Anda di halaman 1dari 16

UJIAN TENGAH SEMESTER

ASUHAN KOMPREHENSIF BERDASARKAN EVIDENCE BASED

Nama : Nova Yusenta


Prodi : D4 Kebidanan
Kelas : B1

D4 KEBIDANAN KONVERSI
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2019
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar evidence based dalam asuhan

kebidanan? Uraikan menurut teori terkait (Definisi, ruang lingkup, manfaat

dan pentingnya penerapan evidence based dalam asuhan kebidanan dan

praktik kebidanan)

Jawab:

Definisi Konsep Dasar Evidence Based Dalam Asuhan Kebidanan:

Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka

evidence Base dapat diartikan sebagai berikut:

Evidence : Bukti, fakta

Base   : Dasar

Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.

Pengertian Evidence Base menurut sumber lain:

The process of systematically finding, appraising and using research findings

as the basis for clinical decisions (Aliaster et al.1999)

Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan

menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

klinis.

Kategori Evidence Based menurut WHO

Menurut WHO, Evidence based terbagi sebagai berikut :

a. Evidenve-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan 

berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.

Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan perederan hanya

dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di


populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada sebagian

penggunanya.

b. Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan

kesehatan dan kedokteran (Clinical  Governance): suatu tantangan profesi

kesehatan dan kedokteran di masa mendatang

c. Evidence based midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan

bukti   dari penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.

d. Evidence based report  adalah merupakan brntuk penulisan laporan kasus yang baru

berkembang , memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan pada semua

tahapan penatalaksanaan pasien.

Evidence Based Midwifery (Practice) didirikan oleh RCM dalam rangka

untuk membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk

pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara resmi

diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada

konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings

et al, 2003). Itu dirancang 'untuk membantu bidan dalam mendorong maju

yang terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan

perawatan untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003). EBM mengakui nilai yang

berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktek dan profesi

kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian

kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur,

tinjauan sistematis, kohort studi, terstruktur, logis dan transparan,


sehingga bidan benar dapat menilai arti dan implikasi untuk praktek,

pendidikan dan penelitian lebih lanjut.

Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan

kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi

ilmiah yang sistematis.

Suatu istilah yang luas yang digunakan dalam proses pemberian informasi

berdasarkan bukti dari penelitian (Gray, 1997). Jadi, evidence based

midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari

penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Praktek kebidanan sekarang

lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek

terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak

terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.

Hal ini terjadi karena llmu Kedokteran berkembang sangat pesat. Temuan dan

hipotesis yang diajukan pada waktu yang lalu secara cepat digantikan dengan

temuan baru yang segera menggugurkan teori yang ada sebelumnya.

Sementara hipotesis yang diujikan sebelumnya bisa saja segera ditinggalkan

karena muncul pengujian-pengujian hipotesis baru yang lebih sempurna.

Sebagai contoh, jika sebelumnya diyakini bahwa episiotomi merupakan salah

satu prosedur rutin persalinan khususnya pada primigravida, saat ini

keyakinan itu digugurkan oleh temuan yang menunjukkan bahwa episiotomi

secara rutin justru sering menimbulkan berbagai permasalahan yang kadang


justru lebih merugikan bagi quality of life pasien. Demikian pula halnya

dengan temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan perederan hanya

dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di

populasi terbukti memberikan efek samping yang berat pada sebagian

penggunanya.

Ruang Lingkup Evidance Base:

a. Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil

b. Asuhan Kebidanan pada Ibu bersalin

c. Asuhan Kebidanan pada Ibu nifas

d. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dan Neonatus

e. Asuhan Kebidanan Bayi dan Balita

f. Asuhan Kebidanan Remaja dalam konteks reproduksi

g. Asuhan Kebidanan pada Masa Klimakterium dan Menopause

h. Asuhan Kebidanan pada Rujukan Kasus Kebidanan berdasarkan Standar

Praktik Kebidanan dan Protap Rujukan.

Manfaat Evidence Base:

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:

1) Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti

ilmiah

2) Meningkatkan kompetensi (kognitif)


3) Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan

asuhan yang bermutu

4) Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien

mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Sebutkan dan jelaskan isu-isu terkini dalam asuhan kebidanan!

Jawab:

Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik Kebidanan:

Sebelum berbicara tentang isu terkini dalam praktik kebidanan, pertama-tama

filosofi kebidanan harus ditengok kembali sehingga bukti ilmiah yang kita

pakai sebagai bidan tidak melenceng dari filosofi perofesi bidan itu sendiri.

Filosofi dasar profesi kebidanan terdiri dari 6 filosofi dasar antara lain

(Yuniati, 2011).

1) Normal & Natural childbirth

2) Women centre care

3) Continuity of care

4) Empowering women

5) Women and family partnership

Yuniati I. Filosofi Kebidanan. Bandung: Program Pascasarjana Program Studi

Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran  Universitas Padjadjaran Bandung;

2011
1)      EBM-ANC

KEBIASAAN KETERANGAN

Diet rendah garam untuk mengurangi Hipertensi bukan karena retensi

hipertensi garam

Membatasi hubungan seksual untuk Dianjurkan untuk memakai

mencegah abortus dan kelahiran kondom ada sel semen  yang

prematur mengandung prostaglandin tidak

kontak langsung dengan organ

reproduksi yang dapat memicu

kontraksi uterus

Pemberian kalsium untuk mencegah Kram pada kaki bukan semata-

kram pada kaki mata disebabkan oleh

kekurangan kalsium

Diet untuk memcegah bayi besar Bayi besar disebabkan oleh

gangguan metabolism pada ibu

seperti diabetes mellitus

Aktivitas dan mobilisasi/latihan Berkaitan dengan peredaran

(senam hamil dll) saat masa darah dan kontraksi otot. (lihat

kehamilan menurunkan kejadian jurnal)8

PEB, gestasional diabetes dan BBLR

dan persalinan SC
 

2)      EBM INC & PNC


KEBIASAAN KETERANGAN

Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak

Tampon Vagina menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan

tetap terjadi dan dapat menyebabkan infeksi

Selama 2 jam pertama atau selanjutnya

Gurita atau sejenisnya penggunaan gurita akan menyebabkan kesulitan

pemantauan involusio Rahim

Bayi benar-benar siaga selama 2 jam pertama

setelah kelahiran. Ini merupakan waktu yang


Memisahkan ibu dan
tepat untuk melakukan kontak  kulit ke kulit
bayi
untuk mempererat bonding attachment serta

keberhasilan pemberian ASI

Duduk diatas bara yang panas dapat

Menduduki sesuatu menyebabkan vasodilatasi, menurunkan tekanan

yang panas darah ibu dan menambah perdarahan serta

menyebabkan dehidrasi

Review dari Cochrane menginformasikan bahwa epidural tidak hanya

menghilangkan nyeri persalinan, namun seperti tindakan medikal lainnya

berdampak pada perpanjangan persalinan, peningkatan penggunaan

oksitosin, peningkatan persalinan dengan tindakan seperti forcep atau

vakum ekstraksi,  dan tindakan seksio sesarea karena kegagalan putaran

paksi dalam, resiko robekan hingga tingkat 3-4 dan lebih banyak

membutuhkan tindakan episiotomy pada nulipara. (Moudyamo,2013)


Studi lain tentang sentuhan persalinan membuktikan bahwa dengan

sentuhan persalinan 56% lebih sedikit yang mengalami tindakan Seksio

Sesarea, pengurangan penggunaan anestesi epidural hingga 85%,  70 %

lebih sedikit kelahiran dibantu forceps, 61% penurunan dalam penggunaan

oksitosin; durasi persalinan yang lebih pendek 25%, dan penurunan 58%

pada neonatus yang rawat inap.( Field et al, 1997)

Menyusui secara esklusif dapat meingkatkan gerakan peristaltic ibu

sehingga mencegah konstipasi ibu. Ibu yang menyusui secara eksklusif

akan lebih sedikit yang konstipasi.(Moudyamo,2013)

3)      NEWBORN CARE

TEMUAN ILMIAH

Breastfeeding berhubungan dengan perkembangan neurodevelopment

pada usia 14 bulan.(Moudyamo,2013).

Perawatan tali pusat secara terbuka lebih cepat puput dan mengurangi

kejadian infeksi TP dari pada perawatan tertutup dengan penggunaan

antiseptic,(Moudyamo,2013)
Penyebab kematian terbanyak pada anak adalah pneumonia dan diare,

sedangkan penyebab lain adalah penyakit menular atau kekurangan gizi.

Salah satu upaya untuk mencegah kematian pada anak adalah melalui

pemberian nutrisi yang baik dan ASI eksklusif.(Moudyamo,2013)

Penelitian yang dilakukan di Banglades melaporkan bahwa pemberian

ASI ASI secara eksklusif merupakan faktor protektif terhadap infeksi

saluran pernapasan akut OR (IK 95%) : 0,69 (0,54-0,88) dan diare OR

(IK95%) : 0,69 (0,49-0,98), (Moudyamo,2013).

3. Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh asuhan kebidanan pada ibu hamil

dan janin berdasarkan konsep evidance based dengan mencari beberapa

literatur jurnal-jurnal penelitian minimal 2 jurnal!

Jawab:

Contoh Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dan Janin berdasarkan konsep

Evidence Based:

Pengaruh pemberian aromatherapi jahe terhadap mual muntah pada ibu hamil

trimester I.

Jahe adalah intervensi nonfarmakologis tunggal yang direkomendasikan oleh

American College of Obstetrics and Gynecology [ American college, 2004].

Jahe diyakini membantu meningkatkan NVP dengan merangsang motilitas

saluran pencernaan dan merangsang aliran air liur, empedu, dan sekresi
lambung. Salah satu komponen jahe telah terbukti memiliki aktivitas yang

mirip dengan antagonis 5-HT3, ondansetron. Selain itu, ekstraknya telah

ditemukan untuk menghambat pertumbuhan beberapa strain H. pylori [

Mahady et al, 2003].

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang banyak digunakan untuk

konsumsi dan juga untuk kesehatan salah satunya adalah untuk mengatasi

mual muntah. Jahe merupakan bahan yang mampu mengeluarkan gas dari

dalam perut. Jahe juga merupakan stimulan aromatik yang kuat, disamping

dapat meningkatkan gerakan peristaltik usus. Sekitar 6 senyawa di dalam jahe

telah terbukti memiiki aktivitas anti emetik yang manjur. Kerja jahe sereh

sebagian besar pada tingkat ringan/ mild. Efek farmakologis jahe adalah

menambah nafsu makan, memperkuat lambung, peluruh kentut, peluruh

keringat, pelancar sirkulasi darah, penurun kolesterol, anti muntah, anti

radang, anti batuk, dan memperbaiki pencernaan8, sedangkan sereh menurut

Akbar7 bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri ketika haid dan meredakan

timbulnya rasa mual bagi wanita, memperkuat dan meningkatkan fungsi

sistem saraf, menghangatkan dan melemaskan otot, meredakan kejang-

kejang, meredakan infeksi kulit, lambung, usus, saluran kemih, dan luka,

menyegarkan kulit, menghilangkan jerawat, serta menghilangkan bau badan

tak sedap.

Reference
1) Alister Mc Finlay A , Ian Graham, Gerald W Karr, Andreas Laupacis,

(1999) Evidence-Based Medicine and the Practicing ClinicianJ Gen

Intern Med. 1999 Apr; 14(4): 236–242. doi: 10.1046/j.1525-

1497.1999.00323.x

2) Mahady G, Pendland S, Yun G, et al. Jahe dan gingerol menghambat

pertumbuhan strain CagA + dari Helicobacter Pylori . Anticancer Res.

2003; 23 : 3699–3702

3) American College of Obstreticians and Gynaecologists. Buletin latihan

ACOG. Pedoman manajemen klinis untuk dokter kandungan-kebidanan:

mual dan muntah kehamilan. Obstet Gynecol. 2004; 103 : 803–811

4) Field T, Hermandez-Reif M, Taylor S, O.Quintino, Burman I. Labor pain

is reduced by massage therapy. 1997.

5) Yuniati I. Filosofi Kebidanan. Bandung: Program Pascasarjana Program

Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran  Universitas Padjadjaran

Bandung; 2011.

4. Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh asuhan kebidanan pada ibu bersalin

berdasarkan konsep evidence based dengan mencari beberapa literatur

jurnaljurnal penelitian minimal 2 jurnal!

Jawab:

Contah Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin berdasarkan konsep evidence

based:
Teknik relaksasi dan yoga : Penelitian menunjukkan bahwa beberapa wanita

merasa kurang sakit saat melahirkan jika mereka melakukan latihan relaksasi.

Salah satu managemen nyeri persalinan adalah dengan teknik relaksasi nafas

dalam.Teknik relaksasi nafas dalam merupakan teknik pereda nyeri yang

banyak memberikan masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam

persalinan dapat mencegah kesalahan berlebihan pasca persalinan.

Manusia dapat diajarkan untuk melahirkan tanpa rasa sakit dan ketakutan

( R.Bradley,2008).

Rasa nyeri pada persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat

mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem syaraf simpatis. Nyeri yang

hebat pada persalinan dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologi

tubuh seperti tekanan darah menjadi naik, denyut jantung meningkat, laju

pernafasan meningkat, dan apabila tidak segera diatasi maka aka

meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres. Peningkatan konsumsi

glukosa tubuh pada ibu bersalin yang mengalami stres menyebabkan

kelelahan dan sekresi katekolamin yang menghambat kontraksi uterus, hal

tersebut menyebabkan persalinan lama yang akhirnya menyebabkan cemas

pada ibu, peningkatan nyeri dan stres berkepanjangan (Perry, 2006).

