Anda di halaman 1dari 13

GAS ALAM

PENGERTIAN GAS ALAM


Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa,
adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri
dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas
Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan
organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta
penampungan kotoran manusia dan hewan.

SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIK


 SIFAT KIMIA
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH 4), yang
merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam
juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat
seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-
gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan
sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan
global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai
polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana
di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air,
sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif
hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk
hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun
secara berturut-turut).

Komponen %
Metana (CH4) 80-95

Etana (C2H6) 6-15

Propana (C3H8) and Butana (C4H10) <6

Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air


dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung
dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber
ladang gasnya.
Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor)
utama dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur
yang signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid
gas (gas asam)". Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat
tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut
didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau
dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran
gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya,
akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya
pernapasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada
level yang dapat membahayakan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar
dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga
cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam
ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik
campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat
menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan
metana yang berbahaya di udara adalah antara 6% hingga 15%.
Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak
mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang
di luar rentang 6 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
Komposisi gas alam secara umum:

Komponen BM %
Metana (CH4) 16 81,65

Etana (C2H6) 30 8,763

Propana (C3H8) 44 5,097

Butana (C4H10) 58 3,79

n-Pentana (C5H12) 72 0,100

i-Pentana (C5H12) 72 0,057

Heksana (C6H14) 86 0,043

Hidrogen Sulfida (H2S) 34 0,3350

Karbon Dioksida (CO2) 44 0,00105

Hidrogen (H2) 2 0,0400

Kandungan Energi Gas Alam[sunting | sunting sumber]


Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ
(10.6 kWh).

tabel parameter uji gas alam:


 

Pengujian Komposisi dan Komponen Gas Alam


:

Konsentrasi Komponen Dalam Gas Alam


Umumnya range (kisaran) konsentrasi masing-masing komponen yang
terdapat dalam gas alam menurut ASTM 1945 dan GPA 2261 adalah sebagai berikut:

Sumber: http://www.prosesindustri.com/
PT

SIFAT FISISKA

 Memiliki hidrokarbon dengan kemurnian tinggi, tujuannya untuk


menjamin kualitas maupun kuantitas gas alam.
 Tidak menimbulkan korosi/karat terhadap peralatan pengolahan.
 Mempunyai nilai kalori tinggi bila gas tersebut akan digunakan
sebagai bahan bakar.
 Produk yang dihasilkan, terutama dalam bentuk gas cair tidak
menimbulkan endapan (berupa hidrokarbon berat) pada sistem
penampungan/penyimpanan.
 Tidak menimbulkan jelaga (asap) ketika terjadi pembakaran,
tujuannya agar tidak mencemari udara.
 Untuk point yang terakhir merupakan salah satu yang paling penting,
yakni harus memiliki tekanan uap yang cukup agar tidak
membahayakan keselamatan ketika pengangkutan, penyimpanan
dan penyaluran.
 Campuran beberapa jenis gas,dengan komposisiutama gas metana
dan etana,yang mencapai sekitar 80-90%,selebihnya adalah gas
propane,butana,pentana,heksana,nitrogen,karbondioksida dan
lainnya
 Tidak berwarna
 Tidak terasa
 Mudah terbakar , dengan batas nyala (flammabilitas) antara 4,5%
sampai dengan14,5 %
 Lebih ringan dari udara,dengan berat jenis sekitar 0,55-0,80
 Memiliki hidrokarbon dengan kemurnian tinggi, tujuannya untuk
menjamin kualitas maupun kuantitas gas alam.
 Tidak menimbulkan korosi/karat terhadap peralatan pengolahan.
 Mempunyai nilai kalori tinggi bila gas tersebut akan digunakan
sebagai bahan bakar.
 Produk yang dihasilkan, terutama dalam bentuk gas cair tidak
menimbulkan endapan (berupa hidrokarbon berat) pada sistem
penampungan/penyimpanan.
 Tidak menimbulkan jelaga (asap) ketika terjadi pembakaran,
tujuannya agar tidak mencemari udara.
 Untuk point yang terakhir merupakan salah satu yang paling penting,
yakni harus memiliki tekanan uap yang cukup agar tidak
membahayakan keselamatan ketika pengangkutan, penyimpanan
dan penyaluran.

 Untuk n-parafin, makin banyak atom C, nilai kalornya menaik per


satuan volumeBagi pengguna, yang perlu diperhatikan adalah nilai
kalor (panas pembakaran)Berikan definisi dan kegunaan dari sifat
fisik gas alam.
 Catatan1.Bila anda sebagai pengguna gas alam untuk keperluan
rumah tangga, maka yang perlu diperhatikan adalah:a. Critical
temperatureb. Critical pressurec. Dew pointd. Calorific value

 Menentukan besarnya nilai kalori gross


SIFAT FISIKDENSITYPerbandingan berat gas dan volume gas
standar diukur pada suhu 60oF dan tekanan 14,7 PsiaMenentukan
besarnya nilai kalori grosss
 Menentukan besarnya nilai kalori gross
SIFAT FISIKSG 60/60oFPerbandingan density gas dan density
udara, masing – masing diukur pada suhu 60oFMenentukan
besarnya nilai kalori gross
 Kegunaan  Pencairan gas
SIFAT FISIKCRITICAL TEMPERATURESuhu dimana gas tidak
dapat dicairkan pada tekanan berapapun jika suhunya berada diatas
suhu kritisnyaKegunaan  Pencairan gas
 Tekanan yang diperlukan suhu kritisnya Kegunaan  Pencairan
gas
SIFAT FISIKCRITICAL PRESSURETekanan yang diperlukan suhu
kritisnyaKegunaan  Pencairan gas
SIFAT FISIKDEW POINTSuhu dimana uap/gas mulai mengembun
pada tekanan yang diberikanKegunaan  Pencairan gas
 Kegunaan  Pencairan gas
SIFAT FISIKBOILING POINTsuhu dimana cairan akan mendidih saat
tekanan uap cairan sama dengan tekanan di atas permukaan cairan
diartikan sama dengan bubble pointKegunaan  Pencairan gas
 Kegunaan  PenyimpananPembakaran
SIFAT FISIKVAPOR PRESSURETekanan yang dihasilkan dalam
keadaan setimbang antara uap dan cairannya pada suhu
tertentuKegunaan  PenyimpananPembakaran
Kalori/panas yang dihasilkan bila bahan itu dibakar dalam
oksigen
SIFAT FISIKCALORIFIC VALUEKalori/panas yang dihasilkan bila
bahan itu dibakar dalam oksigenKegunaan  Energi
SUMBER BAHAN BAKU
Gas alam adalah bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa tanaman
,hewan dan mikoorganisme ,tersimpan dalam di bawah tanah selama
jutaan tahun.
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH 4), yang
merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam
juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat
seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-
gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan
sumber utama untuk sumber gas helium.

Komponen %

Metana (CH4) 80-95

Etana (C2H6) 6-15

Propana (C3H8) and Butana (C4H10) <6

PROSES PENGOLAHAN


Proses Pengolahan Gas Alam adalah proses industri yang kompleks
dirancang untuk membersihkan gas alam mentah dengan
memisahkan kotoran dan berbagai non-metana hidrokarbon dan
cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai dry natural gas.
  Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam
mentah yg diekstrak dari sumur bor tergantung pada jenis,
kedalaman, dan kondisi geologi daerah.
 Minyak dan gas alam sering ditemukan bersama-sama dalam yang
sama reservoir.

 Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya


diklasifikasikan sebagai associated-dissolved, yang berarti
bahwa gas alam dilarutkan dalam minyak mentah.
Kebanyakan gas alam mengandung senyawa hidro karbon, contoh
seperti gas metana (CH4), benzena (C6H6), dan butana (C4H10).
Meskipun mereka berada dalam fase cair pada tekanan bawah
tanah, molekul-molekul akan menjadi gas pada saat tekanan
atmosfer normal.

 Secara kolektif, mereka disebut kondensat atau cairan gas


alam (NGLs). Gas alam yang diambil dari tambang batu bara dan
tambang (coalbed methane) merupakan pengecualian utama, yang
pada dasarnya campuran dari sebagian besar metana dan karbon
dioksida (sekitar 10 persen).
 Pabrik pengolahan gas alam  memurnikan gas alam mentah yang
diproduksi dari ladang gas bawah tanah. Sebuah pabrik mensuplai
gas alam lewat pipa-pipa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
oleh perumahan, komersial dan industri konsumen.
 Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan dan
hidrokarbon yg lebih berat akan diolah lagi untuk keperluan
komersial lainnya.
 Untuk alasan ekonomi, beberapa pabrik pengolahan mungkin harus
dirancang untuk menghasilkan produk setengah jadi. Biasanya
mengandung lebih dari 90 persen metana murni dan lebih
kecil jumlah etana nitrogen, karbon dioksida, dan kadang-kadang.
Hal ini dapat diproses lebih lanjut di pabrik hilir atau digunakan
sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia.

 
PENGOLAHAN LIMBAH
Pada umumnya, pengolahan limbah gas ini bertujuan untuk menangani
adanya pencemaran udara (baca juga: pencemaran air dan pencemaran
tanah). Secara umum ada 2 metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi hal ini, yaitu mengurangi pencemaran dari sumbernya dan
melakukan pengenceran limbah gas. Berikut ini beberapa langkah
pengolahan limbah gas  agar dapat menangani terjadinya pencemaran
udara serta materi- materi partikulat yang terbawa limbah gas tersebut:

1. Pengurangan gas buang

Gas- gas berbahaya yang terkandung di dalam limbah gas perlu untuk
dikontrol jumlahnya supaya tidak mencemari udara yang ada di sekitar
kita. ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol jumlah
gas berbahaya ini, antara lain:

 Desulfurisasi. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan


filter basah atau wet scrubber. Desulfurisasi ini dapat
menghilangkan gas sulfur oksida sebagai hasil pembakaran bahan
bakar. Selain sulfur oksida, cara ini juga dapat mengontrol jumlah
gas- gas buang lainnya seperti nitrogen oksida, karbon monoksida,
dan hidrokarbon.
 Menurunkan suhu pembakaran. Cara ini dapat dilakukan
dengan cara memasang alat pengubah katalitik dengan tujuan
menyempurnakan pembakaran. Gas – gas buang yang dapat
dikontrol dengan menggunakan alat ini antara lain adalah nitrogen
oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon.
 Menggunakan bahan bakar alternatif. Penggunaan bahan bakar
alternatif juga dapat menjadi cara menangani pencemaran udara
oleh adanya limbah gas. Pakailah bahan bakar yang lebih ramah
lingkungan dan tidak banyak mengandung bahan- bahan kimia
yang berbahaya.
2. Penggunaan metode fisik- kimia

Metode fisik dan kimia dapat dilakukan untuk memurnikan gas buangan
agar lebih ramah lingkungan. Metode fisik- kimia ini dilakukan
berdasarkan perubahan fase atau penyerapan pada suatu adsorban, yang
dijelaskan sebagai berikut:

 Metode fase gas

Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau busuk yang tidak disukai
dengan memberikan bau- bauan yang enak. Pada dasarnya metode ini
bukan untuk menghilangkan gas, namun hanya untuk menyamarkan
saja.

 Metode fase cair

Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk penyerapan gas


yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi pada zat cair. Gas buangan
dialirkan kemudian dikontakkan dengan senyawa penyerap gas
(adsorban) yang mana pada umumnya menggunakan air (baca: jenis-
jenis air). Kemudian adsorban akan dimurnikan kembali jika
memungkinkan, dimanfaatkan untuk penggunaan lainnya, atau dibuang.

 Metode fase padat

Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh senyawa penyerap atau
adsorban dalam bentuk padat. Proses ini dimulai dengan melarikan gas
dan mengontakkannya dengan dengan adsorban padat. Molekul gas akan
terserap dan terkondensasi di permukaan adsorban secara fisik maupun
kimia. Contoh salah satu adsorban yang sering digunakan adalah arang
aktif. Arang aktif ini banyak bentuknya.

Arang aktif dalam bentuk granular banyak digunakan sebagai penyerap


bau dan juga warna. Arang aktif dalam bentuk serat banyak digunakan
untuk menyerap bau dan warna pula. Arang aktif jenis serat ini
mempunyai daya serap yang lebih tinggi daripada jenis granular. Daya
serap secara fisik dan kimia ini hanya berlangsung selama 2 hingga 3
hari saja sebelum mencapai titik jenuh.

 Metode pembakaran

Metode ini dilakukan dengan cara membakar langsung gas senyawa


organik pada tingkat suhu yang cukup sehingga dapat menghasilkan
karbondioksida dan air. Namun metode ini mempunyai kelemahan, yaitu
membutuhkan biaya yang lumayan besar, sehingga banyak orang
menghindari metode ini.

Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengolah limbah gas
agar nantinya tidak terlalu mencemari udara. Cara- cara tersebut dapat
dilakukan secara indivial maupun kolektif. Sehingga kita bisa
memulainya dari diri sendiri kemudian kepada masyarakat.

VIDEO PENGOLAHAN:
file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/WhatsApp/app-2.2041.6/resources/app.asar/index.html#

SUMBER MAKALAH:
https://docplayer.info/54828363-Proses-pengolahan-gas-alam-gas-alam-mentah-
mengandung-sejumlah-karbon-dioksida-hidrogen-sulfida-dan-uap-air-yang-
bervariasi.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/10/140000369/gas-alam--proses-terbentuk-
dan-dampaknya

https://www.pakarkimia.com/gas-alam/

https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam
https://surabaya.proxsisgroup.com/proses-pembentukan-dan-pengolahan-gas-alam/

Anda mungkin juga menyukai