OLEH :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini
tentang “Pengelolaan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas”. Makalah ini
membahas tentang pengelolaan kotoran ternak menjadi biogas yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan
bakar fosil.
Makalah ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademis tetapi juga
ditujukan masyarakat luas yang selama ini mempunyai perhatian besar terhadap
seluk-beluk mengenai pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi biogas.
Pembahasan masalahnya akan dibahas dalam makalah ini secara detail sesuai
dengan rumusan masalah.
Terimakasih.
Medan, 05 April 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II ISI..........................................................................................................................3
2.1 Biogas......................................................................................................................4
2.2 Prinsip Pembuatan Biogas........................................................................................5
2.3 Proses Pencernaan Anaerob.....................................................................................9
2.4 Teknologi Digester.....................................................................................................9
c. Alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan biogas?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari biogas.
ISI
2. 1 BIOGAS
energi lainnya,
(d) dapat diproduksi dalam kontruksi yang sederhana.
2.2 Prinsip Pembuatan Biogas
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik secara
anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar
adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida,
gas inilah yang disebut biogas. Proses dekomposisi anaerobik dibantu oleh
sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang baik untuk proses
fermentasi adalah 30-55oC, dimana pada suhu tersebut mikroorganisme mampu
merombak bahan bahan organik secara optimal.
Slurry kotoran sapi mengadung 1,8 - 2,4% nitrogen, 1,0 - 1,2% fosfor
(P205), 0,6 - 0,8% potassium (K 20), dan 50 - 75% bahan organik. Kandungan
solid yang paling baik untuk proses anaerobik yaitu sekitar 8%. Untuk limbah
kotoran sapi segar dibutuhkan pengenceran 1 : 1 dengan air. Teknologi
pencernaan anaerob bila digunakan dalam sistem perencanaan yang matang, tidak
hanya mencegah polusi tetapi juga menyediakan energi berkelanjutan, pupuk dan
rekoveri nutrien tanah. Untuk itu proses ini dapat mengubah limbah dari suatu
masalah menjadi suatu yang menguntungkan.
4. Ketersediaan Lahan
Untuk membangun biogas diperlukan lahan disekitar kandang yang
luasannya bergantung pada jenis dan kapasitas biogas. Lahan yang dibutuhkan
untuk membangun biogas skala terkecil (skala rumah tangga) adalah 14 m2 (7m x
2m). Sedangkan skala komunal terkecil membutuhkan lahan sebesar 40m2 (8m x
5m).
5. Tenaga Kerja
Untuk mengoperasikan biogas diperlukan tenaga kerja yang berasal dari
peternak/pengelola itu sendiri. Hal ini penting mengingat biogas dapat berfungsi
optimal bila pengisian kotoran ke dalam reaktor dilakukan dengan baik serta
dilakukan perawatan peralatannya.
Banyak kasus mengenai tidak beroperasinya atau tidak optimalnya
biogas disebabkan karena: pertama, tidak adanya tenaga kerja yang menangani
unit tersebut; kedua, peternak/pengelola tidak memiliki waktu untuk melakukan
pengisian kotoran karena memiliki pekerjaan lain selain memelihara ternak.
6. Manajemen Limbah/Kotoran
Manajemen limbah/kotoran terkait dengan penentuan komposisi padat
cair kotoran ternak yang sesuai untuk menghasilkan biogas, frekuensi pemasukan
kotoran, dan pengangkutan atau pengaliran kotoran ternak ke dalam raktor. Bahan
baku (raw material) reaktor biogas adalah kotoran ternak yang komposisi padat
cairnya sesuai yaitu 1 berbanding 3. Pada peternakan sapi perah komposisi padat
cair kotoran ternak biasanya telah sesuai, namun pada peternakan sapi potong
perlu penambahan air agar komposisinya menjadi sesuai.
Frekuensi pemasukan kotoran dilakukan secara berkala setiap hari atau
setiap 2 hari sekali tergantung dari jumlah kotoran yang tersedia dan sarana
penunjang yang dimiliki. Pemasukan kotoran ini dapat dilakukan secara manual
dengan cara diangkut atau melalui saluran.
7. Kebutuhan Energi
Pengelolaan kotoran ternak melalui proses reaktor an-aerobik akan
menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai energi. Dengan demikian,
kebutuhan peternak akan energi dari sumber biogas harus menjadi salah satu
faktor yang utama. Hal ini mengingat, bila energi lain berupa listrik, minyak tanah
atau kayu bakar mudah, murah dan tersedia dengan cukup di lingkungan peternak,
maka energi yang bersumber dari biogas tidak menarik untuk dimanfaatkan. Bila
energi dari sumber lain tersedia, peternak dapat diarahkan untuk mengolah
kotoran ternaknya menjadi kompos atau kompos cacing (kascing).
8. Jarak (kandang-reaktor biogas-rumah)
Energi yang dihasilkan dari reaktor biogas dapat dimanfaatkan untuk
memasak, menyalakan petromak, menjalankan generator listrik, mesin
penghangat telur/ungas dll. Selain itu air panas yang dihasilkan dapat digunakan
untuk proses sanitasi sapi perah.
Pemanfaatan energi ini dapat optimal bila jarak antara kandang ternak,
reaktor biogas dan rumah peternak tidak telampau jauh dan masih memungkinkan
dijangkau instalasi penyaluran biogas. Karena secara umum pemanfaatan energi
biogas dilakukan di rumah peternak baik untuk memasak dan keperluan lainnya.
10. Sarana Pendukung
Sarana pendukung dalam pemanfaatan biogas terdiri dari saluran
air/drainase, air dan peralatan kerja. Sarana ini dapat mempermudah operasional
dan perawatan instalasi biogas. Saluran air dapat digunakan untuk mengalirkan
kotoran ternak dari kandang ke reaktor biogas sehingga kotoran tidak perlu
diangkut secara manual. Air digunakan untuk membersihkan kandang ternak dan
juga digunakan untuk membuat komposisi padat cair kotoran ternak yang sesuai.
Sedangkan peralatan kerja digunakan untuk mempermudah/meringankan
pekerjaan/perawatan instalasi biogas.
Selain sepuluh faktor di atas, kemauan peternak/pelaku untuk,
menjalankan instalasi biogas dan merawatnya serta memanfaatkan energi biogas
menjadi modal utama dalam pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya , dapat disimpulkan bahwa :
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan oleh
proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob
(bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara).
Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu :
(a) Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik
mudah larut dan pencernaan bahan organik kompleks menjadi
sederhana, perubahan bentuk strukutur polimer menjadi monomer;
(b) Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monomer (gula
sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan
makanan bakteri asam. Produk akhir dari perombakan gula-gula
sederhana ini yaitu asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol,
dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan amonia.
(c) Metanogenik, pada tahp ini terjadi proses pembentukan gas metan.
Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini, yaitu untuk
3.2 Saran
Melalui makalah ini, dapat disampaikan beberapa saran yaitu
1. Semoga makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa lain atau pun masyarakat,
untuk lebih mengetahui seperti apa biogas, dan cara membuat biogas.
2. Agar dengan membaca makalah ini banyak orang lebih tahu bahwa, ada
energi alternatif yang lebih bagus, seperti biogas.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dikti.org/?q=node/99