Anda di halaman 1dari 9

UTS BISNIS INTERNASIONAL

Dosen Pengampu:

H. Rano Wijaya, SE, M. Si, Mfin, CMA (Aus), CBV, CIBA

Disusun Oleh :
Muhamad Ferian Pasha
1910313110005

PRODI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2021
1. Perang dagang atara China dan USA memiliki dampak terhadap perekonomian
dunia yang akan melambat, tidak hanya melambat tetapi juga sumber
pertumbuhan perdagangan internasional dan juga harga komoditas
berdampak tidak menguntungkan terhadap berbagai negara.
Di tingkat global, perang dagang ini pun dapat memicu pelemahan ekonomi dunia.
Kemudian Perang dagang diantara AS dengan Cina justru menyandera perdagangan
negara satu sama lain. Tak hanya merugikan negara lawan, pembatasan impor
dalam perang dagang ini justru merugikan perekonomian dalam negeri.
Dengan naiknya bea masuk tarif impor baja dan aluminium dari Cina, maka jumlah
impor atas kedua jenis produk tersebut berkurang. Lebih lanjut, kedua jenis produk
tersebut akan sulit ditemukan di pasar AS. Hal ini mengakibatkan terhambatnya
proses produksi dari perusahaan-perusahaan di AS yang menggunakan bahan baku
baja dan aluminium.
Jika pun ada, harganya pasti lebih mahal. Bahan baku yang mahal tentu akan
berpengaruh pada harga produk akhir siap jual yang mahal pula. Tak hanya
produsen, konsumen yang membutuhkan produk tersebut juga mau tidak mau
terkena imbasnya, yakni harus membayar mahal untuk produk yang dibutuhkannya
itu.
Sama halnya dengan Cina. Pembatasan impor untuk produk-produk dari AS seperti
kedelai, minuman anggur, buah, mobil, pesawat, dan lainnya juga berpengaruh
pada perekonomian dalam negeri Cina sendiri. Inflasi dan laju pertumbuhan
ekonomi yang melambat harus dialami oleh negara-negara yang terlibat dalam
perang dagang.
Namun ternyata perang dagang antara Cina dan USA ternyata memiliki dampak
positif juga. Adanya pembatasan impor yang diberlakukan oleh AS dan Cina tentu
akan berpengaruh pada keterbatasan produk kebutuhan di kedua negara. Kenaikan
bea masuk tarif impor yang diberlakukan AS terhadap produk Cina, mendorong
Cina untuk mencari negara alternatif yang mampu menjadi pemasok produk-produk
kebutuhannya. Demikian pula dengan AS. Sebab itulah, perang dagang antara AS
dengan Cina ini membuka peluang bagi negara-negara lain untuk masuk ke pasar
kedua negara yang sedang bersitegang secara ekonomi tersebut.
Namun jika kita telaah lebih baik memang lebih banyak dampak negatif yang
dialami berbagai negara karena pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah yang
disebabkan perang antara kedua negara dengan perekonomian terbsesar di dunia
tersebut. Jumlah negara yang terhambat dalam segala aspek karena mahalnya
produk jadi dari Cina dan USA lebih banyak dibandingkan jumlah negara yang
menjadi alternatif impor bahan baku untuk Cina maupun USA.
Kemudian dampak untuk Indonesia sendiri:
a. Ekspor Indonesia Tertekan
Perang dagang yang terjadi itu dapat makin mempersulit Indonesia untuk
melakukan ekspor. Sebab ketika perang dagang terjadi, negara itu akan
mengurangi produksi yang berdampak ke Indonesia selaku eksportir bahan
baku. Hal ini tentunya akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia juga
akan melambat karena kurangnya ekspor yang dilakukan.
b. Bisa Mengancam Pasar Modal
Dari sisi supply, perlu adanya peningkatan instrumen dan basis jumlah emiten.
Sedangkan, sisi demand dengan mendorong jumlah investor pasar modal.
Pergantian sentimen lebih ketat seiring pembicaraan perdagangan China-AS
dan Presiden menerapkan taktik keras, seperti dapat membuat koreksi pasar
saham menjadi tajam.
c. Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Pengaruh dari perang dagang adalah menurunnya produksi negara yang sedang
berperang. Akibat menurunnya produksi dari China, menyebabkan ekspor
bahan mentah dari Indonesia ke negeri tirai bambu itu ikut menurun. Eskpor
yang menurun ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini terlihat langsung dari ekonomi Indonesia tahun 2020 yang mengalami
penurunan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019. Dari sisi
produksi.
