Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rindanea Alsha Aura

Nim : 2000036050

Kelas : Gizi A

a. Sejarah penyakit influenza


Gejala influenza manusia ditemukan kurang lebih selama 2.400 tahun yang
lalu. Kasus pertama yang berhasil diisolasi berasal dari unggas tahun 1901.
Dan yang paling pertama dan mematikan manusia ada pada tahun 1918,
pandemic flu spanyol/ influenza tipe A. V irus ini hampir membunuh 100 juta
korban jiwa.
Etiologic influenza, family virus Orthomyxoviridae pertama kali ditemukan oleh
Richard shope tahun 1931. Lalu dilanjutkan dengan isolasi virus dari manusia
tahun1933 oleh Patrick laidlaw. Namun, yang menemukan sifat non seluler
virus adalah Wendell Stanley dengan cara mengkristalisasi tobacco mosaic
virus.
Langkah yang paling pertama dalam pencegahan influenza adalah vaksin
virus mati pada tahun 1944 oleh thommas francis, Jr. hingga akhirnya
dikeluarkan lisensi amantadine (obat anti influenza) tahun 1966.
Pandemic flu selanjutnya tidak berdampak besar, yaitu flu asia pada tahun
1957 ( influenza A, H2N2) dan flu hongkong tahun 1968 (influenza A, H3N2).
Pada pandemic ini sudah tersedia antibiotic untuk mengendalikan infeksi
sekunder, sehingga dapat menurunkan angka kematian dibandingkan dengan
flu di spanyol pada tahun 1918.

b. Etiologi influenza

Ada tiga jenis virus influenza musiman yaitu tipe A, B, dan C. diantara
banyaknya subtype influenza tipe a, saat ini yang paling banyak beredar
adalah subtype influenza A (H1N1) dan A (H3N2). Virus influenza bersikulasi
di seluruh penjuru dunia. Kasus flu yang disebabkan dari virus tipe c lebih
jarang dari tipe A dan B. maka dari itu hanya virus influenza A dan B yang
termasuk dalam vaksin influenza musiman. Influenza musiman sangat mudah
menyebar saat seseorang terinfeksi batuk, disebabkan karena tetesan batuk
org yang terkena infeksi tersebut masuk ke udara dan orang lain bisa tertular.
Mekanisme ini dikenal dengan air borne transmission. Virus influenza ini juga
dapat menyebar oleh tangan yang terinfeksi virus. Untuk mencegah
menularnya virus ini, seseorang yang terkena infeksi virus wajib menutup
mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk ataupun bersin dan mencuci
tangan secara teratur. (WHO,2019).

Virus influenza A inang alamiahnya adalah ungags akuatik. Virus ini dapat
ditularkan pada spesies yang lain dan dapat menimbulkan wabah yang akan
berdampak besar pada peternakan unggas atau bisa menimbulkan wabah
influenza pada manusia. Virus A adalah pathogen manusia yang paling
virulen diantara 3 tipe influenza lainya dan menimbulkan penyakit paling
berat, yang dikenal dengan sebutan flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1)
(spickler, 2009).

Virus influenza B rata-ratanya hampir hanya menyerang manusia saja dan


lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. karena tidak mengalami
keberagaman antigenic, beberapa tingkat kekebalan diperoleh pada usia
muda, akan tetapi system kekebalan ini tidak permanen disebabkan karena
adanya kemungkinan mutase virus. Virus influenza C menginfeksi manusia,
babi dan anjing. Terkadang juga menyebabkan penyakit yang berat dan
epidemi local. Namun, virus influenza C jarang terjadi di jenis lain dan
biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak
(spickler,2019).

c. Karakteristik infl uenza


Virus influenza A,B, dan C memiliki struktur yang serupa. Partikel virus
berdiameter 80-120 nanometer dan kurang lebih berbentuk bola. Walaupun
ada yang berbentuk filamentossa, lebih sering terjadi pada influenza tipe C
yang dapat membentuk struktur seperti benang Panjang mencapai 500
mikrometer
Namun, walaupun bentuknya sangat beragam, partikel keseluruhan yang
dimiliki virus influenza ini memiliki komposisi yang serupa. Komposisi tersebut
berupa envelope virus yang mengandung 2 tipe glikoprotein yang
membungkus suatu inti pusat. Inti pusat mengandung genom RNA. RNA
biasanya terdiri dari 1 untaian, namun pada kasus khusus RNA dapat berupa
2 untaian.
Pada genom, virus tidak terdiri dari 1 rangkaian asam nukleat, biasanya terdiri
dari 7/8 bagian RNA negative-sense yang tersegmentasi, serta tiap bagian
RNA mengandung satu sampai dua gen.
Hemagglutinin (HA) dan neuaminidase (NA) merupakan 2 flikoprotein besar
yang berada di luar partikel virus. Hemagglutinin merupakan lektin yang
memediasi ikatan dinding virus terhadap sel dan masuknya genom pada sel
target. Sementara neuaminidase terlibat dalam lepasan anak virus dari sel
yang terinfeksi, dengan cara membelah gula yang berikatan dengan partikel
virus dewasa. Oleh karena itu, protein ini merupakan target dari obat-obatan
anti virus.
d. Gejala dan tanda influenza

Gejala virus influenza biasanya diawali dengan demam, batuk (biasanya


kering), lemas, sakit kepala, kelelahan dan hidung berair. Influenza B pada
anak dapat menjadi lebih parah jika dengan terjadinya diare 4 serta nyeri
abdomen. Seseorang dapat sembuh dari gejala ini dalam waktu kurang lebih
satu minggu dan tanpa membutuhkan perawatan medis yang serius. Waktu
inkubasi virus influenza ini adalah dari saat mulai terpapar sampai munculnya
gejala kurang lebih selama 2 hari (Abelson,2009).

