Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

MATA KULIAH MOTOR OTOMOTIF

KONSTRUKSI KEPALA SILINDER

Dosen Pengampu: Sigit Purnomo, M.Pd.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

Lalu Muh Umam


Aulia
Rahendra Adi Tri Purnomo
Arrazak M Waling

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zaman dahulu manusia menggunakan binatang untuk kendaraan . Seperti
kuda,kerbau,gajah dan sebagainya.  Maka diciptakan sepeda. Namaun sepeda ini harus di
kayuh agar dapat berjalan . Kemudian di ciptakan sepeda motor . Sepeda ini di gerakan
oleh mesin dan tidak perlu di kayuh . sepeda ini menggunakan bahan bakar bensin.
Sepeda motor dapat menempuh jarak yang jauh dengan cepat.

B. Rumusan Masalah
1.      Kerusakan kerusakan pada kepala silinder
2.      Ring piston berrmasalah  membuat mesin tidak sempurna
3.      Gerakan langkah piston
4.      Kerusakan pada poros Nok

C. Tujuan Pembuatan
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara menservis, memperbaiki serta
mendiagnosa kerusakan sepeda motor . Dan mengetahui alat-alat atau kunci yang di
gunakan dalam menservis agar tidak merusak komponen yang di service

D. Manfaat
Agar dapat lebih mengerti tentang mesin. Dan juga cara merawat , memperbaiki
dan menggunakan sepeda motor dengan baik. Serta dapat menggunakan alat-alat atau
kunci dengan tepat/baik.
BAB II
PEMBAHASAN

Kerusakan Dan Perbaikan


1. Permukaan kepala silinder tidak rata
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikan : amplas permukaan silinder cop sampai rata-ganti silinder cop
2. Dudukan katup rusak
Akibatnya : kompresi bocor
Perbaikannya : Skur klep/katup,Ganti dudukan katup
3. Baut & mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya:-Kencangkan mur
4. baut-Baut &mur kendor
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : -Ganti mur
5. baut-Silinder cop retak
Akibatnya : bocor kompresi
Perbaikannya : Silinder cop di las, Ganti silinder cop
6. Lubang busi dol
Akibatnya : Bocor kompresi
Perbaikannya:Lubang busi diverbus
7. Paking silinder cop rusak
Akibatnya:bocor kompresi
Perbaikannya:ganti packing silinder cop
8. Ruang bakar kotor
Akibatnya : mesin cepat panas & suara kasar
Perbaikannya : Bersihkan ruang bakar
9. Dudukan noken as aus
Akibatnya : Suara kasar dari silinder cop
Perbaikan : Silinder copdiverbus
10. Dudukan as timlar aus
Akibatnya : suara kasar dari arah katup
Perbaikannya : Dudukan as diverbus
Ring Piston Bermasalah

Performa mesin adalah salah satu perhatian penting para pengendara. Paling enak, begitu
gas diinjak dapur pacu mobil merespon dengan amat maksimal. Pengendara pasti mengeluh bila
mesin terasa tak bertenaga. Bukan hanya karena mesin payah, tapi praktis gejala semacam ini
juga menunjukkan konsumsi bahan bakar yang boros.

            Pada umumnya, salah satu yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran
kompresi mesin. Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal.
Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran dapat menyebabkan
kompresi mesin menurun sehingga output yang dihasilkan mesin pun kecil.

            Diantara beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah kerusakan
pada ring piston. Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus), atau kotor.
Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat kuat mengingat ring piston
memegang peranan penting dalam menjaga kerapatan antara piston dan dinding silinder.

            Dengan kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran bahan
bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila terlalu banyak masuk ke ruang
oli, akan menyebabkan tekanan kompresi mesin menurun.
bila merasakan tenaga mesin yang lemah disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba
fokuskan perhatian ke masalah kompresi. Caranya:

            Lakukan tes tekanan kompresi. Ada alat khusus yang bisa digunakan yang bisa
menunjukkan standar tekanan kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila
tekanan kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah menemukan penyebab
masalah kompresi.
            Hubungan antara kompresi dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara
menambahkan oli ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu dilakukan
mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada ring piston. Bisa juga
disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus; paking silinder head (gasket) tidak dapat
merapatkan blok silinder dan silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli,
maka penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston.
Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul.

            Sebetulnya, masalah di atas dapat kita hindari. Yaitu, dengan melakukan perawatan rutin.
Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan sistem pendinginan mesin (air radiator). Oli harus
diperiksa dan diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang digunakan. Bisa
setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli
juga harus diperiksa. Harus diantara garis E – F. Lebih save bila berada di posisi F.

            Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan sampai timbul
korosi berlebihan yang dapat menghambat proses pendinginan mesin.
Piston dibuat dari campuran aluminium karena bahan ini dianggap
ringan tetapi cukup memenuhi syarat-syarat :
1. Tahan terhadap temperatur tinggi.
2. Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
3. Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya
4. Ringan dan kuat.
Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. Setiap
piston dilengkapi lebih dari satu buah ring piston. Ring tersebut terpasang
longgar pada alur ring. ring piston dibedakan atas dua macam yaitu:
1. Ring Kompresi, jumlahnya satu, atau dua dan untuk motor-motor
yang lebih besar lebih dari dua. Fungsinya untuk merapatkan
antara piston dengan dinding silinder sehingga tidak terjadi
kebocoran pada waktu kompresi.
2. Ring oli, dipasang pada deretan bagian bawah dan bentuknya
sedemikian rupa sehingga dengan mudah membawa minyak
pelumas untuk melumasi dinding silinder
Ring piston mesin dua langkah sedikit berbeda dangan ring piston
mesin empat langkah. Ring piston mesin dua langkah biasanya hanya 2
buah, yang keduanya berfungsi sebagai ring kompresi. Pemasangan ring
piston dapat dilakukan tanpa alat bantu tetapi harus hati-hati karena ring
piston mudah patah. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ring piston
dua langkah dapat berakibat:
1. Dinding silinder bagian dalam cepat aus
2. Mesin tidak stasioner
3. Suara mesin pincang
4. Tenaga mesin kurang
5. Mesin sulit dihidupkan
6. Kompresi mesin lemah

Gerakan Langkah Piston

Untuk menjamin agar mesin tetap beroperasi, piston harus selalu


bergerak secara berkesinambungan, gerakan piston akan berhenti di
TMA (Titik Mati Atas) atau di TMB (Titik Mati Bawah). Kedua titik ini
disebut dead center. Ketika piston bergerak keatas, dari TMB ke TMA,
atau bergerak turun dari TMA ke TMB, satu kali gerak tunggal dari piston
dinamakan ”langkah”, jarak pergerakan piston ini diukur dengan satuan
mm.
Untuk menghasilkan tenaga yang lebih, dilakukan penelitian
terhadap hubungan antara panjang langkah dengan ukuran diameter
piston. Susunan dari panjang langkah dan diameter piston ditunjukkan
oleh gambar 2.10. Mesin langkah pendek dapat membuat kecepatan lari
lebih tinggi, dan memungkinkan untuk tenaga lebih tinggi juga.
Pada motor dua langkah pemasangan ring piston harus tepat
pada spi yang terdapat pada alur ring piston. Spi pada ring piston harus
masuk pada lekukan di dalam alur pistonnya. Spi (pen) tersebut berfungsi
untuk mengunci ring piston agar tidak mudah bergeser ke kiri atau ke

kanan. Berbeda dengan ring piston mesin empat langkah di mana ring
tidak dikunci dengan spi. Bergesernya ring piston mesin empat langkah
tidak begitu berbahaya tetapi pada mesin dua langkah ring dapat
menyangkut di lubang bilas atau lubang buang sehingga ring dapat
patah.
Sebelum piston dipasang ke dalam silinder, ring piston harus
dipasang terlebih dahulu. Pemasangan ring piston yang baik dan benar
adalah dengan memperhatikan tanda-tanda yang ada. Ring piston
pertama harus dipasang di bagian paling atas. Biasanya pada permukaan
ring piston sudah ada nomornya. Tulisan dan angka pada permukaan
ring piston harus ada di bagian atas atau dapat dibaca dari atas. Hal lain
yang perlu diperhatikan adalah penempatan sambungan ring pistonnya.
Sambungan ring piston (celah) tidak boleh segaris, artinya jika ada tiga
ring piston maka jarak antar sambungan ring piston harus sama yaitu
1200. jika ada dua ring piston jarak antar sambungannya adalah 1800. Di
samping itu sambungan ring piston tidak boleh segaris dengan pena
pistonnya. Kesemua ini untuk mencegah kebocoran kompresi. Untuk
pemasangan ring piston sepeda motor dua langkah, spi pada ring piston
harus masuk pada lekukan di dalam alur pistonnya.
Ring piston dipasang pada piston untuk menyekat gas diatas
piston agar proses kompresi dan ekspansi dapat berlangsung dengan
sebaik-baiknya, karena saat proses tersebut ruang silinder di atas piston
harus betul-betul tertutup rapat, ring piston ini juga membantu
mendinginkan piston, dengan cara menyalurkan sejumlah panas dari
piston ke dinding silinder.
Fungsi ring piston adalah untuk mempertahankan kerapatan
antara piston dengan dinding silinder agar tidak ada kebocoran gas dari
ruang bakar ke dalam bak mesin. Oleh karena itu, ring piston harus
mempunyai kepegasan yang yang kuat dalam penekanan ke dinding
silinder.
Piston bersama-sama dengan ring piston berfungsi sebagai
berikut:
1. Mengisap dan mengkompresi muatan segar di dalam silinder
2. Mengubah tenaga gas (selama ekspansi) menjadi usaha mekanis
3. Menyekat hubungan gas di atas dan dan di bawah piston
Pada pemasangan piston kita mengenal adanya pena piston.
Pena piston berfungsi untuk mengikat piston terhadap batang piston.
Selain itu, pena piston juga berfungsi sebagai pemindah tenaga dari
piston ke batang piston agar gerak bolak-balik dari piston dapat diubah
menjadi gerak berputar pada poros engkol. Walaupun ringan bentuknyatetapi pena piston dibuat
dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi
agar tahan terhadap beban yang sangat besar.
Bagian lain dari piston yaitu batang piston sering juga disebut
dengan setang piston, ia berfungsi menghubungkan piston dengan poros
engkol. Jadi batang piston meneruskan gerakan piston ke poros engkol.
Dimana gerak bolak-balik piston dalam ruang silinder diteruskan oleh
batang piston menjadi gerak putaran (rotary) pada poros engkol. Ini
berarti jika piston bergerak naik turun, poros engkol akan berputar.
Ujung sebelah atas di mana ada pena piston dinamakan ujung
kecil batang piston dan ujung bagian bawahnya disebut ujung besar. Di
ujung kecil batang piston ada yang dilengkapi dengan memakai bantalan
peluru dan dilengkapi lagi dengan logam perunggu atau bush boaring
(namanya dalam istilah di toko penjualan komponen kendaraan
bermotor). Ujung besarnya dihubungkan dengan penyeimbang poros
engkol melalui king pin dan bantalan peluru.
Pada umumnya panjang batang penggerak kira-kira sebesar dua
kali langkah gerak torak. Batang piston dibuat dari bahan baja atau besi
tuang.
Piston pada sepeda motor dibedakan menjadi dua macam yaitu
piston untuk sepeda motor empat langkah dan piston untuk sepeda motor
dua langkah. Secara umum kedua bentuk piston tersebut tidak samaPiston untuk sepeda motor
dua langkah biasanya tidak mepunyai
alur untuk ring oli sehingga jumlah alur pada piston sepeda motor dua
langkah biasanya hanya dua. pada sisi piston di dalam alurnya terdapat
lekukan untuk menjamin agar ring piston tidak bergeser memutar setelah
dipasang. Piston dua langkah berlubang pada sisinya. Fungsi lubang
tersebut untuk mengalirkan gas baru ke dalam ruang engkol.
Piston yang digunakan untuk keperluan sepeda motor berbeda
dengan yang digunakan untuk kendaraan roda empat. Piston untuk
sepeda motor mempunyai ukuran khusus yang sudah ditentukan, ukuran
piston disebut STD (standar) merupakan ukuran yang pokok dari pabrik
pembuatnya, merupakan ukuran yang masih asli dan belum pernah
mengalami perubahan. Jadi dilihat dari ukurannya maka ada dua ukuran
piston yaitu ukuran standard dan ukuran piston over size. Piston standar
digunakan pada silinder mesin standard sedangkan piston over size
digunakan pada silinder yang sudah over size. Yang dimaksud dengan
over size adalah perluasan diameter silinder. Diperluasnya diameter
silinder tersebut karena keausan dinding silinder. Ukuran-ukuran piston
untuk keperluan sepeda motor antara lain adalah:
- + STD = Piston yang masih asli/baru
- Ukuran + 0,25 mm = Piston over size 25
- Ukuran 0,25 mm
- Ukuran 0,50 mm
- Ukuran 0,75 mm
- Ukuran 1,0 mm
Pemasangan piston ke dalam silindernya harus memperhatikan
tanda-tanda yang ada. Tanda yang ada biasanya berupa anak panah.
Anak panah tersebut harus menghadap ke saluran buang (knalpot), jika
pemasangan piston terbalik maka akibatnya sangat fatal yaitu keausan
yang terjadi antara dinding silinder dengan sisi pistonnya menjadi sangat
besar. Tanda lain yang harus diperhatikan adalah apabila kita hendak
mengganti piston, jika pada permukaan kepala piston tertulis angka
tertentu, angka tersebut menunjukkan bahwa diameter silinder sepeda
motor sudah mengalami over size. Piston pengganti harus sesuai dengan
ukuran silindernya atau sama dengan piston yang diganti.
Dalam perawatannya piston perlu di servis, tahapan
perlakuannnya adalah:
1. Piston dilepaskan dari dudukannya
2. Rendam piston dalam cairan pembersih bersama-sama dengan
batang piston, lalu keringkan.
3. Bersihkan kotoran arang pada alur ring piston.
4. Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar
biasanya terjadi pada alur ring kompresi.
5. Periksa kebebasan alur ring piston dengan feeler gauge. Alur ring
piston dapat diperbaiki dengan memotong alur lebih besar danmemasang ring baja di sisi atas.
6. Periksa apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston
sekecil apapun harus diganti.
7. Lepas pen piston. Sebelum pen piston dilepas beri tanda
sehingga mudah dipasang kembali seperti posisi semula.
8. Bila pen piston tipe apungan, lepas ring pengunci sehingga pen
mudah dikeluarkan. Hati-hati waktu melepas ring, jangan sampai
rusak. Umumnya mesin saat ini menggunakan pen yang dapat
bergerak dalam piston dan dipres pada batang piston.
9. Setelah pemeriksaan terhadap pen piston selesai pasang kembali
seperti semula. Karena kebebasan pen terhadap pistonnya
sangat kecil yaitu antara 0,005 sampai 0,0127 mm untuk piston
dari almunium maka perlu pemasangan dengan teliti. Kebebasan
pada batang piston yang menggunakan bantalan sedikit lebar
besar yaitu sekitar 0,0127 mm.

Kerusakan Pada Noken As

Ganggunan poros nok dapat menyebabkan mesin sulit stasioner, mesin pincang, saat
pengapian tidak stabil. Permasalahan yang sering dihadapi sehingga menyebabkan gangguan
tersebut antara lain:
1) Poros bengkok Kebengkok poros menyebabkan putaran poros tidak sesumbuh, hal ini
menyebabkan platina terbuka dan lama buka tidak sama antara bagian nok satu dengan yang lain
atau silinder satu dengan yang lain sehingga saat pengapian dan kuat percikan api yang
dihasilkan tiap silinder berubah-ubah, putaran mesin tidak stabil.
 2) Keausan pada poros pengerak dan nok Akibat tekanan pegas platina maka celah
antara poros dengan nok menjadi menjadi kecil, sumbuh poros tidak segaris dengan sumbuh nok,
namun saat putaran tinggi akibat gaya centrifugal nok akan bergerak sehingga poros dan nok
sesumbuh. Gerakan tersebut akan mendorong rubbing block sehingga celah pemutus arus
membesar, saat pengapian maju.
 3) Poros penggerak dan nok macet Antara poros dengan nok harus dapat bergerak
sehingga nok dapat berputar saat centrifugal advancer bekerja. Kelonggaran antara poros dengan
nok sangat kecil sehingga sering menjadi macet, untuk menghindari macet maka kedua bagian
tersebut perlu dilumasi. Macetnya poros dan nok menyebabkan centrifugal advancer tidak dapat
berfungsi sehingga tenaga mesin lemah saat putaran menengah maupun tinggi karena saat
pengapian kurang maju. Bila dilakukan penyetelan tenaga mesin baik pada putaran menengah
dan tinggi maka mesin tidak dapat stasioner karena saat stasioner pengapian terlalu maju, atau
sebaliknya. Memeriksa apakah poros dengan nok macet dengan cara memutar rotor dengan
tangan searah putaran rotor saat poros tertahan, bila rotor dapat bergerak dan saat dilepas
kembali lagi maka hubungan poros dengan nok normal. Pemeriksaan juga dapat menggunakan
timing tester dan selang vacuum advancer dilepas. Hidupkan mesin dan tambah putaran mesin,
maka pengapian harus semakin maju sebanding dengan bertambahnya putaran, bila tetap maka
poros macet.
4). Nok aus.     Nok selalu bergesekan dengan rubbing blok, sehingga bila tidak
diperhatikan pelumasanya menyebabkan cepat aus. Keausan nok menyebabkan celah semakin
sempit untuk sudut dweel yang sama, sempitnya celah menyebabkan percikan api pada
permukaan kontak pemutus arus besar, waktu pemutusan lambat dan induksi tegangan tinggi
menjadi kecil. Selain itu percikan api pada permukaan kontak pemutus arus yang besar
menyebabkan pemutus arus cepat aus. Keausan nok sering tidak merata antara nok silinder satu
dengan yang lain, akibatnya saat dilakukan penyetelan celah pemutus arus celah berubah-ubah
saat dilakukan pengecekan ulang. Misalnya saat penyetelan berada di rubbing blok yang aus,
celah disetel 0,40 mm dan kemudian mesin dihidupkan. Setelah beberapa saat dilakukan
pengecekan, saat pengecekan rubbing block berada pada nok yang normal, maka hasil
pengecekan akan menunjukkan celah yang lebih lebar dari 0,40 mm.
BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat
dudukan busi.

Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket
(paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan
metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak.
B.     SARAN
            Agar mesin tidak sering mengalami kerusakan, ada baiknya kita melakukan perawatan
yang baik dan benar. Selalu periksa keadaan dan kondis kepala silinder karena kerusakan
terparah biasanya hanya karena hal kecil.

Anda mungkin juga menyukai