2. Pandemi Covid-19 membuat teknologi memiliki banyak kemajuan. Pandemi
membuat banyak hal berubah, salah satunya dalam hal teknologi e-commerce
semakin populer. Kalangan UMKM dipaksa untuk lebih membuka mata terhadap
teknologi yang berkecimpung dunia digital agar bisnis tetap bisa berjalan walau di
masa pandemi. Pemerintah memaksa masyarakat untuk tidak ketinggalan teknologi
agar semakin terbiasa terutama di masa pandemi ini.
Pandemi juga memaksa percepatan di sektor pendidikan. Pembelajaran sekolah
jarak jauh ini memaksa anak-anak dengan dibantu dengan orang tua untuk akrab
dengan internet.
Teknologi yang juga mulai berkembang pesat di masa pendemi ini adalah teknologi
kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan robot yang telah berjalan
selama lebih dari enam bulan ini. Dengan adanya peraturan pemerintah dalam
menjaga jarak atau PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19 maka banyak
startup dan periset mencoba bermacam cara untuk berinovasi membuat robot agar
bisa mengurangi kontak dengan sesama manusia. Teknologi yang memiliki
kegunaan ‘tanpa sentuh’ kini sudah mulai banyak digunakan khususnya di tempat
umum.
Penggunaan robot di masa pandemi ini semakin masif untuk berbagai keperluan
membantu manusia. Salah satu contohnya adalah robot digunakan untuk
menyemprotkan desinfektan di ruangan. Robot digunakan untuk untuk membantu
memeriksa kondisi pasien. Teknologi Artificial Intelligence pun kian banyak
digunakan di masa pandemi. Kecerdasan buatan dipakai untuk membantu banyak
hal seperti mendiagnosa penyakit dan membantu menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan pandemi.
Kemudian di Indonesia diperkirakan teknologi 5G akan segera hadir seusai
pendemi berlalu. Meski belum jelas pandemi kapan berakhir dan persiapan
infrastruktur 5G di Indonesia, teknologi ini menjanjikan banyak sekali yang bisa
dimanfaatkan. Memiliki kecepatan hingga 100 kali lipat dengan 4G, teknologi 5G
dapat memungkin bekerja secara jarak jauh lebih efisien dan kompeten.
Teknologi ini juga dapat digunakan dibidang sektor pertanian hingga pertambangan
yang dilakukan jarak jauh. Dengan adanya perkembangan teknologi dan
masyarakat dapat dengan terbiasa menggunakan teknologi tersebut maka akan lebih
mudah dalam menjalani pekerjaan secara jarak jauh.
Dengan adanya kemajuan teknologi serta adanya pandemi covid 19 membuat para
perusahaan berbasi ritel akan lebih membuka matanya dalam hal teknologi.
Biasanya perusahaan ritel merupakan perusahaan yang tidak terlalu besar dan
biasanya kurang memanfaatkan teknologi. Namun dengan seiring kemajuan
teknologi serta pandemi covid 19 yang memaksa perusahaan untuk bisa beroperasi
dari rumah dan sebisa mungkin mengurangi penjualan secara langsung membuat
para perusahaan ritel tersebut lebih memanfaatkan teknologi yang ada sebagai
bentuk adaptasi dari kemajuan teknologi dan pandemi covid 19.
3. Sesuai dengan konsep sosiokultural seorang pelaku bisnis internasional harus
belajar hidup dengan budaya yang berbeda dari budanyanya sendiri. Kemudian,
mereka harus mempelajari karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat
beradaptasi dengannya. Kemudian berdasar pada konsep sosioekonomi seorang
pelaku bisnis juga harus tahu bahwa kedudukan atau posisi seseorang dalam
kelompok masyarakat berbeda-beda antar negara yang ditentukan oleh jenis
aktivitas ekonomi, pendidikan serta pendapatan dari negara tersebut. Sehingga
strategi yang harus dilakukan Indonesia untuk bisa bertahan dan berhasil di dunia
bisnis internaisonal sebagai betikut.
a. Memperoleh Pengetahuan Pasar
Untuk berhasil dalam geografi baru, bisnis harus melakukan uji tuntas untuk
mengembangkan wawasan pasar. Bagaimanapun, model satu ukuran untuk
semua tidak berfungsi dengan baik untuk perusahaan global yang bercita-cita
tinggi.
Memahami nuansa bahasa lokal, persyaratan dan preferensi pelanggan,
perbedaan budaya, kerangka kerja peraturan, dan operasi industri dapat
membantu Anda menyusun strategi terbaik untuk keberhasilan, pertumbuhan,
dan skala bisnis jangka panjang di pasar baru.
b. Memetakan Ukuran Pasar, Segmentasi Produk dan Analisis Peluang
Setelah Anda memperoleh pengetahuan tentang pasar yang dipilih, langkah
selanjutnya adalah memilih pendekatan terbaik untuk berhasil memecahkannya.
Menentukan ukuran pasar, memetakan potensi pertumbuhannya di masa depan,
dan menganalisis persaingan harus menjadi prioritas utama, karena wawasan ini
dapat membantu Anda mengukur berapa banyak waktu dan sumber daya yang
perlu Anda investasikan untuk mendorong nilai optimal. Penting juga untuk
mengidentifikasi dan memisahkan tantangan pasar yang ada, dan memikirkan
bagaimana caranya mengubah itu menjadi peluang.
c. Perhatikan Dampak Peraturan Resmi dan Hukum terhadap Bisnis
Tergantung pada industri Anda, Anda mungkin harus menghadapi tantangan
peraturan dan hukum yang unik ketika berekspansi ke negara lain. Oleh karena
itu, selalu disarankan untuk mencari panduan hukum yang berpengalaman
untuk praktik bisnis asing untuk mengidentifikasi ancaman dan risiko yang
dapat bertindak sebagai penghalang bagi bisnis Anda.
d. Mengidentifikasi Mitra yang Tepat
Ketika berencana untuk memasuki negara baru, Anda mungkin perlu membuat
tim terpisah untuk mengelola operasi regional dalam hal distribusi, logistik,
penyelesaian sengketa, tata kelola, perpajakan, dan keuangan. Melakukannya
dengan kecepatan dan skala kompetitif akan membutuhkan Anda untuk
mengandalkan bisnis lokal dengan keahlian dalam fungsi-fungsi penting ini.
Anda mungkin juga perlu menjelajahi aliansi dan kemitraan lokal dengan
bergabung bersama perusahaan lain, dengan ukuran dan kehadiran pasar yang
sama, yang terletak di wilayah yang Anda masukkan.
e. Membangun Strategi Go-to-market (GTM) yang Kokoh
Strategi go-to-market (GTM) dibuat untuk fokus secara khusus pada
pengiriman produk atau layanan kepada pelanggan akhir. Untuk membuat
strategi GTM yang unggul, Anda harus terlebih dahulu menetapkan target
pasar, diikuti oleh penelitian sekunder tentang ukuran pasar, potensi
pertumbuhannya, dan dinamika internal.
Setelah target pasar diuraikan, Anda harus menganalisis pelanggan potensial
dan berbagai persyaratan mereka untuk mengidentifikasi bagaimana organisasi
Anda dapat melayani mereka dengan baik. Dengan demikian, strategi
penentuan posisi yang kuat dapat dirancang untuk menyoroti USP bisnis Anda
dan membangun merek kepada target Anda.
4. Menurut saya angakatan kerja yang besar akan berpengaruh terhadap investasi yang
dilakukan. Investasi merupakan faktor penting dalam penciptaan
lapangan kerja yang akan menyerap angkatan kerja. Hal ini membuktikan bahwa
antara investasi dengan penyerapan tenaga kerja ada hubungan positif. Jika kita
kembali ke pertanyaan bagaimaan dengan numlah angakatan kerja yang besar. Hal
ini tentunya berkaca dengans seberapa besar investasi yang dilakukan sebuah
negara. Jika meningkata angkatan kerja yang besar tidak diimbangi dengan nilai
investasi yang besar tentunya akan banyak oengangguran yang bermunculan dan
efek jangka panjangnya akan membuat pertumbuhan ekonomi terhambat.
Namun belum tentu nilai investasi yang besar bisa mengimbangi jumlah angkatan
kerja yang besar. Tidak serta merta kita harus menaikkan jumlah investasi secara
langsung karena tentunya dana yang dimiliki oleh sebuah negara terbatas dan tidak
hanya untuk invesatasi saja. Hal inilah yang selanjutany perlu dipertimbangkan
oleh pemerintah di sektor apa sebuah negara ingin berinvestasi.
Sektor ekonomi tersier (juga dikenal sebagai sektor jasa atau industri jasa), sektor
sekunder (manufaktur), dan sektor primer (pertambangan, pertanian dan perikanan).
Pemerintah harus jeli dan tepat dalam menentukan di sektor mana sebuah negara
akan berinvestasi yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap daya serap
angakatan kerja sebuah negara. Semakin banyak apangan pekerjaan yang didapat
dari sebuah investasi maka akan semakin banyak angakatan kerja yang diserap dan
pada akhirnya pengangguran mun akan bisa berkurang dan pertumbuhan ekonomi
sebuah negara akan menjadi semakin lebih baik.
5. Berikut penjelasannya mengenai faktor-faktor tersebut:
a. Finansial
Negara yang memiliki finansial yang bagus tentunya akan lebih mudah dalam
menjalankan segala kegiatan suatu negara dalam segala aspek. Dukungan
finansial juga akan memudahkan dalam perdaganga internasional dalam
organisasi internasional seperti EFTA dan NAFTA. Finansial yang bagus
cukup menjadi salah satu faktor sebuah negara akan berhasil atau tidak.
Namun bukan berarti sebuah negara dnegan finansial yang pas-pasan saja atau
bahkan kekurangan secara finansial tidak bisa berhasil. Hal ini tergantung lagi
bagaimana sebuah pemenrintahan negara menjalan kegiatan suatu negara untuk
bisa meningkatkna pertumbuhan ekonominya. Negara yang memiliki finansial
kurang atau pas-pasan bisa saja berhutang kepada negara lain terlebih dahulu
dan kemudian dana tersebut bisa di pakai untuk bisa membangun pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Tetapi tetap saja negara dnegan finansial yang bagus
akan lebih diuntungkan serta lebih besar kemungkinan untuk bisa berhasil
dalam membangun sebuah negaranya. Contoh negara ynag memiliki finansial
bagus adalah Amerika Serikat dan Cina yang saat ini menduduki posisi teratas
dalam dunia internasional hal ini karena didungkung finansial yang bagus
b. Sumber Daya Alam
SDA atau kekayaan alam memiliki peran penting dalam perekonomian suatu
negara karena pembangunan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya SDA. Dalam
hal ini, kita mengenal ada dua jenis SDA, yaitu hayati dan non hayati. SDA
berperan sebagai bahan dasar dan pemasok bahan untuk setiap produksi yang
perlu dilakukan.
Tanpa adanya SDA, suatu negara harus mencari bahan ke luar negeri untuk
memenuhi kebutuhan dalam pembangunan ekonomi. Cara ini sebenarnya bisa
saja dilakukan, tapi pasti membutuhkan dana tidak sedikit. Apabila SDA
melimpah, maka pengeluaran negara bisa lebih hemat dan bisa dialokasikan ke
lainnya. 
c. Lokasi
Lokasi juga akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu negara. Negara
dengan lokasi yang strategis akan lebih mudah untuk menjalankan kegiatan
internasional dengan negara lain. Dalam artian untuk merangkul atau bekerja
sama dengan negara lain akan lebih mudah jika negara kita berada di lokasi
yang strategis. Contohnya saja Indonesia yang meiliki lokasi yang strategis
Geografis Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua
Asia dan Benua Australia, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal ini
membuat Indonesia mudah untuk berhubungan dengan negara-negara sekitar.
Bayangkan jika sebuah negara berlokasi di ujung benua tentunya hal itu akan
membuat akses untuk berhubungan dengan negara sekitarnya akan berkurang
dan sebuah negara tentunya membtuhkan negara lain untuk bisa berhasil karena
semua negara pasti memiliki kekurang pada negaranya.
d. Topografi
Terakhir topografi tentunya juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
suatu negara. Namun tergantung dari bagaimana sebuah negara memanfaatkan
keadaan topografi negaranya utnuk bisa menambah devisa negara dan
meningkatkan keberhasilan suatu negara. Contohnya negara dengan topografi
banyak pegunungan lebih memanfaatkan wisata pendakian dan penginapan
yang menawarkan suasana indahnya alam pegunungan. Berbeda dengan negara
dengan topografi gurun yang tentunya akan lebih membuat orang tidak tertarik
untuk berwisata kesana. Namun dnegan gurun yang dimiliki sebuah negara bisa
mencari alternatif lain seperti mengalokasikan gurun sebagai tempat wisata para
hewan-hewan gurun untuk bisa menarik wisatawan asing. Semua hal ini
tergantung dari sebuah negara memanfaatkan topografinya. Namun memang
keadaaan topografi sebuah negara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
suatu negara. Negara dengan topografi biasa-biasa saja tidak akan menarik
perhatian wisatawan dan membuat sebuah negara kehilangan pendapatan devisa
dari wisatawan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai