Anda di halaman 1dari 9

MODUL BIOLOGI

VIRUS

KELAS X SEMESTER 1
TA 2020/2021

Penulis
Maria Benigna
A. Ciri Virus
Setelah mempelajari materi ini :
 Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri virus
Saat kalian mengalami sakit pilek/demam pernahkah kalian berfikir peristiwa apa yang
sebenarnya sedang terjadi di dalam tubuh kalian? Apa yang menyebakan hal tersebut dapat
terjadi? Penyebabnya bisa beragam, salah satu yang paling sering menjadi penyebabnya ialah
virus. Yaitu mikroba yang berukuran mikroskopik dan bersifat sebagai parasit pada sel
inangnya. Pada bab ini kita akan membahas tentang VIRUS. Nama Virus ini pasti sudah
familiar atau sering kalian dengar. Terlebih dengan adanya kasus pandemi virus Covid-19 yang
pada tahun 2020 ini sedang terjadi di berbagai negara di dunia. Lalu bagaimana seharusnya
sikap kita terhadap virus ini? Bagaimana cara kita untuk terhindar dari serangan virus ini? Mari
kita mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang virus ini agar kita mampu untuk terhindar
dari dampak negatif virus ini.

Virus merupakan suatu partikel yang sampai saat ini masih diperdebatkan statusnya,
apakah termasuk dalam kelompok makhluk hidup atau benda mati. Mengapa? Hal ini
dikarenakan virus hanya dapat hidup (bereproduksi/memperbanyak diri) pada sel inang hidup
(sel hidup yang ditumpangi virus) dan virus juga memiliki materi genetik/asam nukleat (DNA
atau RNA). Sedangkan virus juga dapat dianggap sebagai benda mati karena virus dapat
dikristalkan. Virus dikatakan juga sebagai organisme non-seluler, karena tidak memiliki
kelengkapan sel seperti sitoplasma dan berbagai organel sel.

Beberapa tokoh dalam penemuan virus pertama yaitu:


 Adoft Mayer (1883, Jerman)
Percobaan diawali dari munculnya penyakit bintik kuning pada daun tembakau. Ia
mencoba menyemprotkan getah tanaman sakit ke tanaman sehat, hasilnya tanaman yang
sehat ikut terkena penyakit yang sama.
 Dmitri Ivanovski (1892, Rusia)
Ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum
disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia menyimpulkan
bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos saringan yang menularkan
penyakit.
 Martinus W. Beijerinck (1896, Belanda)
Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada tanaman, tapi tidak pada
medium pertumbuhan bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel itu hanya dapat hidup
pada makhluk hidup yang diserangnya.
 Wendel M. Stanley (1935, Amerika)
Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel mikroskopis itu lalu dinamai TMV
(Tobacco Mosaic Virus).

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 2


1) Ukuran tubuh virus
Untuk mengetahui ukuran virus, perhatikan gambar berikut.
20-300 nm

Gambar 1.1 perbandingan ukuran virus, baktei dan sel hewan

Jika dibandingkan dengan bakteri dan juga sel hewan, virus memiliki
ukuran yang sangat mikroskopik. Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil;
antara 20-300 nm (1 nm=1/1.000.000 mm). Poliovirus merupakan contoh virus
yang memiliki ukuran kurang lebih 20 nm (lebih kecil dari ribosom). Poliovirus
menyerang susunan saraf pusat. Sedangkan virus yang berukuran besar memiliki
ukran antar 150-300 nm contohnya adalah Morbilivirus yang menyebabkan
penyakit campak dan TMV yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau.

2) Bentuk tubuh virus


Bentuk virus bervariasi, antara lain berbentuk batang (TMV yang
menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau, bola (HIV yang menyebabkan
penyakit AIDS), persegi banyak /polihedral (Adenovirus yang menyebabkan
penyakit saluran pernapasan) dan seperti huruf T (bakteriofage yang menyerang
bakteri Escherichia coli).

http://ilhamnoorc.blogspot.com/2018/12/biologi-kelas-x-virus.html
Gambar 1.2 ragam bentuk virus

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 3


3) Struktur tubuh virus
Untuk mengetahui bentuk tubuh virus perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.3 struktur tubuh virus

 Kapsid dan serabut ekor


Kapsid terdiri dari sejumlah subunit protein (kapsomer) yang membungkus
tubuh virus. Kapsid inilah yang memberi bentuk pada virus. Selain itu kapsid
juga dapat melindungi virus dari kondisi lingkungan yang merugikan dan dapat
membantu mempermudah penempelan pada sel inang. Jenis protein penyusun
selubung ekor sama dengan jenis protein penyusun kapsid. Beberapa virus
memiliki selubung tambahan berupa sampul membran dari lipid, karbohidrat
atau glikoprotein. Selubung tambahan ini berfungsi sebagai pelindung yang
berkaitan dengan antigen dan sistem imun virus. Virus yang tidak memiliki
sampul membran disebut virus telanjang.
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk
menempelkan tubuh virus pada sel inang. Sedangkan jarum penusuk berfungsi
untuk mentransfer materi genetik virus ke dalam sel inang.

