Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

DOKUMENTASI ASUHANKEBIDANAN

1. Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan

Hari dan Tanggal : Selasa,19 Januari 2021


Tempat Praktik : Puskesmas
Nama : cucu Sriwiluyatin
Program Studi : Profesi Kebidanan

Pathway Kasus Kebidanan


Inpartu Kala I Fase Laten
Nama : Ny. Yanti
Usia : 19 th
GPA :G1P0A0 hamil 41 minggu inpartu kala I
fase laten

Tanda / Gejala / keluhan secara teori : (sertakan


sumber pustaka) Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala /
His yang menimbulkan pembukaan serviks keluhan yang dialami pasien)  (sertakan Tanda / Gejala / keluhan yang
dengan kecepatan tertentu disebut his efektif sumber pustaka) dialami pasien
mempunyai sifat adanya dominan kontraksi Ibu mengatakan mulas, keluar
Patofisiologis pada proses persalinan yaitu
uterus pada fundus uteri (fundal dominance), lendir dari jalan lahir, hamil
partus lama, distosia, retensio plasenta, atau anak pertama dan tidak pernah
kondisi berlangsung secara syncron dan
harmonis, adanya intensitas kontraksi yang perdarahan postpartum. Sedangkan keguguran.
maksimal diantara dua kontraksi, irama teratur komplikasi pada bayi baru lahir dapat terjadi
dan frekuensi yang maksimal diantara dua asfiksia atau sepsis neonatorum.
kontraksi. Lendir berasal dari pembukaan yang (Thornton, 2020)
menyebabkan lepasnya lendir dari kanalis
servikalis. (Sondakh, 2013)

Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan : (sertakan sumber


pustaka terkait teori)
1. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan dan
kondisi pada ibu sangat penting, agar ibu dapat mengetahui
keadaan yang sedang dialaminya saat ini.
Asuhan yang diberikan : 2. Tidur miring ke kanan dan terlentang dapat meningkatkan
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil risiko still birth dibanding menyamping ke kiri (British Medical
pemeriksaan dan kondisinya saat ini. Journal tahun, 2015)

2. Menganjurkan ibu untuk miring kiri 3. Teknik relaksasi nafas dapat mengendalikan nyeri dengan
meminimalkan aktifitas simpatik dalam sistem saraf otonom.
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri. (Judha,
2012)
4. Wanita hamil yang siap melahirkan juga memerlukan asupan
makanan dan cairan yang cukup. (Kemkes, 2015)

Evaluasi asuhan yang diberikan :


Setelah diobservasi 6 jam terdapat kemajuan persalinan yaitu pembukaan lengkap dan
kepala di hogde 3
BAB IV
DOKUMENTASI ASUHANKEBIDANAN

1. Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan

Hari dan Tanggal : Selasa, 19 Januari 2021


Tempat Praktik : Puskesmas
Nama : Cucu Sriwiluyatin
Program Studi : Profesi Kebidanan

Pathway Kasus Kebidanan


Inpartu Kala II
Nama : Ny. Yanti
Usia : 19 th
GPA :G1P0A0 hamil 41 minggu inpartu kala II
dengan distosia bahu

Patofisiologi (Sesuai Tanda / Gejala /


keluhan yang dialami pasien)  Tanda / Gejala / keluhan yang
Tanda / Gejala / keluhan secara teori : (sertakan
sumber pustaka)
(sertakan sumber pustaka) dialami pasien
Tanda gejala kala 2 dorongan ingin meneran, Patofisiologi distosia atau partus macet Ibu mengatakan merasakan
tekanan pada anus, perineum menonjol serta adalah terjadinya perlambatan/arrest proses dorongan ingin meneran, pada
vulva dan spingter ani membuka (Nila dkk, 2019) persalinan, baik pada kala 1 maupun kala 2. saat dipimpin persalinan terjadi
Distosia bahu adalah suatu kondisi Berdasarkan penyebabnya maka dapat distosia bahu.
kegawatdaruratan obstetri pada persalinan diklasifikasikan menjadi gangguan kontraksi,
pervaginam dimana bahu janin gagal lahir secara abnormalitas pada janin, atau adanya
spontan setelah lahirnya kepala janin.Tingkat gangguan pada jalan lahir. (Caughey, 2014)
insidensi distosia bahu kurang lebih sebesar 0,6
hingga 1,4% dari seluruh persalinan pervaginam.
(Wang X, 2015)

Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan : (sertakan sumber pustaka


terkait teori)
5. Menyampaikan dan menjelaskan hasil pemeriksaan dan kondisi
Asuhan yang diberikan : pada ibu sangat penting, agar ibu dapat mengetahui keadaan yang
sedang dialaminya saat ini.
5. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang hasil 6. Melakukan manuver McRoberts yang dilakukan dengan
pemeriksaan dan kondisinya saat ini. cara memfleksikan dan abduksi tungkai,
6. Melakukan Episiotomi memposisikan paha ibu pada abdomen.
Manuver ini akan memperlebar sudut lumbosakral, merotasi pelvis
7. Melakukan manuver MCRoberts
maternal ke kepala
8. Menilai keadaan bayi ibu dan menambah diameter anterior-posterior
relatif pada pelvis. Manuver ini merupakan
intervensi yang efektif, dengan tingkat
keberhasilan 90%. Selain itu, maneuver
McRoberts memiliki tingkat kejadian komplikasi
yang rendah dan merupakan maneuver yang
Evaluasi asuhan yang diberikan :
paling minimal invasif.
Manuver MCRoberts berhasil
7. Menilai keadaan bayi apakah kulit kemerahan, menangis spontan
Bayi lahir dengan asfiksia ringan
dan gerakan aktif atau tidak

Anda mungkin juga menyukai