Nyeri dan ketakutan menimbulkan stres, yang berakibat meningkatnya sekresi

adrenalin. Salah satu efekadrenalin adalah kontraksi pembuluh darah

sehingga suplay oksigen pada janin berkurang, penurunan aliran darah juga

menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya


proses persalinan. Tidak hanya produksi sekresi adrenalin yang meningkat,

tetapi ACTH (Adrenocorticotropin Tiroid Hormon) juga meningkat,

menyebabkan peningkatan kadar kortisol serum dan gula darah. Semua efek

tersebut berpotensi membahayakan ibu dan janin, oleh karen itu

penanggulangan nyeri persalinan bukan hanya untuk kenikmatan saja, tetapi

menjadi kebutuhan mendasar untuk memutuskan lingkaran nyeri dan segala

akibat yang ditimbulkannya (Hutajulu, 2012).

Reference:

1) Kusyati.Efektivitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeri

persalinan kala I, 2012.

2) AN.Hidayanti.Perbedaan Tingkat Nyeri pada persalinan normal

pervaginam pada ibu yang dilakukan hypnobirthing dan tanpa

hypnobirthing,2016.

3) CA Varner.Comparison of the Bradley Method and Hypnobirthing

Childbirth Education Classes,2015.

4) Komala, Suci. 2012. Bahaya Sectio Caesaria. http://tanyadok.com/

bahayanya secttio caesaria. Diakses 19 Februari 2013.

5. Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh asuhan kebidanan pada ibu nifas

berdasarkan konsep evidence based dengan mencari beberapa literatur

jurnaljurnal penelitian minimal 2 jurnal!

Jawab:
Upaya penting yang harus dilakukan dalam menangani asuhan kebidanan ibu

nifas adalah dengan meningkatakan asupan gizi untuk kesehatan ibu dan bayi

yaitu upaya peningkatan jumlah ASI. Salah satu upaya yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI adalah melalui penggunaan

obat ramuan tradisional seperti ektrak katuk (Sauropus androgynus). Daun

katuk (Saoropus androgynus) ternyata telah dikenal dalam pengobatan

tradisional di Asia Selatan dan Asia Tenggara sebagai obat penambah ASI.

Daun katuk dapat dikonsumsi dengan mudah, daun katuk dapat direbus dan

diproduksi sebagai fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI.

Mengingat pentingnya daun katuk terhadap ibu menyusui, maka penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui efektivitas rebusan daun katuk dan ekstrak daun

katuk terhadap kecukupan ASI pada ibu menyusui perlu dilakukan penelitian

(Juliastuti, 2019).

Daun katuk atau daun manis adalah jenis semak yang termasuk ke dalam famili

Euphorbiaceae, yang tumbuh di daerah tropis yang hangat dan lembab dan

biasa digunakan sebagai sayuran (Haris, 2011). Antioksidan adalah senyawa

kimia yang dapat menunda awal atau memperlambat laju reaksi oksidasi lemak

dalam sistem pangan atau membantu menetralisir radikal bebas (Cikita dkk,

2016). Daun katuk dapat bekerja sebagai antioksidan yang ditunjukkan oleh

adanya senyawa golongan fenol yaitu flavonoid [2]. Flavonoid merupakan

kelompok besar fitokimia yang bersifat melindungi dan banyak terdapat pada

buah dan sayuran. Flavonoid sering dikenal sebagai bioflavonoid yang

berperan sebagai antioksidan. Flavonoid adalah bagian dari senyawa fenolik

yang terdapat pada pigmen tumbuh-tumbuhan. Kesehatan manusia sangat


tergantung pada flavonoid sebagai antioksidan untuk mencegah kanker

(Sudirman, 2011).

Referensi

1) Haris. Muhammad, (2011), Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Aktifitas

Antioksidan dari Daun Dewa (Gynura pseudochina [Lour] DC) dengan

Spektrofotometer UV-Visibel,. Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas

Andalas, Padang, 2011 .

2) Cikita. Indah, Ika Herawati Hasibuan, Rosdanelli Hasibuan, (2016),

Pemanfaatan Flavonoid Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L)

Merr) Sebagai Antioksidan Pada Minyak Kelapa Jurnal Teknik Kimia Usu,

Vol. 5, No. 1 (Maret 2016)

3) Juliastuti, 2019.Efektivitas Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Terhadap

Kecukupan Asi Pada Ibu Menyusui Di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar,

Indonesian Journal For Health Sciences Vol.3, No.1, Maret 2019, Hal. 1-5

Issn 2549-2721 (Print), Issn 2549-2748 (Online)

4) Sudirman.Sabri (2011)., Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif

Kangkung Air, Skripsi, Departemen Teknologi Hasil Perairan fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Bogor, 2011.

Anda mungkin juga menyukai