Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman kuliah umum

“ covid 19 dan perubahan perilaku penggunaan teknologi dalam transaksi bisnis”

MC : Olivia Citra

Pembicara 1 :

Muhammad Yani

Materi :Covid 19 dan perubahan perilaku penggunaan teknologi dalam transaksi bisnis “ apa bank masih dibutuhkan?”

Topik :

1.  revolusi industri
2.  revolusi sistem pembayaran
3.  digitalisasi perbankan
4.  digitalisasi di Indonesia
5.  covid 19 & Akselerasi digital di Indonesia 
6.  apa bank masih dibutuhkan? 

Industry 1.0

1. mechanization
2.  Steam
3.  weaving loom

Industry 2.0

1. Mass production
2. Assembly Line
3. Electrical Energy

Industry 3.0

1. Automation
2. Computers
3. Electronics

Industry 4.0

1. Cyber physical systems


2. Internet of things
3. Networks

Industry 5.0

1. Mass customization
2. Cyber physical cognitive systems

Revolusi industri terdiri dari konvensional dan digital

Konvensional :  supermarket,  dan lembaga keuangan,  uang kertas/ logam, ATM, cek/BG,  mesin ATM, EDC, teller

Digital :  market place,  p2p lending payment capital investment,  transfer online, moblie phone/ platform 

Revolusi sistem pembayaranan

Digitalisasi perbankan

Perkembangan teknologi informasi di perbankan telah membuat proses operasional bank mengalami pergeseran dari dominasi operasi secara manual menjadi internet based,  
bahkan yang mengadopsi Internet only bank.  Bang jenis ini secara penuh beroperasi melalui Jaringan internet dan tidak memiliki kantor cabang.  jenis bank ini memanfaatkan
aplikasi pada smartphone untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. 

Digitalisasi di Indonesia 

Potensi ekonomi digital Indonesia

 besarnya  potensi ekonomi digital  yang  mengindikasi Bahwa kanal digital akan semakin krusial dan akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan perbankan.  hal tersebut
berkembangnya   ekonomi digital di Indonesia yang tidak terlepas dari tumbuhnya jumlah pengguna internet di Indonesia.

 Google temasek Bain and Company,  memperkirakan ukuran internet ekonomi di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai $124 miliar atau hampir 5%  dari pendapatan domestik 
bruto Indonesia dengan sektor e-commerce Merupakan sektor penyumbang internet ekonomi terbesar.  bahkan potensi ekonomi digital indonesia yang diukur dari global
merchandise value (GMV) akan tumbuh sangat pesat dan diprediksi menghasilkan GMV  tertinggi di kawasan ASEAN.

Digitalisasi di Indonesia 

Overview : Essential Headlines for mobile, internet, and social media use (Januari 2021)

Total Population : 274.9 milion

Mobile Connection : 345.3 milion

Internet Users : 202.6 milion

Active Social Media Users : 170.0 milion


Digitalisasi di Indonesia 

Overview : Precentage of the population aged 15+ that reports  owning or using each financial product or service (Januari 2021)

Has an Account with Financial Institution : 48.9%

Has a Credit Card : 2.4%

Has a Mobile Money Account : 3.1%

Makes Online Purchase and/or Pays Bills Online : 11.2%

Covid-19 dan akselerasi digital di Indonesia

 hingga akhir 2020 pandemi covid 19 masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.  Menurut data World health organization,  tercatat lebih dari 220 negara telah merasakan
dampak menyakitkan covid-19 ini.  secara global,  pasien dan hingga posisi 12 Maret 2002 1 telah mencapai lebih dari 118.754.336 jiwa  terjangkit covid  19 dan lebih dari
2.634.370  di antaranya meninggal dunia. Sementara di Indonesia pasien covid-19 tercatat  1.410.134  orang dengan pasien meninggal sebanyak 38.229 jiwa.  namun  demikian,  
populer pemanfaatan  teknologi digital semakin meningkat dimasa cofid19 sekaligus dapat menjadi solusi mengurangi perlambatan aktivitas ekonomi. 

Covid 19 dan akselerasi digital di Indonesia

  new normal  dalam  industri perbankan

 perubahan behavior nasabah

  penurunan  penggunaan uang kas, termasuk penggunaan mesin ATM 


   meningkatnya  berbelanja menggunakan  online platform

 dukungan dari regulator

  menaikan  limit  dari  pembayaran  non fisik untuk mengurangi   penggunaan uang  kas Dan mesin ATM
  mengembangkan peraturan untuk memfasilitasi Online Banking process 

 akselerasi layanan digital bank

  meningkatnya penggunaan  mobile payment


   peningkatan  kapabilitas digital untuk berbagai layanan perbankan
  pengembang kapabilitas  open Banking  melalui kerjasama findtech 

Covid 19 dan akselerasi digital di Indonesia

 peluang  dan tantangan disrupsi teknologi finansial

1.  dengan berkembangnya  Teknologi di Indonesia turut membuat sektor keuangan harus mengikuti kemajuan teknologi
2.  fintech   benda mendorong  perbankan melakukan  digitalisasi dan otomatisasi.  sehingga dapat memangkas biaya operasi bank
3. fintech Mampu mendorong pendapatan perbankan bertambah  karena kehadiran produk  dan model bisnis yang inovatif
4.  dari sisi operasional bank maka jumlah pegawai di front office terutama teler akan berkurang dan dari jumlah Kantor Bank digantikan oleh outlet digital
5.  di sisi lain, fintech  juga ancaman perbankan,  di mana Dampak digitalisasi perbankan dapat memangkas margin dan bertambahnya risiko operasional
6. bank, dengan berinovasi dan mendorong produk baru yang relevan ke pasar,  serta pengaruh pengalaman baru ke Nasabah dengan cepat,  maka bank akan jadi
disuptor baru.

Apa bank  masih dibutuhkan?

 keberadaan perusahaan finansial teknologi menciptakan kondisi baru dalam industri jasa keuangan.  industry Perbankan yang sudah lama matang harus rela dengan fakta bahwa
kebutuhan jasa keuangan  Masyarakat mulai bisa dipenuhi oleh pendatang baru yang bernama fintech.  terlebih dampak dari covid 19,  aktivitas Transaksi keuangan lebih banyak
menggunakan fitur digital daripada konvensional.  saat ini,  selalu platform fintech  sudah hampir memiliki fitur yang sama dengan bank.  sehingga  features  dan di konvergensi
antara perbankan dan fintech.

 Salah satu solusi atas kondisi tersebut adalah Digital banking  yang dapat menjawab antara antusiasme konsumen terhadap pelayanan yang praktis, nyaman sekaligus menjaga
keberlanjutan bisnis perbankan.   digital banking bukan lagi menjadi layanan masa depan di industri perbankan, namun menjadi keharusan di era digitalisasi dan new normal. digital
lebih luas, karena nasabahnya dapat mengakses seluruh layanan perbankan melalui kumpulan e-banking di satu tempat dan atau melalui satu jenis e-banking pada perangkat milik
bank atau nasabah

 Namun demikian bisnis perbankan memiliki keunggulan tersendiri meskipun harus menghadapi persaingan dengan perusahaan fintech  yakni aturan regulator (POJK No.
77/POJK.01/2016)  yang mengharuskan perusahaan fintech  memiliki rekening dan menempatkan dana di perbankan.   dalam hal ini bisnis fintech terbantu dengan adanya layanan
perbankan seperti virtual account dan top-up system di bank 

Anda mungkin juga menyukai