Oleh :
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
(A.Md.Kep) Pada Program Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi
IlmuKesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
Oleh :
i
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Madiun, 25 Oktober 1996 dari ayah yang bernama Sirno
Hadi dan ibu yang bernama Dewi Tri Wulandari. Penulis merupakan putri
Tahun 2009 penulis lulus dari SD Negeri Kebonagung 1, tahun 2012 penulis
lulus dari SMP Negeri 4 Mejayan, tahun 2015 penulis lulus dari SMA Negeri 2
Mejayan, pada tahun 2016 lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang melalui jalur PMDK. Penulis memilih program studi Diploma III
Keperawatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIKes ICME Jombang.
Penulis
v
MOTTO
Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang bisa dipetik kelak
ketika sukses
Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar karena ilmu akan bermanfaat pada
waktunya
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kepadamuTuhan Yang Maha Agung, atas kasih sayang dan
karuniamu yang telah memberikanku kekuatan dan ketabahan serta
Membekaliku dengan ilmu dan akal serta kesabaran dalam menjalani
Kehidupan ini, atas rahmat Mu jualah akhirnya Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan. Kupersembahkan karya sederhana
Ini kepada orang-orang yang sangatku kasihi dan kusayangi.
Kepada ayah, ibu, dan teman-teman yang selalu aku repotkan. Terima kasih
telah mendengarkan keluh kesahku sampai saat ini
Teruntuk dosen-dosen terimakasih telah menjadi orangtua kedua untukku, telah
membimbingku selama masa pendidikanku di kampu sini, terimakasih atas
semua bimbingan, motivasi, serta ilmu yang telah kalian berikan kepadaku.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul "Asuhan Keperawatan Pada
Klien Stroke Dengan Masalah Hambatan Mobilitas Fisik di RSUD Bangil
Pasuruan” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang
terhormat :Bapak Imam Fathoni, S.KM.,MM selaku Ketua STIKES ICME
Jombang , Maharani Tri Puspitasari, S.Kep.,Ns.,MM selaku Ketua Program Studi
D III Keperawatan STIKES ICME Jombang, Hindyah Ike S ,S.Kep.Ns.M.Kep
selaku pembimbing utama yang telah banyak memberi pengarahan, motivasi dan
masukan dalam penyusunan proposal ini, Dwi Prasetyaningati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
selaku pembimbing dua yang telah banyak memberi motivasi dan pengarahan dan
ketelitian dalam penyusunan proposal ini. Kepada kedua orang tua dan keluarga
saya yang selalu memberi do'a dan semangat tiada henti dalam penyusunan
proposal. Teman-teman yang membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung memberikan saran dan dorongan sehingga terselesaikannya Proposal
Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis
mengharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya, mudah - mudahan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Amin
Jombang, 11 April 2019
vii
Penulis
ABSTRAK
Oleh :
Kata kunci: asuhan keperawatan, stroke non hemoragic, hambatan mobilitas fisik
viii
ABSTRACT
By:
Stroke is the number two that causing dead in the after heart illness.
Stroke is causing some problems, which one is obstacles of physical mobility that
caused by hemiparesis or hemiplegic in extremities. The purpose of this study is
to implement nursing care for clients who have had a stroke with problems with
physical mobility.
This research method is descriptive using the case study method. The
study was carried out in the Krissan room at Bangil Pasuruan Hospital with
participants of 2 people diagnosed with non-hemorrhagic stroke with problems
with physical mobility
The results of the research conducted in Krissan's room for three days
from April 15 to April 17 2019 with the results of the problem resolved in part
obtained data, on client 1 complained that the left hand and foot felt hard to
move, hemiparesis happened on the left extermity, while client 2 complained that
the right hands and foot felt hard to move, hemiparesis happens in the correct
extermity.
The conclusion of the case family 1 and 2 clients with stroke is partly the
problem is fixed.
ix
DAFTAR ISI
x
3.5 Pengumpulan Data...................................................................................30
3.6 Uji Keabsahan Data..................................................................................30
3.7 Analisa Data.............................................................................................30
3.8 Etik Penelitian..........................................................................................32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil...........................................................................................................34
4.2 Pembahasan...............................................................................................48
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................................53
5.2 Saran..........................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Pathways 10
2.1.6 stroke…………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 1 : Jadwal pelaksanaan laporan kasus
Lampiran 2 : Permohonan menjadi responden
Lampiran 3 : Persetujuan menjadi responden
Lampiran 4 : Konsep asuhan keperawatan
Lampiran 5 : Surat pernyataan
Lampiran 6 : Surat penelitian dari STIKES ICMe
Lampiran 7 : Surat balasan penelitian dari RSUD Bangil
Lampiran 8 : Lembar konsul
LAMBANG
1. > : Lebih dari
2. < : Kurang dari
xiv
3. % : Persentase
4. Mg : Miligram
5. mmHg : Mili meter hydragyrum
6. O2 : Oksigen
SINGKATAN
1. AHA : American Heart Hyperplasia
2. BAB : Buang Air Besar
3. BAK : Buang Air Kecil
4. CRT : Cardiac Resynchronization Therapy
5. GCS : Gasglow Coma Scale
6. ICMe : Insan Cendekia Medika
7. MRS : Masuk Rumah Sakit
8. N : Nadi
9. NGT : Nasogastrik Tube
10. NIC : Nursing Interventions Classification
11. NOC : Nursing Outcomes Classification
12. No RM : Nomer Rekam Medik
13. Ny : Nyonya
14. ROM : Range Of Motion
15. RR : Respirasi Rate
16. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
17. S : Suhu
18. TD : Tekanan Darah
19. TIA : Transient Ischemic Attack
20. Tn : Tuan
21. TTV : Tanda-Tanda Vital
22. WHO : World Health Organization
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
tinggi di dunia (WHO, 2017). Stroke dapat terjadi karena terganggunya suplai
kerusakan pada jaringan otak (World Health Organization, 2016). Gejala ini
karena dapat menyebabkan kecacatan fisik dalam jangka waktu yang cukup
lama dan kematian secara tiba-tiba (Pugh, Mathiesen & Meighan, 2009).
Kondisi yang dapat terjadi pada pasien stroke beragam, seperti kelumpuhan
anggota gerak, bibir tidak simetris, bicara pelo atau afasia, nyeri kepala,
penanganan lebih lanjut yaitu hambatan mobilitas fisik, karena pasien stroke
serta penyebab ketiga kecacatan setelah penyakit menular dan kanker. Sekitar
15 juta orang menderita stroke yang pertama kali setiap tahun, dengan
sepertiga dari kasus ini atau sekitar 6,6 juta mengakibatkan kematian (3,5 juta
1
2
perempuan dan 3,1 juta laki-laki). Stroke merupakan masalah besar di negara-
rendah.
yaitu stroke di nomor pertama, urutan kedua penyakit jantung koroner dan
tertinggi prevelensi yaitu sebesar 16 persen. Data yang dihimpun dari ruang
krissan RSUD Bangil Pasuruan, selama tahun 2017, jumlah pasien yang
dan diabetes. Hipertensi menjadi penyebab yang sering terjadi pada pasien
pembuluh darah kecil maupun pembuluh darah besar, salah satunya arteri
atau terjadinya thrombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran
darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang
cidera dan menutup atau menyumbat arteri otak (Batticaca, 2008). Akibatnya
fungsi otak terhenti dan terjadi penurunan fungsi otak sehingga dapat
mobilitas fisik dikarenakan klien itu yang sering terkena saraf di otaksehingga
3
gangguan pada kekuatan ototnya melemah maka akan berdampak pada saat
aktualisasi diri (Mubarak, Lilis, Joko, 2015). Latihan mobilisasi pada pasien
fisik dan teknik lain. Mobilisasi di tempat tidur merupakan suatu program
bantuan psikologis pasien dan keluarga (Junaidi, 2006). Biar otot tidak
motion atau ROM (Ariani, 2012). Latihan ini adalah salah satu bentuk
kondisi cacat permanen pada pasien paska perawatan di rumah sakit sehingga
Pasuruan”.
Bangil Pasuruan?
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2016).
(Batticaca, 2014).
2.1.2 Klasifikasi
1. Stroke Hemoragi
Yeyen, 2013).
6
7
2. Stroke Iskemik
2.1.3 Etiologi
koroner, usia, jenis kelamin, pria, ras, fibrilasi atrium dan heterozigot
atau hemosistunuria.
8
2.1.5 Patofisiologi
jantung) diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate
saraf otonom dan sirkulasi hormon. Empat sistem kontrol yang berperan
dari saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar
dan arteri karotis interna yang ada di leher(Guyton & Hall, 2012).
perubahan padaaliran darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat dan
warna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan dilatasi arteri
Stroke
Mobilitas terganggu
Peningkatan tekanan Afasia global
Hambatan mobilitas
fisik Intrakranial
komunikasi
verbal
gangguan perfusi
jaringan serebral
ADL dibantu
Pasien bedrest
Defisit perawatan diri Penekanan lama pada daerah punggung dan bokong
1. Angiografi serebral
2. CT scan
secara pasti
5. Foto thorax
6. Pemeriksaan laboratorium
2.1.9 Komplikasi
4. Hedrocephalus
1. Penatalaksanaan Umum
a. Posisi kepala dan berat badan atas 20-30 derajat, posisi lateral
perlu berikan oksigen 1-2 liter/menit bila ada hasil gas darah.
selang NGT.
2. Penatalaksanaan Medis
a. Trombolik (streptokinase)
dipiridamol)
14
c. Antikoagulan (heparin)
d. Hemorrhagea (pentoxyfilin)
3. Penatalaksanaan Khusus
1. Mengurangi kegemukan
2. Berhenti merokok
5. Rajin olahraga
2015).
15
kekakuan otot atau sendi, meningatkan massa otot dan tonus otot, dan
1. Mobilisasi penuh
2. Mobilisasi sebagian
dengan batasan yang jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas
area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cidera atau patah
fisioterapi
2. Sakit
3. Fraktur
4. Trauma
5. Kelemahan
6. Kecacatan
a. Posisi Fowler
pernafasan pasien.
b. Posisi Sim
c. Posisi Trendelerenburg
proses persalinan.
18
e. PosisiLithotomi
dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur. Posisi ini
f. Rotasi bahu
1. Latihan leher
2. Latihan bahu
3. Latihan siku
6. Latihan paha
8. Latihan kaki
2.3.1. Pengkajian
1. Biodata
a. Inisial :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Suku / bangsa :
digerakkan.
Biasanya penyakit stroke ini adalah penyakit tidak ada turunan dari
keluarga pasien.
a. Riwayat psikososial
a. Nutrisi
b. Istirahat (tidur)
c. Eliminasi
d. Personal hygine
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Leher
c. Wajah
d. Mata
mata
e. Telinga
telinga
f. Hidung
g. Mulut
mulut
pucat
22
atau tidak
h. Thorak
i. Paru
j. Jantung
k. Abdomen
6. Pemeriksaaan penunjang
laboratorium.
kekuatan otot
data klien dan memilih Asuhan Keperawatan yang paling tepat dan
27
(Nursalam, 2008)
implementasi intervensi.
METODE PENELITIAN
penelitian deskriptif studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian
organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Studi kasus dilakukan dengan cara
meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam studi kasus ini peneliti
menggunakan dua klien yang akan dikaji sesuai keluhan dan diberi asuhan
keperawatan.
28
29
satu atau lebih ekstermitas secara mandiri dan terarah (Keliat, B,A, 2015)
3.3 Partisipan
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua klien yang
1. Lokasi Penelitian
Pasuruan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan 3 hari, yaitu dimulai pada tanggal 1-30 April 2019
30
perawat lainnya).
3. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan).
tinggi.
utama yaitu pasien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan
digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang
1. Pengumpulan data
2. Meredukasi data.
dibuat koding yang dibuat oleh peneliti dan mempunyai arti tertentu sesuai
normal.
