Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI PRIMER

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS Drg. Riris Damajanti


KRANGGAN Ttd Ka Puskesmas
NIP. 197112032005012005

1.Pengertian Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) adalah suatu peningkatan tekanan


darah didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung dan kerusakan ginjal.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Penatalaksanaan Hipertensi Primer
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : / / / 2019 tentang jenis
pelayanan pasien Poli Umum di UPT Puskesmas Kranggan

4.Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007.


Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2007.
Cetakan Tahun 2008
5.Prosedur a. Petugas (dokter/perawat) melakukan Anamnesis dengan
menanyakan keluhan dan factor resiko hipertensi, melakukan
pemeriksaan fisik serta mengukur Tekanan darah dan jika pada
pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan
darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2
hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi. Hasil
pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi,
tetapi juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi.
b. Petugas (dokter/perawat) melakukan penegakkan diagnosa
Hipertensi dan mengklasifikasikannya.
Tabel . Klasifikasi tekanan darah pada dewasa
Tekanan Darah Tekanan Darah
Klasifikasi Sistolik Diastolik

Stadium 1
140 - 159 mmHg 90 - 99 mmHg
(Hipertensi ringan)

Stadium 2 160 - 179 mmHg 100 - 109 mmHg


(Hipertensi sedang
Stadium 3
> 180 mmHg > 110 mmHg
(Hipertensi berat)

c. Petugas (dokter/perawat) melakukan/memberikan penatalaksanaan :


1. Langkah awal biasanya adalah mengubah pola hidup penderita:
a. Menurunkan berat badan sampai batas ideal.
b. Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan
atau kadar kolesterol darah tinggi.
c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram
natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai
dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup)
dan mengurangi alkohol.
d. Olah raga yang tidak terlalu berat seperti jalan kaki
e. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi
aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
f. Berhenti merokok.
2. Terapi obat pada hipertensi dimulai dengan salah satu obat
berikut ini:
a. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 – 25 mg perhari dosis tunggal
pada pagi hari (Pada hipertensi dalam kehamilan, hanya
digunakan bila disertai hemokonsentrasi / udem paru)
b. Reserpin 0,1 – 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal
c. Propanolol mulai dari 10 mg 2 x sehari dapat dinaikkan 20 mg
2 x sehari.(Kontra indikasi untuk penderita asma).
d. Kaptopril 12,5 – 25 mg 2 – 3 x sehari. (Kontraindikasi pada
kehamilan selama janin hidup dan penderita asma).
6. Unit terkait 1. BP
2. UGD
3. Pustu

Anda mungkin juga menyukai