Anda di halaman 1dari 7

Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

ANALISA PROTEKSI RELAY DIFFERENSIAL TERHADAP GANGGUAN


EKSTERNAL TRANSFORMATOR

Dedi Hariyono
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Medan (ITM)
Email: mhd-irwanto@itm.ac.id

ABSTRAK

Pada transformator daya salah satu pengaman yang terpasang adalah rele differensial, rele
differensial merupakan rele pengaman pada sebuah transformator yang mampu bekerja seketika tanpa
berkoordinasi dengan rele disekitarnya, sehingga waktu kerja rele differensial dapat dibuat secepat mungkin.
Sistem proteksi yang didukung oleh setting yang bagus pada rele differensial untuk menghindari kegagalan
proteksi dan meningkatkan kualitas operasional sistem transmisi. Metode penelitian ini menggunakan data
sekunder yang di dapatkan dari PLTU Unit 4 belawan yang kemudian dilakukan perhitungan matematis untuk
menentukan rasio current transformator, error mismatch,dan parameter – parameter pada rele differensial saat
kondisi normal, serta menghitung parameter – parameter rele differensial saat kondisi gangguan. Rasio CT
yang dipasang pada transformator di sisi tegangan primer 150kV adalah 400 : 5 A dan pada sisi tegangan
sekunder 11 kV adalah 5000 : 5 A. hasil tersebut di ambil dengan pertimbangan hasil perhitungan arus ratting
yaitu sebesar 342,8 A pada sisi tegangan primer 150 kV dan 4676,67 A pada sisi tegangan sekunder 11 kV.
Arus setting yang didapat dari hasil perhitungan yaitu 0,3 A dan diharapkan dengan setting tersebut sistem
proteksi transformator dapat bekerja dengan optimal.

Kata kunci: Transformator daya, Sistem proteksi, Rele differensial.

ABSTRACT

One of the safety transformers installed is differential relay, differential relay is a safety relay on a
transformer that is able to work instantaneously without coordinating with the surrounding relay, so that the
differential relay working time can be made as fast as possible. Protection system that is supported by good
settings on differential relays to avoid protection failures and improve the operational quality of the
transmission system. This research method uses secondary data obtained from Belawan Unit 4 PLTU which is
then performed mathematical calculations to determine the current transformer ratio, error mismatch, and
parameters on differential relays under normal conditions, and calculate differential relay parameters when
fault conditions. The CT ratio mounted on the transformer on the 150kV primary voltage side is 400: 5 A and on
the 11 kV secondary voltage side is 5000: 5 A. These results are taken with consideration of the calculation
results of the ratting current which is 342.8 A on the primary voltage side 150 kV and 4676.67 A on the
secondary voltage side 11 kV. Current settings obtained from the calculation results are 0.3 A and it is expected
that with these settings the transformer protection system can work optimally.

Keywords: Power transformer, Protection system, Differential relay.

PENDAHULUAN memisahkan bagian yang terkena gangguan


dari bagian lain yang tidak terkena gangguan
Proteksi merupakan suatu bentuk sekaligus mengamankan bagian tidak terkena
perlindungan terhadap peralatan listrik yang gangguan dari kerusakan yang lebih besar
berguna untuk menghindari kerusakan akibat adanya gangguan tersebut.
peralatan dan juga agar stabilias penyaluran Sistem proteksi dikatakan berfungsi
tenaga listrik tetap terjaga. Tujuan sistem dengan baik jika memenuhi persyaratan yaitu
proteksi adalah untuk mengidentifikasi andal, selektif, peka, dan cepat. Bagian yang
gangguan-gangguan yang terjadi dan termasuk kedalam sistem proteksi adalah

37
Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

transformator arus (CT), transformator


tegangan , wiring atau pengawatan, dan
sumber AC/DC. Salah satu proteksi yang
paling penting adalah proteksi differensial.
Relay differensial sendiri merupakan salah
satu proteksi pada transformator. Relay
differensial bekerja tanpa koordinasi dengan
relay yang lain, karena relay ini bekerja
tanpa koordinasi dengan relay yang lain
maka dari itu kerja relay ini juga diperlukan
waktu yang cepat. Perbedaan antara relay
differensial dengan relay yang lain adalah
sifat dari relay differensial itu sendiri yaitu :
Gambar 1. Transformator
sangat selektif dan cepat dalam mengatasi
gangguan, sebagai pengaman utama pada Relai proteksi adalah susunan peralatan
transformator, relay differensial ini juga yang direncanakan untuk dapat mendeteksi
tidak dapat digunakan sebagai proteksi adanya kondisi abnormal pada peralatan atau
cadangan dan yang terakhir relay differensial
bagian sistem tenaga listrik dan segera secara
ini mempunyai daerah pengaman yang
otomatis membuka pemutus tenaga ( PMT ),
dibatasi oleh pemasangan transformator arus
untuk memisahkan peralatan atau bagian dari
CT. Transformator merupakan komponen
vital pada gardu induk. Transformator sistem tenaga listrik yang terganggu dan
berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik memberi isyarat berupa lampu dan alarm. Bentuk
dari tegangan tinggi ke rendah atau dari hubungan dari relai proteksi tampak seperti
sebaliknya dan diharapkan beroperasi secara gambar.
maksimal karena dapat mempengaruhi
distribusi tenaga listrik. Karena peran
Sensing Comparison Control
transformator sangat vital dalam distribusi Element Element Element
tenaga listrik maka diperlukan sistem
proteksi yang handal pada transformator
untuk melindungi dari gangguan yang pada
transformator. Oleh karena latar belakang Gambar 2. Elemen dasar relai proteksi
diatas membuat peneliti ingin menganalisa
1. Elemen sensor (sensing element) merupakan
sistem proteksi relay differensial pada
gangguan eksternal transformator. elemen yang berfungsi untuk memberi
Transformator adalah suatu alat listrik tanggapan/ reaksi terhadap adanya
statis yang dipergunakan untuk mengubah perubahan-perubahan besaran seperti
tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi tegangan, arus, frekuensi, suhu dan lain-lain
atau lebih rendah dan digunakan untuk yang menandakan adanya gangguan.
memindahkan energi dari suatu rangkaian 2. Elemen pembanding (comparison element)
listrik ke rangkaian lainnya tanpa merubah merupakan suatu elemen yang berfungsi
frekuensi. Transformator disebut peralatan untuk membandingkan besaran listrik yang
statis karena tidak ada bagian yang bergerak diukur atau yang terdeteksi terhadap besaran
atau berputar, tidak seperti motor atau yang ditentukan.
generator. Dalam bentuknya yang paling 3. Elemen pemutus (control element)
sederhana, transformator terdiri atas dua merupakan suatu elemen yang berfungsi
kumparan dan satu induktansi mutual. Dua untuk mengambil keputusan dalam
kumparan tersebut terdiri dari kumparan mengirimkan sinyal kepada pemutus tenaga
primer dan kumparan sekunder.

38
Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

(PMT) baik secara seketika maupun dengan Tabel 2. Data Relay Differensial
perlambatan waktu ( waktu tunda ).
Merek BBC
Relay differensial merupakan suatu Type ISX 148
relay yang prinsip kerjanya berdasarkan Arus nominal 5A
keseimbangan (balance), yang Arus setting 1.5 A
membandingkan arus – arus sekunder Setting slope 1 30 %
transformator arus (CT) terpasang pada Setting slope 2 80%
terminal – terminal peralatan atau instalasi
listrik yang diamankan. Penggunaan relay
differensial sebagai relay pengaman, antara
lain pada generator, transformator daya, bus
bar,dan saluran transmisi. Relay differensial
digunakan sebagai pengaman utama (main
protection) pada transformator daya yang
berguna untuk mengamankan belitan
transformator bila terjadi suatu gangguan.
Relay ini sangat selektif dan sistem kerjanya
cepat.

Gambar 3. Relay Differensial


Gambar 4. Diagram alir penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Secara garis besar pengamatan
Dari diagram alir Gambar 4 dapat di
penelitian ini digambarkan secara singkat
jelaskan langkah – langkah penelitian
melalui diagram alir seperti Gambar 4.
sebagai berikut:
Bahan yang digunakan untuk
1. Mencari jurnal refensi yang dibutuhkan
melakukan penelitian ini adalah
2. Data di peroleh dengan melakukan
transformator daya 150 kV dan melihat data
penelitian di PLTU Unit 4 Belawan.
yang dibutuhkan yang tersedia di PLTU Unit
Penelitian dilakukan selama 3 hari dan
IV Belawan.
data yang di peroleh yaitu data
Tabel 1. Data Transformator spesifikasi transformator dan relay
differensial.
Type TPV 81250 3. Menghitung nilai parameter rele
Standard IEC differensial adalah menghitung error
Kapasitas trafo 80 MVA mismatch, menghitung arus differensial,
Tegangan sisi primer 150 kV arus restrain, percent slope, dan arus
Tegangan sisi sekunder 11 kV seting rele differensial. Error mismatch
Frekuensi 50 dapat ditentukan dengan
membandingkan nilai rasio CT ideal

39
Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

dengan nilai rasio CT yang terpasang. 342,8 A dan pada sisi tegangan 11 kVsebesar
Error mismatch di harapkan nilainya 4676,67 A, maka menurut perhitungan
sekecil mungkin agar proteksi rele tersebut rasio CT terpasang pada sisi
differensial bekerja secara optimal. tegangan 150 kV 400:5 A dan pada sisi
4. Jika Id < Iset maka rele tidak aktif dan tegangan 11 kV adalah 5000:5 A. Hasil
sistem proteksi tidak bekerja dan tersebut dapat diketahui bahwa di saat arus
sebaliknya jika Id > Iset meka rele akan mengalir pada sisi tegangan 150 kV sebesar
aktif dan sistem proteksi akan bekerja. 400 A maka akan terbaca 5 A karna rasio
5. Penarikan kesimpulan dari hasil yang di tersebut mendekati nilai ratting dan rasio
analisa. tersebut sesuai dengan yang ada di pasaran.

Perhitungan Error Mismatch


Berikut adalah hasil perhitungan Error
HASIL DAN PEMBAHASAN Mismatch pada CT sisi tegangan 150 kV dan
Perhitungan Rasio CT 11 kV.
Berikut adalah hasil perhitungan arus
nominal pada sisi 150 kV dan 11 kV. Perhitungan Error Mismatch pada sisi
tegangan 150 kV.
Perhitungan arus nominal pada sisi tegangan
150 kV : Rasio CT1 (ideal) =Rasio CT2

IN1 = Rasio CT1 (ideal) =

IN1 = Error Mismatch =


IN1 =
Perhitungan Error Mismatch pada sisi
tegangan 11 kV.
Perhitungan arus pada sisi tegangan 11 kV :
Rasio CT2 (ideal) =Rasio CT1
IN2 = Rasio CT2 (ideal) =
IN2 = Error Mismatch =
IN2 =
Dari perhitungan yang telah di
Berikut adalah hasil perhitungan arus lakukan, Error Mismatch pada CT 1 sebesar
rating pada sisi 150 kV dan 11 kV. 0,183% dan Error Mismatch pada CT 2
sebesar 0,218%. Error Mismatch CT1 dan
Perhitungan Irating pada sisi 150 kV: CT 2 masih dalam zona aman karena nilainya
Irating = tidak melebihi 5%.
Irating =
Perhitungan Arus Sekunder CT
Perhitungan Irating pada sisi 11 kV: Berikut adalah hasil perhitungan arus
sekunder CT .
Irating =
Irating = Perhitungan arus sekunder pada sisi tegangan
150 kV:
Hasil yang diperoleh dari perhitungan
arus nominal yang mengalir pada trafo di sisi I1 =
tegangan 150 kV sebesar 342,8 A dan pada
sisi tegangan 11 kV sebesar 4676,67 A. Perhitungan arus sekunder pada sisi tegangan
Hasil perhitungan yang didapat dari arus 11 kV :
ratting pada sisi tegangan 150 kV sebesar

40
Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

17,43% slope1 bertugas untuk mengenali


I2 = gangguan internal yang arus gangguannya
kecil dan sebagai penentu kapan relay
Dari hasil perhitungan didapat nilai differential mulai bekerja. Slope2 bertugas
arus sekunder CT 1 sebesar 3,896 A dan CT2 untuk mengenali gangguan eksternal yang
sebesar 4,251 A Nilai arus sekunder ini terjadi di luar daerah pengaman relay
digunakan untuk menghitung arus differential yang arus gangguannya besar.
differensial. Untuk itulah mengapa setting slope2 dibuat
nilainya lebih tinggi dibandingkan slope1.
Perhitungan Arus Differensial
Perhitungan Arus Setting
Perhitungan arus differensial : Perhitungan arus setting :
Isett
Id =
Perhitungan dengan mengalikan slope
Dari perhitungan yang dilakukan, nilai dan I restrain mendapatkan nilai arus setting
arus differensialnya adalah 0,355 A. Nilai sebesar 0,35 A, akan tetapi arus setting
arus differensial saat ini digunakan untuk sendiri di buat 0,5 A atau 30% dengan alas
menghitung setting slope. an kesalahan sadapan 10%, kesalahan CT
10%, mismatch 4%, arus eksitasi 1%, dan
Perhitungan Arus Restrain factor keamanan 5%.
Menghitung arus restrain : Gangguan Hubung Singkat Pada
Transformator
Ir Sebagai contoh kasus pada PLTU
belawan terjadi gangguan hubung singkat
Dari perhitungan yang dilakukan,nilai dengan arus gangguan sebesar 36380 A dan
arus restrainnya adalah 4,073 A. Ketika 31545 A di sisi 150 kV. Adapun perhitungan
terjadi gangguan eksternal maka arus yang arus gangguan sebagai berikut :
melewati transformator akan sangat besar.
Ketika arus yang masuk sangat besar, maka Arus gangguan di sisi tegangan 150 kV
arus differensialnya pun akan naik sehingga sebesar 36380 A :
arus restrain pun ikut naik. Nilai restrain ini Isekunder CT =
sebagai parameter relay differensial untuk
mengetahui apakah arus differensial ini Isekunder CT =
berasal dari gamgguan internal atau
eksternal. Nilai arus restrain ini digunakan Isekunder ACT =
untuk menghitung setting slope. Id =IsekunderACT-I2 =21,4 - 4,251=17,14 A

Perhitungan Percent slope Arus gangguan di sisi tegangan 150 kV


adalah 36380 A dan menghasilkan arus
Menghitung percent slope : sekunder CT1 sebesar 21,4 A serta arus
differensial sebesar 17,14 A, oleh karena itu
rele differensial akan aktif dan
Slope1 memerintahkan PMT agar trip sebab arus
differensial melebihi setting rele.
Slope2
Arus gangguan disisi tegangan 150 kV
Dari perhitungan yang dilakukan nilai sebesar 31545 A :
slope1 sebesar 8,71% dan nilai slope2 sebesar

41
Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

Tabel 5. Hasil hitung arus dan setting relay


Isekunder CT = differensial

Isekunder ACT = Hasil hitung arus dan setting relay


Id =Isekunder ACT – I2 = 20,67 – 4,251 = 16,42 differensial
A Id 0,355 A
Irestrain 4,073 A
Arus gangguan di sisi tegangan 150 kV % slope1 8,71%
adalah 31545 A dan menghasilkan arus
% slope2 17,43%
sekunder CT1 sebesar 20,67 A serta arus
Isetting 0,35 A
differensial sebesar 16,42 A, oleh karena itu
rele differensial akan aktif dan
memerintahkan PMT agar trip sebab arus
differensial melebihi arus setting rele.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari
Gangguan hubung singkat yang dapat
penelitian ini adalah sebagai berikut :
menyebabkan Id menjadi 0,3 A :
1. Arus rating didapat dengan cara
menghitung arus nominal pada
Isekunder ACT = I1 + Id = 3,896 + 0,3 = 4,196
transformator daya. Arus rating nantinya
A
akan digunakan untuk menentukan rasio
Isekunder CT = IsekunderACT ×I2 = 4,196 ×
CT yang terpasang pada trafo daya.
4,251 =17,83 A
2. Rele differensial akan bekerja apabila
IN 150kV = Isekunder CT × CT1 = 17,83 × 400
nilai arus differensial melebihi Isetting dan
= 7132 A
sebaliknya.
3. Batas arus nominal yang diperbolehkan
Pada saat Id sebesar 0,3 A maka arus
mengalir pada trafo sisi tegangan tinggi
maksimal yang mengalir pada sisi tegangan
adalah 7132 A, apabila melebihi nilai
tinggi sebesar 7132 A, artinya batas arus
arus yang diizinkan maka rele
yang diperbolehkan mengalir pada sisi
differensial akan mendeteksi adanya
tegangan tinggi adalah 7132 A. Rele
gangguan dan mengintruksikan PMT
differensial akan bekerja jika arus yang
untuk memutuskan (trip).
mengalir melebihi 7132 A.

Tabel 3. Hasil hitung rasio CT sisi 150 kV


DAFTAR PUSTAKA
Hasil hitung rasio CT sisi 150 kV Yuniarto, A. Subari, and D. H. Kusumastuti.
Arus nominal 311,7 A 2015. Setting Relay Differensial Pada
Arus rating 342,8 A Gardu Induk Kaliwungu Guna
Arus sekunder CT 3,896 A Menghindari Kegagalan Proteksi.
Rasio CT ideal 400 : 5A TRANSMISI, vol. 17, no. 3, pp. 147-
` 152.
Tabel 4. Hasil hitung rasio CT sisi 11 kV
Syukriyadin, Syahrizal dan Cut Rizky
Hasil hitung rasio CT sisi 11 kV Nakhrisya. 2011. Analisa Proteksi
Arus nominal 4251,4 A Relay Differensial Terhadap Gangguan
Arus rating 4676,67 A internal Dan Eksternal Transformator
Arus sekunder CT 4,251 A Menggunakan PSCAD / EMTDC.
Rasio CT ideal 5000 : 5 A Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 9, 3.
Sopyandi, Endy. (2011, October 27).
Gangguan-gangguan pada
transformator. Retrieved from

42
Saintek ITM, Volume 32, Nomor 2 Juli – Desember 2019

https://electricdot.wordpress.com/2011
/10/27/ gangguan-gangguan-pada-
transformator.

Nor Ria Fitriani. 2017. Analisa Penggunaan


Rele Differensial Sebagai Proteksi
Pada Transformator Daya 16 MVA di
Gardu Induk Jajar. Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.

M. Irsyam. 2016. Analisa Trouble


Differential Relay Terhadap Trip CB
(Circuit Breaker) 150 KV
Transformator 30 MVA PLTGU
Panaran. Jurnal Dimensi, vol.3, no. 2,
pp. 1–11.

Eka Prasetyo Hidayat. 2019. Pemodelan


Backpropagation Neural network Pada
Relay Differensial Transformator GI
Babadan 150” Jurnal Teknik Elektro
Vol, 8.

43

Anda mungkin juga menyukai