32
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
Beberapa prinsip etik yang perlu diperhatikan dalam penelitian antara lain:
1. Prinsip manfaat
a. Hak untuk setuju atau tidak setuju menjadi responden (right to self
determination)
33
full disclosure)
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Rumah sakit umum daerah Bangil adalah rumah sakit tipe C milik
diatas tanah seluas kurang lebih 2 H. gedung yang besar tempat yang nyaman
berada di poros jalan raya utama berdekatan dengan gedung DPRD Bangil
Bangil mejadi pusat layanan rujukan bagi institusi kesehatan yang berada di
Daerah Bangil di Jl. Raya Raci, Desa Balung Bendo Masangan Bangil
ruangan bangsal kelas 3 yang terbagi menjadi dua ruang yaitu : ruang A
khusus klien perempuan dengan 12 bed. Semua kasus untuk klien stroke di
34
35
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Klien
IDENTITAS KLIEN KLIEN 1 KLIEN 2
Nama Tn. S Ny. S
Tempat, tanggal lahir Pasuruan, 04-06-1963 Pasuruan, 04-10-1968
Umur
Agama 55 tahun 50 tahun
Pendidikan Islam Islam
Pekerjaan SD sederajat SLTP sederajat
Alamat Wiraswasta Ibu rumah tangga
Jenis kelamin Kraton-Pasuruan Bangil-Pasuruan
No RM Laki-laki Perempuan
Diagnosa masuk 00039xxx 00037xxx
Stroke NonHemoragik Stroke Non Hemoragik
Tanggal MRS 15 April 2019 15 April 2019
Tanggal pengkajian 16 April 2019 16 April 2019
Penanggung Jawab Biaya
Nama Ny. A Tn. K
Alamat Kraton-Pasuruan Bangil-Pasuruan
Hubungan keluarga Istri Suami
No Telp
- -
2. Riwayat Penyakit
RIWAYAT PENYAKIT KLIEN 1 KLIEN 2
Keluhan Utama Klien mengatakan tangan dan Klien mengatakan tangan dan
kaki klien sebelah kiri terasa kaki klien sebelah kanan terasa
lemas untuk digerakkan lemas untuk digerakkan
Riwayat Penyakit Sekarang Keluarga klien mengatakan Keluarga klien mengatakan
datang ke IGD RSUD Bangil datang ke IGD RSUD Bangil
Pasuruan tanggal 15 April Pasuruan tanggal 15 April jam
2019 jam 18.23 WIB, klien 11.41 WIB, klien tiba-tiba
mengalami penurunan lemah, nyeri lambung, pusing
kesadaran saat klien duduk dan mual muntah. Lalu klien
nonton TV, klien demam dan di bawa ke RSUD Bangil oleh
nafsu makan menurun serta keluarganya. Dari IGD klien
sesak. Akhirnya klien dibawa diperiksa oleh tim medis di
ke RSUD Bangil. Dari IGD dapatkan hasil yaitu keadaan
klien diperiksa oleh tim umum lemah GCS: 4x6,
medis di dapatkan hasil yaitu tekanan darah: 170/80 mmHg,
keadaan umum lemah GCS: suhu: 36,9⁰C, nadi: 100x/mnt,
4x6, tekanan darah: 190/90 respirasi: 26x/mnt. Setelah
mmHg, suhu: 37⁰C, nadi: mendapatkan penanganan dan
105x/mnt, respirasi: 27x/mnt. terapi klien dipindah di ruang
Setelah mendapatkan krissan jam 18.00 WIB untuk
penanganan dan terapi klien mendapatkan perawatan lebih
dipindah di ruang krissan jam lanjut. Pada tanggal 16 April
23.30 WIB untuk 2019 klien mengatakan tangan
mendapatkan perawatan dan kaki sebelah kanan terasa
lebih lanjut. Pada tanggal 16 lemas untuk digerakkan,
April 2019 klien mengatakan pusing, nafsu makan menurun,
tangan dan kaki sebelah kiri klien bedrest semua aktivitas
terasa lemas untuk dibantu oleh keluarga. Setelah
digerakkan, pusing, pucat, itu klien diperiksa dengan hasil
klien bedrest semua aktivitas tekanan darah: 160/80 mmHg,
dibantu oleh keluarga. suhu: 36,5◦C, nadi: 98x/menit,
Setelah itu klien diperiksa respirasi: 24x/menit
36
1 Nutrisi dan cairan Sebelum MRS : pasien makan Sebelum MRS : pasien
3x/hari, berupa nasi, sayur, makan 3x/hari, berupa
lauk. Minum 5-6 gelas/hari nasi,sayur,lauk. Minum 5
terkadang minum kopi 1x/hari gelas/hari
Saat MRS : diit lunak tinggi Saat MRS : diit lunak tinggi
protein rendah karbohidrat, protein rendah karbohidrat,
porsi yang disajikan tidak porsi yang disajikan tidak
dihabiskan oleh klien. dihabiskan oleh klien.
