Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI

Dosen Pengampu :

Kelas 5C
Disusun Oleh Kelompok 6:
1. Rita Sofia A. (201802126)
2. Roudlotu Zulfa A. (201802127)
3. Tamara Novita P. (201802130)
4. Tri Yuliana (201802131)
5. Wahyu Ahmmad R. (201802132)
6. Wiwit Pangestuti (201802133)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2021
A. Pengertian

Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi


kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah  gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi,
yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas Terjadwal

B. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal halusinasinya.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
d. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
C. Karakteristik Klien
1. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
2. Klien yang mengalami perubahan persepsi.

D. Masalah Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Isolasi sosial : menarik diri

E. Kriteria Evaluasi
1.  Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas.

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
a. Leader : Roudlotu Zulfa A.
b. Co Leader : Rita Sofia A.
c. Fasilitator : -Tamara Novita P.
-Tri Yuliana
-Wahyu Ahmmad R.
d. Observasi : Wiwit Pangestuti

2. Peran dan Fungsi:


a. Leader :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co.leader :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
d. Fasilitator :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

3. Seleksi Klien
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

4. Nama Klien yang Ikut


a. Toni
b. Eko
c. Yanti
d. Pardi
e. Rahma

5. Waktu
a. Hari : Kamis
b. Tanggal : 4 Maret 2021
c. Jam : 09.00
d. Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit

6. Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tempat tenang dan nyaman.
c. Gambar setting Tempat:

Keterangan :

: leader

: co leader

: pasien

: fasilitator

: observer
7. Alat-alat
a. Media
1) Spidol
2) Papan tulis/whiteboard/flipchart
b. Metode
1) Diskusi dan tanya jawab
2) Bermain peran atau simulasi

G. Proses TAK
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada
terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang
didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan
perasaan klien pada saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien dari
sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat klien. Hasilnya tulis
di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa
didengar
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrolhalusinasi
2) Menyepakati waktu dan tempat

H. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada
kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai