Anda di halaman 1dari 47
E inalogi i ¢ Ruan e fominoog ‘an Hukurn Pidana ‘Mearns mull A Seeeeeiz SEES 228 a= id ke 20 EARN KRIMNOLO MIKIRAN O61 : wet We Aron Pactra Kina Klasik {riminologi Posiivis 8. Aliran Pemikiran i Kriminolagi Kritis £.Aliran Pemikiran 1. Aliran Pemikiran Kriminalagi Hea Ktastk E Aliran Pe fag. KEJAHATAN A Pengertian Dan Perkembangan Kejahatan B. Pandangan Kejahatan Menurut Para Abli C.Pandangan Kejahatan Menurut Aliran Yuridis 0. Pandangan Kejahatan Menurut Sosiologis E. Pandangan Kejahatan Menurut Kriminalogi ; a Kriminolagi |. Kejahatan Menurut Penggunaannya BAB V.TEOR! KRIMINOLOG! PERSPEKTIF BIOLOBIS DAN PSIKDLOGIS A. Pengertian Teori 8. _Teori an Kebijakan ._Kriminolgi Sebagai Teor’ Arus Utama 0. Kasifikai Teori Kriminologi E Teor Klask F Tear’ Manurut Tokoh Biolog dan Psitologis 6. Penjelasan Biologis Atas Kejahatan | bntropalag isk dan Psis Penjahat BAB Vi TEORI KRIMINOLOG! PERSPEKTIF SOSIOLOGIS A. Teor‘ Dalam Konteks Sasial 8. _Difforent Association Theory ©. Teori Anam (Anomi Theory) D. Teori Ketegangan (Stain Theory) E. Teori Labeling (Labeling Theory) F. Teori Konfik (Conflict Theory) 6. Teori Kontrol Sosial( Social Contral Theory) H. Containment Theory BAB Vil. KEJAHATAN SEKSUAL ‘A Peneltan Kejahatan Seksual Penyimpangan dan Kejahatan Seksual andasan Hukum Kejahatan Sekswal Bentuk Kejahatan Seksual 8g c. 0. E._ Faktor Penyebab Kejahatan Seksual FDorangan Kejahatan Seksual 5. Kejahatan Seksual Menurut RUU-KUHP BAB Vill, PERKOSAAN A. Istilah dan Pengertian Perkosaan PendapatTentang Perkasaan Bentuk Perkosaan Penyebab Perkosaan Terhadap Perempuan Akibat Perkosaan Perkosaan Dalam KUHP dan RUU-KUHP Persetubuhan Menurut Pemahaman Agama 4. Perkosaan Dalam Hukum Islam BAB IX. PELECEHAN SEKSUAL A. Pengertian Pelecehan Seksual 8. Bentuk- Bentuk Pelecehan Seksual C. Pandangan Tentang Jenis Pelecehan Seksual DL Diskriminasi Seks Dan Pelecehan Seksual B. C. 0. EB F 6 BAB . kena A jan Perilaku n atl Dalam KUHP k Pelet f pasom tb elec an Soksu yal Dan in Pert cet mE forrest TN istlah Dan Pent ‘a g. Pela jarani Hud gn ons ae colo Cri : ile f White Collar Crime Indonesia 6 Kangres' Perserikatant Bangsa- Bangsa A rime dan Kejahatan Korporasi Kejahatan White Collar C Perkobangan Korparasi Sebagai Subyek Hukum Pidana BABI DESKRIPS! KRIMINOLOB! inologi. baa gud dengan kriminaogi?,kriminalogiberasal dari Kata ‘crime? yang yang mempunyai arti imu yahasa Indonesia hat atau kejahatan. Dan kata “logos! dua kata ini menjadi Criminology dalam bi njahat dan van yang. mempelojari tentang pe Jan oleh seorang antrapologi Perancis yang digunakan sebelumnya adalah “antropologi ‘AL Pengertian Krimi Apakah yang dima rmemiliki arti sebagai pent pengetahuan. lia digabungken ke adalah Kriminologi artinya imu pengetah | ajahatan, Pertaa kal istiah keiminlagi dural bernama Paul Topinard (1830-191), istlah yang ai" ..the body of knoeledge Aeiminit”™ Donald R. Cressey menyatakan bahwa kriminologi sebast in its scope the pracess of delinquency and cine as social phenomenon It includes with ‘mating low, the breaking of laws, and reacting to ward the breaking of laws.” Menurut Sutherland, lriminolagi adalah seperangkat_pengetahuan yang mempetsieri fejehatan sebagai fenomena sosal, termasuk ddalamnya proses pembuatan undang-undang, pelanggaran undang-undang_dan reaksjterhadap pelanggaran undang-undang. Kriminologi berarientasi pada : yertama, pembuatan hukum yang dapat meliputi telaah fonsep kejahatan,siapa pembuat hukum dan faktorfaktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan hukum. adv Pelanggaran-pelanggaran hukum yang dapat meliputi siapa pelakunya, mengapa sampai terjadi pelanggaran hukum tersebut, serta faktor-faktor yang rmempengaruhinya. Ketiga reaksi terhadap pelanggaran hukum melalui proses peraditan pidana dan reaksi masyarakat.® Pandangan di atas, melihat kejahatan sebagai fenomena sosial, tidak melihat bahwa fejahatan juga disebabkan oleh adanya kontribusi pelaku, korban, dan kesempatan. Paul Mudigno Nulyana mengemukakan, bahwa pelaku kejahatan itu sendin’ juga mempunyat andl atas terjadinya kejahatan, bukan semata-mata perbuatan yang ditentang masyarakat, akan "Sve Titus Re, 1978 Lrinen an Criminaloy Sve Titus Rd, initoly New York: Hot, Rinehart an Winston secoded, p.24 Edwind H, Sutherfand dan Oonald R Cressey. (974, Prinojples of Criminology New York: Lippincott Company | Sh Ed, STA lik Moya, 2003 Lge Sekt Hokum Pana, Kriminologi dan Vktimologi jambatan Jakarta hm. 54 1 tetapiada dorongan si pelaku untuk melakukan masyarakat tersebut.' \ imu penetay or 20 Yang be entuka suatu ihm me a oar aad! ig gh Perbuatan jahat Yang ditertng 4 WA. Borger berpendapat bahwa krimioly dale menyellti gjla keshatan seluas-Lesrya, Un ner hendainya merenuhi sara: | mampunyaimetnde tersendr svat rosedur pera nt atau sesuatu cara sistematik yan diperqunakan untuk mencapiyn mepunai sistem suatu lebultan dar brtaaibenk bga-bgen dg, berhubungan antara bagi yng satu dengan tian ang in slime dan masing-masng seg dl dalam hubungan dan proses pertembangan seine, Ik merealisaian ay 3. mempunyai obeltivtas: mengjor persesusian antare pegétshun ngs y dikethuiny, mengejar sesuaiisi dan abyelya (hal yan ditshu — 2 Menurut Banger, ktiga syart tn pengettuen lh di eninysing. eg tidak ragu untuk mengatakan bahwa lriminalogi adleh suatu “nu”, Pengertn et gh seluas-luasnya_mencakup seluruh gejala patolog sosial (peleuren, keris png narkatik). Penelitian gejala kejahatan adalah meliputi sebab-sebab geile itu. Unik) mena sementara orang menyamakan kriminolagi dengan etialagi. Ajaran Bacon tentang "lows fislt zest per causas scrire’: Sedangkan Noach berpendapat bahwa "Crimnologe neni dagen, criminaistic” Dalam Hoge Raad Tahun 1928 mengartikan kriminalistik sebagai “systamatt fe verzameling en verwerking van gegevens betreffende de opspaning ven stot singe feiten Lriminolagie in enigszinsialah de wetenschap van de verschjning vormen, oi Cat dy ‘gevolgen van de misdzad en wangedrag. Sedangkan criminalstic it zou onder cit Wig, willen verstean de gpsporing en het natwrwetenschappeljt onderzoek van alte! Py verband houdt met en tot bewjis kan dienen van delictshandelingen’: kam Donald Taft menegaskan, bahwa "te term criminology ints bredst Se" Pet study which includes alte subject mater necessary tote understanding a= iy crime together with the punismet or treathmentofdelinuent and cimiels ini ing sense criminalny ssinply te study which tems to explain rine to fd otf ; ‘Hat vay’, Berendarskan t perumusen in, Iriminclagi masin marualan “SH” ty Kriminalogi ™ et rmerupakan ilmu pengetahuan - not yet complete science) bina! eh pencegehan timbulnye kejahatan dan perluan, serta penghuhumon tera a ik ASR PT Refika Aditama, Bandung, hlm12 ‘ *Yesmil Anwar Adang, 2010 Arininale 2 5 2 tujug 312U general, sehingga sult untuk ‘leh Wolf Bang Savitr dan Jo saliq P®getahuan yang memy erang Feteraturan, keseragamar | kejahatan dan penjahat kejahatan dan penjahat sy ‘memperaleh pengertian yang spesifi Pendapat ii ditunjang Inston yang: merumuskan Yriminologi sebagai suatu im ergurakan metoda ish dalam mempeaar dan menganalisa ,pola-ala dan fatorsebab musabeh yang berhubungan dengan Serta reaksi sosil terhadap kedua-duanya, Raksi soa terhadap ebenarnya tugas penalogi Paul Mudigno menegaskan, ‘eriminohog adalah ima pengetahuan dari ‘berbagat ma yang Imembahas kejahatan sebagai masalch manusia, Pengertin berbaga imu, menunjukkan bahwa iahay M'iminalogi belum iim yang beri sendi, sedangkan masalah manusia-_menunjukan sing ‘Tatar yang merupakan eile sosil. Kejhatn ‘merupakan masalah manusia, maka | Fejahatan hanya dapat diltukan manusia. Agar matna kejahatan menjadi elas. peru KT memahami eksistensi manusia Pandangan tentang manusia berbeda-beda sesuai dengan ° & isafat yang dianut para pemiki. Pembahasan tentang keshtanpun bernaka ragam sesusi ‘s4 dengan pandangan tertentu terhadap manusia’” tise Gerdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa filsafat berperan dalam kriminologi ‘2 sehingga dengan demikian Bonger menolk khadran fisafat dalam kriminolog fisaat dak en, dapat citer dalam kriminolagFiaft pois yang dak meng lsat. tlh rt als berfilsafat. ft ve} Pascal mangotskan “semager del pits cst tamentpicspe Ulan rangka mempeljari kininaot kt pris memperatankebeera arn sa yang ‘| mengatakan bahwa filsafat memperjelas. martabat vm aan Leen fd berartimemperelas masolah Iejaoton, Dengan ion er an = 1a) memperelas pemakaman keahatan. memperjlas maka kejakatn. ai imu lain seperti fuk pidana, eee cee a ee 4 Stephan Hurwitz seorang Kriminolog erman, : veisry calsforetian * reseach the eed is or the etme. of ints of rin. i ‘be prepared and ig, between different experts psychiaterist psychologysstatcin lawyers, many be prepared i 0 yay nigga} {Sma i “Moolah PodlaaranNo Agustus 98 i | 3 Stephan Hurwitz ‘Seorang, Kriminalgy i Jerman, ‘Menganjurkan, aati ink ’ Kerena riminologi merupaten imu pengetahuen dari eee a) i komeisitesperbuatandlam sgala sg arusmemparyuch tm Hl in idk barat bahwa timing bun ny mempunyai_persclan-persoalann tersendiri, Sesunggutnya kriminologi imu yang berdii sendin den meni spesiftasi tertentuyaknimempaljari ljahatonsehas-usna, ee a pandang_manusia_dan_masyaratat (anja soséoloal_ peru dela Aj ter mempelejari Kejahatan dari lultur budaye masyaretat. dan yng alg geting ine mempelajari kejahatan dari keadaan pelaku kejahatan (melt biclgs dan slabs) code Perbuatan kejahatan yang diekukan oleh pelku Kejchatan dipengerhi dh bag tl balk dari dalam diri pelaku kejahatan, maupun dipengaruhi oleh faltar-fttoryngtné luar diri pelaku (faktor lingkungan misalnya, ekonomi, sasal,budaya pol, dl), faera Oleh sebab itu, untuk mengetahui keberadaan atau kehadiran atau fltr pt lect, terjadinya kejahatan, perlu ditelusuri dengan seksama, dari aspek yang mendarar lt echt telah terjadi, dan semua itu membutuhkan ilmu lain (multi-didiplin imu) untuk mene Pig masalah (problem solving) kejahatan. —s mg Di Eropa umumnya beranggapan bahwa kriminologi adalah ma accessory science to criminal Jaw” Kriminologi sebagai acesarie atau on ty pengetahuan tentang hukum pidana, sehingga buku yang dikeluarkan sll trae ay te pelgjaran kriminologi seperti tersebut di atas, dengan kalimat e val Bie i i which in the pastcoresponded ta a certain oe ‘ this. legal hegemoni a. ws tmoded. Lriminolagy presupposes a multi-dicipli p i sl sic disciplines belong to the s Re erqunalan kas pene, nig, ng berdi seni Kina : va tersendiri dengan menggunakan Tables - ti \ its ba is to speck only of continental countries i ; inion 2°), ‘medicine and letter. This exclusive attachment of baad of : Teas ot! is therefore open to criticism The teaching of criminology 4 a | moved to @ neutral terrain, and appears preferabl red Anstitute attacked to the Faculty of lay” a ing 4, Menurut Sutherland bahwa Kriminalagi seba the term “tnivercity institute” 1 Sutherland reg oa nd membagi kriminalogi ke dalam a Sasilogi hukum memandang Aejahatan adalah perbuatan yang dilarang oleh entukan suatu perbuatan kejahatan adalah hulum feltorfoltor apa yang menyebaben perlembangan 1 hulu dice d Menyelidik Tulum, (kus ngan sanksi, yang ment kejahatan juga menyeliita 'Susnya hukum pidana) Ftiologi kejahatan adalah imu yang mencari sebab-musabab ksahatan (delam ; ! mu yang mencari_ sebab-~ : 4 kriminalogi,etialag kejahatan mmerupakan kajan yang paling utama) 4 Penology yakni imu tentang hukuman dimana Sutherland ‘memasukan hak-hak yang 474 berhubungan dengan usaha pengendalia nkejahatan secara represif dan prevent ® ink rae “ejatvatan secara represif dan preventt Thorsten Selin menegaskan defn Sutherland pera diperluas dengan memasuken ef condoct norms sebagai salah satu lnglup penelitiankriminolog,sehngga penekanannya lebih sebagai gejala sasial dalam masyarakat! ‘3 adi triminalagi itatakan suatu imu atau study yang “ralus/serata” dan sang luas, | karena di dalam kriminalogi mencakup berbagai ilmu pengetahuan, yang berkenaan dengan Qf kejahatan, Kriminalogi juga sebagai ilmu yang melitat kejahatan dari faltor penyebab 1h kejahatan, mengapa kejahatan itu ada’. Kemudian karena kejahatan berkaitan dengan manusia af sebagai individu pelaku kejahatan, maka kriminologi mempelajari tentang mengapa manusia atau individu pelalw kejahatan melakukan kejahatan iu?. sedangkan individu linnya tidak y melakukan kejahatan, : : i Fenomena kejahatan dan pelaku kejhatan ini, bagaikan " qunung berapi" yang mana di { dalam gunung itu ada partikel-partikel yang menyatu, dan berbahaya, yang sewaktu-waktu dapat meledak, meresahkan masyarakat dan merugikan masyarakat. Jika kejahatan dibiarkan pasti akan meningkat secara kualitas dan kuantitas, yang dapat merugikan masyarakat. A Lahirnya Kriminalogi. "in Sutra, dan Donal resales of ria Sxn Eton ew Yr Urs Company!960. him. 27 topo Sontas dan Ev ‘chjani Zlfa Ariminolgi PT Roja Gralindo, Jakarta, 2001 hi 24 5 elu Iechatar-kejhatn pet B iu penta, dnd ejhatan, Dai requateg _dieteltpercae baa ech menrulan ‘hum gett inolog” {y tumbuh dan tleny in = Kejahatan tidak lagi karena faktor pewarisan tet fisil, Penemuan Quetelet berbeda dengan penemuan Cesare Lombrosa yey deat he sebagai karya agung. dalam buku [oma Felinguent pads Tahun (BB, Coe Legh menegaskan “ devalgped these ideas (the concept of atavism and the princes of enki ari daring the course af his wark asa prison Poysician One particulr offender a fas | Ay the name of Viele, attracted lambraso’s special interest Cesare Londres caste postmortem examination of Vilela and discoverred a depression inthe interior bck at tera skull that the called the “median occipital fossa” Lesare Lombroso recognized ts 8 wal, a characteristic found in inferior animals and excitedly the falowing...®Namun sue exe kejahatan sesungguhnya sudah ada jauh sebelumnya, yl dengan eh F! inte lm Aristateles." iA Jadi kriminalagi lahir merupakan sesuatu yang tidak terduga dan ee : adanya panyelidikan Zvetelet tentang statisistik moral yang a . 7 " statistik kriminil memberikan pencerahan baru dalam dunia ee : ee rit oy melihat kriminalogi dari atavisme dan evolusi manusia, c at oe dipengaruhi pula oleh sifat-sifat pada binatang a ches lebih melihat pada statistik mara, keadaan moral (pik) m ty) foe em nusia sebagel P a lSrew i ok oP & 2 ph Pestak Sroka, (77H e Tentang kriinle : imi wviour, and is Contra Hagan John, Modern Criminology: rine, Crimi! Bekeow. a nd its ba lay Ls hlm.t9 WA Banger. Penyantr #4 6 Welupun fain. yang men Pada akhimnya teari Cesare lombraso menjadi “te ag} Melahinkan fpj igikuti perkembangan : mpatahkan” oleh teori-tearj imino daa eg 2 Case Lon lay riminalogi seh lu pegetchuan seta) oat BO eng ly nalogi, sehinaya cesarg Lombrosa diseby a Seta aval dr lira MST thr a nit s yy’ ! B Kriminalogi Sebi ti \ i | | { agai HasilPenyelidkan yalidtan yeng bea oe Tt Irn, sen fama dt ‘pent ingen berkembangan hg Pengetahuan, hususnya studi tentang lion Teh ank 79 sehga mu pean si Ka iit Yana dutch enn Tahun St ee reat without a country, Karena dalam erkembangannya ‘eiminologi ( mau tidak mau) harus Pertantung pede peneuan ds in an % erti antroplog,kedokteran,psioag Sosiologi, hukum, ekonomi dan statistik? Pendapat Sellin dibantah oleh V an Bemmelen yang mengatlan...crinimkay passeses | 2 tr tng inthe person of te jute Kadva peat dbs det erwin Frey dengan Imengataken. criminlagy i in fect noting but the sci clearing hase lonen the in pngetahen rina soba" iy variues ather diciplines. Perbedaan pendapat ini. bersumber pada perbedaan penafsran watek imi eng menghimpun data ilmu yang beranekaragam yang lepas-lepas ne wr ieee in ip inowics { bermakna disebut sebagai interdiciplinary approach Kempe shee meine | watak demikian sebagai interdicjplinary science serta mengul lai llapksethinaial bahwa kriminologi tergantung dari hasil penelitian Meinnheim berpen gai nape adalah keseluruhan dari pengetshuan yang Se ee ilmu (ilmu penge ta the sum of coordinate locke reve t de a jokok pikiran tertentu atau a i dalah pengetahuan yang tersusun. Sedang peng stint. emis ‘anlar a oa is stenschag IS. gear : ss lag bearer ee trgabnan eta ai peel uti teg 8 lahan justr srdé)." lain , mal gesytematiseel 5 tervitary i ciptakan suatu neutral itulah kriminalogi. Namun demikian asin dapat dict kejahatan itula ‘i issues. Penjelasen ini criminological issues y tng place for the aucange of tes on On an wk as @ (Mee menegaskan pat fhwa_krimit membutuhkan an pada kita bal kriminologi: mem lekta Krimin mi 2007 HS oka KriminlogRefika ht 2, Bandung. A. e dan Kapita Se arta, 197 bm Hr Aaa a rar dP “Grama, Joka 5 Mariam Budiardjo. if aka ini. criminology has in recent y Divalik itu eas dominion status and farther towards inti a n dengan lahirnya berbagai paradigma studi tentang fh terkait dan tidek dapat dipisahkan dari struktur masyaraay folus pada setiap pembahasan teor liming rtinya_kejahatan sebagai gi tid Fetus idl pengertin baw eaten akan seal merpstan hag DP ow nengetahuan tentang rrasi berbaei fektor seperti ssi, buday, ekonomi pot Penton he ree rem linear tet ts. teh elt ogy meg |) Meher son tejatian di Amerika Serikat dan Ingris.Klatan yeng paling terterl ada aq} P&Hthson kinda dl ra teva pada musi sar Thun 172. Seok pendion "de so a Shivers Berteley pada Thun 1948, dimara alien lriinoag yan ja ad cnt i x cari res” yt blwalrmicogdtaraplen depat menpenaui ei ey dengan cara mempengaruhi masyarakat yang mau melaksanekan mis dng ee re fembaga ini mendapat kritk yang tajam_dari pihak universitas pada Tahun 96 pypS¥Arakat. Kei inolog hark, ini menitikberatkan pada pendekatan sosial, dalam Derjalanannya lembags "52 Yang men lift bi rmengenut garis keras dengan tujuan mengambil inisiatf. mengorgenisas jl" Kriminolgi juga memba Kemi friminolog tla pada Tahun 1970, untuk mengadakan geraken-gerakan militan telah dean Peul Walton, dan Jock Young (penulis buku The New Criminology, 173) mebetslanmasyaraat dai kezhatan didsarkan pada pebertlnmesakan on Mtat Mepe Berdasaran dua headin di ata, perkembangan fiminoai sbi] Seserag dam nenye Febijakan -kebijakan yang dilakukan pemerintah . Mennheim (965) rat! 2g dirasatan atau sesuat. menyebtlan batwa kriminlogi harus mencampuri kebijakan poltik peer Manlst memplgr iri menegaskan bahwa “criminology is @ nonpolicy mating discjoling’!* Sehubungan dengan pandangan Bonger yang menegaskan, bahwa i na). Kriminolagi melihat af Sebagai imu pengetahuan Karena telah memenuhipersyaratan keluat M8 ign meni hart ber tidak dapat memperoleh data yang alurat dari suatu penyelidikantertand 64 cn sebenoina, Dengan d kriminalog dak bergabung dengan imu pengetahuan lainnya. Kriminolog#@usiasedlam-delamny, Met imu yang tek dapat beerja dengan maksimal, ka tik melbatkn i ‘Romi ‘Atmasasmita, bi him, 20 (mult-disipin iim), untuk: m penile renemukan kebenaran_atas fenomena sosial yang ada dan Dengan demikiankrminolgisecara ilmiah dapat dita i® ‘mu _pengetahuan te i gl atas tiga bagian anatara lain: mmasalah tehnik yang menjadi pembahasan iimu alam forensik imu kimiaforensik® a itan dengan ilmu hukum pian, dlah hal f : 4 dengan menetapkan rumusan Wejahatan bats ng . member saksi pada pela kejhitan. Kemnay, ne itan denoay an . Wl berkaitan dengan sosilogi Karena fenoena Aejchatan ada dalam Felidypan manusia dan et masyar akat. Kriminalogi herkait dengan biologi artinya kejahatan_yang dilakukan oleh Imemilki sifat bogs yang abnormal, dan juga gen bawadi dan varzan weenek gi juga membantu kriminalistik dalam imu Kedolteran forens. Pada waktu. kita mengenai pengetahuan tentang ilmu kedokteran kehakiman, maka juga menjadi bagian dari imu kedokterankehakiman yokni mempelaar tentang mm imu kedokteran forensik (imu yang mempelsian tay halt ser an] yang diperkirakan karena kejahatan). i os 0. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Kriminologi. d _Sesearang dalam mampajr seats textuya menpuyatjuan baba spd af Sesuatu yang sedarg plo dapat borane Mafalda an dpa, a hasil yang dirasakan atau sesuatu yang diambil dari sesuatu yang lebih besar. nn iy, Manfaat_memplsaritriminolog) untuk mengetaui mengapa seserang meleklan Hehe atau tindakan yang melanggar hukum pidana, seperti mengapa seseorang melakukan cnet (hjhatanpencurinbertentangen dengan asl 2 Keb tne hon “Pidana). Kriminolagi meliat apakah seseorang melzkukan pencurian = "arena ingin merit hartabereih (arptr). arena dpa 7 we — mar dan lain sebagainya. Dengan demikian mempelajari kriminologi dapal | i kriminalogi i perilaku manusia yang M nanusia sedalam-dalamnya, Mempelajari kriminologi dapat mengetafui peril ‘ ti) waktu yang lalu de kriminologi 5B Simandjuntak, J.Lit him. 9 —EEee ir rrianusia sedalam-dalamnya. Mempelaiar kriminolagi dapat mengetahui pert, yang merugikan masayarakat, Re bertentangan dengan hukumn pidana : 2 berténtangan dengan hukum pit rama tatapi menugikan masyarakat. Manfaat Kriminologi adalah: pertamma. dimana hasil penelitian : ae membantu pemerintah dan penegak:hukum untuk: mengungkap ‘kejahatan, tang ham unt melakukan kriminalsasi dalam produk peraturan, perundang-undangan pg menurut pendapat Van itz sebalknya kriminologi bergabung dengan huhum pido politk-kriminal. Keempat krimincloal (khususnyakriminolog kris) has! peri memperbaiki kinerja aparatur fukum, vserta melakukanperbaikan bagi undang, " gerkaitan: dengan « manfaat kriminologi, “pernah.diadakan Resolusi Koya, diselenggarakan’oleh UND dari jembaga-lembaga \husus' dan organisasi interna a. pemerintah) yang bekerja dilapangan, tentang prevensi-kejahatan dan perahus, ore Usal pada, bilan’ Desember 1952, mmenganjurkan kepada semua: negara, supaya ria kriminolagi; mengingat kriminologi sangat bergura menylempermasalah masalah-masalah hukum: ‘pidana dan acara pidana. Pada \Resolusi. Konfereng gs disarankan agar mengikuti pelajaran kriminologi «yang “so: it: obligatoire” (di mereka yang akan menduduki jabatan yang berhubungan dengan: kejahatan. Carrol dan Pinatel menyimpulkan; bahwa pelajaran kriminologi dibutuhkan |. Transfamation of the judical and penal system. 5 2. Renovation of criminal law and ‘criminal preedure. 3. To give life to scientific research in this domain!” Ha Xriminolagi, adalah ilmu pendukung hukum pidana, dengan mempelajari felt cejahatan, maka dengan demikian dapat ditemukan solusi penyelesaiannya yeitum universtas diberikan. kuligh aktor yang menjadi penyebab kejahatan: fadi fokus kajian utama kriminalogi.antara lain: i Kejanatan; sifat dan luas kejahatan. 3 ‘D. Mengapa drang berbuat jahat (etiologi krminil); sebab-sebab orem§ kejahatan. . 3. Reformasi Hukum Pidana Bagaimana penjahatan tersebut dicirikan dalam kriminologi 5, )Pembinaan penjahat ee Yesmil Anwar Adang, Jp.Lit Simantjuntak, Jp Lit 10 Secara umum kriminolagi tidak hanya mempela ip " ari Fenomena kejhatan deri berbana heel Seip dengan ‘memepelajari kejahatan, artinya kriminalagi le ce 19 hukum (pidana). Oleh sebab itu ‘mempelajari ‘riminologiharus terfokus aa fee tntuk menganalisa kejahatan Denjahat dan reaksi masyaral t dan kedudukan karban yang i tuk alsa kejahat hat dan reaksi kat dan kedudukan kor ¥ idupan bermasyarskt. Koni op Gihubungkan dengan kemunglinay agrees aknantimbuiyakejhatan Ja 9 meso mesh stil dan a tien hatin bermasyarakat. M P i Malyono, bahwa.supaya tn ee a a ee paya Masyarakat dapat Pengertian yang lebih dan mendalam ‘mengenai Suatu usaha ditujukan untuk Sampai pada tujuan (sasaran), Mempelajari kriminologi See Temperbehervi_pandamgan tnhum plana dan acer stare trae eh Berhuatan manusia, maka sudah waar lbh dul Imengenai manusia_sebelum Fe eermasalahkan perbuatan johat manasa it. Upaya mmengenal manusiamelahirkan fat berguna_terhadap pemidanaan dan hukum garan keidah-kaidsh hukum, yang mengatur tindskan manusia dalam pergaulannya dengan manusia lenny, Pengltatan del semata-mata Sehagai suatu pelanggaran hukum, yang ipandang tidak culup sebagai sate peradilan modern, tetapi harus pula membutuhkan pengitstan delk sebagai perhuatan manusia Selanjutnya kita perlu mengetahui fungsi kriminolagi. a il 2 = 2 = 5 = 2 g 2 = | E. Fungsi Kriminologi. ‘ e Kriminologi dapat berfungsi sebagai tinjauan terhadap hukum pidana yang berlaku, hasil 1 penyelidikan kriminalogi dapat membantu pemerintah dan penegak hukum untuk mengungkap |kejahatan, membantu untuk melakukan kriminalisasi dam produk rereturen pera undangan pidana. Disamping itu hasil penelitian kriminologi al aapeean yes na ji undang-undang hukum pidana. Pada saat it k hukum, dan perbaikan bagi undang-u1 : eee hasan atau pembelojaran hukum pdana dan | tersebar buku-buku yang ‘mempersatukan in ci Se eta le kriminolagi sebagai pencerminan pendapat, bat "a at anya alien reo dana tidak lengkap tanpa ilmu pengetahuan kriminolag icin 4 ee lige kejahatan dan penjahat, kriminologi bagi orang awam Se ie |ohaton leh sebab itu mempelajari kriminolagi artinya kita mempelaj dan penjahat. 13 kajehatan, oleh sebab itu mempeejei Iriminologartinya kita mempelajany dan penohat ‘ Satjgto Rakardja, menegaskan bakwa perkerbangan hukum seca CD sie er pidana’ secara’khusus, tertatih-tarihmengejar tej jperkembangan a Thtuk emeepliat dengan -perkenbangan fjohtan- Hukum iden ttinglan lea mag tina nny a Iejhatan Hulu pana’ yang beaks Sekarana adalah hukum pidana und ata. Kjphatan yang sebehmnya ga task aka idan ada (Lembaran Negara (95ND) Yt rset, ty di a lumina yr “Sov seta ee tn gg Pa ray fs jahatan dan penjahat, idana "Rancangan Kitab Undang-un Haku Pidana yang baru. Memang dsedri tidak muda (begaltan ment tangan) menciptekan peraturan hukum pidana yang omplit-yang dikodikasan Kitab Undang-undang: Hukum Pidana baru: Untuk: mengatasi atay fejattan yang tidak itmpung: dal hulu idan sex 9 tersebar di luar Kitab Undangang Menurt Ylang. § muency” endef menjadi perkembangan fahinlah Undang-undang.pidana khusus yan Pidana. Fungsihukum pidana_pertama. yeni fungsi primer. seb sare pe lejshatan yang rsional: dan sebagai» baglan dari polit krininal: ada sekunder. sebagai sarana pengaturan kontrol sosial sebagaimana dilaksanakan sg atu duat oleh negore dengan alt perlenglapannya. Tugs hukum pid pestomat on the policé’ yakni’ melindungi masyarakat dari campur tangan penguasa (@ vats melala sister rmenggunakan pidana sebagai sarana yang tidak benar.® . kepoli ©) Reaksi informal, ya F Ruang Lingkup Kriminologi ‘masyarakat atau yar Ruang linglup kriminologi sebagai cbyek studi adalah -ilmu yang rmempel Res reaksi. yan shnya, yang seluas-luasnya (Bonger) yakni penjahat, kejahatan dan. reaksi-ma n keduenye,Ksiminolagi dalam arti serpit adalah mempelear kjehatn. Set aa oe luas kriminalogi mempelajari penolagi dan metade-metode. yang berkalat 8 yaa ea dan masalah prevensi kejahatan dengan tindakan-tindakan yang bersi# Fl preven adh s singkat dapat-cikatakan bahwa batasan kejahatan dalam arti yurids sedi manusia yang dapat dihulum,berdasarkan rumusan ketentuanhulum pide] Seseorang med faktor eksternal di) i juga kejahatan. Ki ee ee 5 : Sudarta dan Mula, Lcrbage iano Bersyaret Alumni, Bandung (985, HIB 14 alik elingwency"mendetvisian bang a yang bertujuan : reaksi masyarakat terhadap keduanya, ] Ada tiga hal penting yang dapat diangkat dari eae ee Pendapat di atas, bahwa dalam val ‘mempelajari kriminolagi seba ai sebuah ilmu pengetahuan tentang kejahatan, menitik beratkan ni sea eo ees BN tn Dalam mempelajari reaksi sosial ‘erhadapKejahatat tar penatat dapat dibedakan i ‘menjadi dua (2) antara lain: 1 Reaksi formal, terwujud dari adanya lemba ga negara yang memilik kewenangan formal, mu yakni melalui sistem paraditan pidana (criminal justice system) sepert Tembaga 7) ‘eoolisian,kejksaan, pngadian dan lembaga pemasyeratatan, (2). Reaksi informal, yang ‘erwyjud dalam berbagai reaksi yang diberikan kelompak mp masyarakat atau yang berada dil iar sistem peradilan pidana (criminal justice system) ‘ei sebagai reaksi yang berupa sikap membenci, menghindar, mengisolasi, mengusir ‘ent dsbnya. 4 RelsiIsinnya adlah reaksirefrenif yang dterikn terhadap peristwa kejhatan 3d Yang terjadi dalam masyarakat, kemudian melalui lembaga penegak hukum akan memberikan 9 reaksi negatif, berupa; tindakan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan Sedangkan reaksi preventif adalah suatu usaha mesyarakat untuk menjaga jangan sampai kejahatan itu terjadi. : Seseorang menjadi pelaku kejahatan terdorong oleh faktor internal dalam diri pela, dan faktor eksterna) di war diri pelaku, dan tidak hanya pelaku yang per die akan tetapi juga kejahatan. Kejahatan ada dalam kehidupan masyarakat, menjadi sesuatu yang 11 Kejsatan ada dalam kehidupan masyaraket, meng ‘apakah ‘karena. kebutuhan, ataukeh ‘hanya karena Air, t keluasean- yang dapat: mewujudkan kepuasan , it vidu’pelaki-kejahatan = -menjad- pein rmasyarakat. berupe:tindakan pengurangan doy lui_pamberakuan hula pera aq tetapi juga kejahatan. penting wtukdiketahul hanya: untuk menunjuka Bejala-gejala’» dalam indi menimbulkan reaksi pada terhadap kejahatan tersebut, mel eau bahwa kriminolagi penting untuk dipelajari karena ‘Manfaatnya. L.. Perluasan horizon pandangan pribadi. . Hempeljar-kriminlogi sebagai. iim, akan bergunamerperkaa rmemperluas horizan pandangan tentang suatu masclch,terutama Antropolagi Krimi Sengitya brian membuat orang featik you mechani as ‘menghakimi orang sebelum orang itu dihakimi). ne 2. Pengabdian sosial Sosiloi finn Nempertaya dirt dalam lapangan iim dituulan kepada kesejchtereangl mu pengetatuen feteriban sosial, bukan untuk l'art’ paur art, ‘art. pour: fi, jl fejhatan dalam riminologi harusnya dityjukan membasmi kejahatan untuk kesejate Psikalogi Kriminid Semboyan ‘art paur f gu are”(perang) harus ditinggalkan, berktoa pen 3. Mengerbangkan imu Z falas Mendalami-kriminologi ditujukan untuk pengembangan ilmu itu seni Peri 1 pen mendapat pengakuan dari imu. lain sebagai ihmw yang. otonan, mempertenalkan dir Karena masih ada yang beranggapan baba sebagai cabang sosiologi Oi dalam “mempelajari kriminolagi ada tiga (3) hal penting, yang perlu cermat antara lain : aes 2 Politik Krimini Faktarfltorkausal yang berhubungan dengan kejahatan atau yang see] Saha penangg aac ator ator penychab ejhatan, “ahr CD wins te. (Bola enanggulangan terhadap kejahatan tersebut. ; Pada dasanye kil’ RHE Famps so ‘jahatan, dan akibat dari kejahatan, tetapi juga harus mempelajari pola pene tik bagi pelaku, korban dan Kejahatan tu sendii, Pola penanggulangan ii 1 Higiene Keim: Suatu usaha y 12 ' Kriminologi mengacu pad acu = iiiaopr Beragunaan metade imiah di dalam studi dan ena fejahatan dan penj kejahatan, Bonger menegaskan bahwa \rimj Bang Jsiminologi sebagai i iu heen wi kejahatan_seluas-uasnya, Dee See ‘Ogi murni dan terapan. Kriminolagi murniterdin dar =| | Antropologi Kriminil oe {imu pengetahuan ‘tentang manusia yan; Tempunyai tanda-tana si dengan kejahatan dstnya 2. Sosiologi Kriminil 19 jahat (Somatis) orang jahat dalam ‘tubuhnya eperti apa? . Apakah adanya hubunyan antara suk bangsa limu pengetahuan tentang kejaatan sebagai sutu gejla masyaakat Sebab-sebab kejahatan dalam masyarakat 3. Psikalogi Kriminit mu tentang penjahat yang dihat dai sudutjanya. 4, Psikopatolagi dan Neoropatalogi Kriminil {mu tentang penjahat yang sakit jiwa dan urat syaraf. 5. Penologi {mu tentang tumbuh dan berkembangnya hukuman. Selain kriminolagi murni terdapat pula kriminalogi terapan yang terdiri dari: |. Higiene Kriminil Suatu usaha yang bertujuan mencegah terjadinya kejahatan. 