Anda di halaman 1dari 10

Analisa Kasus Terkait Nilai-nilai ANEKA

Angkatan : Angkatan 1 Gelombang 1


Nama : dr. Agung Suwarga
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
NIP : 198707262020121005
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang

Kepala Puskesmas di Padangsidimpuan Jadi Tersangka Korupsi Insentif Nakes

PADANGSIDIMPUAN, iNews.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Padangsidimpuan, Sumatra Utara


menetapkan Kepala Puskesmas Sadabuan berinisial FSH sebagai tersangka dalam kasus dugaan
korupsi terhadap pemotongan insentif Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes). Penyidik juga
menetapkan pengelola dana bantuan operasional kesehatan (BOK) puskesmas tersebut berinisial
SM sebagai tersangka. Kepala Kejari Padangsisimpuan Hendry Silitonga mengatakan, penetapan
kedua tersangka dilakukan penyidik setelah memeriksa 62 saksi. Hasil penyelidikan, mereka
memalsukan tanda tangan mulai dari laporan SPT hingga penerima anggaran yang fiktif.
"Kami naikkan status FSH yang merupakan Kepala Puskesmas Sadabuan sebagai
tersangka. Kemudian juga pengelola dana BOK berinisial SM," ujar Hendry, Senin (8/3/2021).
Keduanya diduga terlibat dugaan korupsi pemotongan insentif dan dana santunan bagi nakes
yang menangani Covid-19. Selain itu terhadap anggaran kegiatan pengawasan, pencegahan dan
penanganan Covid-19 senilai Rp697 juta yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) BOK
tahun 2020 pada UPTD Puskesmas Sadabuan, Kota Padangsidimpuan.
Akibat ulah kedua tersangka, Kejaksaan memperkirakan kerugian negara mencapai Rp
142 juta. Namun untuk memastikan berapa jumlah pasti nilai kerugian negara, pentidik akan
berkoordinasi dengan APIP Pemko Padansidimpuan.

Artikel ini telah tayang di sumut.inews.id dengan judul " Kepala Puskesmas di
Padangsidimpuan Jadi Tersangka Korupsi Insentif Nakes ", Klik untuk baca:
https://sumut.inews.id/berita/kepala-puskesmas-di-padangsidimpuan-jadi-tersangka-korupsi-
insentif-nakes/all.
1. Deskripsi Kasus
A. Rumusan Kasus
Kepala Puskesmas Sadabuan berinisial FSH bersama Pengelola Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Puskesmas Sadabuan berinisial SM, ditetapkan sebagai tersangka kasus
dugaan korupsi oleh Kejaksaaan Negeri Padangsidimpuan Sumatra Utara setelah
memeriksa 62 saksi, karena diduga telah melakukan pemotongan insentif dan dana
santunan bagi nakes yang menangani Covid-19 senilai Rp 697 juta yang bersumber dari
dana alokasi khusus (DAK) BOK tahun 2020 pada UPTD Puskesmas Sadabuan , Kota
Padasidimpuan, dengan cara memalsukan tanda tangan dari laporan SPT hingga
penerimaan anggaran yang fiktif. Akibat ulah kedua tersangka, Kejaksaan memperkirakan
kerugian negara mencapai Rp 142 juta.

B. Aktor Yang Berperan


FSH Sebagai Kepala Puskesmas Sadabuan dan SM sebagai Pengelola Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Sadabuan, keduanya diduga telah berkerja sama
dalam memalsukan tanda tangan dari laporan SPT untuk melakukan pemotongan insentif
dan dana santunan bagi nakes yang menangani Covid-19 senilai 697 juta yang bersumber
dari dana alokasi khusus BOK tahun 2020. Keduanya juga turut diduga telah berkerja
sama membuat laporan fiktif mengenai penerimaan anggaran BOK.

2. Analisis Kasus
A. Bentuk Penerapan dan Pelanggaran Terhadap Nilai – Nilai Dasar PNS dan Pengetahuan
Tentang Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI.
Pada kasus tersebut baik FSH Sebagai Kepala Puskesmas Sadabuan dan SM sebagai
Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Sadabuan bersama – sama
tidak dapat menerapkan maupun melakukan pelanggaran terhadap nilai – nilai dasar PNS
yaitu :
1) Akuntabilitas.
 Tidak professional dan tidak bertanggung jawab dalam posisi dan jabatannya.
 Tidak transparansi dan berintegritas dalam mengelola insentif dan dana santunan
bagi nakes yang menangani COVID-19 dan dalam mengelola anggaran BOK.
 Tidak dapat menggunakan sumber daya Negara secara teliti.
 Tidak jujur dan tidak adil sekaligus tidak dapat dipercaya dalam mengelola
insentif dan dana santunan bagi nakes yang menangani COVID-19 dan dalam
mengelola anggaran BOK.
 Menyalahugunakan wewenang jabatannya untuk memperkaya diri sendiri.
2) Nasionalisme.
 Berbuat tindakan yang mementingkan kepentingan pribadi dan golongan dengan
melakukan dugaan tindakan korupsi yang merugikan negara untuk memperkaya
diri sendiri.
3) Etika Publik.
 Tidak menaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku dalam
melaksanakan tugas, yaitu dengan memberikan kesaksian palsu atau keterangan
yang tidak benar melalui pemalsuan tanda tangan dan membuat laporan BOK
fiktif.
 Tidak akuntabel dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya dan telah menyalahgunakan kemampuan dan keahliannya dalam
keegoisan pribadi atau kelompok.
 Tidak tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan
kebijakan program pemerintah, sebab mereka menyengaja untuk tidak tanggap
akan kegunaan dan fungsi dari dana yang ada, berlaku rahasia dalam
penyelewengan, serta tidak jujur dalam pelaksanaan profesi dan jabatannya.
4) Komitmen Mutu.
 Tidak efektif dan tidak efisien dalam penggunaan sumber daya negara.
 Tidak berorientasi mutu dalam kegiatan atau program yang dilakukan, diarahkan
untuk pencapaian standar mutu.
5) Anti Korupsi.
 Tidak Jujur, tidak disiplin maupun tidak bertanggung jawab dalam pengelolaan
sumber daya negara.
Selain itu baik FSH maupun SM juga telah melanggar kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI, yaitu :
1) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik.
 Mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan publik, bangsa dan negara.
 Tidak berintegritas tinggi dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya.
2) ASN sebagai Pelayan Publik.
 Tidak professional dan tidak memberikan pelayanan yang jujur dan terus terang.
3) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
 Dalam menjalankan tugasnya tidak mengutamakan dan mementingkan persatuan
dan kesatuan bangsa.
 Tidak objektif dan, tidak jujur dan tidak transparan.
 Tidak dapat menjadi figur teladan di lingkungan masyarakat.

B. Dampak Tidak Diterapkannya Nilai – Nilai Dasar PNS dan Pengetahuan Tentang
Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI.
Tindakan yang dilakukan FSH dan SM akan tentu saja akan berdampak kerugian terhadap
sumber daya negara dengan penyalahgunaan insentif dan dana santunan bagi nakes yang
menangani COVID-19 dan dalam mengelola anggaran BOK. Selain itu dapat juga
menurunkan efisiensi dan efektifitas dalam proses penyelenggaraan program – progam
maupun kegiatan puskesmas, di samping dapat juga menurunkan produktifitas dan kinerja
pegawai puskesmas. Selain itu dapat juga mencoreng nama baik PNS di masyarakat
sebagai seseorang yang profesional, berintegritas tinggi dan sebagai fitur teladan di
lingkungan masyarakat dan juga semakin menimbulkan stigma negative masyakarat
terhadap KKN di NKRI.

C. Gagasan - Gagasan Alternatif Pemecahan Masalah.


Untuk pemecahan masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di dalam konteks korupsi seperti
halnya kasus FSH dan SM membutuhkan komitmen tinggi dan tekad kuat baik dari
pemerintah maupun dari individu PNS sendiri. Seperti halnya :
1. Melakukan pembinaan agama, moral, dan memperbaiki integritas dan implementasi
kode etik PNS, antara lain melalui penyuluhan di bidang keagamaan, etika dan hukum
di lingkungan instansi pemerintah pusat/daerah.
2. Optimalisasi fungsi pengawasan atau kontrol dalam pelaksanan kegiatan atau program
puskesmas, melalui audit system dan kinerja.
3. Melalui system reward dan punishment.
D. Konsekuensi Penerapan Alternatif Pemecahan Masalah
1. Terciptanya seorang PNS yang bertanggung jawab, disiplin, peduli, jujur, bekerja keras,
mandiri, adil, sederhana, dan berani, memegang teguh kode etik serta mampu
memegang teguh nilai-nilai serta menjauhi perilaku yang mementingkan keuntungan
pribadi seperti tindak korupsi.
2. Dengan mengoptimalisasi system pengawasan atau kontrol seperti melalui system audit
dan kinerja akan mengurangi kesempatan untuk melakukan tindak korupsi.
3. Dengan system reward akan memotivasi dan menyemangati PNS untuk terus
meningkatkan integritas dan kinerjanya. Dan dengan adanya system punishment akan
menyadarkan PNS untuk menghindari segala tindakan yang dapat merugikan negara
atau individu.