Minum air mineral ± 1-2 Minum air mineral ± 1-2
gelas/hari gelas/hari
2 Istirahat atau tidur Sebelum MRS : tidur siang Sebelum MRS : tidur siang
tidak menentu. Tidur malam ± tidak menentu. Tidur malam
8 jam ± 8 jam
Saat MRS : tidur siang dan Saat MRS : tidur siang dan
malam ± 4 jam (6jam/24 jam) malam ± 3 jam (8 jam/24
jam)
3 Eliminasi Sebelum MRS : BAB 1x/hari. Sebelum MRS : BAB
BAK 4-5x/hari 1x/hari. BAK 3-4x/hari
Saat MRS : klien belum BAB. Saat MRS : klien belum
BAK ± 700cc/24jam BAB. BAK ± 600cc/24 jam
4 Personal hygiene Sebelum MRS : mandi Sebelum MRS : mandi
2x/hari, mengganti pakaian 2x/hari, mengganti pakaian
2x/hari, keramas 3x/minggu, 2x/hari, keramas 2x/minggu,
sikat gigi 2x/hari sikat gigi 2x/hari
Saat MRS : klien hanya Saat MRS : klien hanya
diseka oleh keluarga 1x/hari, diseka oleh keluarga
mengganti pakaian 1x/hari, 1x/hari, mengganti pakaian
tidak keramas dan tidak sikat 1x/hari, tidak keramas dan
gigi sikat gigi
5 Aktivitas Sebelum MRS : klien bekerja Sebelum MRS : klien tidak
di pabrik bekerja hanya sebagai ibu
37
4. Pemeriksaan Fisik
OBSERVASI KLIEN 1 KLIEN 2
Keadaan umum k/u lemah,hanya terbaring di k/u cukup, klien hanya terbaring
tempat tidur tanpa melakukan di tempat tidur tanpa melakukan
aktivitas apapun aktivitas apapun
kesadaran : composmentis kesadaran :composmentis
GCS : 4x6 GCS : 4x6
TTV TTV
TD : 180/90 mmHg TD : 160/80 mmHg
N : 100x/menit N : 98x/menit
S : 36,9°C S : 36,5°C
RR : 27 x/menit RR : 24 x/menit
Pemerikssan Fisik
Kepala
Inspeksi : bentuk kapala simetris, Inspeksi : bentuk kepala simetris,
rambut kotor beruban rambut panjang dan berbau
Palpasi : tidak ada benjolan dan Palpasi : tidak ada benjolan dan
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Mata Inspeksi : mata simetris, alis Inspeksi : mata simetris, alis tipis,
tebal, pupil isokor, sclera normal, pupil isokor, sclera normal,
konjungtiva pucat konjungtiva normal
Hidung Inspeksi : bentuk simetris, tidak Inspeksi : bentuk simetris, tidak
ada peradangan, tidak ada polip, ada peradangan, tidak ada polip,
tidak ada sekret, ada pernafasan tidak ada sekret, ada pernafasan
cuping hidung cuping hidung
Mulut Inspeksi : mukosa bibir kering, Inspeksi : mukosa bibir kering,
gigi kotor, terdapat karies, tidak gigi kotor, terdapat karies, tidak
terdapat perdarahan gusi, lidah terdapat perdarahan gusi, lidah
kotor, tidak terdapat pembesaran kotor, tidak terdapat pembesaran
tonsil tonsil
Leher Inspeksi : bentuk simetris Inspeksi : bentuk simteris
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak Palpasi : tidak ada benjolan, tidak
ada lesi atau massa, tidak terdapat ada lesi atau massa, tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid, tidak pembesaran kelenjar tiroid, tidak
terdapat nyeri tekan terdapat nyeri tekan
Paru dan jantung Paru : Paru
Inpeksi : pergerakan dada Inpeksi : pergerakan dada
simetris, frekuensi pernafasan 27 simetris, frekuensi pernafasan 27
x/menit x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri Palpasi : tidak terdapat nyeri
tekan tekan
Perkusi : suara paru sonor (kiri Perkusi : suara paru sinor (kiri
dan kanan) dan kanan)
Auskultasi : suara nafas rochi ¿ Auskultasi : suara nafas vesicular
Jantung : Jantung
Inspeksi dan palpasi : denyutan Inspeksi dan palpasi : denyutan
apeks terlihat apeks terlihat
Perkusi : tidak ada pembesaran Perkusi : tidak ada pembesaran
jantung jantung
Auskultasi : bunyi jantung S1dan Auskultasi : bunyi jantung S1dan
38
Darah Lengkap
Leukosit (WBC) 19,91 12,41 3,70-10,1
Neutrofil 4,2 4,9