 Asam nukleat
Kepala virus yang diselubungi oleh kapsid berisi satu jenis asam nukleat,
yaitu DNA atau RNA. DNA atau RNA pada virus berfungsi sebagai informasi
genetik pada saat reproduksi/replikasi. Virus DNA antara lain Adenovirus dan
Herpesvirus. Sementara itu virus yang mengandung RNA antara lain
Coronavirus, Rhabdovirus, dan Paramyxovirus.

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 4


B. Reproduksi Virus
Setelah mempelajari materi ini :
 Siswa mampu membandingkan siklus litik dan siklus lisogenik pada reproduksi virus

Sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya jika virus hanya dapat hidup atau
melakukan proses reproduksi pada sel inang yang hidup saja. Pada sub bab ini kita akan
mempelajari bagaimana cara virus tersebut melakukan replikasi/menggandakan diri dalam
sel inang. Sel iang dapat berupa protozoa, bakteri, jamur, tumbuhan, hewan dan juga
manusia.

Virus mengidentifikasi sel inang dengan menggunakan kesesuaian (lock and key).
Jenis sel inang yang dapat ditumpangi virus disebut kisaran inang. Contohnya virus yang
memiliki kisaran inang cukup luas ialah rabies (Rhabdovirus) yang dapat menginfeksi
sejumlah spesies mamalia. Sedangkan virus yang memiliki kisaran inang yang sempit
contohnya ialah bakteriofag yang hanya mampe menginfeksi bakteri Escherichia coli saja.

Penularan virus dari suatu sel inang ke sel inang lainnya dapat terjadi secara
langsung dan tidak langsung. Penularan virus secara langsung ialah melalui udara, air,
darah dan lendir. Contohnya pada penularan penyakit cacar, pilek, dan herpes. Sedangkan
penularan virus secara tidak langsung terjadi melalui perantara vektor (hospes perantara).
Contohnya, virus dengue (Flavivirus) yang menyebabkan penyait demam berdarah pada
manusia membutuhkan vektor nyamuk Aedes aegypti.

Daur hidup virus dengan mengambil contoh replikasi virus penginfeksi bakteri
(fag):
a) Peletakan/ Adsorpsi : adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang.
Virus menempelkan sisi tempel/ reseptor site ke dinding sel bakteri
b) Penetrasi : Jarum penusuk pada struktur tubuh virus akan mentransfer materi
genetik (DNA atau RNA) virus ke dalam tubuh sel inang.
c) Eklipase (sintesis) : Pada tahap ini asam nukleat virus akan mengambil alih
semua metabolisme sel iang dan membuat salinan asam nukleat serta protein
komponen virus
d) Perakitan (Pembentukan virus bakteriofage baru) : Hasil sintesis salinan asam
nukleat serta protein komponen virus akan dirakit menjadi virus yang baru
e) Lisis (Pemecahan sel inang) : Akan dihasilkan enzim losozim yang dapat
merusak sel inang. Pada fase ini juga dapat dihasilkan lebih dari 200 virus baru
yang siap menginfeksi sel inang sehat lainnya.

Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel
inang. Dalam reproduksinya virus dapat bereproduksi secara litik dan lisogenik.

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 5


Siklus Litik : Siklus litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan
daya infeksi virus. Virus yang mampu bereproduksi dengan siklus litik
disebut virus virulen. Pada siklus litik sel inang akan pecah dan mati
Siklus Lisogenik : Siklus lisogenik terjadi jika pertahanan sel inang lebih baik
dibandingkan daya infeksi virus sehingga tidak terjadi lisis pada sel inang.
Virus yang tidak menyebabkan terjadinya lisis pada sel inang disebut
Profag yang mengandung gabungan materi genetik virus dan materi
genetik sel inang. Dalam kondisi tertentu virus tersebut dapat masuk dalam
fase litik dan merusak sel inang.

Gambar 1.4 siklus reproduksi virus secara litik dan lisogenik

Quiz singkat!
Pada kasus Covid-19 yang saat ini sedang banyak menyebar khususnya di wilayah Indonesia. Banyak
ditemukan kasus dengan status OTG (Orang tanpa Gejala). Apa maksud dari status tersebut? Apakah
pada seseorang dengan status OTG tersebut terdapat virus Covid-19 dalam tubuhnya? Lalu bagaiama
jika dikaitkan dengan siklus reproduksi virus itu sendiri? Jika ada jelaskan analisis anda dikaitkan
dengan siklus reproduksi virus itu sendiri apakah virus tersebut ada fase litik atau pada fase lisogenik?

Tuliskan jawabanmu disini!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 6


C. Peranan Virus
Setelah mempelajari materi ini :
 Siswa mampu menganalisis peranan virus dalam kehidupan berdasarkan
pengalamannya dan kajian teori

Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran, yaitu peran virus sebagai


mikroorganisme yang merugikan, maupun yang menguntungkan.
Peranan Virus yang merugikan Peranan Virus yang menguntungkan

Virus dapat menginfeksi dan Walaupun sebagain besar virus


menyebabkan penyakit pada berbagai merugikan karena cara hidupnya yang
organisme, baik itu tumbuhan, hewan bersifat parasit intraseluler obligat
dan juga manusia. pada sel hidup, ada beberapa jenis virus
yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia.

a) Virus yang merugikan


Penyakit – Penyakit Akibat Virus :
1) Cacar Air varisela (chickenpox). Disebabkan oleh virus varisela. Penyakit ini
ditandai dengan adanya ruam vesikula di kulit
2) Ebola. Disebabkan oleh virus ebola yang menyerang sel darah putih makofag dan
dapat menyebar ke organ tubuh lainnya sehingga menyebabkan pendarahan dan
kematian pada penderitanya
3) Hepatitis. Adalah gangguan pada fungsi hati dan saluran empedu yang
menyebabkan kematian. Terdapat penyakit hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C,
hepatitis D dan hepatitis E
4) Demam berdarah. Ditandai dengan gejala tubuh menggigil dan sakit kepala.
Kadar trombosit dalam darah akan menurun dan dapat terjadinya pendarahan
yang menyebabkan kematian. Disebabkan oleh virus dengue (Flavivirus) melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti
5) AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Disebabkan oleh virus HIV
(human immunodeficiency virus) yang menyerang sel limfosit T sehingga tidak
adanya respon imunitas seseorang tehadap infeksi patogen
6) Rabies. Disebabkan oleh Rhabdovirus yang dapat menular ke manusia melalui
gigitan atau air liur hewan penderita. Virus ini bereproduksi di dalam otot dan
menyebar hingga susunan saraf pusat.

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 7


7) Tetelo atau NCD (Newcastle disease). Adalah penyakit pada unggas (ayam dan
itik). Disebabkan oleh virus NCD yang dapat membuat hewan penderita
kehilangan keseimbangan sehingga tubuh berputar dan kepala tertekuk.
8) Tungro. Berasal dari family Caulimoviridae yang menyerang tanaman padi dan
menyebabkan sel-sel daun mati sehingga pertumbuhan terganggu dan kerdil.
Penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng cokelat dan wereng hijau

b) Virus yang menguntungkan


1) Pembuatan Vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk melawan
suatu penyakit.
2) Melemahkan bakteri. Misalnya bakteriofag dapat digunakan untuk membunuh
bakteri patogen.
3) Pemberantasan serangga hama. Beberapa virus hidup parasit pada serangga.
Contohnya Baculovirus yang digunakan sebagai bioinsektisida yang tidak
mencemari lingkungan.
4) Terapi gen. merupakan upaya perbaikan informasi genetik dengan memperbaiki
susunan basa nitrogen pada untaian DNA di dalam gen. contohnya dalam teknik
terapi gen Retrovirus digunakan sebagai vektor untuk memasukkan gen pengkode
enzim AD ke dalam sel limfosit T yang abnormal.

D. Cara Pencegahan dan Pengobatan Infeksi Virus

Setelah mempelajari materi ini :

 Siswa mampu membuat daftar tindakan preventif untuk meminimalkan dampak infeksi
virus

a) Pencegahan
Pada dasarnya tubuh kita memiliki sistem imunitas. Namun terkadang
sistem imunitas yang ada tidak mampu melawan infeksi suatu jenis virus. Usaha
pencegahan terhadap infeksi virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin
dan memperhatikan beberapa hal.

1) Vaksin. Merupakan formula yang terbuat dari bagian materi genetik virus yang
diinjeksikan kedalam tubuh manusia guna memperoleh imunitas secara
alamiah.
2) 5 M.
 Menjaga kebersihan
 Makan makanan yang sehat dan bergizi
 Mencuci tangan

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 8


 Mengatur jam olah raga
 Mengkampanyekan bahaya-bahaya virus

b) Pengobatan
1) Interferon. Ialah protein yang dihasilkan oleh hewan/sel biakan sebagai
respons terhadap infeksi virus atau penginduksi sel lain dan berfungsi
menghambat replikasi virus dalam sel.
2) Antivirus. Saat ini telah banyak ditemukan senyawa antivirus yang dapat
digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Panduan Refleksi
o Apa yang dapat kalian simpulkan dari pembelajaran materi virus ini?
o Apa yang ingin kalin lakukan setelah mempelajari materi virus ini?

Tuliskan refleksimu disini!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Daftar pustaka

Irmaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga


https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/BAB_IV_virus.pdf diakses Senin, 20/7/20 pukul 13.11
WIB
https://www.dosenpendidikan.co.id/sejarah-penemuan-virus/ diakses Senin, 20/7/20 pukul
15.301 WIB

MODUL VIRUS KELAS X, MARIA BENIGNA 9

Anda mungkin juga menyukai