Anda di halaman 1dari 1

Hadits tentang Niat

‫ إِنَّ َما ْاألَ ْع َما ُل‬: ‫ْت َرسُوْ َل هللاِ صلى هللا عليه وسلم يَقُوْ ُل‬ ُ ‫ َس ِمع‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ ق‬ِ ‫ب َر‬ ِ ‫ص ُع َم َر ْب ِن ْالخَ طَّا‬ ٍ ‫ع َْن أَ ِمي ِْر ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ أَبِ ْي َح ْف‬
ْ‫ص ْيبُهَا أَو‬
ِ ُ‫َت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي‬
ْ ‫ َو َم ْن كَان‬،‫َت ِهجْ َرتُهُ إِلَى هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه‬ْ ‫ فَ َم ْن كَان‬. ‫ئ َما نَ َوى‬ ٍ ‫ت َوإِنَّ َما لِ ُكلِّ ا ْم ِر‬ ِ ‫بِالنِّيَّا‬
‫َاج َر إِلي ِه (رواه إماما المحدثين أبو عبد هللا محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري‬ ْ َ َ ‫ا ْم َرأَ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا ف ِه َرتهُ إِلى َما ه‬
َ ُ ْ‫ج‬ َ
‫وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة‬

Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafs Umar bin Al Khattab rodiyallohu’anhu dia berkata: ”Saya pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: ’Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya
karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rosul-
Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena
wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.’”

Shahih bukhari no.6689, shahih muslim no.1907.

(Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin
Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusairy An-
Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling shahih diantara kitab-kitab
hadits).

Penjelasan (syarah) Hadits:

1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak
akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala)
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya dihati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal
shaleh dan ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari
keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan
pekerjaan hati, dan iman menurut ahli pemahaman Alhi Sunnah wal jama’ah adalah
membenarkan dalam hati, diucapkan dalam lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Hadits ini shahih karena sanadnya bersambung kepada sahabat nabi dan langsung berhubungan
dengan nabi Muhammad SAW, periwayatan bersifat adil dan dhabit, tidak janggal atau syadz,
terhindar dari illat (cacat).

Anda mungkin juga menyukai