Makalah PKN
Makalah PKN
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
1. Latar Belakang ...............................................................................3
2. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
3. Tujuan Makalah ............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 6
1. Hukum ......................................................................................... 6
2. Sistem Peradilan Nasional ............................................................. 12
3. Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan ...........................................19
2
BAB I
“PENDAHULUAN”
A. Latar Belakang.
Peranan hukum di dalam masyarakat khususnya dalam
menghadapi perubahan masyarakat perlu dikaji dalam rangka
mendorong terjadinya perubahan sosial. Pengaruh peranan
hukum ini bisa bersifat langsung dan tidak langsung atau
signifikan atau tidak. Hukum memiliki pengaruh yang tidak
langsung dalam mendorong munculnya perubahan sosial pada
pembentukan lembaga kemasyarakatan tertentu yang
berpengaruh langsung terhadap masyarakat. Di sisi lain, hukum
membentuk atau mengubah institusi pokok atau lembaga
kemasyarakatan yang penting, maka terjadi pengaruh langsung,
yang kemudian sering disebut hukum digunakan sebagai alat
untuk mengubah perilaku masyarakat.
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem
hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian
besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana,
berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari
Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang
merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena sebagian besar
masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum
atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang
perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia
juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan
dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-
budaya yang ada di wilayah Nusantara.
3
B. Rumusan Masalah.
a. Pengertian Hukum.
b. Sistem peradilan nasional.
c. Peranan Lembaga-Lembaga peradilan.
4
C. Tujuan Makalah.
5
BAB II
“PEMBAHASAN”
A. HUKUM.
1. Pengertian Hukum.
a. Prof. E. M Meyers
Hukum adalah aturan yang mengadung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam
masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa Negara
dalam melakukan tugasnya.
c. J. C. T. Simorangkir
Hukum adalah peraturan – peraturan yang bersifat
memeaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan – badan resmi
yang berwajib dan pelanggaran terhadap pereturan tadi
berakibat diambilnya tindakan dengan hukum tertentu.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hokum adalah “
sekumpulan peraturan yang terdiri dari perintah dan larangan
yang bersifat memaksa dan mengikat dengan disertai sangsi
bagi pelanggarnya.
6
2. Ciri – Ciri Negara Hukum.
b. A. V. Dicey:
3. Asas Hukum
7
3. Asas lex posteriore derogate lex priori
4. Asas restitio in tintegrum
Seholten berpendapat mengenai lima asas hukum umum
yang berlaku universal pada seluruh system hukum yaitu asas
kepribadian
4. Tujuan Hukum
8
c. Prof. Notohamidjoyo Hukum memiliki tiga tujuan yaitu :
5. Penggolongan Hukum
a. Berdasarkan Bentuknya :
1. Hukum Tertulis
2. Hukum Tidak Tertulis
9
c. Berdasarkan Fungsinya :
1. Hukum Marerial
2. Hukum Formal
f. Berdasarkan Sumbernya :
1. Undang – undang
2. Kebiasaan
3. Traktat
4. Yurisprudensi.
10
d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – undang
e. Peraturan Pemerintah
f. Keputusan Presiden
g. Peraturan Daerah
11
c. Budaya Hukum yaitu: Pembahasan mengenai budaya hukum
meniti beratkan pada pembahasan mengenai kesadaran hukum
masyarakat.
12
pemeriksaan di sidang pengadilan. Prosedur pengadilan yang
berlaku meliputi :
a. Penyelidikan
b. Penyidikan
c. Penuntutan
d. Mengadili
Secara umum peranan lembaga peradilan adalah
menerima, memaksa, dan sekaligus memutuskan suatu perkara
di sidang pengadilan dalam rangka untuk menegakkan hukum
dan keadilan.
3. Budaya Hukum
13
1. Mahkamah Agung ( MA )
2. Mahkamah Konstitusi ( MK )
3. Komisi Yudisial ( KY )
4. Peradilan Umum
a. Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri kedudukanya di kota madya atau di ibu
kota kabupaten, adapun susunan Pengadilan Negeri terdiri dari
Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita,.
Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa,
memutuskan, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata
di tingkat pertama.
b. Pengadilan Tinggi
Merupakan pengadilan tinggi banding yang berkedudukan
di ibu kota provinsi, dan daerah yang hukumnya meliputi
wilayah provinsi. Susunan Pengadilan Tinggi meliputi Pimpinan,
Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris, Adapun tugas dan
wewenang Pengadilan Tinggi adalah :
16
2. Mengadili di tingkat pertama terahkir mengenai sengketa
kewenangan mengadili antar pengadilan negeri di wilayah
hukumnya.
3. Menjaga jalanya pengadilan di tingkat Pengadilan Negeri agar
peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.
4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang
hukum kepada instansi pemerintah bil;a diminta.
5. Tugas atau kewenangan berdasarkan undang – undang.
Ketua Pengadilan juga bertugas mengadakan pengawasan
pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakm, panitera, sekretaris
dan jurusita di daerah hukumya.
5. Peradilan Agama
17
Tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi Agama adalah :
a. Mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan
Agama dalam tingkat banding.
b. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah
hukumnya.
c. Pengadilan Tinggi Agama dapat memberikan keterangan,
pertimbangan, dan nasehat tentang hukum Islam kepada
instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.
6. Peradilan Militer
BAB III
“PENUTUP”
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran.
“DAFTAR PUSTAKA”
Septina Damayanti, SPd. dan Siti Nurjanah, SPd. Kreatif, Jawa
Tengah Viva Pakarindo
Abdulkarim Aim, Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas X SMA,
Bandung : Grafindo Media Pratama, 2006
http://www.sanancity.co.cc/2010/06/tugas-pkn-sistem-hukum-dan-
peradilan.html
20