A. Pokok Pikiran

Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
menyatakan ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Fungsi – fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Hal ini
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.
Nilai-nilai akuntabilitas antara lain: cermat, teliti, profesional, tidak memiliki
konflik kepentingan, tidak mempersulit, konsisten, integritas, melayani dengan hati, semangat dan
keunggulan, tidak menyalahgunakan wewenang, mematuhi peraturan dan kebijakan, menjunjung
tinggi nilai-nilai institusi penyelenggara, tidak memberikan informasi yang salah serta proaktif
dalam memenuhi kepentingan masyarakat.
2. 2. 2. Nasionalisme
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indoesia adalah Nasionalisme Pancasila. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang merupakan
cerminan sila pertama sampai dengan sila kelima diantaranya adalah percaya dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling tenggang rasa dan tepa selira,
tidak semenamena terhadap orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Mengakui setiap manusia mempunyai
kedudukan, hak, kewajiban yang sama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak orang lain serta memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri, tindakan menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
2. 2. 3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah,
melainkan juga tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Nilai-nilai etika publik antara lain menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, lingkungankerja non
diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur, mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerja kepada publik, memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, dan santun, serta menghargai komunikasi konsultasi dan kerjasama.
2. 2. 4. Komitmen Mutu
Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelanggan sesuai
kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu membutuhkan
kreatifitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan. Nilai-nilai dasar
komitmen mutu diantaranya mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan
menyentuh hati, berkualitas tinggi, mampu berinovasi melalui pendekatan ilmiah dan rasional
serta selalumelakukan upaya perbaikan berkelanjutan.
2. 2. 5. Anti Korupsi
Korupsi artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa
karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan kerugian dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Nilai-nilai anti korupsi yanng harus dimiliki
oleh ASN diantaranya jujur, peduli, mandiri, disiplin, bertanggungjawab, kerjakeras, sederhana,
berani dan adil.
B. Penerapan

Berbagai masalah kebangsaan saat ini mengingatkan kita akan pentingnya pemantapan wawasan
kebangsaan dan penumbuh kembangan kesadaran bela Negara. sehingga amanat UUD 1945
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan. Peran, tugas dan fungsi ASN
menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan yang secara langsung
bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya roda pemerintahan, memiliki tanggungjawab
untuk ikut serta secara langsung mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Sebagai seorang CPNS tenaga medis dalam bidang kedokteran umum dan pelayanan, harus dapat
melakukan tugas, fungsi dan kewajibannya baik sebagai dokter, CPNS maupun sebagai warga
negara Indonesia sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku dan kode etik profesi.
Mencintai pekerjaan saya, selalu berpikir positif ditengah tekanan pekerjaan, bersikap ramah, sopan
dan santun sesuai dengan etika, etiket dan norma – norma yang berlaku, berdisiplin seperti
melaksanakan apel pagi, tidak datang terlambat, tidak bolos, memakai pakaian sesuai dengan
aturan perundang - undangan yang berlaku dan menjaga keharmonisan di dalam ruang lingkup
kerja, keluarga maupun masyarakat sehingga dapat menjalankan tugas dan kewajiban sebagai
CPNS dengan baik dan benar. Selain itu diantaranya juga dengan menjaga profesionalisme, mutu
dan kompetensi dengan mengorbankan waktu tenaga dan pikiran untuk tetap terus belajar,
mengikuti pelatihan – pelatihan sehingga tetap dapat menjaga kualitas dan daya saing terutama di
era MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN) dengan dokter – dokter asing dan juga membayar pajak
atas penghasilan saya selama bekerja. Siap menjaga tanah serta perkarangan dan seluruh ruang
wilayah Indonesia dengan membuang sampah medis ditempat sesuai tempatnya, melakukan
penyuluhan ke masyarakat mengenai kerusakan lingkungan yang diakibatkan pembuangan limbah
rumah tangga di sungai. Selain itu selalu berpartisipasi aktif dalam Pembangunan Nasional dengan
menjalankan program - program Puskesmas. Melakukan pelayanan di bidang Kesehatan seperti
pegobatan pasien dengan tidak membedaka – bedakan suku, agama dan ras. Siap memberikan
kemampuan tenaga medis untuk mebantu korban – korban bencana alam, pandemic, ataupun
korban perang. Di era pandemic Covid 19 saya juga akan tetap selalu menjaga Kesehatan jiwa dan
raga saya dengan menjaga pola makan, berolah raga, menggunakan masker baik di lingkungan
rumah, masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.

1) Memahami nilai dalam Pancasila.


2) Mengamalkan nilai dalam Pancasila dalam kehidupan sejari – hari.
3) Menjaga nama baik Bangsa dan Negara Indonesia.
4) Senantiasa mengembangkan nilai Pancasila.
5) Setia pada Pancasila dan meyakininya sebagai Dasar negara Kesatuan Republic Indonesia.

Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indoesia adalah Nasionalisme Pancasila. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang merupakan cerminan
sila pertama sampai dengan sila kelima diantaranya adalah percaya dan takwa kepada Tuhan yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat, persamaan
hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya, mengembangkan sikap
saling mencintai sesama manusia, saling tenggang rasa dan tepa selira, tidak semenamena
terhadap orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama diatas
kepentingan

A. Pokok Pikiran

Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
menyatakan ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Fungsi – fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Hal ini
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.

Nilai-nilai akuntabilitas antara lain: cermat, teliti, profesional, tidak memiliki

konflik kepentingan, tidak mempersulit, konsisten, integritas, melayani dengan hati, semangat dan
keunggulan, tidak menyalahgunakan wewenang, mematuhi peraturan dan kebijakan, menjunjung
tinggi nilai-nilai institusi penyelenggara, tidak memberikan informasi yang salah serta proaktif
dalam memenuhi kepentingan masyarakat.

2. 2. 2. Nasionalisme

Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indoesia adalah Nasionalisme Pancasila. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang merupakan
cerminan sila pertama sampai dengan sila kelima diantaranya adalah percaya dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya,
mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling tenggang rasa dan tepa selira,
tidak semenamena terhadap orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. Mengakui setiap manusia mempunyai
kedudukan, hak, kewajiban yang sama, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain,
menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
menghormati hak orang lain serta memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri, tindakan menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.

2. 2. 3. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah,
melainkan juga tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab

pelayanan publik. Nilai-nilai etika publik antara lain menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian, lingkungankerja non
diskriminatif, memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur, mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerja kepada publik, memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, dan santun, serta menghargai komunikasi konsultasi dan kerjasama.
2. 2. 4. Komitmen Mutu

Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelanggan sesuai

kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu membutuhkan
kreatifitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan. Nilai-nilai dasar
komitmen mutu diantaranya mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan
menyentuh hati, berkualitas tinggi, mampu berinovasi melalui pendekatan ilmiah dan rasional
serta selalumelakukan upaya perbaikan berkelanjutan.

2. 2. 5. Anti Korupsi

Korupsi artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa
karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan kerugian dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Nilai-nilai anti korupsi yanng harus dimiliki
oleh ASN diantaranya jujur, peduli, mandiri, disiplin, bertanggungjawab, kerjakeras, sederhana,
berani dan adil.

B. Penerapan

Berbagai masalah kebangsaan saat ini mengingatkan kita akan pentingnya pemantapan wawasan
kebangsaan dan penumbuh kembangan kesadaran bela Negara. sehingga amanat UUD 1945
untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan. Peran, tugas dan fungsi ASN
menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan yang secara langsung
bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya roda pemerintahan, memiliki tanggungjawab
untuk ikut serta secara langsung mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Sebagai seorang CPNS tenaga medis dalam bidang kedokteran umum dan pelayanan, harus dapat
melakukan tugas, fungsi dan kewajibannya baik sebagai dokter, CPNS maupun sebagai warga
negara Indonesia sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku dan kode etik profesi.
Mencintai pekerjaan saya, selalu berpikir positif ditengah tekanan pekerjaan, bersikap ramah, sopan
dan santun sesuai dengan etika, etiket dan norma – norma yang berlaku, berdisiplin seperti
melaksanakan apel pagi, tidak datang terlambat, tidak bolos, memakai pakaian sesuai dengan
aturan perundang - undangan yang berlaku dan menjaga keharmonisan di dalam ruang lingkup
kerja, keluarga maupun masyarakat sehingga dapat menjalankan tugas dan kewajiban sebagai
CPNS dengan baik dan benar. Selain itu diantaranya juga dengan menjaga profesionalisme, mutu
dan kompetensi dengan mengorbankan waktu tenaga dan pikiran untuk tetap terus belajar,
mengikuti pelatihan – pelatihan sehingga tetap dapat menjaga kualitas dan daya saing terutama di
era MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN) dengan dokter – dokter asing dan juga membayar pajak
atas penghasilan saya selama bekerja. Siap menjaga tanah serta perkarangan dan seluruh ruang
wilayah Indonesia dengan membuang sampah medis ditempat sesuai tempatnya, melakukan
penyuluhan ke masyarakat mengenai kerusakan lingkungan yang diakibatkan pembuangan limbah
rumah tangga di sungai. Selain itu selalu berpartisipasi aktif dalam Pembangunan Nasional dengan
menjalankan program - program Puskesmas. Melakukan pelayanan di bidang Kesehatan seperti
pegobatan pasien dengan tidak membedaka – bedakan suku, agama dan ras. Siap memberikan
kemampuan tenaga medis untuk mebantu korban – korban bencana alam, pandemic, ataupun
korban perang. Di era pandemic Covid 19 saya juga akan tetap selalu menjaga Kesehatan jiwa dan
raga saya dengan menjaga pola makan, berolah raga, menggunakan masker baik di lingkungan
rumah, masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai