Anda di halaman 1dari 9

ISU, STRATEGI DAN KEGIATAN

PROMISI KESEHATAN PADA LANSIA


Dosen Pengampu : Ns. Nataliana Indah Arie S.Kep

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
S18A
1. AGAS YAMANI (S18002)
2. EKA NOVI (S18016)
3. IKA FAUZIYYAH R (S18024)
4. IRFAN ANSHORY (S18025)
5. NOVITASARI ISMIATININGRUM (S18037)
6. PINKA ERNIYANTI (S18038)
7. RAYVALDO MICHEAL (S18040)
8. RIZQI AKHLAQUL (S18043)
9. ROFIANA NUR HASANAH (S18044)
10. TRISKI PURJIANTI (S18049)
11. YAFFI ADHITYA (S18053)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Pertumbuhan penduduk lansia yang dari tahun ke tahun terus meningkat akan
menimbulkan permasalahan pada kesehatan lansia yang suatu saat akan
berpotensi menjadi “beban” masyarakat jika tidak dipersiapkan sejak dini.
Secara fisik lansia mengalami kemunduran sel-sel yang berakibat pada
kelemahan organ dan timbulnya dan timbulnya berbagai macam penyakit
degeneratif dan secara psikologis lansia menjadi mudah lupa, mengalami rasa
kebosanan apalagi jika kehilangan pekerjaan dan rentan terhadap berbagai
masalah psikososial dan rawan kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan
jatuh sakit dan ancaman kematian (Depkes RI, 2005).
Seiring dengan meningkatnya jumlah dan angka kesakitan lansia
diperlukan peningkatan jenis dan kualitas pelayanan kesehatan dan
perawatan.Dengan demikian program yang terjangkau dan bermutu harus
diupayakan agar keberadaan lansia mencapai masa tua yang sehat, bahagia,
berdaya guna dan produktif selama mungkin. Sebagai bangsa yang menjamin
keharmonisan hubungan diantara anak, Three in one roof, yang artinya bahwa
suasana hubungan yang harmonis antar ketiga generasi akan terus terjalin
sepanjang masa, walaupun saat ini mereka cenderung tidak tinggal bersama
dalam satu rumah. Namun semangatnya masih terpatri dalam satu atap
kebersamaan.

2. Rumusan Masalah
a. Apa saja isu-isu promosi kesehatan pada lansia
b. Bagaimana strategi promosi kesehatan pada lansia
c. Apa saja kegiatan promosi kesehatan pada lansia
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa saja isu-isu promosi kesehatan pada lansia
b. Untuk mengetahui strategi promosi kesehatan pada lansia
c. Untuk mengetahui kegiatan promosi kesehatan pada lansia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Isu-isu Promosi Kesehatan Pada Lansia


1. Pengertian dan Lingkup Promosi Kesehatan
Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi
bidang yang semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade
terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian
dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Pada 21 November 1986,
World Health Organization (WHO) menyelenggarakan Konferensi
Internasional Pertama bidang Promosi Kesehatan yang diadakan di
Ottawa, Kanada. Konferensi ini dihadiri oleh para ahli kesehatan seluruh
dunia, dan menghasilkan sebuah dokumen penting yang disebut Ottawa
Charter (Piagam Ottawa). Piagam ini menjadi rujukan bagi program
promosi kesehatan di tiap negara, termasuk Indonesia.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan
adalah proses yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan
meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the process of
enabling people to increase control over, and to improve, their health,
WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di
dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka
sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk
menyehatkan diri mereka.

2. Isu Masalah Promosi Kesehatan Lansia


 Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan
 Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang
lanjut usia kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati
 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga professional
pelayanan lanjut usia
 Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia
 Terbatasnya aksebilitas lansia sehingga mobilitas menjadi sangat
terbatas
 Terbatasnya hubungan dan komunikasi lanjut usia dengan
lingkungannya dan penurunan kesempatan dan produktivitas kerja

B. Strategi Promosi Kesehatan Pada Lansia


Strategi promosi kesehatan yang dilakukan pada lansia meliputi :
1. Advocacy
Merupakan strategi untuk membantu masyarakat khususnya lansia dengan
membantu membuat keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang
kesehatan. Pembuat keputusan akan mengadakan atau mengeluarkan
kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan atau instruksi yang bisa
menguntungkan bagi lansia.
Bentuk dari advokasi : lobbying melalui pendekatan formal atau informal
para pembuat keputusan peenyajian isu-isu atau masalah –masalah
kesehatan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dan seminar-
seminar kesehatan.
2. Kemitraan Dengan Komunitas Lansia.
Strategi kemitraan ini bisa disebut dengan gotong-royong, kerjasama antar
kelompok, organisasi atau individu untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah disepakati awalnya dimana saling menanggung resiko dan
keuntungannya.
Strategi yang dilakukan :
a. Jalankan progam ditempat biasa lansia berkupul seperti senior center
atau gereja atau masjid.
b. Libatkan aktivitas outreach kedalam seluruh progam.
c. Siapkan sarana transportasi menuju tempat aktivitas kelompok.
d. Antisipasi kebutuhan lansia yang memiliki pandangan dan penglihatan
tidak adekuat.
e. Pertahankan aktivitas secara berlahan dan berikan waktu yang cukup
untuk berespon.
f. Lakukan pengulangan ganda dan penguatan informasi.
g. Dorong keterlibatan keluarga dan kerabat

Beberapa alternative peran yang dapat dilakukan :


a. Initiator : memprakarsai kemitran dalam rangka sosialisasi Indonesia
sehat.
b. Motor/dinamisator : sebagai penggerak kemitraan.
c. Fasilitator : memfasilitasi sehingga kegiataan promkes berjalan dengan
lancer.
d. Anggota aktif : berperan sebagai anggota pelaksana promkes yang
aktif.
e. Peserta kreatif : sebagai peserta kegiatan promkes yang aktif.
f. Pemasok input teknis : memberi masukan teknis
g. Dukungan sumber daya : dukungan sumber daya sesuai dengan
keadaan ,masalah dan potensi yang ada.

Kebutuhan promkes lansia :


a. Pelayanan kesehatan ( imunisasi, skrining kesehatan )
b. Nutrisi ( skrinning nutrisi)
c. Olahraga dan kebugaran ( bisa mengajarkan cara-cara berolahraga
kepada lansia )
3. Pemberdayaan masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan masyarakat secara umum lebih efektif jika dilakukan
melalui progam pendampingan masyarakat lansia.
Pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan fungsi-fungsi managemen
: perencanaan , organizing, pelaksanaan, evaluasi.

C. Kegiatan Promosi Kesehatan Pada Lansia


1. Test dan skrinning kesehatan : seperti pada individu paruh baya
2. Keamanan : dukungan keselamatan selama di rumah atau ketika
berkendara
3. Nutrisi dan olahraga : pentingnya diet seimbang dengan jumlah kalori
yang lebih sedikit untuk mengakomodasi laju metabolic yang lebih
rendah,serta aktivitas fisik yang menurun. Progam olahraga moderat yang
dilakukan secara teratur.
4. Eliminasi : pentingnya serat yang adekuat dalam diet,olahraga yang cukup
dan cairan yang cukup.
5. Interaksi sosial : kegiatan intelektual dan rekreasi pendukung, hubungan
personal pendukung yang membantu upaya diskusi mengenai perasaan
dan rasa takut.
6. Ketersediaan pusat komunitas sosial dan progam progam bagi lansia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Pertumbuhan penduduk lansia yang dari tahun ke tahun terus meningkat akan
menimbulkan permasalahan pada kesehatan lansia yang suatu saat akan berpotensi
menjadi “beban” masyarakat jika tidak dipersiapkan sejak dini.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses
yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan
mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control
over, and to improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi
kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya
kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-
usaha untuk menyehatkan diri mereka.
Advocacy merupakan strategi untuk membantu masyarakat khususnya lansia
dengan membantu membuat keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang
kesehatan. Pembuat keputusan akan mengadakan atau mengeluarkan kebijakan-
kebijakan dalam bentuk peraturan atau instruksi yang bisa menguntungkan bagi
lansia. Kemitraan Dengan Komunitas Lansia Strategi kemitraan ini bisa disebut
dengan gotong-royong, kerjasama antar kelompok, organisasi atau individu untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati awalnya dimana saling
menanggung resiko dan keuntungannya.
Kebutuhan promkes lansia :
a. Pelayanan kesehatan ( imunisasi, skrining kesehatan )
b. Nutrisi ( skrinning nutrisi)
c. Olahraga dan kebugaran ( bisa mengajarkan cara-cara berolahraga kepada
lansia )
d. Pemberdayaan masyarakat (empowerment) Pemberdayaan masyarakat secara
umum lebih efektif jika dilakukan melalui progam pendampingan masyarakat
lansia.Pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan fungsi-fungsi
managemen : perencanaan , organizing, pelaksanaan, evaluasi.

Saran : saran yang bisa enulis berikan :


- perlu adanya penelitian yang lebih terbaru akan upaya peningkatan kualitas hidup
terhadap lansia sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan untuk kegiatan
promosi kesehatan untuk lansia.

Anda mungkin juga menyukai