PENDAHULUAN
1
2
trend untuk sasaran utama obyek kunjungan para wisatawan. Kota lama
disini merupakan kota yang memang dilestarikan dalam wujud aslinya.
Bukan kota yang dibuat lama atau sekedar bangunan lama dan kuno saja.
Kota lama merupakan satu komunitas kehidupan sebuah kota, yang
seberapa luas arealnya, tetap dilestarikan tata kehidupannya maupun
bangunan fisiknya (Rony,2000). Kawasan Kotagede berpotensi untuk
dijadikan obyek andalan di Yogyakarta dengan mengetengahkan keaslian
wajah ‘kota lama’nya. Kurangnya adanya pengembangan obyek wisata
warisan budaya di Kawasan Kotagede ini mengakibatkan wisatawan
kurang menyadari bahwa Kotagede merupakan peninggalan kota lama
yang sebenarnya bisa ditata kembali sebagai kawasan menarik dan
potensial.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dibutuhkan penelitian
pariwisata mengenai evaluasi potensi pariwisata di Kawasan Kotagede.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi
Potensi Kawasan Kotagede Sebagai Destinasi Wisata Berbasis Warisan
Budaya (Heritage Tourism)”.
Skorring masing-
masing potensi
Analisis SWOT
Arahan Pengembangan
Obyek Wisata Warisan
Budaya
Tabel 1.5. Variabel Penelitian dan Skor Potensi Internal Daya Tarik Wisata
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Kualitas daya a. Atraksi/daya tarik Atraksi penangkap wisatawan 1
tarik wisata utama (touris catcher)
Atraksi penahan wisatawan 2
b. Kekuatan atraksi Kombinasi komponen alami 1
komponen daya tarik atau buatan yang dimiliki
wisata kurang mampu mempertinggi
kualitas dan kesan obyek
Kombinasi komponen alami 2
atau buatan yang dimiliki obyek
mampu mempertinggi kualitas
obyek
c. Kegiatan wisata Hanya kegiatan yang bersifat 1
dilokasi wisata pasif (menikmati yang sudah
ada)
Meliputi kegiatan pasif dan 2
kegiatan yang bersifat aktif
(berinteraksi dengan obyek)
d. Keragaman atraksi Obyek belum memiliki atraksi 1
pendukung pendukung
Obyek memiliki 1-2 atraksi 2
pendukung
Obyek memiliki lebih dari 2 3
macam atraksi pendukung
2 Kondisi daya a. Kondisi fisik daya Obyek yang mengalami 1
tarik wisata tarik wisata secara kerusakan dominan
langsung Obyek yang sedikit mengalami 2
kerusakan
Obyek belum mengalami 3
kerusakan
b. Kebersihan lingkungan Obyek kurang bersih dan tidak 1
dilokasi daya tarik terawat
wisata Obyek cukup bersih dan terawat 2
Tabel 1.6. Variabel Penelitian dan Skor Potensi Eksternal Daya Tarik Wisata
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Dukungan a. Keterkaitan antar Obyek tunggal, berdiri 1
pengembangan obyek sendiri
Obyek paralel, terdapat 2
dukungan obyek lain
b. Dukungan paket Bila obyek tidak termasuk 1
wisata dalam agenda kunjungan dari
suatu paket wisata
Bila obyek termasuk dalam 2
agenda kunjungan dari suatu
paket wisata
c. Pengembangan dan Obyek belum dikembangkan 1
promosi daya tarik dan belum terpublikasi
wisata Obyek sudah dikembangkan 2
dan sudah terpublikasi
2 Aksesibilitas a. Waktu tempuh dari Jauh (>60 menit) 1
terminal terdekat Agak jauh (30-60 menit) 2
Tidak terlalu jauh (<30 3
menit)
b. Ketersediaan Tidak tersedia angkutan 1
angkutan umum umum menuju lokasi
menuju lokasi Tersedia angkutan umum, 2
tidak regular
Tersedia angkutan umum, 3
bersifat regular
c. Prasarana jalan Tidak tersedia ke lokasi 1
menuju obyek Tersedia, kondisi kurang baik 2
Tersedia, kondisi baik 3
3 Fasilitas a. Ketersediaan fasilitas Tidak tersedia 1
penunjang pemenuhan Tersedia 1-2 jenis fasilitas 2
kebutuhan fisik/dasar Tersedia lebih dari 2 jenis 3
di lokasi obyek fasilitas
1. Rumah makan
2. Penginapan
3. Bangunan untuk
menikmati obyek
b. Ketersediaan fasilitas Tidak tersedia 1
pemenuhan Tersedia 1-2 jenis fasilitas 2
25
14−6
K=
3
K=3
* Kelas potensi rendah bila nilai total skor daya tarik wisata
<9
* Kelas potensi sedang bila nilai total skor daya tarik wisata
10-13
* Kelas potensi tinggi bila nilai total skor daya tarik wisata
>14
2. Pengklasifikasian berdasarkan skor variabel potensi eksternal
yaitu nilai skor maksimum (24) yang diperoleh dari jumlah
angka maksimal yang ada pada tiap skor variabel, dikurangi
nilai skor minimum (9) yang diperoleh dari jumlah angka
minimum dari tiap skor variabel sehingga diperoleh interval
dan dibagi menjadi 3 (tiga).
24−9
K=
3
K=5
* Kelas potensi rendah bila nilai total skor daya tarik wisata
<14
* Kelas potensi sedang bila nilai total skor daya tarik wisata
15-20
27
* Kelas potensi tinggi bila nilai total skor daya tarik wisata
>21
Keterangan:
Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
Strategi WT Strategi ini didasarkan pada
minimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
29
Obyek Wisata Warisan Budaya Kawasan Kotagede
Identifikasi Potensi
Gabungan
Skorring masing-
𝑎−𝑏
masing potensi K =
𝑢