan oleh anggota
keluarga tersebut dengan bebas dilakukan
Berdasarkan data diatas maka dapat dimana saja membuat seorang anak akan
disimpulkan bahwa kebiasaan merokok mempelajari dan menganggap hal tersebut
yang mereka lakukan sampai saat ini di adalah sebuah kebiasaan yang wajar
dukung dengan kurangnya kontrol orang dilakukan oleh siapa saja. Berikut akan
tua dan pihak keluarga. Kurangnya kontrol dipaparkan secara jelas tentang bagaimana
orangtua tersebut disebabkan oleh jarak subjek mengenal rokok.
dan ke lima subjek hidup sendirian dengan
menyewa kost-kostan yang ada disekitar Berdasarkan pemaparan dari
kampus sehingga cara keluarga kelima informan diatas maka dapat
mengontrol ke lima informan sebatas via disimpulkan bahwa mereka mengenal
telefon atau media sosial yang ada. rokok pertama kali dari anggota keluarga
mereka sendiri. Karena kebiasaan merokok
Awal Mula Aktivitas Merokok dianggap biasa maka subjek dalam
penelitian ini menganggap kebiasaan
Awal mula aktivitas merokok merupakan
tersebut juga dapat mereka lakukan.
tahap-tahap bagaimana para subjek mulai
mengetahui dan mengenal rokok sampai Mencoba Rokok
tahap dimana subjek mencoba dan
memutuskan untuk merokok. Pada bagian ini akan di jelaskan
tentang bagaimana awal mula informan
5.3.1 Mengenal Rokok mulai memutuskan untuk merokok,
bagaimana informan merokok pertamakali
Berbagai macam pemaparan dari para
dan tanggapan informan setelah mencoba
informan yang peneliti dapatkan tentang
rokok. Berawal dengan adanya
bagaimana awal subjek mengetahui
pengetahuan tentang kebiasaan merokok
tentang rokok. Semua informan dalam
yang didapat dari anggota keluarga,
penelitian ini ternyata mempunyai
keinginan untuk mencoba merokok
pendapat yang sama yaitu mereka
ternyata diperkuat dengan dorongan dari
mengenal rokok berawal dari anggota
teman±teman sebaya berawal dengan
keluarganya sendiri. Keluarga memang
alasan coba-coba dan beberapa alasan
berpengaruh besar dalam pembelajaran
lainnya. Proses sosialisasi yang
bagi seorang anak terhadap suatu apapun
berlangsung dengan teman sepermainan
termasuk rokok. Lingkungan keluarga
berbeda dengan yang terjadi dalam
adalah lingkungan pertama yang
keluarga. Dalam lingkungan teman
berhubungan dengan anggota±anggotanya.
seseorang belajar berinteraksi dengan
Melalui lingkungan keluarga anak
orang±orang sebayanya. Peranan positif
mengenal dunia sekitarnya dan pola
dari lingkungan teman sepermainan
pergaulan sehari±hari. Orangtua umumnya
memang dapat dirasakan oleh seseorang
mencurahkan perhatian dan mendidik anak
seperti merasa aman dan dianggap penting,
agar memperoleh dasar±dasar pola
mendapat tempat yang baik bagi
pergaulan hidup yang benar dan baik
penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir,
melalui penanaman disiplin, kebebasan,
tertekan, gembira dan sebagainya. Namun
dan penyerasian. Namun jika ada
tak dapat dipungkiri bahwa akan ada
pembelajaran yang tidak sempurna maka
peranan negatif yang didapatkan bagi
akan terjadi hal yang tidak kita inginkan
seseorang dengan bersosialisasi dengan

