Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI MEDIA VISUAL

Media tayang kaku

Media tayang bergerak


PENGGUNAAN SOFTWARE
Bahan grafik media grafis TERKAIT

Google SketchUp merupakan


sebuah program grafis yang
diproduksi oleh Google (Djoko
Darmawan, 2009: 1). Program ini
Media
memberikan hasil utama yang
visual berupa gambar sketsa grafik tiga
dimensi. Perangkat lunak ini
sangat tepat digunakan untuk
membuat atau mendesain objek
tiga dimensi dengan perbandingan
PERANCANGAN MEDIA VISUAL panjang, lebar, maupun tinggi.
Aspek dasar : peraturan, perataan, bentuk,
warna

Membuat gambar : perencanaan, merancang


sebuah visual dengan computer, membuat
grafik presesntasi.
Dina Yudi Harnita

18006092

Tugas 5 TI BK

Verland Yuca, S.Pd., M.Pd., Kons.

Pengembangan media visual

A. Klasifikasi media visual

a. Media yang tidak dijangka .

b. Media realia adalah benda nyata .

Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas , tetapi pelajar dapat melihat secara
langsung kepada objek . Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman
sebenar kepada pelajar . Contohnya untuk mempelajari kepelbagaian makhluk hidup , klasifikasi
makhluk hidup , ekosistem , dan organ tumbuhan .

1. Media Tayang Kaku

Ketelusan OHPmerupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab susun atur ruang
kelas tetap seperti biasa, guru boleh bersemuka dengan pelajar (tanpa harus membelakangi
pelajar). Peranti media ketelusan meliputi perisian (Overhead transparancy / OHT) dan
perkakasan (Overhead projector / OHP).

Teknik pembuatan media ketelusan, iaitu:- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik
tertentu.- Membuat sendiri secara manual. 4. Filem bingkai / slideadalah filem telus yang
umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket mengandungi
beberapa filem bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat filem bingkai hampir sama
dengan ketelusan OHP, hanya kualiti visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya pengeluaran dan peralatan lebih mahal serta kurang praktikal.
Untuk membentangkan diperlukan projektor slaid.

a. Media Unjuran Diam

Media Unjuran Diam adalah media visual yang diramalkan atau media yang menonjolkan
mesej, di mana hasil proyeksinya tidak bergerak atau mempunyai sedikit unsur gerakan. Jenis
Media Unjuran Diam diantaranya OHP / OHT, Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.
b. Media Opaque Projector

Opaque Projector atau projektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk
mengunjurkan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperi buku, foto, dan
model- model, baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi.

2. Media Tayang Bergerak

Media Slide Media Slide atau filem bingkai adalah media visual yang diunjurkan melalui
alat yang dipanggil dengan Projektor Slaid. Gambar atau filem bingkai diperbuat daripada filem
positif yang kemudian diberi bingkai yang diperbuat daripada kadbod / plastik. Filem positif
yang biasanya digunakan untuk filem slaid adalah filem yang ukurannya 35 mm dengan saiz
bingkai 2 x 2 inci. Sebuah program slaid biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya
bergantung pada bahan atau materi yang akan disampaikan. Filem Strip atau filem Rangkai atau
filem Gelang adalah media visual unjuran diam , yang pada dasarnya hampir sama dengan
media slaid . Hanya filem jalur ini terdiri daripada beberapa filem yang merupakan satu
kesatuan ( merupakan gelang , di mana antara hujung yang satu dengan ujung yang lain bersatu
) . Bilangan frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula
yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 hingga 130 cm .

3. Bahan Grafik Media Grafis

Media Grafik adalah media visual yang menyajikan fakta, idea atau gagasan melalui
pembentangan kata-kata, kalimat atau nombor- nombor, dan symbol / gambar. Grafik biasanya
digunakan untuk menarik perhatian. Memperjelas pembentangan idea, dan menggambarkan
kata-kata sehingga menarik perhatian dan diingat orang

B. Penggunaan software terkait

Google SketchUp

Google SketchUp merupakan sebuah program grafis yang diproduksi oleh Google (Djoko
Darmawan, 2009: 1). Program ini memberikan hasil utama yang berupa gambar sketsa grafik
tiga dimensi. Perangkat lunak ini sangat tepat digunakan untuk membuat atau mendesain objek
tiga dimensi dengan perbandingan panjang, lebar, maupun tinggi. Pengeditannya lebih mudah
dibandingkan bila menggunakan perangkat lunak grafis lain. SketchUp juga memilik kelebihan
pada kemudahan penggunaan dan kecepatan dalam melakukan desain, serta menyenangkan
berbeda dengan program tiga dimensi lainnya.

Program Google SketchUp ini dilengkapi tool-tool yang disederhanakan, disertai sistem
penggambaran dan tampilan yang tidak rumit. Baik desain rancangan rumah, peta, ataupun
bangun untuk permodelan pembelajaran, dapat menggunakan SketchUp untuk menyajikan ide
dalam bentuk tiga dimensi. Perangkat lunak Software Google Sketch Up cukup fleksibel karena
dapat menerima atau membaca data dari format *.dwg atau *.dxf dari file AutoCAD, *.3ds dari
3dstudio Max, *.jpg, dan *.ddf. Selain itu file yang dikerjakan di Software Google Sketch Up
dapat dengan mudah diekspor ke berbagai format. Keunggulan yang dimiliki perangkat lunak
SketchUp. Menurut Djoko Darmawan (2009: 2) adalah :

1. Dapat menghasilkan gambar yang cukup baik untuk keperluan presentasi.

2. Pengoperasiannya relatif mudah.

3. Memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk menerima dan mengirim data ke program aplikasi lain.

C. Perancangan media visual (gambar dan Vidio)

Merancang sebuah visual dimulai dengan pengumpulan atau pembuatan gambaran


individual dan unsur-unsur teks yang ingin digunakan.Asumsinya adalah seorang guru telah
menentukan kebutuhan dan minat para peserta didik yang terkait dengan topic dan
memutuskan tujuan yang ingin dicapai melalui visual yang sedang direncanakan.

1. Aspek Dasar

Terdapat dua aspek dasar atau unsur-unsur yang akan digunakan ketika merancang visual, yaitu
: a. Unsur-unsur Visual

Untuk tujuan memberikan informasi dan atau pengajaran, perangcang visual


mencangkup :

1. Pengaturan

Pertama yang harus ditentukan adalah unsur-unsur yang akan disertakan dalam visual
untuk kemudian dipertimbangkan tampilan keseluruhannya

2. Perataan

Tempatkan unsur-unsur utama di dalam satu visual sehingga mereka memiliki hubungan
visual yang jelas satu sama lain. salah satu caranya adalah membuat perataan seperti garis-garis
imajiner yang parallel dengan tepian tampilan.

3. Bentuk

Cara lainnya untuk menyusun unsur-unsur visual adalah menyatukannya dalam sebuah
bentuk yang telah akrab bagi peserta didik. Gunakanlah pola yang menarik dan gambar
geometri yang sederhana seperti lingkaran, segitiga atau persegi akan menyediakan kerangka
kerja yang mudah dipahami karena bentuknya mudah ditebak.
4. Warna

Pett dan Wilson (1996) memberikan alasan untuk penggunaan warna dalam pengajaran,
yaitu :

a. Untuk menambahkan realitas

b. Untuk membedakan antara unsur-unsur sebuah visual

c. Untuk memfokuskan perhatian pada isyarat-isyarat yang relevan

d. Untuk mengkodekan dan mengaitkan secara logis unsur-unsur yang berkaitan

e. Untuk menarik perhatian dan menciptakan rspons emosional

2. Membuat Gambar

a. Perencanaan

Seorang perancang atau guru yang sedang merencanakan serangkaian visual misalnya
OHP, slide power point atau layar computer, maka pembuatan storyboard akan dirasa cukup
membantu. Teknik ini dipinjam dari teknik pembuatan film dan video, yaitu secara kreatif
menyusun ulang keseluruhan urutan sketsa kecil-kecil.

b. Merancang sebuah visual dengan computer

Sebagian besar program grafis computer berisi ratusan bahkan ribuan model ketikan dan
gambar-gambar clip art seperti KidPix, iWorks, Photoshop dan Adobe Illustrator. Dengan
peranti lunak grafis presentasi seperti Microsoft PowerPoint atau Apple Keynote, para
pengguna tanpa pelatihan grafis khusus dapat menciptakan tampilan grafis dalam bentuk yang
cocok.

c. Membuat grafis presentasi

Panduan untuk membuat grafis presentasi menggunakan peranti lunak seperti powerpoint
atau keynote :

1. Pilihlah jenis huruf, ukudan dan warna secara cermat. Huruf sans serif (Arial dan Times
New Roman) akan lebih mudah dibaca dengan ukuran 24 atau lebih besar sesuai kondisi
peserta. Penggunaan huruf kecil dan besar digunakan dengan tepat sesuai teks dan untuk
masalah warna arna teks sebaiknya kontras dengan warna latar belakang.
2. Gunakan background atau latar belakang yang polos dan berwarna cerah. hindari
penggunaan background berupa wallpaper yang ramai karena dapat mengalihkan perhatian
peserta. Sebagian besar peserta akan menganggap teks yang gelap pada background yang
terang akan lebih mudah dibaca dibandingkan teks yang terang pada latar belakang yang gelap.

3. Letakkan judul di tengah atau kiri di puncak slide. Untuk membantu peserta mengikuti
presentasi, guru dapat pula menggunakan judul dan subjudul deskriptif di puncak setiap slide.

4. Gunakan komunikasi yang singkat artinya menggunakan kata seminimum mungkin pada
setiap slide agar. Jika menginginkan lebih banyak kata maka dapat menggunakan slide kedua.

5. Gunakan sebuah template untuk membuat format visual yang konsisten. Ini
memungkinkan perancang membuat sebuah presentasi yang seluruh slidenya menampilkan
visual yang sama dengan warna latar balakang yang sama pula.

6. Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten. Slide induk
memungkinkan perancang menempatkan teks pada jenis huruf spesifik di posisi yang sama di
setiap slide.

7. Kurangi menyelipkan gmabar-gambar yang bisa mengalihkan mata peserta seperti


lonceng, peluit atau pizza. Hal ini justru akan terkesan berlebihan dan tidak substantif.

8. Pergunakalnah gambar yang sesuai dan relevan dengan konten yang dibawakan. Pilih
atau buatlah grafik yang secara efektif mampu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan.

9. Pergunakanlah transisi yang konsisten atau proses bergantinya satu slide ke slide
berikutnya. Sebaiknya hindari transisi acak dan suara berisik yang muncul dari efek audio dari
transisi.

10. Gunakan dengan cermat animasi untuk mendukung pesan pengajaran dibandingkan
menambahkan efek dramatis ke dalam presentasi. Animasi yang terlalu berlebihan akan
membuat pembaca justru lebih lama membaca teks dan memahami teks yang disampaikan
karena perhatian akan tertuju pada animasi.

11. Mengurangi penggunaan suara dalam slide seperti suara berdecit atau suara
penghitungan uang yang justru akan menghilangkan konsentrasi peserta. Pergunakanlah suara
jika memang diperlukan dan untuk mendukung presentasi.

12. Jika diperlukan, perancang atau guru dapat menyelipkan catatan kaki untuk
mengidentifikasi slide. Catatan kaki memungkinkan perancang menjelaskan bagian bawah

slide dengan nama, topic presentasi atau tanggal pembuatan presentasi.


Kepustakaan

Darmawan, Djoko. 2009. Google SketchUp Mudah dan Cepat Menggambar 3 Dimensi.
Yogyakarta : Andi

Munandi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada
Press.

Sudjana, dan Rivai, Ahmad. 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Anda mungkin juga menyukai