Disusun Oleh :
Muhamad Sugara (101321019)
2A Teknik Listrik
DEFINISI
Sistem per unit adalah suatu prosedur normalisasi yang memberikan dasar matematika
untuk menganalisis jaringan listrik dengan relatif mudah dan kenyamanan. Namun dikatakan
juga sistem per unit adalah suatu cara untuk menyatakan parameter dalam harga per unit.
Dalam analisa sistem tenaga listrik, ada empat besaran yang dipakai sebagai parameter dalam
perhitungan atau pengujian sistem yaitu :
- Arus (Amper)
- Tegangan ( Volt)
- Daya ( VA)
- Impedansi (Ohm)
APLIKASI
Untuk memudahkan perhitungan dalam analisa sistem tenaga listrik digunakan Sistem
Per Unit. Dengan menentukan besaran dasar, besaran per unit dapat dihitung. Dengan
menentukan dua besaran (biasanya tegangan dasar dan daya dasar), maka besaran dasar yang
lain (arus dan impedansi) dapat ditentukan atau dihitung. Besaran per unit didefiniskan
sebagai perbandingan harga yang sebenarnya (actual value) dengan harga dasar (base value).
Besaran per unit = (Besaran sesungguhnya) (Besaran dasar dengan dimensi yang sama)
Rumus-rumus yang dipergunakan untuk menentukan arus dasar dan impedansi dasar
adalah :
Keterangan :
Ib = arus dasar (A) Zb = impedansi dasar (Ohm)
Sb = daya nyata dasar (MVA) P = daya aktif (MW)
Q = daya reaktif (MVAr) Ppu = daya aktif dalam pu
Qpu = daya reaktif dalam pu Spu = daya nyata dalam pu
Tegangan dasar terhadap netral adalah tegangan dasar dari saluran ke saluran
dibagi √3. Hal ini juga perbandingan antara tegangan antar saluran terhadap tegangan saluran
ke netral dalam sistem tiga fasa seimbang. Jika kVA dasar berubah dari kVA lama menjadi
kVA baru dan kV lama menjadi kV baru, maka besarnya impedansi dasar per unit yang baru
yaitu :
Keterangan :
Z(pu)baru = impedansi baru dalam pu
Z(pu)lama = impedansi lama dalam pu
- Sistem Per Unit dalam system penggerak motor
Keuntungan utama dari penggunaan sistem per-unit dalam penggerak motor adalah
sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan nilai per-unit, maka impendansi, tegangan dan arus menjadi
identik baik dilihat dari stator ataupun dari rotor (tidak perlu merefer atau meninjau
impendansi belitan dari sisi satu ke sisi lainnya, sehingga belitan pada motor
merupakan impendansi tunggal).
REFERENSI
www.scribd.com/doc/8113903/Sistem-Per-Unit
eecafedotnet.files.wordpress.com/.../sistem-per-unit-komponen-sime
ariefwahyupurwito.files.wordpress.com/.../proteksi_sistem_tenaga_lis
xnet.rrc.mb.ca/.../E602%20Power%20Systems
staff.unud.ac.id/~rukmi/wp-content/uploads/.../snglethreephasecct.ppt