Nim : 2000036050
Kelas : Gizi A
b. Etiologi influenza
Ada tiga jenis virus influenza musiman yaitu tipe A, B, dan C. diantara
banyaknya subtype influenza tipe a, saat ini yang paling banyak beredar
adalah subtype influenza A (H1N1) dan A (H3N2). Virus influenza bersikulasi
di seluruh penjuru dunia. Kasus flu yang disebabkan dari virus tipe c lebih
jarang dari tipe A dan B. maka dari itu hanya virus influenza A dan B yang
termasuk dalam vaksin influenza musiman. Influenza musiman sangat mudah
menyebar saat seseorang terinfeksi batuk, disebabkan karena tetesan batuk
org yang terkena infeksi tersebut masuk ke udara dan orang lain bisa tertular.
Mekanisme ini dikenal dengan air borne transmission. Virus influenza ini juga
dapat menyebar oleh tangan yang terinfeksi virus. Untuk mencegah
menularnya virus ini, seseorang yang terkena infeksi virus wajib menutup
mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk ataupun bersin dan mencuci
tangan secara teratur. (WHO,2019).
Virus influenza A inang alamiahnya adalah ungags akuatik. Virus ini dapat
ditularkan pada spesies yang lain dan dapat menimbulkan wabah yang akan
berdampak besar pada peternakan unggas atau bisa menimbulkan wabah
influenza pada manusia. Virus A adalah pathogen manusia yang paling
virulen diantara 3 tipe influenza lainya dan menimbulkan penyakit paling
berat, yang dikenal dengan sebutan flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1)
(spickler, 2009).
Pada saat masa inkubasi tubuh belum merasakan gejala apapun. Setelah
melewati masa inkubasi maka gejala gejala mulai terasa dan berlangsung
secara terus menerus kurang lebih dalam waktu satu minggu. Hal itu akan
memicu kerja dari system imun tubuh yang kemudian setelah satu minggu
akan mengalami pemulihan hingga akhirnya sembuh dari influenza
(spickler,2009).
e. Patofisiologi influenza
Infeksi virus berawal dari virus memasuki sel hospes setelah terjadi
penempelan spikes virion dengan reseptor spesifik yang ada dipermukaan
sel hospesnya. Virion akan menyusup ke sitoplasma sel dan akan
mengitegrasikan materi genetiknya didalam inti sel hospesnya dengan
menggunakan mesin genetic dari sel hospesnya, virus dapat bereplikasi
membentuk virion virion baru dan dapat menginfeksi kembali sel di
sekitarnya.
Awalnya virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus. Setelah
virus berhasil masuk ke dalam sel, dalam beberapa jam virus sudah dapat
bereplikasi. Partikel virus baru ini kemudian menggabungkan diri di dekat
permukaan sel dan langsung dapat meninggalkan sel untuk berpindah ke sel
yang lain.
Masa inkubasi kurang lebih 1-4 hari. Tergantung banyaknya jumlah virus dan
status immune dan inangnya. Pelepasan virus dimulai sebelum onset gejal
dan memuncak dalam 24 jam.dan terus meningkat selama 1-2 hari, lalu
kemudian menurun secara cepat.
Dari pemeriksaan terhadap specimen klinik yang diambil dari penderita,
ternyata virus influenza dapat bereplikasi didalam sel nasofaring dan di dalam
sel gastrointestinal. Virus ini juga bisa terdeteksi didalam darah, tinja pasien,
serebrospinal dan cairan. ( WHO, 2005).
(BPOM,2006)
Obat influenza pada umumnya adalah obat tanpa resep dokter dan
dapat diperoleh di apotek atau took obat berizin. Obat flu umumnya
terdapat dari beberapa zat aktif sebagai komponen flu antara lain:
- Analgesic dan antipiretik, dapat meringankan rasa sakit dan
menurunkan demam. Contohnya, paracetamol.
- Anti histamin, dapat melawan histamin. Contohnya, klorfeniramin
maleat
- Dekongestan hidung, untuk mengurangi hidung tersumbat.
Contohnya\; efedrin, pseudoefedrin dan fenilefrin.
- Ekspektoran dan mulkotik ekspektoran, digunakan untuk
mempermudah pengeluaran dahak. Contohnya: gliseril guaiakolat.
- Antitusif, untuk menekan pusat batuk dan menaikan ambang
rangsang batuk. Contohnya, difenhidramin HCL (dosis tertentu).
(BPOM,200
6)
Influenza memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dan interval serial yang
lebih pendek daripada covid-19. interval serial covid-19 kira-kira 5-9 hari,
sedangkan virus influenza hanya 3 hari. Dapat disimpulkan bahwa virus
influenza menyebar lebih cepat daripada covid-19.
Influenza penularannya pada 3-5 hari pertama penyakit atau penularan virus
sebelum munculnya gejala. Sedangkan virus covid-19 dapat menumpahkan
virus dalam waktu 24-48 jam sebelum munculnya gejala.
Jumlah infeksi sekunder keduanya dihasilkan dari satu individu yang terkena
infeksi lalu menyebar ke yang lain. Virus covid- 19 lebih tinggi jumlah
infeksinya antara 2 dan 2,5 dibandingkan influenza. Namun, perkiraan untuk
virus covid-19 dan influenzasangat konteks dan spesifik waktu sehingga
membuat perbandingan lebih sulit.