2. Politik Kriminil Usaha penanggulangan kejahatan di mana suatu kejahatan terjadi dari. uraian ini, jelaslah bahwa filsafat berperan dalam kriminologi, sehingga demikian pendapat Bonger yang menolak kehadiran filsafat dalam kriminologi tidak dapat diterima. Filsafat positivis yang tidak mengakui filasafat. telah berfilsafat. . Pascal mengatakan “Semaquer de ls phinsoie c'est frayment piosope- Olan rangka mempelajari kriminolagi kita perly memperhatikan kebenaran anjuran abli-abli yang a 2 Yesmil Anwar Aang, id Pascal mengatakan ‘Semaquer de [a philosopie c'est trayment rangkamempelajari kriminalogi kita perl mempertatiken kebenaren heat rengatakan bahva fisfat rempailas mertabot manus Menge thn) degen berarti memperjelas masalah kejahatan. Danger demikian pemaharan 4 ifsku fren hase memperjelas pemahaman kejahatan. smemperjelas makra kejahaten, membyy 2h ke ieee imu lain seperti hukum pidana, etika, sosialogi. Stephan: Hurwitz. seoreng eriminolog Jerman, menganjurkan:” fon reseach, the need is far the establishment. of instutes of criminology, yay between different experts, psyohiaterist psyohalogys statician, lowyers, many ty organized”. juan ini diperkuat oleh Herman Mainnhein yang mengatakan ify ‘af cooperation and understanding hetween psychologies. staticians and loyersglum dana, (cinin tragedies in criminological research” dengan nada sama Baan mengatakan ba adalah "de averkaepelende wetenschap van de mens inkonflictment bepaal soy arena riminalogi merupakan imu pengetahuan dari berbagai ihmu:un qf! antropolag ¢ kompleks perbuatan dalam segala segi, harus mempergunakan hasil penyeliik syarakat. ii tidak bererti:bohwa Iriminoogi bukan imu yang bern sen Sedangan hla rrempunyipersoln-perstalannyatersendri dengan mengauekn tersendiri. j Oi Eropa umumnya beranggapan kriminolagi adalah “as a subsitiay ww" Pada buku yang dikeluarkan UNESCO menolak elder] lImu pengetahu science to criminal la seperti tersebut di atas, dengan kalimat "/t may well be asked whether this bgupakan srigala be which in the pastcarrespanded to a certain historic reality, is nor oi presupposes @ muli-diciplinary approach ta everu individual case and ‘continental countries its basic disciplines belong to the faculties of the This exchsive attachment of institutes of criminology ofthe law faculties 08 aniticism . The teaching of criminology in the institutes might well be maga terrain, and the term “wnivercity institute” appears preferable to * instil faculty of law’. enuan kebutuha ‘mendahului kept G. Relevansi Kriminologi Dan Hukum Pidana Kriminologi lahir sebagai reformasi terhadap ketidakpuasan at@s hi acara dana dan sistem pemidanaan yang diterapkan atau Yad | masayarakat ( pelaku kejahatan baik individu atau kelampok). Hukum on jure agar, 16 an peril (tetris lakukan oleh manusia (persoan), } d a y — ‘manusia, atau tingkah f J “ic ra Pl | Han ‘mengikuti periaky Yang melanggar hukum), Kriminologi dalam arti ‘Sempit mempelajari P| jal rail kriminolagi dalam arti luas, ‘mempelajari tehnik kejahatan ning merupalancsbag iru yanq bay . 4 btn Yang baru tai, dan merit utungan dengan lagi slain sebagsi cabang img pengetahuan, kriinoog 0 juga Peneltian, metade penton yang di lapat ment gala kejahatan 50 bersama-sama dengan imu 7 masyarakat, ' Sedangkan hukum pidana Yang telah lair terebih daulu merupakan mu pengetahuan, ¥ namun sult untuk dlatakan sebagai meade penelin, Hakan vidanalehirsojak manusia ity | bermasyarakat, seperti pendapat yang Imengatakan bahwa dimana ada manusia disitu ada | hukum (ud/socieas itis). Demian pula dimana ada kejahaton dn penjahat dsitulah ada | hukum pidana, {mu pengetahuan baru mulai bermunculan karena adanya pandangan tava mani ‘merupakan srigala bagi manusia lainnya (fama Aomani igus) Musi lit menentingkn diri sendiri, dan tidak mementingkan keperluan orang lain, Untuk tidak saling mend deni han kebutuhan manusia, maka dibutubkan norma yang mengaturperlaku manusia agar in idahului Kepentingan diri send. sika tidak ada norma, maka akan terjadikekacauan, tic endahul i. a a ; a ia mendshulsikepentingannya send, dan alan trad persian. sehnge opera T hadir dalam kehidupan masyarakat tidak ada ketertban dalam keidupan masyarakt. Norma ba ——— intuk menjaga kelangsungan bidup manus, dan tak sling mendahii keen antl am ja dalam kehidypan ge tas kehadiran norma hukum. adalah untuk es aa aa i i ermasyaratat, dan norma hukum harus dita, nema _ Se itaati, norma hukum bersifat memaksa agar manusia ment aa (ae ari norma agama, norma kesusilaan dan kesopanan dan mie A es ba falah norma yang memiliki sanksi yang cukup berat. leh sel al 17 dari norma agama, norma kesuilaan dan kesopanan dan narma hulu (idan) adalah” norma:yang memilki sanksi yang cukup beret Dleh sebabi ity sans merupakan ulimum remidlurm (obet: terakhir/ hukum pidana diterepfan yikes apabilasudoh tek: dapat menerepkan sanksi lainnya.- Sank hulu gael ) penderitaan atau nestapa yang diberikan kepada pelaku tindak pidang sp adanya unsur kesengajaan (pzetelj) Karena perbuatan yang dilakuken pee secara sengaja dan sadar’bukan kealpaan (dolis). Hukuman atau’ pai dilakukan dengan sengaja, agar pelaku tindak pidanamenderita dan tidak me pidana lagi. Dengan demikian masyarakat terhindar dari kejahatan, Dewasa ini, pengenaan santsi/pidana bagi pelak tindsk pidana meni baik yl membinanarapidana, agar setelah menjlai hukuran dapat besoin ang tins } dalam ehidupan -masyarakat dengan bait. Harapan hulum pidara- aid Bator masyarakat dari kejahatan. 19 lalu, pemikiran Penjelasan di atas, adalah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hokum Pgh *®=mbengen zaman ini masih berlaku. Namun dalam konsep Rancangan Undang-undang Hukum Pitan "428K pada Un dirumuskan, telah terjadi pergeseran pandangan yang disesuaikan dengan ‘itn Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa Kitab Undang-undang Hukum Pt ini diberfakukan adalah merupakan warisan-kolonial yang tidak sesuai. dengan kandisi masyarakat Indonesia. Oliver Wendell Holmes, seorang Hakim Mahkamah Agung Amerika seriat (i paparan mater Be iatan Simpasium da History’ Dibenarkan oleh ‘Romli Atmasasmita bahwa arch. perkerbangan Indonesia, adalah mengembalikan ingatan kita kepada sejarah perkembangsn Khususnya hukum pidana. Selanjutnya Oliver Wendell Holmes melanjutkan mengatakan, "history the study, because withaut it we can not know the precise scape of rules. 6A iomesia" Wal rational study, because itis the first step toward and enlightened sceptics") organ hukum yang 2 deliberate reconsideration of the warth of those rules" PerelasenYOME) Pads lansep RAL pengalaman kita bersama_jka mau mengakui kesejarahan buku bangs M8) legate dk bam untuk memerdekakan dari pengaruh asing berhubungan dengan perubahan i : Tahun 1971, Bangsa Indonesia telah memikirkan adanya perubahan hulu po a d amt wendell Holmes, The path ofthe Law, Applewood Books, Bedford Massachustt (cap Si 18 Im op Sesungguhnya KUMP ini di Nope Blanda ‘ , : Sebanyak 18D kal, Artin KUMP i teah bk vaio ances Indonesia sampai saat ini, masih ? a. berulang-kal, dan “nirisnya Yalan} RKUHP Bua | telah tive ipergunal ; MP tersebut. Pada akhimnya Konsep Bgl aan nye Muskan dan menungg hs dari feseataton Badan Legisltif untuk nya (aN 1 as um Indonesia. menurut Barda Nawawi A iuan eri huhum pana yang berasasan pad Unany anda Silay. Muhum yang hidupdalam masyarakat wa Badar Nawawi Aref yang disingkat nama yang lalu, pemikiran belay masin berorien yang Perkembengen zaman telah tea prgese | berlandaskan pada Undang-undang Oasar 1945, Pancasila dan perkembangan hukum yang Ind hidup dalam masyarakat (hukum yang tidak tertulis/hukum adat). Hal ini dapat dibuktikan dari In Pemaparan materi Beli berksitan dengan Asas-asas Hukum Pidana dalam RKUKP. pada YR} kegiatan Simposium dan Peltihan Hukum Pidana dan Kriminolgi ke Idi Unlam Barjrmasin deat tanggal, (6-19 Mei 2016. | Hukum tidak dapat berdiri sendiri hukum hidup dalam “ranah” masyarakat, arinya ia 2-8 harus dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar yang terdiri dari banyak aspek "ff kehidopan, Hokum harus dapat mesa pedorn yar Kip dan berembang ses apek im kehidupan, Oleh sebab itu ub socetas ius, dimana ada masyarakat dich datum, Inde Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana kita hanya mengenal "Asas Les yang termuat dalam Pasal | ayat | yakni “Tiada suatu perbuatan yang boleh ditkum, mela = ats jog keluatan ketentuanpidana dalam undang-undang. yang terdahulu dari pada ret Qu” 4 Asaslegalitas ini merupakan asas_ yang diadops, yang sesungguhnya jug tidak sesui dengan 4 ‘name Indonesia’, Waktu itu selain indonesia diajah oleh negeriBeland, juga untuk mengisi a reror ve mF oi terjati perubahan berkitan dengan Pasal | ayat (). mana as buatan” sai nl xrbuatan jahat yang asas legalitas tidak hanya melihat pada “perbuatan’ saja, atau rumusan perbuatan j ae ta a viet bahwa seharusnya Indonesia ng Dasar 1945 dan Pancasaserta mya menjadi BNA, setelah Kurang lebih {2 tahun itasi pada “normatif’ paten, namun dengan ran_pemikiran kearah “semi norma yang Pasa Deri -tomentaonya lengkap ta R. Suesilo, 1991 Ait Undang-undang HaturnPidana (KUMP) Serta Komentar asa? lite, Bogor. him 27 $@?’R Soesio id, him 34 19 P telah terjadi perubahan berkaitan dengan Pasa {a lihat pada “perbuatan” saja, atau Pumusan pj asl KUHP. Asas Litas tidak hanya mip zi inat hukum pidana-secara materil yal. secara formal sea a ao sebagai kejehatan,tetapi os hanya meltat a an dengan disehkan RKUHP, mala penekaran tena, a" is oe waa menjadi satu-satunya pokok penetuan pertuatay or tow individ juga mendapat peratian dari uum pier terabaikan. Pada konsep RKUM alts tidak hanya mel in rust ses lg tdk diformulasikan secara unum Yang umum dikenal > asas-asas ruang berlakunya HP : 1 Menurut waktu :asas Legalitas: = ‘no labtity wt unlawfulness" {menonjol) AVAW (absence lawfulnes) * Menurut tempat : asas teritorial, personal (nasional aktif), per- blamewor AVAS (absence p blameworthines)| Kriminologi imu yar lindungan (nasional pasif), dan {sas universal. aes ay = Asas fain ybh. pemidanaan Ketidakpuasan Krimi Berjalannya waktu di = are ie Fidara pakak bagi pelaku tndak pidana yang tte a ee i Hulu Pier terdiri dari empat (4) jenis antara lain tembahan bie Pdi, Aetizapidana penjara, Pidana kurungan (farang dan dapat dive ' Fidana-tambahan terdiri. dari ara Minya hukum pidana den fa bagian: at tga (3) bagi enepkan ejehatn da }rang Thomas More mi "Hara Nava Wi Atel, Maka : ot Spy , Mei 7ng “ews dn Pelton Hola idea den rio 20 “di fal Seth hana neg Npig "@gara Indonesia, Dalam Ri gy ‘t2pi pidana mati men “omy SiN digunaan ¢ logy dibutubkan, im Perkembangan itu i lang KH mengenal riminlg ra yang masth me KUHP rantnya pid iduduki posisi pada bal Indonesia, namun Taguelan “uluman para ma temasuk na mati tidak ‘menduduki tempat teratas lagi, agian bara, aria meskigun pda nen harus digunakan dalam keadaan yang benar-benar ida hanya terjadi pada hukum “postmodern” Imerja riminal tarena masyarckat. me apne demikian, dan cap-penjchat menentkan kehidupan seterusnya seseorang. “canfey view ‘aya mengkritk hukum sebagai alt “the ‘ruling class yang menjaikankejhaten sat kansep pls don dela banyak hal “he law is — sed to contol the underclass” Masalh "las’tersebut disornt kiriminologi postmodern Khususnya dalam tata/ kaedsh bahasa yong dgunlan. Menurut meeta behen yang digurakan menunjukkan dominasi kepada kak yang berurusan dengan hukum den veranglat lainnya Dalam —_hasanah kriminolgi terdapatsuatu pendekaton mult dsipliner Pendekatan multi csiliner tersebut, mengandskan kerjasama pada bang dip Inu yng lainnya, seperti kriminolagi dan psikolog forensik. Kenyataan di tas menujukkan adanya perbedaan dengan kriminalogi postmodern Tetapi keduanya dapat dipadupadankan dalam ~ melakukan pemeriksa ' Kriminologi imu yang lahir Karena ketialguasanterhadap pejatohan ns ii yang dipandang berat). Prases hukum pidana yang sewenang-wenang terhadap pelaku ee agai "barang’ yang dengan sesuka hati kejahatan, dan menganggap pelaku kejahatan sebagai “barang” y diperlakukan. Proses peradilan yang dipandang tidak al f adap Hukum Pidana 1. Ketidakpuasan Kriminalogi ter so * berjalannya waktu dan dengan perkemtangan zaman membukta, baa ba ti "yang menekankan pada sanksipidana yang berat bagi pelt = = * berkurang dan dapat diberantas (kejahatan semakin meningkat secara pear Artinya hukum pidana dengan harapannya kefetitan sani pana, tery ida, ddan kenyataan yang a ari muka Sehubungan dengan harapan seorang Thomas Mare membukt 21 buini. Sehubungan dengan harapan dan kana, ejahatan dari muka : ee More membultikan bahwa-sanksi yang berat bukanlah fai rok eae fetta hue ere Sebage conto Farkit dsthany Sumber enyataan’ pada zamannye para pencopet tetap beraksi ditengah kerumie, 4] S2Mata-ma yang tengeh menyaksikan suatt eksekusi hukuman mati pada 24 penjahat Quay) ugeshakit bahwa orang menjadi masa bodoh dengan hukur pidana. a Menahukun berat dari hukum pidana hanya uy masyaraka Wii Harus dibu Pada abad (6 ~ 18 hukuman atau sanksi rn pidana yang berat. Hukuman atau’ sanksi yang berat hy nakuti dengan menjatuhkar : smemiliki tujuan untuk rmelindungi masyarakat dari kejahatan. is Pada Abad ini, pelakw tindak pidana dipandang seorang yang patut dl eras dalam-arti,-hulkuman-berat yang menjamin pelaku tidak melakukan tiny Hukum pidana menginginkan kesengsaraan dan nestapa terjadi pada diri pelaku agar-pelaku tindak pidana. menjadi “iera’ (tidak melakukan_ tindak -pidana | memperoleh hukuman yang berat), Pelaku tindak pidana diperlakukan seperti ‘ta pemeriksaan, yang dapat diperlakukan sekehendak- pemeriksa, seolah: pela ti, tidak memiliki”hak’ perlindungan hukum, hak asasi manusia. dan hak lainnya seta Pemeriksaaan dilakukan secara rahasia, dan pembuktian digantungkan kepada pemeriksa. Sehingga Bonger, menggambarkan-bahwa "terdakwa dipertakukan sa Motif man melakukan didapatnya Dalam men menjadi da Prinsip dar Pemikirar untuk di pemeriksa’. Perkembangan zaman berjalan terus, membuka pemikiran manusia | untuk melihat. bagaimana mempertakukan pelaku tindak pidana secard Montesqueu (1689-1755) dengan bukunya “Esprit des Lois”\\T48) menenta0a 2" il yang. sawenang-werang, Kedua hukuman yang kejam. Ketigabanai? diatuhkan Rousseau (I712-(778),. menentang perlakuan kejam terhadap F Voltaire (648-778) pada tahun 1872, ia tamil kedepan untuk perbelaan pe n wae dan telah dijatuhi hukuman mati. la menjadi md a ae sewenang-wenang menjatuhi hukuman } Sear besar pada kontisi Fula ne sb netted id berjudul "Dei delitt e delle gaat Perhatiannya dicurahkan dal a pene, (kejahatan dan hukuman) Tulisan"y tay. Sumber hukum adalah undang Sq Semata-mata karenaundang-und ra Tugas hakimhanyalsh menentankesalshan sesearan ty 4 Menghukum adalsh merupatan hak ; masyarakat dari keserakahan individu, ay © Harus dibuat suatu sala perbandnganantara ejahatan dan hukuman, i f. Motif manusia didasarkan pada keuntungan dan kerugian, artinya manusia dalam melakukan perbuatan akan selaly Mmenimbang kesenant a, __tidapatnya (prinsi hedonisme/ Free Wil Theary). iy & Dalam menentukan besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh suatukejahatan, maka yang it menjadi dasar penentuan hukuman adalah perbuatannya dan bukan niatnya q h. Prinsip dari fuk pidana adalah ada pada sanksinya yang positif. ‘= Pemikiran di atas, mengarah kepada perlindungan pada pelaku kejahatan, tidak hanya “ menitikberatkan pada hukuman Yang terkadang tidak sesuai dengan peraturan perundang- "@ undang pada saat itu, sehingga hukuman yang dijatuhkan sangat merugikan pelaku kejahatan, ™ hukuman hanya ditekankan pada penderitaan dan kesengsaraan pelaku. a Diakui oleh Cesare Beccaria, bahwa adanya hukuman dipandang penting, dan merupakan 3 hak negara, untuk melindungi masyarakat dari perbuatan kejahatan dan individu (pelaku kejahatan), Karena motif manusia (pelaku kejahatan) melakukan perbuatan dengan menimbang a1 keuntungan dan kerugian, kesenangan dan kesengsaraan. Artinya konsekuansi dari perbuatan a yang dilakukan pelaku kejahatan sudah diketahui oleh pelaku kejahatan, salah satu dari dua 4 alternatif ( untung-rugi, bahagian - sengsara) atas perbuatan individu/ pelaku kejahatan undang. Penjatuhan hukuman oleh hakim diharuskan lang. negara, dan hak itu diperlukan untuk melindungi igan dan kesengsaraan yang akan J menjadi milk pelaku kejahatan. 7 - if Hakim hanya memperhatikan apakah benar adenya _— Idi dan jika | kesalahan tersebut terbukti, maka penerapan hukum menjadi tindak lanjut penyeessian kasus. , Saat ini hakim diberikan kewenangan untuk interpretasiatas perbuatan yang dlakukan rt _Kejahatan, dan pemberlaluan hulum atas perbuatan yang tlh dllakan oleh ~ “kejahatan. Tidak hanya menerapakan hukum yang berlaku saja, bee = wuntul menginterpretasikan perbuatan individu dan penjatuban hukuman yang relevan, oe . Ketimpangan lain dari hukum pidana yang melahirkan oh ae "hengetahuan dan metode penelitian adalah, penerapan metode Covet la . aie 'sosial dengan pendekatan deskriptit kualitatit sering digunakan mae agra tail maupun empiris. Dengan kehadiran penerapan metode statistik yang i ihmu 23 : in dari hukum pian yang-melairkan. yn is aga pzeliin silo peerapn mead si sosial dengan pendekaten desritf alia serng dowstn Oth ey rmaupun empiris. Dengan kehadiran-penerapan te ti fg pendekatan kuantitatif (rumerik/engka-angke), membuatkriminlog Mri pendekatan penelitiannya pada saat itu. : Kedelapan prinsip. yang menjadi landasan ~~ hukum Dida, - ag penghukuman dari Cesare Beccaria_diterapkan leh Napalean dalan nd inl Napoleon (V8). Prinsip yang diadopsi antara lain: ; a Asas ini diartikan. Cesare Beccaria. dengan melihat -hukum harus iby tertuls. Hakim tidak boleh menginterpretasikan undang-undang, ‘arena sve kn hk ti eat enn ys ot gah legislatif.. MenurutYy b... Persamaan-di depan hukum. cc. Asas ini menentang keberpihakan di depan hukum, harus menyamakan di depan hukum. d._Keseimbangan antara kejahatan dengan hukuman. Cesare Beccaria melihat ada putusan-putusan hakim yang tidak sama fain, terhadap suatu kejahatan yang sama. Hal ini disebabkan “split of ta hakim, melalui kekuasaannya dan menginterpretasikan suatu undang-undang. harus adanya keseimbangan antara kejahatan dan hukuman, 2. Penerapan Metode Statistik. f Pada abad ke 17 J Grauth ( 1620-1674), seorang pengarang observation upon The Bils of Mortality (\652) yang menerapkan stati daftar angke-angka, dan menemukan data bahwa kematian dan kelahiran dart selalu kembali dengan teratur Quetele (1796-1829), pertama_ kali ‘menerapkan menjadian. statistik krimini membuktikan pertama kali Pengamatannya, ia melihat bel selalu sama", dan berkesimpu| tingkat kehidupan masyarakat", @ harus dapat 1 yarakat umumny Seorang abli ilmu pasti dan sosiologi berasal da Nanusia pada Statist dalam. pengamatannya tentang lege il djadikan alat utama dalam. sosiolog bahwa “kejahatan adalah fakta kemasi hwa dalam kejahatan terdapat “pola poe MHP an bahwa Yejahatan dapat diberantas 24 Pencurian dengan tin harga gandum 5 sen dalay igkat harga gandum terd; m ohun (835-86) dn rari Cronin emenuhikebut ; : rendahnya tight ekonomi bey ae a masyarakat saja, Jadi "kemiskinan” atau aq Ta tr vane pasate epee a een ne bahwa, penelitian dan per yidikan Kausalitas memiliki ; jarwa. penelitian dan penyidi lit perhedaan-perbedaan fungsional dari penyetidikan para ahli hukum (pidana), a fama ie ) usaha menemukan hub it : q a rt can tet ea penne Taku individu, dan suatu kejahatan waruslah dibuktil ae = i Lar = han Glam suas tertety) dari pada / Selain dari pada itu, disyaratkan la aiame fa aa - Eylammnnd l adanya pertanggungjawaban si fala orien ae tk et mekttan pelaku (crimina/ responsibil). ‘engan demikian dalam hukum 4 pidana segala sebab akbat beralasan dan merugian dapat ditndari,sehnggahukum pidona | dapat mempergunakan konsep ‘causa/ nexus “secara lebih luas | Kriminologi dengan kajian multdsipin melhat bahwa pemberantasan terhadap t kejahatan tidak hanya cukup dengan menerapkan sanksi hukum yang berat, tidak hanya melihat { tujuan hukum pidana dari sisi penerapan norma hukum atau yuridis, dan pelatsanaan | prosedur hukum acara pidana yang berdasarkan kekuasaan (gower) penegak hukum, tetapi | juga harus dapat memperhatikan dengan cermat — berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat umumnya dan pelaku tindak pidana khususnya, yang melahirkan kejahatan, Manusia pada dasarnya mempunyai kebebasan untuk bertindek diuar batas kotral struktur dan pranata sosial. dimana individu berasal, Ritser menegaskan, bahwa ..manusia adalah aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Artinya tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma-norma, Kebiasaan- kebiasaan, nila-nilai dan sebagainya, : kesemuanya itu tercakup dalam fakta sosial, tindakan yang imenggambarkan struktur dan 25 dale alto yang keatifdavi reaitassosiaya. Aria tindakan py GRertlan oh norma-noma, ebiasean- Iebiasean, lat esemuanya itu tercakup dalam fakta: sasial, tindakan ‘yang menggaia pranata. Adanya tindakan imanusia yang: akibat dari tindakan ity meri masyarakat, maka itulah yang disebut kejahatan. Sean dari pada itu penerepan’ statistik kriminal yang: beryp, kriminal (criminal case), yang sebenarnya juga tidak dapat ditatakan soba atau-data yang menjadi patokan bagi hukum:pidana untuk membultikan - masyarakat dapat diatasi dengan, sempurna. Padahal banyak kasus ang § tidak terdapat(tercatat) dalam. data statistik kriminal. apakah ‘indakan jy kejahatan? 2 Kejchatan dan hulum: merupakan’kontruksi‘manusia, (Auman cy lejahatan ja tidak dlalukan dan dicptakanperbuatan kejahatan fu a dengan hukum, tidak ada hukum tanpa perbuatan manusia untuk meniadl seb tu jhatan inv plty ljaetan dan hukur erupt a edsain hg a dept dsahan, dalam rengla.mempelari rial Fechatansehes aly brand os dengan ilmu kriminologi.. |] Sejauh ini banyak orang Pemecahan masalah kejahatan perlu diketahui faktor penyebab dar lgg-Sebab kejahatan’. Jika setelah mempelajari faktorfaktar penyebab kejahatan itu, tentunya akan jg! bolum tntas ment pertuatan kejahatan pada manusia baik secara individu. maupun mayph™™ ° *¥bat dri pe kerugian yang dialami korban, Selanjutnya setelah diketahui maka perlu ul penangulangan terhadap kejahatan tersebut, baik penanganan individu pel tindak pidana, proses hukum acara pidana (peradilan mulai dari proses pend lingkup sistem peradiar dan peradilan) dan penetapan sanksi atau hukuman (pemidanaan) danaan). Faktor penyebab kejaha “Fian dari triminologi. Fe tan. dan eksternal petakr al yang berdiri sendiri-s beranalis serta bermeto internal dan eksternal, Te kecuafoktorpenyebab Hukum pidana hanya 1 Jatan pidana , dan sanks Keterangan: Hubungan pe 26 Rp nya), Puy kein KRIMINOLOG! ‘aka i Ng ah | mpi) Ten AKIBAT KEJAHATAN POLA PENANGGULANGAN KEJAHATAN Tid SS. Dg} Keterany al gan: Hubungan pemecahan masalah Kriminll fang) Berdasarkan bagan di atas, terlihat bahwa 1g. iminolog’bersandar pada ktiga agian yang pra | ah : jane aan beranggapanbahwa krininolg hanya mempeajar tentang lice Eee cf kriminolagi hanya melihat sebab-sebab kejshatan, artina in i ‘untas membahas tentang tjahatan, Padhal dalam legate, ada faltor penyebab, ada oktat dari prbuatan ljaatn, dan ada tetang flor penengqulongen sig hata. Jia pembahasanlrninlgl menclup kta al ates, mal lela ssh | kriminolagi. | Hukum pidana hanya menetapkan jens kxjhatan, proses hukum acarapidana dalam ‘™ ruang lingkup sistem peradilan pidana (criminal justice system) dan sanksi atau hukuman | (pemidanaan). Faktor penyebab kejahatan tidak menjadi perhatian hukum pidana, dan hanya menjadi |perhatian dari kriminologi. Faktor penyebab kejahatan yang berasal dari internal peleku | kejahatan, dan eksternal pelaku kejahatan atau kedua-duanya, tidak melihat faktor internal dan ekternal yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi dapat pula saling mendukung. Sejauh ini peneliian yang beranalis serta bermetode kriminologis, hanya memandang atau mengkotakan antara /faktor internal dan eksternal, tidak melihat adanya keterkaitan atau gabungan (samenlonp) antara kedua faktor penyebab kejahatan yang ada dalam diri pelaku kejahatan. Hukum pidana hanya melihat Kategori perbuatan sebagai perbuatan pidana, bees perbuatan pidana , dan sanksi/hukuman bagi pelaku perbuatan pidana (penidrma) mle pemecakan masalah (arablem sahing) mendapat perhatian 27 nal tidak melihat adanya keterksitan atay ab fojahatan yang ada dalam dir peak fj i 4 perbuatan. sebagai dana. hanya-melinat Kategor! pe ae rt se wl da sanksi/hukuman bagi pelaku perbuatan pidana ga, atu acora pare, Futur pid dan HUKAT Sara iden foal tujuan yakni penerapan sanksi bagi pelaku perbuatan pidana, — SKEMA II ~undang BAGIAN DALAM MEMPELAJARI HUKUM Pinay 9 Tahap idaed dari keplion Tehopekselasi faktor internal dan ekste antara kedua faktor penye! roses py Kebijotan pem HUKUM PIDANA HUKUM ACARA > Bagaimana ke >| » >) tujuan lebih be PIDANA PIDANA 1 Kriminalagiy Keterangan: Hubungan pemecahan masalah dalam Hukum Pidana Pada dasarnya antara ilmu kriminologi dan ilmu hukum pidana mery yang sangat harmonis di dalam mengatasi persoalan kejahatan . Ketegan. rrengatasi Giantara kedua ilmu ini, karena melihat pelaku, korban dan masyarekat df Shh yang tepat yang berbeda, Tujuana Mimaksnya itu. adalah sama “perlindungan. ras Kriminologi defence), meruju kepada pencapaian kesejahteraan masayarakat fb ausabab eb ssosial welfare). Jika maksudnya demikian mengapa harus mem menyju “puncak’, yakni perlindungan dan kespjahteraan masyarakat. 7 penulis memadukan konsep kriminologi dan hukum pide atl fan masalah kejahatan (orablem solving) secara akurat, validtes pendekatn luanitas meupun Wualitas, Karena selain iim iminglog) 28 | hakekatnya kebij akan hukum pidane (rene pop Hole, io ; Mg ene CS ean him ee Uo ty irene f Pemerinth dalam menanggulne ae : igulangi kejahatan terdiri dani Pe Tt formulas: yaity 'ehap penegokan hukum faker A sua. Tahini diet ahah abhor stati i oat mae 2. Tahap apts a ol dalam hal-hal : | Bagaimana Supaya pemerintah menanggulangi kejahatan dengan hukum pidana, | 2. Bagaimana merumuskan bukum pidana. agar sesuai dengan kondsi masarakat. 73. Bagaimana kebijakan pemerintah untuk mengatur masyarakat dalam rangks mencapai | tujuan lebih besar25 Kriminalogiyakni mempelajer ejahatan seluas-uasoya, ‘mengapa seseorang melakukan | kejahatan, sedangkan orang Iain bisa untuk tidak melakukan kejahatan. Keprihatinan dari perilaku orang yang jahat ini, butuh kebenaran yang hakiki untuk perbuatan kejahatan, agar penerapan hukum pidana tepatsasaran dan kualitastyjuan penerapanhukum pana sebagai “the last action’ atau ‘the last way’ atau hukum pidana sebagai sebagai “ultima remidium’ dapat memenuhi harapan. Hulu pidana digunakan, katie idk dump jalan yang teat untuk mengatasi atau menanggulangi kejahatan. Jadi hukum pidana bukan satu satunya angkah yang tepat untuk membuat orang “jera" melakukan kejahatan, : : Kriminologi melakukan upaya penanggulangan kejahatan melalui pencarian ‘amnber” ebab-musabab kejahatan itu terjadi, dan kebenaran seseorang tidak dapat melepaskan divi ari perbuatan jahat yang dilakukan. Berdasarkan penemuan ini maka penanggulangan s him. 5. : Wirt, ier es ae gprs bio ‘ogyakarta, him.I2. 29 an kejahatan mele pena sesearang tidak dapat my ulna ee kebenaran an 98 itu teria 0 cukan, tt tjahatan da ejahaten. Nemun aisiplin Hu : vd id za an sebagal disiplin imu yang berdir s 1 Keiminologi $2020 nya er wn kebenaran’ dari faktor fly idl ) Pada mula sc sk HELEN dalam te situ i 1 dapat berdiri sendiri. Karena. dalam 5 imino! ii i Iojohatan Toph) si ars pula memati tentang im suinisianteradep p san ter T= rakat dan anggotanye- yekni manusta dengan bgggemicu terjadimya & : alee ron km : ere Toning ty wir erate” dengan nny. Karki fp se . alam arti dapat bekerja dengan bak ui Penogl Keim mpeljri hal-hal jat_ erat dengan turin $60 a h uae seluas-luasnya pastinya ‘memiliki hubungan dengan imu lainnya: Sos puatan yang diarang leh hukum diancam dengan sang, roars dengar fatan atau hukurn. Hukurn menyelii Féembangan teal Viktimogi adalah melihat per rouatan adalah kejat yyebabkan perkembangan hukum, (fuse rmenentukan suatu et menyelidiki faktor-faktor apa yang pidana). Untuk itu Sosiolagi hukum Iejahatan yang ada dalam ma terbentuknya, hukum idan, sosial, serta kandisi empiris: perkemt Kriminal yaitu imu pengetahuan tentang kej ) sebeb fejahatan dalam masyarakat. Model hukum bagaimana yang tepat mengatasi sebab musabab kejahatan yang hidup dalam masyarakat. Aeiinalog dapat pula dlatakan sebagai “ilmu bantu” yang memes ae sasil,dimana kejahatan sebagai bentuk tindakan rmanusia om — inal iaas untuk ty kriminologi mera sara, ran shyek Hats formanya, Mungkin saja semua ilmu rmernilti 1) yang menentukan sud many berbeda antara satu ilmu dengan lain 7 n sudut pandangnya tentang manusia men} lebih. menfokuskan pada obyek studi rin ssyarakat dan mempelajari hal-hal yang terkeit Perera hulu dgertarutkan dalam mewialedya jhe angan hukum. Selain dari pada itu ada pulaitang perlindung ahatan sebagai suatu gejala mas fem peradilan p unt Kriminolog 30 8) sebagai mahluk yang mem nil {ky dicjptakan oleh Yang Kuase, dengan berbeda dengan hewan. Hewan tidal Etiologi Kriminal lebih ‘mer mempelajari alasan ses | tindak pidana?, ~) penilaian terhada mf ies ue co pada abyek stud kriminolog yakn.penjahat ] melanggar hukum (pdana). Mengapa orang it sementara : 7 ig itu melakukan aust Hee ae tidak melakukan tindak pidana?. Pertimbangan roltisle ndak pidana harus dari berbagai i seperti i i i a ) pert yang dipahami oleh airan yurdis normatf yak hanya mela fltor hukum atau | legal saja ty ey i tes Kriminal eth menfoluskan pada obyek stu krimnalog! yok resi ssi, | mempelajari hal-hal yang terkait dengan perkembangan hukuman, art dan manfaatnya yang berhubungan dengan contra af crime. bagaimana hukuman yang dterapkan dapat mengotral 4) perkembangan kejahatan. ‘at Viktimologi lebih memfokuskan pada obyek studi kriminologi yakni karban kejahatan. fi dengan mempelajari hal-hal yang terkait dengan kedudukan korban, hubungan korban dengan gi pelaku kejahatan, pengalaman korban dalam Kejahatan . koran sebagai riinogen,tanggung fg jawab korban atas kejahatan sebelum, sementara terjadi kejahatan, dan sampai pada sesudah i terjainya kejahatan. Namun dalam kenyataan, tidak sein tera pmbohasan secara intent i tentang perlndungan,pertangungjaweban hulu, don peaksara hu dla ran nga 4 sistem peradian pidana bagi karan ejhatan, | Kriminologi meneliti kejahatan seluas-luasnya, dan memiiki relevansi dengan imu lainnya. Individu sebagai pelaku Kejahatan berada dalam kehidupan masyarakat (social 4 ‘nteraction. Perlu adanya pengenalan masyarakat secara detail hal-hal yang tubuh den | berkembang dalam masyarakat, maka mempelajari sosiolagi adalah hal yang penting, demikian 7 ula dengan sosolgikrimini,ingkungan masyaraat. Kejahtan jug ltr Karena pengaruh A silo individu sebagai pelaku kejahatan, dengan mempelajari secara mendalam — 8 kriminil ( personal psykolagy factor). Beberapa ilmu lain yang memiliki cape # hadinnya Kejahatan, antara tain antrapotogi Kemi, penologi, patclogy, batkan ketimp: 31 pela bjahatn, dengan merpeljari sera factor). Bterpe imu ain yang” meni i kemninil, penalag h -antara lin antrapologi ri ie oe om yang menciptakan kriminagen.Kriminalag ig, ude rey renatitjtatan dangenkesungghan. iy fk mene ejakaten ooo db hak ssi pele! Kishatan soba ssi pemidanaan,’ sangat’ bert fukum, dan hak memperaleh kompensa: ia yang difakukan dengan sengeja. kealpaan, keterpaksaan, dan Denyel rmemberikan keringanan hukuman bagi pelaku. ‘ } Sarjana kriminalogi lainnya Oita Polack di Amerika Serikat pada I tentang kejahatan yang-dilakukan para wanita. Ditemukan dalam enelitiy mellutan leet tidak ditetahu-apekah karen sfat kewanitan dep Kejahatan bisa dialukan oleh sigpa saja pria maupun want ljcatn yang data ank-aek semakin marok bak sebagai pela a Ket tu ji bagai psikologi individu se kriminil (‘persona ‘psykalogy sebagai korban kriminogen (karban yang berpartisipasi memicu kejahatan iy mu px ‘secara dominan kejahatan dilkukan oleh pria/laki-laki, tetapi ada pula ke) Slr pr wanita/perempuan. Faktor penyebab kejhatan yang dilakukan wanita berg A ein faktor internal maupun faktor ekstenal atau faktor campuran kedua faktor SKEMA Il KRIMINGLOGOG! DAN MULTIDISIPLIN ILMU Noach sempit (Bonger, St inalstik nologi (imu yan, ifat hukuman).. 32 Keterangan: |. imu pengetahuan alamiah tT 2.limu pengetahuan sosial | Sllmu pengetahuan narmatit 4. Keiminalagi ‘SKEMAV KRIMINCLOGOG! DAN MULTIOISIPLIN ILMLI Anglo Saxon 1 Kriinolagi SOSIOLOGI ——> 2. Sasiolagi 3. Sosingrafi Skema mengatakan bahwa kriminologi merupakan bagian dari sosiolagi Kesimpulan dari skema-skema di atas, bahwa kriminologi dalam : Arti luas menyangkut : arti sempit (Bonger, Sutherland). - kriminalistik penolagi ( ilmu yang mempelajari hukuman dan pencegahan dengan cara yang tidak bersifat hukuman). 33 Arti luas menyangkut : 3.-penalagi (imu: yang rampoljari-hukuman dan pencegshan dong bersifat hukuman). IL, Arti luas menyangkut < Pi . Lartisempit :-perbuatan hat ae sosiolog kriminal Inport psikolog kriminal @. bagaimanakej gejala kejahatan: statistik kriminal b. Freluensikejal tipologi kriminal © Usia, dan jenis politi kriminal 4. Perkembangan 2. kriminalistik Pendekatan desks lt . dalam arti sempit : ialogi atau sim Banger menagaskan kriminolagi : meliputi_ sasiologi kriminal, antrapologi i 1. Kriminologi Teortis patologi kriminal. vrai eres 2 Keminologiprakis yang melipui hygiene kriminal,kriminalistic dang] 2- Fatale Sutherland menegastan behwa kriminologi teri dai: kes brat 1. Sosiologi hukum yang merupakan analisa ilmiah tentang” kon dalam salah rmempengaruhi perkembangan pidana ries tat 2, Ftiologi kriminal yang merupakan ilmu yang mempelajari sebab-elhcia see kejahatan ae 3. Penologi yang mempelajari hukurnan, Pendettan Spit Spiritualisme met {ouwage menegaskan kriminologi dalam arti Was terdiri dari : |. Arti sempit 2. kriminalistik 3. penolagi” saat ini. Berbeda indang sebagai aran L Pendekatan Kriminalagi Ihara Kriminologi mempelajari tentang kejahatan, kejahatan diakukan oleh my memilik kepercay berkaitan dengan perlaku (Aefavior} manusia atau tingkah laku manus Se¥bman dri pelanaga ‘riminologi adalah “deskripsi kausalitas ” (causa description), dan 10 if Dala perkernbs Yang mengikutiperitaku yang melanggar hukum), Kriminalogi dalam arti ereherntoed lejahatan, sedangkan kriminalagi ag, h bahwa period ngkan kriminolagi dalam arti luas rmempelajar tehnik eit oe ® Simandjuntak DpLit him, 18-45, 34 | Pendekat iDsHE (the op | rebar “oats vt aes nei bso sat pendeatan dengan cara | cohjanige len folt-flta tentang ke | lahat seperti ber 6 bentukngka lu kiming "ata den peak 2 ‘bagaimana kejahatan di Frokuensi Yang berbeda-beda innya dari pelaky Kejahatan, lak kejahatan pe ‘leh Herman Mannheim Yang disebut dengan al Ma diem tat . =e Hal-hal_ yang’ perty Aiperhatikan dalam ‘ota tidal dapat ¢thumpuitkan Secara random, ofeh karena ‘Fakta-fatka diselektif, dilandaskan kepada hipatesa-hipotesa, akta-falta tanpa suaty Denafsiran evaluai dan Pengertan secara mum tidellah ‘akan berarti,karena pery Dengetahuan unum tentang ‘ehidupan dan pengalaman sa dalam salah saty sekt dapat diperoleh penafsiran Yang tepat dengan abservas tersebut, Hahatan, sejarah peradaban va dua bentuk ” pendekatan’ Yang mena andasan bag lahinya | teori-teari dalam Ariminotagi yakni: 1 Pendekatan Spiritualism, Spiritualisme memilki perbeda nde peielasankriminloi yang ada saat ini Berbeda dengan teari-teori Saat ini penjelasan ‘Spritualisme ‘memmfokuskan | perhatiannya Pada perbedaan antara ebaikan yang datang dari Tuhan atau Dewa, dan keburukan yang datang dari Setan. Seseorang yang telah melakukansuatu kejahatan dipandang sebagai Orang yang terkena bujukan setan (evil/deman, Penjelasan tentang kepercayaan manusia yang “gait dapat diperoleh dari berbagai i, dan sejarah selama berabad-abad yang lau, Orang } menegaskan bahwa bencana alam selaly dikaitkan de tkuman dari, pelanggaran norma yang dilakukan, Dalam perkembangannya aliran Spiritualisme masuk dalam ruang lingkup pergeulan ‘tk dan sosial kaum feodal, Landasan pemikiran yang paling rasional dari perkembangan ii ah bahwa periode sebelumnya kejahatan dianggap sebagai permasalahan tara 7 keluarga korban, dengan pelaky dan kelvarga pelaku. Akibat dari perbuatan itu, adalal jan mendasar dengan met lengan 35 jelaku: dan keluarga,pelaku, Akibat day: den ar ean ie yang’ dapat rent : i read situ maz baw peak Kejchatn yoy ta ol at aa maserlt tisk skn dapat dig 6 ue) Upaya pemecahan terhadap permasalahan tersebut maka ma ' Jembaga-lembaga yang a ed pembenar terhadap upaya en an kejahatan: SS eis dlr dar masyersat Ma Kg ertara lara ong mera arban dangen Klug pl me sda, dan erugian dari pitak Korban. Dalam al ini-ada) sity jy masyarakat, bahwa kebenaran akan: selalu menang, en ejahatan past kebinasaan, Akibat lain dari kepecayaan, adalah apabila pelaku memenang tersebut, maka mereka akan dianggap benar, dan keluarga korban mengalamiy Metode untuk membuktikan kesalahan seseorang dalam masyaraka p banyak madel, misalnya menceburkan seseorang ke dalam sungai dengan cay pada sebuah batu besar. Diyakini bahwa jika orang ini tidak bersalah, a anf yang mer menalongnya dari rasa sakit atau bahkan kematian. wika orang tersebut bral, Aibitan rine akan memberi kepadanya rasa sakit dan kematian yang amat menyiksa. Hasil pemikiran mani Kenyataan dalam masyarakat dapat dilihat secara nyata bahwa penjelaaliteor, yang pada nan’ dan berlaku dalam berbagai bentuk serta tingkat kebudayaan, namun alain kriminologi bahwa kelemahan. kelemahannya adalah bahwa penjelasan demikian tidak: dapat d ilmiah. Usaha untuk menem, 1 hatan (&tialoy Crime), fa riminolog, Namun j ra kausal mengandung| lest Wilkins yang men plasan suatu gejela sos} Kriminologi dapat sel " yang dapat digunal ian Kriminolog, sudah As". karena penelitin buku (yrds) yang Soha Has dai pengumpul p ejahatan, dan data i 2. Pendekatan Naturalisme, Pendekatan Naturalisme merupakan mode! pendekatan lain yard berabad-abad yang lalu. Pada masa Hippocrates (4G0.SM) “ ‘The braintis Perkembangan peham rasionalisme yang muncul dari perkembangan it 2 fining sda pertengehan, menyebabkan manusia mencari mode} penjelasan lain yand 9" untuk pemecat mampu dibuktikan secara ilmiah, Lahimya rasionalisme di Eropa meni ‘i Se mendorinasi pemikiran tentang kejahatan pada abad selanjutnya. ta 3. Pendekatan Sehab Akibat (The causal approach) dapat — Sebab akbat (The ceusal approach, pendel™ 4 ngan pendekatan sebab akibat, artinya penafsiral Usaha ‘untuk Menemukan Kejthaton (iohogy fr {i sl telat nig , ; : Galan Wining Nam tare pi Secara kausal tas suaty rejala ie Etialogi = iW riminal Alpandang fmbangan ‘Sangat, Penting aman, peranan enelitian dan penyeidikan fat | ont i. iti ana dei seb Penjelasan suaty ala se | aia Deviance Bah 32 reed Aina dapat setag ‘ust metode pent mi emt! “tear Yang dapat igunakay Taya) Penelian rin : an, kemucdian hasil Peneltian menjadi : ‘2 penelitian lenjutan, Pembatasan ‘entang pendekatan mm inolagi, Sudah harys ddilakukan Yakni dengan pendekatan deskrips} “causalitas- 1 meyg] Yeti" aren enelitankrininloi Terr kebenaran akan soe Pert) "Ma huhu (nits) yang ‘ibertakukan kepada kej 3an gay -musabb eshte, da jahatan tersehut tif ma 6 Kriminay Teor 20 sig Deumplan g !spangn yang dt oleh loin Sila keahatan den dete i keseragaman, may 2a staal tea Yang merupakan. ala Vang i menyangkt geal. insep-kanse tan di bitongkrninaag basil dapat dgunakan kan dalam pension kesimpulan yang dapat digqunal Hasil pemitran manusig Yang didukung oe ! fh data yang akurat dy tu teavi-t valid dapat menjadi embangan zaman, Oj 1 lerkembang sesuai dengar |dan kuantitas serta lualtas kejahatan, Teari adalah sebagai "pisau analiss" untuk memecahan ma kehidupan masayarakat, Su; ‘atu penelitian sete Jemecahan masalah, tanpa teori suatu penel salah yang ada didalam ya meni teat sebagai pedaman untuk tian tidak dapat diakui Sebagai karya ihniah ‘kademik, Kriminologi sebagai ilmu Pengetahuan yang selalu men indukut ing untuk pemecahan masalah yang dihadapinya, dan dengan berbagai pendapat ah 7 ilmu pengetahuan lain emudian dipadukan dengan ilmu Iriminalog, maka akan dtemui ri-teori yang dapat memberikan mi fansa baru dalam imu pengetahuan. \ggunakan imu lain sebagai Ma Maver Peta Dabon Merge inn "plot 0 2-206 a7 ncipadukan dengen imu kriinalag, imu pengetshuan, ikan nwansa baru dalam i ma teoriteor yang a ath bain dr ut pang Menurut re dapkan pada suatu wi rg tidak dapat gy manatala seseoran asan mengenai sebab musabab kejal ani ‘upaya mencari = ban ‘manusia mencatat adanya dua bentuk penge Sejarah peradat bagi lahimya teori-teori ° dalam kriminologi,. yakni Pendekatan » landasan’ bagi dari ilmu pengetahuan lain, kemudia pat — Surybrata bawa pada pent sean lenge enurt alah mencari ‘teori-teony ‘onse lah, - dan langkah kedua. ac imines hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai ld generalisas- ltian icarralecah kita ketahui bahwa ilu pengetahuan. dikelompak pengelampakan antara lain: lImu sosial (social sciences), kelompok imu pen ment kehidypanbersame manusia, ; Para al mamasulan mu gengtahuan dela Kelompok sel nag antropologi psikalogi, sejarah dan sosiolagi. Dalam kelompok eligi daniimy alin ertame.ilmu pengetahuan kerohanian (Aumanities, ‘Aumaniara), yakni ilmy ‘mempelajari perwujudan spiritual kehidupan bersama, Dan filsafat, keseniar bahasa. Aeda, imu pengetahuan alam (natura/. Sciences), yakni kelompok iy yang mempelajari gejala alam, yakni bialagi dan fisika, Kriminalagi masuk pada ilmu sosial, karena kriminalagi mempelajari luasnya, Kejahatan dapat terjadi Karena perbuatan manusia dan. lng -Aejahatan ada karena adanya manusia, dengan berbagai perilaku yang menu didalam pelaksanaan kehidupan interaksi sosial, anusia adalah sama dengen vang lain, memiliki harkat dan martaba Nanusia juga ditatakan sebagai mabkluk yang berproyek yakni_ mati Imenciptaken, melahirkan dan ‘merencanakan prayek (Aamo enimal rational. e | Benar adam, hanya dapat melampauj batas-hatas (transaderen) kehidupan dunia ini. Matt! mbernyg dan pe yang berorma, menciptakan mengikuti dan menghayati norma, Menurut Sut rkembang. Pener, bertindak menuryt “codes af condygf + Manusia adalah mahkluk yang bel g-undang yan ikian sudah “qu pterlambatan h, osongan huku ru, dapat meng Oleh sebab ing begitu cepai liahatan”secara rsoalan tersemy rkembang dalam 2 4 Shem Mest Artin tay 40 Keen don NO, taba, Catalan 88 38 logi, al Maka g fan, nielesan Manusia mel h memikirkan melakukan lokukan suatu perbuat 8 yang harus a lay re and dategran “at oleh hula pian, ia kan dan alba ang skn dl ming. Ktika manusia Aehendok don temauennya dekatan naka ‘Semua manusia dapat fe ksean orang lin | fas sebal harus dapat Dertanggungiawab ata perbuatan yang | Nakukannya, Pertangqungjewaban jemnstii tisk dapat dberan kepada trang yang | Okah pertan tidok melakutan Kejshatan tiattan kepada ‘rang lin) | 7 konsep, ! Kriminal adel lah perbuatankjoatn yng disaton Sescorang dengan kesadaran emul atau lesengsiaan (ooo (@. Scblagion mania muon titan arena Kealpaan (doc). etka oeng mele ‘eon dem “psu dan dlhan denn Kesadaran penuh akan adenyapatann Yona tok dapat kina, Samus mena timbangan dan interpreta hakm pada sant Penjtutan huluman atau snk pidona, Keputusanhakin dlam yrsruders dat lau sebagai suatu penemuan yang jfepat digunakan sebagai bentuk tear. Kehadnon Yurisprudensi karena ketimpangan atau antara lent thetasangan hukum Sehagei pegangan dalam penatuhanhukumen lah enetapan rumusan ilmu alam atgkejahatan (oleh hukum pidana), dengan perkembangan Zaman, Rumusan kejahatan yang telah Tu pengéseliotaian tidak manu meranpuny aspires’ ijtton iat mop area nianaganatjahatan bentuk baru tidak terdapt den rumusan fatten hulu pian yang ters be paXeterlambatan hulu berakibt pada peredan timaa tndlan kim dss rmengatisipas ni tekosongan hukum_yakniberupapenerapan yurispridensi,bahkannantnya pada RKUHP yang i at (aku dat ial 2"u. dapat menggunakan buku yang hidup dalam masyaral ; 7 eh alee Iino it meet sda bts jennie inghun i 7 crn). Kejakatan ltr dan berkembangan sesuai dengan perkembangonranan See yang sult untuk dtendalkan,Perkemangan tan i embangan terhnologi yang sult w Pe main reli rt (berdasarkan Kecangjtan tehnlogi) mead ejahatan secara kuantitas dan kualitas ees ie at (dM bersoalan terse bagi hulum, untuk menbaca fener BT I erkembang dalam masyarakat : arc wa a "Tear adanya kriminologi sebagai wujud = bedigaln oe a 4. iai@umbernya dan perkembangannya dari an = ee be 3 aiferkenbong Poneman kinins ohn eer aarer pie = sui dang -undangyang ia hanya mea ht Se aun Te 242° enitonsudah "at of det kejaatan cipahan ste 39 aot 1 Vandasan ok dalam TW peng elit koahatan berdaserkan ing dipahari sebagai kejahatan pay ikian sudah "aut of ct kejahatan i mn ae relia kejahatan sebagat bertuk kejahatan regional, ra " “negara; dunia, dan bahkan fejahatan trensnasionel Karena keadaan gl a mnodert, global, dan dewase ini dikenal dangan Masyaraka i un menjadi meningkat : _ maka keahatone jisasi-dan Masyarakat Ekonomi Asian, Nodernisasi, Global mi : P eadaan yang sangat “pelik dan rumit’ dalam mengatasi masalah kejah kejahatan dunia dapat menjadi bagian. ‘ejahatan py pertelatan dunia tiny ja dapat me pidana ( Jaw panalty) harus dapat mengimbangi hadimnya kejahatan dunia undang-undang ana tidak Hany ‘ruang lingkup negara sendiri: c. Kriminolagi Postmodern {-, -Bambaran Kriminalogt Postmodern hs Menurut-Ranny Rachman Nitibaskara bahwa kriminolagi postman garaku, Menu aoe pos " v2 Revalusioner””. Karena. mengayahlan gd 2ngungkapkan reali pendeatan-yang dapat dikatakan feilmuan yang ada, Dalam makalah yang pernah disampaikan di Departemy| Ul pada tanggal 2 Juni ‘2010 silam,, Mardjona Reksodiputro, mengemukakank e postmodern adalah lanjutan dari pemikiran kriminalagi kanflik. Kriminolagi ta mazhab kritikal (critical criminolagy), di samping mazhab positivis ( Cesar! 1908) dan mazhab Klasik dan nea Klastk (Cesare Bonesana Marchese @B- pemitran rasonal pemikirannya dimadifikasi ke dalam Code Penal Perancis 1819. ‘cara yang lebih bai Mazhab kritikal dikenal karena. pandangannya yang berbea ti pegetahuan tdakla fakta hanyalah kon (berbeda dengan yang dinamakan." the concensus view of crime’ seperti Klasik/Neo Klasik), Menurut Mazhab Kritikal dengan " interactionist send) merpata sesuatu tienen sebagai " mora/ entrepeneurs” Perbuatan menjadi kr al ii mengandung men “cag'nya demikian, Cap penjahat menentukan kehidupan Jarit@1 — terus-menerus be #) pengetahuan, ad fel view nya mengkritik hukum sebagai alat dari 7 pote ejhatan suatu konsep politis, dan dalam banyak hal ‘tet ess. lta dipandang dari penjelasan tentang mazheb l iPkorta, 20 hm 237-23E wna uad avin ean mig a Ronny Rachman Nit Latrobe Para inne Ps Forest Si 6. gla Mall Sinpasim den Platitan Hoku Pde 52 40 Xeiminlgidkataan sebape i yang *ey = Yang “as” karen ia aoa, ee rar Ry Pan Kida pase ot aes Trea menganalankerssana pai ian dpi ton png iio sen pn PN feck ams og aii a fe Wining psiadsn mm pe rau ope Gtn ian rang nee meee tersngkamaupun sli dn lnc Kring 2 af Pekan alan y emikiran ini meru Rh 4 fapat. dunia sosial modern dan aturan merupakan konstruksi Hingis yang ing kepastian, kebenaran dn kekuasaan "an tidaklah absolut, dan penelitian ilmiah Henry dan Milavanovich men ide-ide sebagai berikut: ~ kebenaran itu tidak dapat diketahui ~ pemikiran rasional hanyalah salah satu cara berfikir dan tidak selalu merupakan cara yang lebih baik pegetahuan tidaklah bersifat kumulatit fakta hanyalah kanstruksi sosial yang didukung klaim kebenaran yang dalam dirinya sendiri merupakan ekspresi atau refleksi dari diskursus-cara membicarakan sesuatu ~ kritik mengandung asumsi kebenaran alternatif yang dapat ditemukan dengan cara terus-menerus berusaha untuk mengungkap asumsi yang terjadi basis dari Haim pengetahuan, igemukakan bahwa postmodernisme terdiri dari gugusan ily J Robert, Cullen Francs T, Bal Richard A, Zeri Kriminologi nto dan kanseluenstPrenadametion op, Jakarta, 201, him 237-738, Al rodney jalan talengen Po i — eer te standar tentang sebab-sebeh a iu a prearen lroi (96) Pantano ng ‘stuart Henry dan iriminalgiantare sare Jemampuen memaksaksn kehendak sexe om : tang maniac aria boi orang lin lam : ae ~ an ln dabei soins ig - i con ee : oe . Para pnd hk hares dibekal dengan” pembebasa : re 2 ; : ; sminlogi dan Pitlag arensil 2 i an psologi mek ubungan yang cul ht, yop dalam kaitannya- dengan penegakan hukum, dikenal_psikologi ‘imi, " forensic psychology. : Psikolog Forensik umumnya digunakan dalam membantu menangay Penggunaan tersebut antara lain; menyikapi pela, korban, saksi, tings Habel pelaku -kejahatan. Lebih lanjut Howwit (2002) mengemukakan sebagai uae psychology, is afectvely of applied psychology and there are many psycho ly this area: acinical psychologist warking ( example as a consultan to the a mediator psychologist working far a law firm an despute resakei - a social psychologist dealing with commercial litigation (6 dicover what might work in trial) a conseling psychologist - working for the securiy. services, ea threats i a correctional psychologist. asserting prisoners and making ret treatment.© i llustrasi di atas. menunjukan, pentingnya psikolagi dalam ranah beberapa hal penting lainnya yang menunjukkan keterkaitan kriminglol palais : tarikan dia farensik itu sendiri, antara lain : profil kejahatan, identifikasi.kejaha tarikan sedi interogasi/investigasi 4, Temperemen’ 5. Dari bahasa | akan ambi E: Franke Hagan Ibid. him 273 THewburn . Criminology Oregon, Milan, 2002. him M0, 42 Pedomannterogesi dla i ee plea iminalogi dan sikolagi forensi| : : pete tsi win terme nbroibey ‘port tsar brpeaman > Paes tbat, 259," MAD wea ~ Asan (nada, Setar, permasalahan j : rn fi lahan jedah) 6.25% ‘ IS Brtenaan| menganalisa ueapan atau perkataan) kuatan pertanyaan 25%, oe Melengkapi anduan i i srt unk rey eh blir te a. ces (amunikas yan dak disengj) = ekspresi wajah gesture don bakasa uboh ~ fuse ~~ gaya bicara = pengutaraan kata demi kata ontch Kasus Engeline dengan jul “ial kasus Engeline". di Wilayah Kepoisian Polda Bali, Kapolda Bali ‘mengatakan akan ada tersangka lain dalam kematian Engen, Tersangka sementara adalh Wargeret dan Agustin Tae Menurut Ronny. Rachman Mtibaskara, sebagai Guru Besar Pascasarana Unwerstas indonesia dan Dusen FTIK nenegaskan, bahwa pelaku Margaret adalah sebagai pia” nisi” (gnqugan ja, an pribadinya “sukar diduga’, pandai bersandwara, tidak terbuka, equis, tek mau ertanggungjawab pada diri sendiri dan tok bertanggngawab pada orang lin cepat srsinggung (dmpudsive), kasar dan tidak empati. Margaret Megamei secara psikologi meri ri: 1. Orang pandei berdebat 2. Uletnya luar biasa ; 8. Senyum campuran: senyum tulus dan kepalsuan (senyum yang tulus terlihat ada tarikan di antara kedua pipi, sedangkan senyuman yang tidak tulus adalah ada tarikan sedikit di bibir). 4, Temperemental ( emosi yang tinggi). 5. iis juga dapat di temui yakni kata kata Margeret yang = ‘siapa yang akan ambi) Engeline saya akan bunuh, karena saya yang kasih makan’. ing, Seseorang) 25%, a , 43 Ur Ww psikalagis ini di a salle i diunaken i FB lh hai dan pengera"® (eparat pares uh stfu ge Oe aku’ kejahatan, gestur sesearang dapat renga onto™ penyicik ny Psikopat: bd aban etat oe perintorel Jliare di fa dengan psikosa, psikapat bis perkamui¥est rh f en liaran di dunia-dan-didndenesia-cukup yak Dit 5 praca OFM YEN Sty ni berbahaya, dunia hukum belum mengatur karena ada orang psi vat yan masih bebas, i itu perbuatan, yang, tidak gl i Pasal 44 ayat vaga-mengeriaxen Se dipertanqqungjaabfan, kepadanya. kerena furang sernpurne akalnya atau area yt : kaa ! Penjelasannya: : itd dika tidak dapat dihukum karen tidak dapat dipertanggunaiawablan perbuta) kepadanya karena: oli syd “akal” jalah kekuatan pikiran, daya pig Ato {Kurang sempurna akalnya, yang dimat kecerdasan pikiran bahasa Belanda " verstandeljke vermorgens’. Teks KUMP fa une menggunakan kata gest yermorgens anfinya kekuatan atau ddayajwa, Oren) flay dianggap kurang akalnya antara ove. buta-tli dan bist mula lati peupe i karena cacatnya mula lahin, sehingga pra is dap mem semacam ini tidak sakit, akan tetap! idelike vermangens’ casi? (dma 2. Sakit berabah akal, "Fekeljke storing der verstant pengertian. sakit) gila, manle. ster eiepsiemelanchale dan bermacar tigi seks torpor penyakit jiwa- faa tetap anak-anak. tian Mer ay ky ‘ay bey Bn by AA

Anda mungkin juga menyukai