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 8


teman sebayanya, seperti kebiasaan Faktor kepribadian juga merupakan faktor
merokok yang dianggap biasa dilakukan. yang menyebabkan mahasiswi merokok,
Meskipun pertama kali merokok subjek karena rasa ingin tahu atau ingin
merasakan dampaknya pada kesehatan melepaskan diri dari rasa sakit,
seperti batuk±batuk, sakit tenggorokan dan membebaskan diri dari kebosanan.
lainnya, akan tetapi tidak menyurutkan Pengaruh orangtua, pengaruh teman
keinginan subjek untuk tetap merokok. sebaya, dan faktor pribadi adalah faktor-
berikut ini akan dijelaskan tentang faktor penyebab prilaku mahasiswi
bagaimana proses bermula semua merokok. secara jelas akan di analisis pada
informan memulai kebiasaan merokoknya. informan penelitian berikut.
Dengan adanya keterangan yang di Dari pemaparan ke lima informan
berikan dari kelima informan mengenai dalam sub bab ini maka dapat diketahui
awal mula mereka mencoba merokok apa saja alasan para informan memutuskan
maka dapat disimpulkan bahwa mereka untuk mengkonsumsi rokok. Alasan
mencoba mengkonsumsi rokok berawal tersebut antara lain menjadikan rokok
dari rasa penasaran terhadap benda sebagai obat untuk menghilangkan
tersebut kemudian di dukung dengan kejenuhan, menjadikan rokok sebagai obat
hasutan dari teman sepermainannya. stress ketika sedang dalam masalah bahkan
pergaulan dalam berteman ternyata sangat rokok sudah di anggap sebagai pemenuh
mempengaruhi seseorang untuk kebutuhan hidup.
menentukan gaya hidup dan aktivitas yang
akan dilakukan. Aktivitas Merokok

Alasan Merokok Kegiatan merokok merupakan suatu


perilaku yang dilakukan individu meliputi
Perilaku merokok pada dasarnya tempat, waktu, biaya, dan lain sebagainya
adalah perilaku yang dipelajari. Anak yang yang dilakukan secara berulang kali atau
orangtuanya merokok merupakan salah terus-menerus dalam jangka waktu
satu agen imitasi yang baik bagi anak tertentu, sehingga individu tersebut merasa
untuk merokok. orangtua yang merokok kecanduan dan lambat laun rokok menjadi
akan memberi pengaruh anak untuk suatu kebutuhan yang harus terpenuhi.
merokok lebih besar dari pada orangtua Pada sub bab berikut ini akan dijelaskan
\DQJ WLGDN PHURNRN ³6WHS 3DUHQWV tentang bagaimana kegiatan dari
,QIOXHQFH 7HHQDJH 6PRNLQJ %HKDYLRU´ mahasiswi-mahasiswi yang merokok baik
2008). itu secara terang-terangan maupun yang
sembunyi-sembunyi. Kegiatan merokok
Pengaruh teman sebaya juga sangat tersebut meliputi dimana tempat informan
mempengaruhi seseorang untuk merokok melakukan aktivitas merokoknya,
selain pengaruh dari orangtua tadi. kemudian kapan saja ia memutuskan untuk
Konformitas yang dijelaskan oleh Syamsu merokok, lalu dari mana sumber dana yang
(2000) sebagai motif untuk menjadi sama, di dapat untuk membeli rokok, berapa
sesuai, seragam, dengan nilai-nilai, banyak rokok yang dihabiskan, dan lain
kebiasaan, kegemaran (hobi), atau budaya sebagainya. Penjelasan mengenai aktivitas
teman sebayanya. Mahasiswi yang berada merokok yang dilakukan responden dalam
didalam kelompok teman sebaya penelitian ini akan dijelaskan secara rinci
cenderung untuk menyamakan kebiasaan per responden penelitian.
dan budaya temannya. Hal ini dapat
dikaitkan dengan faktor-faktor merokok. Frekuensi Merokok
dimana mahasiswi akan merokok jika
teman sebaya mereka juga merokok.

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 9


Frekuensi merokok adalah jumlah Merokok adalah sebuah kebiasaan
rokok yang dihisap dalam satuan batang yang dilakukan seseorang dengan tujuan-
per hari. Dari satu jenis perokok dapat tujuan tertentu. Rokok dipercaya dapat
dibagi atas perokok ringan sampai sangat menjadi obat bagi seseorang dalam
berat. Seseorang dianggap sebagai perokok menghadapi berbagai tekanan dalam
ringan apabila merokok kurang dari 10 hidup. Untuk menjadikan rokok sebagai
batang perhari. Lalu akan disebut sebagai alternatif dalam menghadapi berbagai
perokok sedang apabila menghisap 10-19 situasi terdapat beberapa pertimbangan
batang per hari. Kemudian perokok sangat yang perokok fikirkan demi kepuasan
berat akan menghisap rokok lebih dari 30 perokok dalam mengkonsumsi benda
batang perhari. tersebut, seperti mempertimbangkan jenis,
rasa, harga dan lain sebagainya.
Dari pemaparan ke lima informan
mengenai frekuensi merokoknya dapat Berdasarkan pengakuan dari ke
disimpulkan bahwa sebagian dari mereka lima informan diatas maka dapat di
adalah perokok ringan dan sebagian lagi simpulkan bahwa pada umumnya subjek
adalah perokok sedang. Hal tersebut di membeli rokok dengan
ukur dari jumlah rokok yang dikonsumsi mempertimbangkan harga, kualitas dan
oleh para perokok dan kurun waktu yang rasa rokok yang akan di konsumsi.
subjek habiskan untuk merokok.
Ekonomi Perokok
Tempat Merokok
Pada umumnya mahasiswi hanya
Tempat merokok adalah area atau mengandalkan keuangan dari kedua
wilayah terjadinya aktivitas merokok yang orangtuanya untuk memenuhi segala
dipilih perokok dengan pertimbangan- kebutuhan selama masa perkuliahan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan- termasuk dalam memenuhi kebutuhan
pertimbangan tersebut antara lain yaitu perokok untuk mengkonsumsi rokok.
tentang kekhawatiran perokok terhadap
imagenya jika ada pandangan sekitar Berbicara tentang aktivitas
lingkungan yang memandang buruk, merokok yang dilakukan para informan,
kemudian tingkat kenyamanan perokok disimpulkan bahwa pada umumnya
saat mengkonsumsi rokok dan lain perempuan ternyata lebih menyukai rokok
sebagainya. yang berjenis menthol dengan alasan
rokok yang beraroma menthol lebih terasa
Berdasarkan pemaparan dari ke ringan ditenggorokan bila dihisap. untuk
lima informan dalam penelitian ini adapun rokok yang akan di konsumsi juga ternyata
tempat-tempat yang di pilih untuk subjek tidak sembarangan dalam memilih.
melakukan aktivitas merokok antara lain Biasanya mereka akan mempertimbangkan
yaitu tempat tinggal subjek maupun tempat rasa, kualitas serta harga dari rokok
tinggal teman-teman subjek yang juga tersebut dengan keadaan ekonomi yang
adalah seorang perokok, kemudian tempat- dimiliki.
tempat hiburan terutama tempat karaoke
karena tempat tersebut bersifat tertutup Dari kesimpulan diatas maka dapat
sehingga aktivitas merokok yang dikaitkan dengan teori gaya hidup dimana
dilakukan tidak diketahui oleh orang gaya hidup diartikan sebagai pola hidup
banyak, bahkan tempat-tempat umum seseorang di dunia yang di ekspresikan
sekalipun seperti cafe dan tempat dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya
tongkrongan lainnya. hidup menggambarkan keseluruhan diri
seseorang dalam berinteraksi dengan
Rokok yang di Konsumsi lingkungan juga menunjukkan bagaimana

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 10


orang hidup, bagaimana membelanjakan Kepribadian mempengaruhi selera subjek
uangnya, dan bagaimana mengalokasikan untuk memilih mengkonsumsi rokok,
waktu dalam kehidupannya, juga dapat sehingga mempengaruhi gaya hidupnya.
dilihat dari aktivitas sehari-hari dan minat Selain disebabkan faktor internal,
apa yang menjadi kebutuhan hidupnya mengkonsumsi rokok yang dilakukan oleh
(Kloter,2002:192). Jadi, aktivitas merokok informan dalam penelitian ini juga
yang dilakukan oleh informan dalam dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dimana
penelitian ini adalah bentuk pola hidupnya. teman bermain termasuk dalam kelompok
Rokok menjadi sebuah simbol informan referensi yang diartikan sebagai kelompok
menunjukkan bagaimana ia yang memberikan pengaruh langsung atau
mengekspresikan hidupnya, dengan tidak langsung terhadap sikap dan prilaku
mempertimbangkan uangnya untuk seseorang. Selain kelompok referensi,
membeli rokok, dan mengalokasikan keluarga juga dapat mempengaruhi
waktu dalam hidupnya untuk aktivitas merokok subjek penelitian ini.
mengkonsumsi rokok, sehingga rokok Keluarga merupakan faktor terbesar dalam
akhirnya dianggap menjadi kebutuhan mempengaruhi perubahan gaya hidup
hidupnya. seseorang, sebab orangtua merupakan
peranan yang paling lama dan paling dekat
Kemudian juga dapat disimpulkan dengan sikap perilaku seseorang individu
bahwa alasan atau faktor mengapa mereka tersebut.
memutuskan untuk merokok yaitu
dikarenakan adanya tekanan-tekanan Aktivitas merokok yang dilakukan subjek
dalam kehidupannya seperti masalah dalam penelitian ini juga dipengaruhi oleh
perkuliahan, percintaan, dan lain faktor kebudayaan dimana E.B Tylor
sebagainya. Sebab itu subjek dalam mengungkapkan budaya adalah suatu
penelitian ini beranggapan bahwa rokok keseluruhan kompleks yang meliputi
adalah solusi untuk meringankan segala pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
masalah kehidupan yang mereka hadapi. moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
Selain itu aktivitas merokok yang kemampuan yang lain serta kebiasaan
dilakukan juga dikarenakan beberapa yang dapat diperoleh manusia sebagai
faktor yaitu diantaranya seperti anggota masyarakat. sedangkan menurut
pembelajaran dari apa yang dilihat dalam R. Linton, kebudayaan dapat dipandang
keluarganya dan pengaruh dari teman sebagai konfigurasi tingkah laku yang
sebaya. Hal tersebut juga dapat dikaitkan dipelajari dari hasil tingkah laku yang di
dengan teori gaya hidup. Yaitu gaya hidup pelajari, dimana unsur pembentuknya
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor didukung dan diteruskan oleh anggota
seperti faktor internal dan eksternal. masyarakat lainnya.
Aktivitas merokok yang dilakukan
subjek dipengaruhi faktor internal karena
sikap subjek yang mempunyai tanggapan PANDANGAN PEROKOK
positif maupun negatif atas rokok yang MENGENAI IMAGE NEGATIF
dikonsumsi. Selain itu sesuai dengan
Pengetahuan Perokok tentang Bahaya
pengalaman dan pengamatan yang subjek
Merokok
dapatkan. Kepribadian dan konsep diri
subjek sendiri juga menjadi salah satu Meskipun semua orang mengerti
penyebab subjek mengkonsumsi rokok. akan dampak yang ditimbulkan dari
Dimana kepribadian diartikan sebagai perilaku merokok, akan tetapi perilaku
konfigurasi karakteristik seseorang dan merokok tidak pernah surut dan
cara berprilaku yang menentukan tampaknya merupakan perilaku yang biasa
perbedaan perilaku dari setiap individu.

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 11


dimasyarakat. Hal ini dapat dirasakan dianggap melambangkan kejantanan
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan seorang pria. Jika kebiasaan merokok juga
rumah, kantor, angkutan umum, bahkan di dilakukan oleh wanita, hal ini sebenarnya
kampus maupun dijalan-jalan. Dampak dianggap tidak wajar karena wanita pada
positif dari perilaku merokok pun dasarnya mempunyai kodrat sebagai kaum
sebenarnya sangat sedikit dirasakan. lemah, kaum ke-dua setelah laki-laki, dan
Merokok dapat menimbulkan mood positif sejuta anggapan lainya dan dituntun
dan dapat membantu individu menghadapi berperilaku sopan, lembut, dan menjaga
keadaan-keadaan yang sulit seperti nama baiknya. Mereka juga mengetahui
mengurangi ketegangan, membantu bahwa jika perempuan merokok, di
berkonsentrasi, dukungan sosial dan Indonesia sendiri perempuan tersebut
menyenangkan. Dengan adanya dampak cenderung dipandang negatif. Wanita
positif yang di dapatkan tentu ada pula merokok dianggap telah melakukan
dampak negatif yang akan ditanggung dari perilaku menyimpang karena melanggar
perilaku merokok terutama bagi kesehatan nilai dan norma yang berlaku. Dengan
terutama kesehatan reproduksi pada mempunyai kebiasaan merokok tentu saja
wanita. perilaku yang seharusnya mereka miliki
tercoreng dan mendapat image negatif dari
Berdasarkan pemaparan dari ke masyarakat indonesia yang berkebudayaan
lima informan mengenai pengetahuannya Timur.
seputar bahaya merokok pada umumnya
mereka menyadari dengan adanya amaran Berdasarkan pemaparan dari ke
dan peringatan dari lingkungan sekitar, lima informan mengenai pengetahuan
seperti iklan-iklan di televisi bahkan mereka tentang kesan negatif dari
artikel cukup banyak dapat mereka kebiasaan merokok yang di lakukan oleh
temukan di berbagai media sosial. Namun, wanita pada dasarnya mereka mengetahui
karena sudah ketagihan dan mereka bahwa sejak dahulu kebiasaan tersebut
menganggap aktivitas merokok yang tidak wajar dilakukan oleh wanita. Tetapi
mereka lakukan masih tergolong wajar hal dengan alasan fungsi dari rokok yang
tersebut tidak mereka hiraukan. mereka konsumsi adalah sebagai obat
disaat-saat tertentu dan saat ini wanita dan
Pengetahuan Perokok tentang Kesan pria sudah mempunyai kesetaraan dan hak
Negatif yang sama, kebiasaan mengkonsumsi
rokok wanita sudah wajar dilakukan.
Berbicara tentang kebiasaan
merokok, seperti yang kita ketahui bahwa Keputusan Merokok
kebiasaan ini sebenarnya hanya lazim
dilakukan oleh kaum pria saja. Dengan Kebiasaan merokok memang adalah
semakin berkembangnya modernisasi di sebuah kebiasaaan yang bebas dilakukan
dunia bahkan merambah ke Indonesia oleh siapa saja. Setiap orang berhak
kebiasaan tersebut telah dilakukan juga memutuskan apa saja yang ingin dilakukan
oleh kaum perempuan. Dalam kajian ilmu pada hidupnya. Termasuk dalam
sosiologi fenomena ini berkaitan dengan memutuskan untuk mengkonsumsi rokok.
gender. Seperti yang kita ketahui kebiasaan
merokok sebenarnya adalah sebuah
Pada umumnya subjek dalam kebiasaan yang banyak memberikan
penelitian ini sedikit banyaknya telah dampak negatif. Baik dari si perokok
mengetahui bahwa kebiasaan merokok maupun orang yang ada di sekitar perokok.
adalah kebiasaan yang identik dengan Tetapi dibalik itu si perokok tentu punya
kaum pria. Dikarenakan kebiasaan alasan-alasan tertentu dalam memutuskan
merokok adalah sebuah kebiasaan yang

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 12


untuk mengkonsumsi benda yang beralasan tidak ingin kebiasaan
sebenarnya sangat berbahaya. merokoknya tersebut juga diketahui oleh
orangtuanya.
Merokok secara Sembunyi-sembunyi Berbeda pula dengan pengakuan
Dian (23). Subjek mengaku tidak
Dalam penelitian ini Vintia (22)
mengkhawatirkan lingkungan jika sedang
termasuk dalam kategori mahasiswi yang
mengkonsumsi rokok. Subjek tidak
merokok secara sembunyi-sembunyi.
memperdulikan pandangan orang
Subjek memutuskan untuk merokok secara
terhadapnya. Subjek juga tidak perlu
sembunyi-sembunyi karena ia masih ingin
khawatir terhadap pihak keluarga, karena
di pandang sebagai anak baik-baik oleh
keluarga subjek sendiri sudah mengetahui
orang lain. Subjek tidak ingin kebiasaan
kebiasaannya tersebut dan anggota
merokoknya diketahui terutama kedua
keluarga subjek juga adalah pengkonsumsi
orangtuanya dan pihak keluarga.
rokok.
Selain Vintia (22) Vini juga
Dengan berbagai pemaparan yang
memutuskan untuk merokok secara
informan kemukakan mengenai pandangan
sembunyi-sembunyi. Subjek juga
perokok mengenai image negatif yaitu
beralasan bahwa ia masih
meliputi bagaimana pengetahuan para
mempertahankan nama baiknya walaupun
informan mengenai bahaya merokok,
subjek memutuskan merokok hanya untuk
kemudian pengetahuan informan mengenai
menjadikan rokok sebagai obat disaat
kesan negatif dari wanita perokok, dan
subjek menghadapi stress. Hal tersebut
bagaimana keputusan merokok para
disebabkan wanita merokok sudah
informan maka peneliti menyimpulkan
terlanjur mendapat image yang buruk dari
bahwa mereka semua menyadari dan
mata masyarakat sejak dahulu.
mengetahui akibat buruk dari kebiasaan
Merokok secara Terang-terangan merokok yang mereka geluti selama ini
yaitu merokok dapat mengancam
Selain terdapat dua informan yang kesehatan mereka seperti dapat terkena
memilih merokok secara sembunyi- kanker serviks, kanker payudara, gangguan
sembunyi di dapatkan pula perokok kehamilan dan penyakit berbahaya
perempuan yang memilih merokok secara lainnya. namun ancaman tersebut ternyata
terang-terangan. Yaitu informan yang tidak mempengaruhi mereka untuk
bernama Riri(22), Desi (22), dan Dian memberhentikan kebiasaan merokoknya
(23). tersebut dengan berbagai alasan yaitu salah
satu alasannya adalah kebiasaan merokok
Riri (22) memberanikan diri yang mereka lakukan tidak tergolong
merokok secara terang-terangan karena ia sebagai perokok aktif.
tidak ingin di pandang sebagai wanita yang
munafik oleh teman-temannya. Tetapi Kemudian jika disinggung tentang
dibalik keberaniannya tersebut, di akui normatifnya wanita indonesia yang
oleh subjek bahwa ia tetap bertentangan dengan kebiasaan merokok
mengkhawatirkan jika kebiasaan yang hanya wajar dilakukan oleh kaum
merokoknya tersebut diketahui oleh kedua pria saja para informan dalam penelitian
orangtuanya atau pihak keluarga. ini juga sebenarnya mengetahui hal
tersebut. namun dengan berbagai macam
Dengan pengakuan yang tidak jauh alasan pula seperti adanya alasan saat ini
berbeda, Desi (22) yang memutuskan adalah zamannya Emansipasi wanita
merokok secara terang-terangan juga mereka menganggap kebiasaan merokok
menyimpan kekhawatiran jika sedang dapat pula mereka lakukan. Walaupun
merokok di tempat umum. Subjek mereka menganggap kebiasaan merokok

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 13


telah wajar dan bebas mereka lakukan Rokok yang beraroma menthol dianggap
dimana dan kapan saja, ternyata sebagian lebih ringan ditenggorokan. Selain
dari mereka terdapat yang memutuskan mempertimbangkan rasa, para informan
merokok secara sembunyi-sembunyi juga mempertimbangkan harga rokok
dengan alasan mereka masih tetap ingin karena mempengaruhi keadaan ekonomi
menjaga nama baiknya di lingkungan perbulan yang mereka dapatkan dari
masyarakat terutama pihak keluarga. orangtuanya.
Dari kesimpulan diatas maka dapat 2. Dalam penelitian ini sebagian besar
dikaitkan dengan teori tentang gender informan memandang perilaku merokok
dimana perempuan yang melakukan yang mereka lakukan tidak mempengaruhi
aktivitas merokok dianggap diluar nilai- kesehatan reproduksi diri mereka. Mereka
nilai yang ada dimata masyarakat serta beralasan karena kebiasaan merokok yang
menurunkan feminimitas pada perempuan. mereka lakukan hanya sekali-sekali tentu
Konsep diri perokok cenderung memiliki tidak akan mempengaruhi kesehatan
konsep diri negatif memandang dirinya reproduksi mereka. Pada dasarnya mereka
secara acak, tidak teratur, tidak stabil, dan mengakui mengetahui bahwa banyak
tidak ada keutuhan diri. Ia tidak peringatan bahaya merokok di berbagai
mengetahui siapa dirinya, kelemahannya, media dan berbagai pihak. pada awal
kelebihannya, serta apa yang dihargai merokok mereka sempat mengalami sakit
dalam hidupnya. pada tenggorokan dan nyeri pada masa
menstruasi. Karena sakit yang mereka
PENUTUP alami tidak berlangsung lama kebiasaan
merokok tetap mereka lakukan sampai saat
Kesimpulan
ini. Sedangkan pengetahun informan
Dari penelitian yang telah dilaksanakan tehadap normatif dari kebiasaan merokok
didapatkan kesimpulan sebagai berikut : yang mereka lakukan menimbang mereka
adalah seorang wanita terlebih lagi status
1. Pada dasarnya informan dalam mereka sebagai mahasiswi yang
penelitian ini mengenal rokok dari anggota seharusnya menjadi contoh yang baik bagi
keluarga mereka sendiri. Kebiasaan masyarakat luas. Mereka menyadari bahwa
merokok dianggap sebagai kebiasaan yang kebiasaan merokok memang sebenarnya
wajar dilakukan oleh siapa saja. Dengan tidak wajar dilakukan oleh kaum wanita
adanya anggapan tersebut para informan karena wanita dikodratkan sebagai kaum
mulai mencoba menghisap rokok dengan yang memiliki sifat feminim, lemah
berbagai alasan. Dengan pengaruh dari lembut, dan sebagainya. Tetapi dengan
lingkungan dan teman sebaya para adanya Modernisasi yang sudah merambah
informan mulai merokok dan melanjutkan ke Indonesia dan saat ini adalah zaman
kebiasaan tersebut hingga saat ini. Berawal Emansipasi wanita, kebiasaan merokok
dari coba-coba dan di dorong sudah menjadi hal yang wajar dilakukan
rasapenasaran dari efek yang dihasilkan oleh siapa saja termasuk mereka sebagai
dari menghisap asapa dari benda kecil kaum perempuan.
yang mengandung tar, nikotin dan
sebagian besar bahan yang digunakan Saran
adalah tembakau tersebut, para informan
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian
akhirnya menjadikan merokok adalah
ini, maka penulis kemudian memberikan
sebuah kebiasaan yang biasa mereka
saran kepada pihak-pihak keluarga,
lakukan. Untuk jenis rokok yang
kemudian para perokok perempuan
dikonsumsi rata-rata wanita lebih
terutama mereka yang berstatus sebagai
menyukai rokok yang beraroma menthol.

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 14


mahasiswa dan pemerintah yang tekait $JXV 6DOLP ´Pengantar Sosiologi
yaitu sebagai berikut : Mikro´ <RJ\DNDUWD 3XVWDND 3HODMDU
'DPVDU ´Pengantar Sosiologi Ekonomi´
1. Diharapkan kepada anggota Jakarta: Kencana.
keluarga terutama orangtua agar menjaga .DPDQWR 6XQDUWR ´Pengantar Sosiologi´
pola asuh dan lingkungan pergaulan anak Jakarta: Lembaga Penerbit
mereka. Di zaman yang serba modern ini Fakultas Ekonomi Indonesia.
orangtua memang di tuntut untuk ekstra .DUWLQL .DUWRQR GNN ´Psikologi Umum´
Jakarta: Kasgoro.
hati-hati dalam memperhatikan anak-
0DUJDUHW 0 3RORPD ´Sosiologi
anaknya. Seperti yang dapat dilihat dari Kontemporer´. jakarta: PT Raja Grafindo
penelitian ini, akibat kurangnya kontrol Persada.
dari orangtua membuat mereka 1DVUXOODK 1D]VLU ´Teori-Teori
mempunyai kebiasaan yang tidak pada Sosiologi´.Widya Padjajaran.
mestinya. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung :
2. Diharapkan kepada para perokok Alfabeta
khususnya perempuan untuk mengurangi Straus, Anselm dan Juliet Corbin. 2003.
bahkan menghentikan kebiasaan Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.
merokoknya untuk kepentingan diri sendiri Yogyakarta : Pustaka Pelajar
maupun kepentingan bersama. Mengingat
kebiasaan merokok banyak memberikan Website :
dampak negatif bagi siperokok maupun http:// proposal-penelitian-pengaruh-
rokok_9288.html.1 november.00.22am.com
orang-orang yang ada disekitar perokok.
http://www.dakwatuna.com/2008/sehari-1174-
Kemudian mengingat konstruksi gender orang-mati-karena-rokok.2
seorang wanita yang berlaku di Indonesia. november.01.34am
Hendaknya wanita tetap menjaga http://dokita.co/blog/bahaya-merokok-bagi-
tingkahlaku dan kesopanan walaupun pada kesehatan/3november2014.00.53am.
masa ini wanita dan lelaki mempunyai hak Abmi
yang sama. Handayani,dkk,PerempuanBerbicaraKretek,htt
p://www.balairungpress.com/2012/12/wanita-
3. Diharapkan kepada pemerintah berhak-merokok/, sabtu 18 april
yang menangani masalah ini untuk 2015,00.16am.
menegaskan dan memperketat lagi
peraturan pemerintah yang mengatur
tentang rokok terutama perokok
wanitaagar para perokok tidak lagi
mengabaikan undang-undang yang berlaku
dan untuk tidak terus melakukan
kebiasaan merokoknya tersebut. kemudian
hal tersebut juga bertujuan agar
kebudayaan indonesia yang bekebudayaan
timur dimana para perempuan tetap terjaga
tingkahlaku dan dapat di hormati harga
dirinya seperti zaman-zaman sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

6RHUMRQR 6RHNDQWR ´Sosiologi suatu


Pengantar´ -DNDUWD 37 5DMD*UDILQGR
Persada.

IOM FISIP UR Volume 2 Nomor.2 Oktober 2015 15

Anda mungkin juga menyukai