Limfosit 1,5 2,2
Monosit 1,0 0,5
Eosinofil 0,0 0,2
Basofil 0,1 0,1
Neutrofil % H 91,5 62,2 39,3-73,7
Limfosit % 21,4 H 16,9 18,0-48,3
Monosit % H 15,2 6,7 4,40-12,7
Eosinofil % L 0,4 2,2 0,600-7,30
Basofil % H 1,8 0,9 0,00-1,70
Eritrosit (RBC) L 1,694 L 4,085 4,6-6,2
Hemoglobin (HGB) L 4,33 L 6,73 12,0-16,0
Hematokrit (HCT) L 14,16 L 16,86 40-54
MCV 83,61 L 63,65 81,1-96,0
MCH L 25,55 L 20,50 27,0-31,2
MCHC L 30,56 32,20 31,8-35,4
RDW H 16,88 L 10,24 11,5-14,5
PLT 181 286 155-366
MPV 7,266 8,408 6,90-10,6
FAAL GINJAL
39
BUN H 22 L6 7,8-20,23
Kreatinin 1,209 L 0,788 0,8-1,3
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 141,90 142,61 135-147
Kalium (K) L 3,24 L 3,00 3,5-5
Klorida (Cl) 102,00 101,85 95-105
Kalsium Ion 1,220 1,300 1,16-1,32
GULA DARAH
Glukosa darah sewaktu 121 103 < 200
6. Terapi
KLIEN 1 KLIEN 2
Infus Asering 500cc/24 jam Infus Asering 1000cc/24 jam
Injeksi Antrain 3x1 mg Injeksi Antrain 3x1 mg
Injeksi Omeprazol 1x40 mg Injeksi Pantoprazol 3x40 mg
Injeksi Citicoline 2x500 mg Injeksi Kalmeco 1x500 mg
P.O Neurosanbe 3x1 tab P.O Neurosanbe 3x1 tab
O2 nasal 3-5 lpm
7. Analisa Data
Analisa Data Etilogi Masalah Keperawatan
Klien 1
DS : Keluarga klien mengatakan Hambatan mobilitas Hambatan mobilitas fisik
tangan dan kaki kiri terasa lemas untuk fisik
digerakkan
DO : k/u lemah, hanya terbaring
ditempat tidur tanpa melakukan
aktivitas apapun
1. Makan, minum dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan
perawat
2. Berpindah posisi dibantu
keluarga dan perawat karena
terjadi kelemahan pada
ekstermitas
3. Personal hygiene dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan
perawat
4. Ganti pakaian, menyisir
rambut, ke toilet dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan
perawat
5. TTV
TD : 180/90 mmHg
N : 100x/menit
S : 36,9°C
RR : 27x/menit
6. Hemiparesis tangan dan kaki
kiri
5 3
7. Kekuatan tonus otot
5 3
40
4.1.4 Intervensi
Diagnosa Tujuan & kriteria hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
Klien 1 1. Menunjukkan tingkat Terapi Latihan
Hambatan mobilitas mobilitas 1. Tentukan batasan pergerakan
fisik b.d penurunan 2. ROM pasif optimal sendi dan efeknya fungsi
kekuatan otot Setelah dilkakukan tindakan sendi
keperawatan selama 3x24 jam 2. Kolaborasi dengan tim medis
diharapkan hambatan mobilitas dalam pemberian terapi
fisik teratasi dengan kriteria 3. Jelaskan kepada klien dan
hasil : keluarga tentang tehnik
1. Aktivitas klien ambulasi
meningkat 4. Ajarkan klien tentang tehnik
2. Mengerti tujuan dan ambulasi
peningkatan mobilitas 5. Kaji kemampuan klien dalam
3. Menunjukkan tindakan mobilisasi
untuk meningkatkan 6. Latih klien dalam pemenuhan
mobilitas (geser kebutuhana ADLs secara
lengan menjauh mandiri sesuai kemampuan
menyamping dari 7. Damping dan bantu klien
badan, tekuk saat memenuhi kebutuhan
pergelangan tangan ADLs
41
Klien 1
Hari/tanggal Jam Implementasi Paraf
Klien 2
Hari/tanggal Jam Implementasi Paraf
Senin, 16 April 2019 08.00 Menentukan batasan pergerakan
sendi dan efeknya fungsi sendi:
Melakukan pengkajian tingkat
keterbatasan gerak klien
08.15 Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian terapi
1. Injeksi antrain 3x1 gr
2. Injeksi pantoprazol 3x40
mg
3. Injeksi kalmeco 1x500 mg
4. P.O neurosanbe 3x1 tab
09.00 Menjelaskan kepada klien dan
keluarga tentang tehnik ambulasi:
Untuk memnuhi kebutuhan
aktivitas, mempertahankan
kenyamanan
09.15 Mengajarkan klien tentang tehnik
ambulasi:
Duduk diatas tempat tidur, latihan
berjalan atau berpindah tempat
10.00 Mengkaji kemampuan klien dalam
mobilisasi
10.15 Melatih klien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs:
Makan, minum, menyisir rambut
11.00 Mendampingi dan bantu klien saat
memenuhi kebutuhan ADLs
11.15 Melakukan ROM pasif pada klien
sesuai kebutuhan indikasi
12.00 Memonitor vital sign:
TD : 160/90 mmHg
N : 98x/menit
S : 36,5◦C
RR : 24x/menit
44
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan antara kesenjangan
yang terjadi antara praktek dan teori yang di lakukan di RSUD Bangil
47
juga dibantu sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, TTV tekanan darah:
150/90 mmHg, nadi: 94x/menit, suhu: 36,2◦C, respirasi: 24x/menit.
Klien 1 hari ketiga: keadaan umum cukup, hanya berbaring
ditempat tidur tanpa melakukan aktivitas apapun, semua aktivitas dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat karena terjadi hemiparesis, tonus
otot ekstermitas kiri untuk tangan dan kaki: 3, makan minum dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, berpindah tempat dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, kebutuhan ADLs juga dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, TTV tekanan darah 150/90
mmHg, nadi: 91x/menit, suhu: 36◦C, respirasi: 22x/menit.
Klien 2 hari ketiga: keadaan umum cukup, hanya berbaring
ditempat tidur tanpa melakukan aktivitas apapun, semua aktivitas dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat karena terjadi hemiparesis, tonus
otot ekstermitas kanan untuk tangan dan kaki: 3, makan minum dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, berpindah tempat dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, kebutuhan ADLs juga dibantu
sepenuhnya oleh keluarga dan perawat, TTV tekanan darah: 150/80
mmHg, nadi: 91x/menit, suhu: 36,1◦C, respirasi: 21x/menit.
Menurut Padila (2012) evaluasi adalah langkah akhir dalam proses
keperawatan yang bertujuan untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
keperawatan tercapai atau tidak. Dan untuk dikaji ulang jika tujuan belum
tercapai.
Menurut peneliti dari hasil evaluasi keperawatan mulai hari
pertama sampai hari ketiga, keluhan utama dan data objektif yang
didapatkan dari kedua klien masalah belum teratasi karena memang
pemulihan atau rehabilitasi gangguan mobilitas pada klien stroke
membutuhkan ketekunan, intensitas latihan ROM yang rutin dan tidak bias
sembuh total dalam waktu yang singkat.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
diagnosa medis stroke non hemoragik selama 3 hari, dimulai tanggal 15 April
sampai dengan 17 April 2019 di ruang rawat inap krissan RSUD Bangil Pasuruan
dan kaki kanan terasa lemas untuk digerakkan. Hasil dari data obyektif
kekuatan otot.
53
gunanya untuk mencegah atropi pada tulang dan kekakuan pada sendi-
hanya bisa bed rest jadi perlu dilakukan perawatan tirah baring untuk
5. Dari hasil evaluasi selama 3 hari yang dilakukan pada kedua klien
5.2 Saran
ruangan.
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
56
57
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. 2015, Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Edisi Revisi Jilid 2.
Yogyakarta: Mediaction.
Nurarif, Kusuma. 2016, Asuhan Keperawatan Praktis : Berdasarkan Penerapan
Diagnosa Nanda, Nic, Noc dalam Berbagai Kasus. Jilid 1. Jogjakarta:
Mediaction.
Nursalam, 2013.Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan.Ed.3. Jakarta Selatan:
SalembaMedika.
Oktaria Batubara Sakti & Florentianus Tat. 2015. Hubungan Antara Penanganan
Awal Dan Kerusakan Neurologis Pasien Stroke Di RSUD Kupang.
Vol.10, No.3.dilihat 16 Januari 2018.
Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Pudiastuti, R. D. (2013). Penyakit-Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Pugh, S., Mathiesen C., Meighan M, et al. (2009) Guide to the care of the
Hospitalized Patient With Ischemic Stroke 2 Edition, Revised: AANN
Clinical Practice Guideline Series. American Association of
Neuroscience Nurses.
Rendy dan Margareth . (2014). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Penyakit
Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sari, Wijayaningsih.2013, Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta Timur: KDT
Smeltzer S. 2016, Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth.Edisi 12.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Suratun, S. Heryani, & Manurung, S., 2014, Pelayanan Keluarga Berencana dan
Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media: 15-16, 19, 87-89
Wijaya & Putri. 2013 . Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika
World Health Organization. (2016). Tobacco & Stroke. Geneva: Rorld Health
Organization.
World Health Organization. (2017). Stroke. Geneva: Rorld Health Organization.
58
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
NIM : 161210018
ini dan saya akan merahasiakan adentitas, data informasi yang klien berikan.
bersangkutan.
Peneliti
Nama :
Umur :
Alamat :
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam sebagai responden dengan
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan
saya telah mengerti bahwa penelitian akan merahasiakan identitas, data maupun
informasi yang saya akan berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela tanpa ada
dalam penelitian.
Responden Saksi
(......................................) (......................................)
Nama :
Umur :
Alamat :
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam sebagai responden dengan
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan
saya telah mengerti bahwa penelitian akan merahasiakan identitas, data maupun
informasi yang saya akan berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela tanpa ada
dalam penelitian.
Responden Saksi
(......................................) (......................................)
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
8. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kelenjar tyroid ya tidak
b. Pembesaran kelenjar getah bening ya tidak
Lain-lain
G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Persepsi klien terhadap penyakitnya
cobaan Tuhan hukuman lainnya
J. TERAPI
....................., .................................
Mahasiswa,
(.............................................)
ANALISA DATA
Nama :……………………….
No.RM: …………….
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data subyektif :
Data Obyektif :
SESUAI DENGAN
NANDA 2016
INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal No diagnosa Waktu Tujuan & Rencana
kriteria hasil tindakan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama :
No RM :
Hari/ No diagnosa Waktu Impelementasi Paraf
tanggal keperawatan
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama :
No RM :
Hari/ tanggal No diagnosa Waktu Evaluasi Paraf
keperawatan
S:
O:
A:
P:
JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN Th. 2019
No Kegiatan Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumuman pembimbing
2 Bimbingan proposal dan konfirmasi judul ke pembimbing
3 Bimbingan proposal dan studi pendahuluan
4 Seminar proposal
5 Revisi seminar proposal
6 Pengambilan dan pengumpulan data
7 Bimbingan hasil
8 Ujian hasil
9 Revisi KTI seminar hasil
10 Pengumpulan data dan pengandaan KTI
SURAT PERNYATAAN
NAMA : Fikki Mega Oktaviana
TEMPAT, TGL LAHIR : Madiun, 25 Oktober 1996
JENIS KELAMIN : Perempuan
PEKERJAAN : Belum bekerja
KEBANGSAAN : Indonesia
ALAMAT : Madiun
PENGIKUT/PESERTA :
NO. TELP/HP : 081252597437
ALAMAT E-MAIL : fikkimega20@gmail.com
Dengan ini kami menyatakan dengan sebenarnya, bahwa kami bersedia mentaati,
memperhatikan dan melaksanakan ketentuan sebagai berikut:
1. Berkewajiban menghormati dan mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku
di wilayah tempat
2. Menjaga tata tertib keamanan, kesopanan, dan kesusilaan serta menghindari
pernyataan-pernyataan baik dengan lisan maupun tulisan-tulisan yang dapat
menyinggung perasaan atau menghina agama dan Negara dari suatu golongan
penduduk
3. Pelaksanaan peneliti/ survey/ research agar tidak disalahgunakan untuk tujuan
tertentu
4. Melaporkan hasil penelitian dan sejenisnya kepada Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Kabupaten Pasuruan dalam kesempatan pertama
Demikian surat pernyataan ini kami buat, dan bila kami melanggar ketentuan
tersebut di atas maka saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku