Anda di halaman 1dari 7

KISAH SAHABAT NABI MUHAMMAH SAW

ABU BAKAR

Abu Bakar baru ingat dia tak sempat berdagang karena harus
menyelesaikan banyak urusan umat. Jika tidak berdagang, yang
merupakan mata pencariannya, Abu Bakar tak punya pendapatan.
Padahal dia juga harus bertanggung jawab pada perekonomian
keluarga.

Pagi itu, Abu Bakar akhirnya berangkat ke pasar demi memenuhi


kebutuhan ekonomi keluarga. Sejak hijrah ke Madinah, Abu Bakar As
Siddiq berjualan baju dan kurma di pasar untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.

Abu Bakar yang keluar rumah sejak pagi untuk berdagang tak bisa
ditemui warga. Hal ini menimbulkan kekecewaan hingga mereka
mengadu pada Umar bin Khattab, yang berjanji akan meneruskannya
pada Abu Bakar As Siddiq. Saat akhirnya bertemu, Umar mengatakan,
Abu Bakar tak layak lagi berdagang di pasar karena kewajiban
utamanya sekarang adalah umat
KISAH SAHABAT NABI MUHAMMAH SAW
UMAR

Pada puncak kebenciannya, Umar memutuskan untuk mencoba


membunuh Nabi Muhammad, namun saat dalam perjalanannya ia
bertemu dengan salah seorang pengikut Nabi Muhammad yang bernama
Nu’aim bin Abdullah dan kemudian Nu’aim ini memberikan kabar
bahwa saudari Umar telah memeluk Islam atau menjadi mualaf. Dimana
agama yang dipeluk adiknya adalah ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad, orang yang ingin sekali dibunuhnya.

DiKarena berita itu, Umar sangat kaget dan pulang ke rumahnya untuk
menghukum adiknya, sesampainya dirumah dalam suatu riwayat, ia
melihat saudarinya itu sedang membaca Al Qur’an surat Thoha ayat 1-8,
dan semakin marahlah Umar dan memukul saudarinya. Saat melihat
saudarinya berdarah oleh pukulannya tadi, ia menjadi iba, dan melihat
isi dari ayat tersebut.

Setelah kejadian itu Umar lalu menyatakan untuk memeluk Islam. Hal
ini membuat seisi Mekkah terkejut karena seseorang yang terkenal
paling keras menentang dan paling kejam dalam menyiksa para pengikut
Nabi Muhammad kemudian memeluk ajaran yang sangat dibencinya
tersebut, akibatnya Umar dikucilkan dari pergaulan Mekkah dan ia
menjadi kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy
yang selama ini membelanya.

Umar bin Khattab akhirnya ikut Nabi Muhammad dan memeluk agama
Islam pada tahun 622 M. Setelah menjadi mualaf, Umar bin Khattab
adalah seorang yang sangat membela Nabi Muhammad dalam berhijrah,
padahal waktu zaman jahiliyah dulu, Umar ini sangat membenci
ajarannya , perubahan drastis.

Ia juga dikenal sebagai seorang yang ditakuti oleh kaum Muslim pada
masa itu. Dan ia juga menentang teman-teman pada masa jahiliyyahnya
dulu yang memerangi dan menyiksa Nabi Muhammad. Saat kabar
wafatnya Nabi Muhammad tanggal 12 Rabiul Awal, 10 Hijriah. Umar
dikabarkan sebagai salah seorang yang paling terguncang atas kejadian
tersebut. siapapun memandikan atau menyiapkan jasadnya untuk
pemakaman.

Akibat syok yang ia terima, Umar berkata “Sesungguhnya beberapa


orang munafik menganggap bahwa Nabi Muhammad telah wafat.
Sesungguhnya dia tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan Tuhannya, seperti
dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya. Demi Allah dia
benar-benar akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa dia
wafat, kaki dan tangannya akan kupotong”.

Umar adalah khalifah kedua dari khulafaurasyyidin yang empat. Bisa


dibilang ia adalah pemimpin yang memiliki sikap paling tegas diantara
pemimpin lainnya. Saat Abu Bakar menjabat sebagai khalifah pertama,
disaat itu juga Umar Bin Khattab menjadi salah satu penasehatnya.

Pada masa berakhirnya kepemimpinan Abu Bakar pada tahun 634 M,


Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar menjadi khalifah dalam
sejarah Islam. Keberhasilan selama Umar bin Khattab menjabat sebagai
khalifah adalah kekuasaan Islam tumbuh sangat pesat.

Dan juga Islam dapat mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia
dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa
kekaisaran sassanid) serta mengambil Mesir, Palestina, Syria, Afrika
Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada
dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi.
Jasa Umar bin Khattab saat menjadi khalifah sangat besar. Salah satunya
ia melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari
dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk
daerah yang baru ditaklukkan. Selain itu teman-teman, Ia juga
memerintahkan agar menyelenggarakan sensus di seluruh wilayah
kekuasaan Islam.

Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi


Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga
memulai proses kodifikasi hukum Islam. Umar bin Khattab wafat pada
hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Ia dibunuh oleh Abu Lukluk
(Fairuz), seorang budak yang fanatik. Kejadian ini berlangsung saat
Umar ingin memimpin shalat subuh berjamah.

Pembunuhan ini menurut suatu riwayat adalah karena dendam pribadi


Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas
kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya. Oke teman-
teman, banyak nih pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Umar bin
Khattab seorang sahabat Nabi yang Inspiratif, diantaranya adalah
semangatnya dalam menyiarkan agama Islam di dunia.

Dan juga kita jangan melihat seseorang dari keburukannya di masa lalu,
karena seseorang dapat berubah lebih baik lagi di masa di depannya.
Pada masa jahiliyah Umar dikenal sebagai pribadi yang kejam, namun
setelah memeluk Islam, semua persepsi itu berubah. Ia menjadi pribadi
yang sangat membela dan melindungi Nabi Muhammad dalam
menyiarkan Islam.
KISAH SAHABAT NABI MUHAMMAH SAW
USMAN
Utsman selalu menggunakan kekayaannya di jalan Allah SWT untuk mendapatkan
ridha Allah. Dikutip dari buku Pemuda Yang Dicintai Langit karya Dwi Rahayu,
Utsman membeli sebuah sumur yang sangat jernih airnya, kemudian sumur itu dia
wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Dia juga memperluas Masjid Madinah
dan menyumbangkan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1000 dihram untuk
perang Tarbuk.

Lalu Utsman memberikan gandum yang diangkut oleh 1000 unta untuk membantu
orang miskin di kala musim kering. Di hari Jumat, dia akan memerdekakan
seorang budak. Utsman melakukan perjalanan hijrah menuju Habsyah (Abyssinia,
Ethiopia) ketika kaum kafir Quraisy melakukan penyiksaan terhadap kaum
muslim. Utsman hijrah bersama teman-temannya seperti Abu Khudzaifah, Zubir
bin Awwam, Abdurahman bin Auf, dan lain-lain. Dia datang sesuai perintah
Rasulullah untuk hijrah ke Madinah.

Tanpa berpikir panjang, Utsman meninggalkan harta kekayaannya begitu saja.


Semua usaha dagangannya serta rumahnya dia tinggalkan begitu saja untuk
memenuhi panggilan Allah SWT. Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah
ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Saat itu usia beliau sekitar 70 tahun. Pada
masa kepemimpinannya, disebut-sebut masa yang paling makmur dan sejahtera.

Hingga konon, rakyat menunaikan ibadah haji berkali-kali. Karena semakin


ramainya umat muslim yang pergi haji, Utsman kemudian memperluas Masjid Al-
Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah). Dia yang mencetuskan adanya
polisi keamanan untuk rakyat dan membuat tempat khusus untuk mengadili suatu
perkara, karena biasanya suatu perkara akan diadili di masjid. Pada masa
kepemimpinannya, dia berhasil menguasai Syria dan wilayah Afrika Utara,
Mu'awiyah bin Abu Sofyan dan Amr bin Ash diangkat menjadi gubernur untuk
kedua wilayah tersebut. Selain itu wilayah-wilayah lain yang berhasil dia kuasai
adalah Arjna, Persia, Khurasan dan Nashabur (Iran).

Utsman membukukan lembaran-lembaran Alquran (mushaf) yang hingga sekarang


dibaca oleh umat muslim seluruh dunia. Dia menjadi seorang khalifah selama 12
tahun, dan wafat saat sedang membaca Alquran di bulan haji tahun 35 Hijiriah.
Saat itu usia Utsman sekitar 82 tahun. Beliau dimakamkan di wilayah Madinah.

KISAH SAHABAT NABI MUHAMMAH SAW


Ali bin Abi Thalib
Syahidnya Utsman bin Affan membuat kursi kekhalifahan kosong
selama dua atau tiga hari. Banyak orang, khususnya para pemberontak,
mendesak Ali untuk menggantikan posisi Utsman. Para sahabat
Rasulullah SAW juga memintanya, akhirnya dengan sangat terpaksa Ali
menerima jabatan sebagai khalifah keempat. Mungkin karena suasana
peralihan kekhalifahan kini penuh dengan kekacauan, para
pemberontak yang menyebabkan syahidnya usman masih bercokol dan
membuat onar. Sementara ada banyak orang yang menuntut
ditegakkannya hukum bagi pembunuh Utsman.

Situasi saat itu membuat Ali sulit untuk memulai penataan


pemerintahan baru yang bermasa depan cerah. Usahanya membuat
penyegaran dalam pemerintahan dengan memberhentikan seluruh
gubernur yang pernah diangkat Utsman, malah memicu konflik dengan
Muawiyah. Di sisi lain, muncul konflik antara Ali dan beberapa orang
sahabat yang dikomandani oleh Aisyah, Ummul Mukminin. Puncak
konflik ini menyebabkan meletusnya Perang Jamal (Perang Unta).
Dinamakan demikian karena Aisyah mengendarai unta. Thalhah bin
Ubaidillah dan Zubair bin Awwam yang berada di pihak Aisyah gugur,
sedangkan Aisyah tertawan.

Pertentangan politik antara Ali dan Muawiyah mengakibatkan


pecahnya Perang Shiffin pada 37 H. Pasukan Ali yang berjumlah sekitar
95.000 orang melawan 85.000 orang pasukan Muawiyah. Ketika
peperangan hampir berakhir, pasukan Ali berhasil mendesak pasukan
Muawiyah. Namun sebelum peperangan dimenangkan, muncul Amr bin
Ash mengangkat mushaf Al-Qur'an menyatakan damai.

Terpaksa Ali memerintahkan pasukannya untuk menghentikan


peperangan, dan terjadilah gencatan senjata. Akibat kebijakan Ali itu,
pasukannya pecah menjadi tiga bagian. Kelompok Syiah dengan segala
resiko dan pemahaman mereka tetap mendukungnya. Kelompok
Murjiah yang menyatakan mengundurkan diri. Dan kelompok Khawarij
yang memisahkan diri serta menyatakan tidak senang dengan tindakan
Ali.

Kelompok ketiga inilah yang akhirnya memberontak, dan menyatakan


ketidaksetujuan mereka terhadap Ali sebagai khalifah, Muawiyah
sebagai penguasa Suriah dan Amr bin Ash sebagai penguasa Mesir.
Mereka berencana membunuh ketiga pemimpin itu.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, mereka menyuruh Abdurrahman
bin Muljam untuk membunuh Ali bin Abi Thalib di Kufah; Amr bin Bakar
bertugas membunuh Amr bin Ash di Mesir; dan Hujaj bin Abdullah
ditugaskan membunuh Muawiyah di Damaskus.

Hujaj tidak berhasil membunuh Muawiyah lantara dijaga ketat oleh


pengawal. Sedangkan Amr bin Bakar tanpa sengaja membunuh Kharijah
bin Habitat yang dikiranya Amr bin Ash. Saat itu Amr bin Ash sedang
sakit sehingga yang menggantikannya sebagai imam shalat adalah
Kharijah. Akibat perbuatannya, Kharijah pun dibunuh pula. Sedangkan
Abdurrahman bin Muljam berhasil membunuh Ali yang saat itu tengah
menuju masjid. Khalifah Ali wafat pada tanggal 19 Ramadhan 40 H
dalam usia 63 tahun. Syahidnya Ali bin Abi Thalib menandai berakhirnya
era Khulafaur Rasyidin.

Anda mungkin juga menyukai