Pada saat masa inkubasi tubuh belum merasakan gejala apapun. Setelah
melewati masa inkubasi maka gejala gejala mulai terasa dan berlangsung
secara terus menerus kurang lebih dalam waktu satu minggu. Hal itu akan
memicu kerja dari system imun tubuh yang kemudian setelah satu minggu
akan mengalami pemulihan hingga akhirnya sembuh dari influenza
(spickler,2009).

e. Patofisiologi influenza
Infeksi virus berawal dari virus memasuki sel hospes setelah terjadi
penempelan spikes virion dengan reseptor spesifik yang ada dipermukaan
sel hospesnya. Virion akan menyusup ke sitoplasma sel dan akan
mengitegrasikan materi genetiknya didalam inti sel hospesnya dengan
menggunakan mesin genetic dari sel hospesnya, virus dapat bereplikasi
membentuk virion virion baru dan dapat menginfeksi kembali sel di
sekitarnya.
Awalnya virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus. Setelah
virus berhasil masuk ke dalam sel, dalam beberapa jam virus sudah dapat
bereplikasi. Partikel virus baru ini kemudian menggabungkan diri di dekat
permukaan sel dan langsung dapat meninggalkan sel untuk berpindah ke sel
yang lain.
Masa inkubasi kurang lebih 1-4 hari. Tergantung banyaknya jumlah virus dan
status immune dan inangnya. Pelepasan virus dimulai sebelum onset gejal
dan memuncak dalam 24 jam.dan terus meningkat selama 1-2 hari, lalu
kemudian menurun secara cepat.
Dari pemeriksaan terhadap specimen klinik yang diambil dari penderita,
ternyata virus influenza dapat bereplikasi didalam sel nasofaring dan di dalam
sel gastrointestinal. Virus ini juga bisa terdeteksi didalam darah, tinja pasien,
serebrospinal dan cairan. ( WHO, 2005).

f. Pengobatan, pencegahan serta penularan influenza


Seseorang yang menderita influenza disarankan harus banyak
istirahat, meminum banyak cairan dan mengkonsumsi obat-obatan jika
diperlukan untuk meredakan gejala yang mengganggu. Tindakan untuk
meringankan gejala flu tanpa pengobatan yang dianjurkan yaitu:
- Mengurangi kegiatan fisik yang berlebihan, beristirahat 2-3 hari.
- Meningkatkan gizi makanan
- Banyak minum air
- Berkumur dengan air garam untuk mengurangi nyeri di
tenggorokan

(BPOM,2006)

Obat influenza pada umumnya adalah obat tanpa resep dokter dan
dapat diperoleh di apotek atau took obat berizin. Obat flu umumnya
terdapat dari beberapa zat aktif sebagai komponen flu antara lain:
- Analgesic dan antipiretik, dapat meringankan rasa sakit dan
menurunkan demam. Contohnya, paracetamol.
- Anti histamin, dapat melawan histamin. Contohnya, klorfeniramin
maleat
- Dekongestan hidung, untuk mengurangi hidung tersumbat.
Contohnya\; efedrin, pseudoefedrin dan fenilefrin.
- Ekspektoran dan mulkotik ekspektoran, digunakan untuk
mempermudah pengeluaran dahak. Contohnya: gliseril guaiakolat.
- Antitusif, untuk menekan pusat batuk dan menaikan ambang
rangsang batuk. Contohnya, difenhidramin HCL (dosis tertentu).
(BPOM,200
6)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi


influenza pada manusia, yaitu:

- Vaksinasi, sering ditujukan untuk penyakit yang beresiko teinggi.


Seperti penderita asma, diabetes, penyakit jantung atau orang
yang menderita gangguan imun. Vaksin ini digunakan untuk
strategi preventif atau dapat dibarengi dengan culling (pemuliaan)
sebagai usaha untuk melenyapkan wabah. Walaupun seseorang
telah di vaksin, namun tetap ada kemungkinan terkena virus
influenza.
- Antibiotik, digunakan untuk orang orang dengan resiko tinggi dan
memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Seperti prnderita bronchitis
kronis, jantung dan ginjal.
- Vitamin C, vitamin C 500- 1000 mg berguna untuk antioksidan,
yaitu melindungi jaringan tubuh terhadap kerusakan oksidatif oleh
radikal bebas yang merugikan jaringan tubuh, antara lain inti DNA
dan membrane sel.
g. Perbedaan influenza dan covid-19

Influenza memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dan interval serial yang
lebih pendek daripada covid-19. interval serial covid-19 kira-kira 5-9 hari,
sedangkan virus influenza hanya 3 hari. Dapat disimpulkan bahwa virus
influenza menyebar lebih cepat daripada covid-19.

Influenza penularannya pada 3-5 hari pertama penyakit atau penularan virus
sebelum munculnya gejala. Sedangkan virus covid-19 dapat menumpahkan
virus dalam waktu 24-48 jam sebelum munculnya gejala.

Jumlah infeksi sekunder keduanya dihasilkan dari satu individu yang terkena
infeksi lalu menyebar ke yang lain. Virus covid- 19 lebih tinggi jumlah
infeksinya antara 2 dan 2,5 dibandingkan influenza. Namun, perkiraan untuk
virus covid-19 dan influenzasangat konteks dan spesifik waktu sehingga
membuat perbandingan lebih sulit.

Seseorang yang beresiko terinfeksi influenza adalah anak-anak, lansia,


wanita hamil dan mereka yang memiliki kondisi kronis yang mendasarinya
serta seseorang yang terkena imunosupers. Sedangkan covid-19 lebih
beresiko kepada orang yang lebih tua. Tingkat kematian covid-19 pun lebih
tinggi dari influenza.
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai