Anda di halaman 1dari 29

PENDAHULUAN

Dasar Statistika
&
Pengumpulan Data
Arti Statistik
Statistik
& Statistika
Sekumpulan data atau angka yang menjelaskan
atau merangkum mengenai kejadian tertentu.

Statistika
Ilmu dan metode yang menyangkut proses
pengumpulan hingga analisa data.

Aplikasi
Dapat dilakukan pada segala fungsi maupun
aktivitas manajemen.
Aplikasi Statistika (1)
 Marketing
 Bidang ini merupakan bidang yang sangat padat
penggunaan statistika untuk pengambilan
keputusannya, misalnya :
 Penilaian potensi pasar
 Pengembangan produk baru dengan mempelajari
preferensi konsumen terhadap produk yang
bersangkutan
 Persepsi konsumen tentang brand
 Penilaian kepuasan pelanggan
 Dsb
Aplikasi Statistika (2)
 Sumberdaya Manusia
 Perencanaan sumberdaya manusia
 Penilaian kepuasan pegawai
 Penyusunan struktur penggajian karyawan
 Persepsi pegawai mengenai organisasi
 Restrukturisasi organisasi
 Dsb
Aplikasi Statistika (3)
 Keuangan
 Penilaian return saham
 Peramalan harga saham
 Penentuan return portfolio investasi
 Manajemen resiko
 Statistika aktuaria
 Dsb
Aplikasi Statistika (4)
 Operasi dan Produksi
 Penerapan manajemen kualitas
 Six Sigma
 Perbaikan sistem operasi
 Dsb
Aplikasi Statistika (5)
 Akuntansi Pemerintahan
 Deskripsi data sampling audit
 Sampling untuk audit
 Generalisasi organisasi secara statistika
 Pengendalian kualitas jasa
 Dsb
Populasi & Sampel
Populasi
Seluruh elemen yang dijadikan obyek penelitian
Sampel
Bagian dari populasi yang dipilih dan merupakan representasi dari
populasi
Parameter
Besaran yang bersifat stabil pada populasi (sembarang nilai yang
menjelaskan ciri populasi)
Statistik
Besaran yang bersifat stabil pada sampel
Variabel
Sifat yang dimiliki individu contoh yang berbeda antara satu
(kelompok) individu dengan individu (kelompok) lainnya
Fungsi Statistik
 Bank data, menyediakan data untuk diolah dan
diinterpretasikan agar dapat dipakai untuk menerangkan
keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.
 Alat quality control, sebagai alat pembantu standardisasi dan
sebagai alat pengawasan.
 Alat analisis, merupakan suatu metode penganalisaan data.
 Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai
dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih lanjut untuk
mempertahankan, mengembangkan perusahaan dalam
perolehan keuntungan.
Pengelompokan Metode Statistika
 Statistika Deskriptif
Metode – metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan informasi yang berguna.

 Statistika Inferensia
Metode yang berhubungan dengan analisis sebagian
data untuk kemudian sampai pada peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus
data induknya.
Bagian-bagian Statistika (1)
Bagian-Bagian Statistika (1)
Statistika
Deskriptif Statistika
•Pengumpulan Inferens
•Pengolahan
•Penyederhanaan •Sampling
•Penyajian •Pendugaan parameter
•Pengujian hipotesa

Output:
•Uk Pemusatan
Output:
•Uk Penyebaran •Parameter populasi
•Bentuk Penyebaran •Kesimpulan
•Dist Frekuensi
•Grafik Frekuensi
Bagian-Bagian Statistika (2)
 Statistika Inferensia, yang berkaitan dengan upaya
penarikan kesimpulan terhadap parameter populasi serta
pengambilan keputusan berdasarkan sampel yang
diambil. Terdiri atas :
 Statistika Parametrik, bila data yang digunakan bersifat metrik,
yaitu yang berskala interval dan rasio
 Statistika Non Parametrik, bila data yang digunakan bersifat non
metrik, yaitu yang berskala nominal dan ordinal
 Kedua jenis metoda statistika tersebut akan
membutuhkan teknik pengolahan data yang berbeda
Bagian-bagian Statistika (3)
Bagian-Bagian Statistika (3)
Statistika
Inferens

Parametrik

•Data Interval Non-Parametrik


•Data Rasio
•Data Nominal
1 Sample •Data Ordinal
•Uji Z > 1 Sample
•Uji t
•Tdk berhubugan (Uji t, z, ANOVA)
•Berhubungan (uji t paired)
Bagian-bagian Statistika (4)
Bagian-Bagian Statistika (4)

Non-Parametrik

1 Sample
•Chi-Square

> 1 Sample
•Uji Goodness of Fit •Chi-Square

•Uji Independensi
•Uji Homogenitas
Data
Data merupakan bentuk jamak dari
datum
Datum merupakan informasi yang
diperoleh dari satu satuan
pengamatan
Persyaratan Data yang Baik
 Obyektif, yaitu sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya
 Representatif terhadap kondisi secara
keseluruhan
 Variasinya kecil
 Tepat waktu
 Relevan untuk menjawab satu persoalan
Pengumpulan Data
 Data yang terkumpul harus mewakili seluruh
kelompok yang ada
 Data dapat dikumpulkan melalui sebuah
pengamatan/survey/sensus atau dari data
sekunder
 Data masa lalu dapat digunakan untuk
memprediksikan kondisi di masa yang akan datang
 Sebelum menggunakan data, sebaiknya lakukan
beberapa test berikut ini.
Test Data
 Dari mana sumber data diperoleh?
 Apakah data tersebut mendukung atau justru bertentangan
dengan kejadian lain yang kita ketahui ?
 Bila bertentangan dengan kejadian lain tersebut, apakah akan
menyebabkan kita mengambil kesimpulan yang berbeda?
 Berapa banyak pengamatan yang kita miliki? Apakah
pengamatan tersebut mewakili seluruh kelompok yang ada ?
 Apakah kesimpulannya logis? Apakah kita dapat mengambil
kesimpulan bila data yang ada tidak mendukung ?
Jenis Data (1)
Kriteria Jenis Keterangan
Sifatnya Kualitatif Data yang bersifat
menggolongkan. Contoh :
macam pengrajin : pengrajin
bambu, emas, kayu, dsb
Kuantitatif Data yang berbentuk angka.
Contoh : keuntungan
perusahaan tahun 2005 
Rp. 5 M
Jenis Data (2)
Kriteria Jenis Keterangan

Sumbernya Internal Data yang menggambarkan


keadaan dalam organisasi
Eksternal Data yang menggambarkan
keadaan di luar organisasi
Jenis Data (3)
Kriteria Jenis Keterangan

Cara Primer Data yang dikumpulkan &


memperoleh diolah sendiri oleh peneliti –
nya langsung dari responden
Sekunder Data yang diperoleh dalam
bentuk sudah jadi yaitu
dioleh dan disajikan oleh
pihak lain
Jenis Data (4)
Kriteria Jenis Keterangan

Waktu Cross Data yang dikumpulkan pada


pengumpulan Section waktu tertentu saja
nya Time Series Data yang dikumpulkan dari
beberapa tahapan waktu
Skala Pengukuran (1)
 Pada dasarnya, skala pengukuran yang utama ada
empat macam, yaitu :
 Skala nominal
 Skala ordinal
 Skala interval
 Skala rasio
 Dalam aplikasinya, skala tersebut dapat
dikembangkan menjadi cukup banyak jenis
pengukuran
Skala Pengukuran (2)
 Nominal
Nilai tidak mengungkapkan
perbandingan/pemeringkatan
Cth : Jenis kelamin  laki-laki, perempuan
Skala Pengukuran (3)
Ordinal
Mengandung unsur pemeringkatan
Tidak mencerminkan nilai absolut
Peringkat tdk punya satuan ukur
Cth : Kursi A lebih besar dari kursi B
Skala Pengukuran (4)
 Interval
Hasil dari suatu pengukuran & memiliki
satuan pengukuran
Bisa diolah dgn operasi matematika
Cth : Pengukuran suhu
Skala Pengukuran (5)

 Rasio
Tingkat pengukuran tertinggi
Cth : pendapatan rumah tangga
Skala Pengukuran (6)
 Skala pengukuran lainnya misalnya:
 Comparative scale, yang membandingkan dua obyek
sekaligus dalam satu bentuk skala. Skala ini dapat
dijabarkan menjadi berbagai bentuk skala yang lain,
misalnya :
 Paired comparison
 Constant sum
 Rank order
 Q-sort
 Dsb
Skala Pengukuran (7)
 Skala pengukuran lainnya misalnya:
 Non Comparative scale, yang tidak
membandingkan dua obyek sekaligus dalam satu
bentuk skala. Skala ini dapat dijabarkan menjadi
berbagai bentuk skala yang lain, misalnya :
 Continuous rating scale
 Itemized rating scale
 Likert scale
 Semantic Differential Scale
 Stapel scale

Anda mungkin juga menyukai