OELH :
BAYU SANDI
B010318027
Yang bertanda tangan dibawah ini. Dosen pembimbing Praktek Industri Dual
System Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Banjarmasin.
Dengan ini menyatakan bahwa laproran Praktek Industri Dual System Mahasiswa:
Banjarmasin,...............2021
Dosen Pembimbing
i
LEMBAR ASISTENSI
MATA KULIAH : Praktek Industri
NIM : B010318027
ii
Banjarmasin,2021
Dosen Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Sebagai Penulis Saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
BANJARMASIN dengan baik tanpa kendala.
Adapun penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Kasim ST. MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
2. Bapak Jarot Wijayanto ST.M. Eng Selaku Dosen Pembimbing
3. Bapak Abdul Ghoni Selaku Pimpinan Di PT.Dok Dan Perkapalan Kodja Bahari
(Persero).
4. Bapak Yoppy A.W Selaku Sdm dan Umum Supervisor.
5. Bapak Muhlis Muris Selaku Kepala Produksi
6. Bapak Muhammad Akbar Selaku Pembimbing
7. Seluruh Staff Supporting PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari Shipyard
Banjarmasin
Dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari adanya kekurangan dalam
penyusunan laporan ini baik dari segi isi, tata bahasa maupun penyajian. oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya masukan yang bersifat membangun untuk
perbaikan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini penulis buat semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Banjarmasin,
Penulis
Bayu Sandi
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................i
LEMBAR ASISTENSI....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Tujuan...........................................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................................2
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan...................................................................3
1.5 Ruang lingkup................................................................................................3
1.6 Metode Pengumpulan Data...........................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................................................5
2.1. Sejarah Perusahaan...................................................................................5
2.2. Tujuan Perusahaan.....................................................................................5
2.3. Visi dan Misi............................................................................................... 6
2.3.1. Visi.......................................................................................................6
2.3.2. Misi :....................................................................................................6
2.4 Sarana Mutu................................................................................................6
2.5 Kerangka Penelitian.....................................................................................7
2.6 Pengendalian Proses – Proyek Reparasi..................................................8
2.7 Lokasi Perusahaan....................................................................................16
2.8 Waktu Kerja...............................................................................................16
BAB III LANDASAN TEORI........................................................................................17
3.1 Total Quality Control..................................................................................17
3.2 Tujuan Metode Quality Control..................................................................18
3.3 Mengenal NDT (Non-Destructive Test).....................................................19
3.4 Pengukuran Clearance..............................................................................24
3.4.1 Cara Pengukuran Clearance..............................................................25
3.4.2 Clearance Propeller shaft Propeller...................................................27
BAB IV PELAKSANAAN Praktek Kerja Industri.........................................................29
4.2 Melakukan ultrasonic test..........................................................................30
v
4.3 Melakukan Clearens AS Propeller dan Kemudi........................................34
4.4 Pengujian keretakan (Colour Test ) pada propeller shaft..........................37
BAB V PENUTUP.......................................................................................................40
5.1 KESIMPULAN............................................................................................40
5.2 SARAN.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN.
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.4.5 Gambar Lokasi pengukuran clearance pada Fwd. propeller shaft. 27
vii
Gambar 4.2.8 Alat UT Dinyalakan..........................................................................32
Gambar 4.2.11 bukaan kulit hasil ultrasonic test( setelah UT) .............................33
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan ini merupakan ruang gerak mahasiswa untuk dapat
membandingkan dan menerapkan teori dan praktek selama perkuliahan dengan
keadaan dan kenyataan pada tempat PKL.
Alasan mengapa memilih PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) karena
perusahaan tersebut adalah perusahaan besar dan salahsatu dari badan usaha milik
negara ( BUMN ) dengan harapan bisa diangkat menjadi pegawai
1
2
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin didapat dalam Praktek Kerja lapangan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Kerja lapangan.
2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari dunia pendidikan dengan
dunia industri.
3. Mengetahui sejauh mana teori yang didapat dari bangku kuliah dengan yang
ada didunia industri.
1.3 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Mendapatkan pengalaman yang sangat berharga terutama mengenai
pengoperasian peralatan yang digunakan oleh perusahaan.
Mengetahui terapan teori dan relevansinya.
Merasakan atmosfer dunia kerja yang nyata.
Menambah sikap profesionalisme dan disiplin.
2. Bagi PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
a) Perusahaan mampu memberikan penilaian terhadap mahasiswa .
b) Dunia edukatif dalam menambah wawasan mengenai aplikasi- aplikasi secara
langsung yang ada saat ini.
c) Memacu perusahaan untuk lebih produktif dan lebih profesional.
d) Perusahaan bisa berperan aktif secara langsung dalam mencerdaskan
sumber daya manusia Indonesia
e) Perusahaan bisa mencari calon karyawan melalui program PKL.
3. Bagi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin
a) Meningkatkan hubungan kerja sama dengan pihak atau instansi dari tempat
Praktek Kerja Lapangan.
b) Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas sistem pedidikan di
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin Sebagai tolak ukur untuk
mengetahui kualitas serta kesiapan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
3
Pada laporan praktek kerja lapangan ini masalah yang akan dipelajari dan
dibahas meliputi:
1. Menjelaskan Total Quality Control pada kapal
2. Mengetahui apa itu Non Destructive testing ( NDT )
3. Memahami Non Destructive Testing (NDT) surface crack yaitu Colour Test/
Liquid Penetrant pada as Propeller shart kapal
4. Memahami Non Destructive Testing (NDT) inside crack yaitu ultrasonic test
pada plat lambung kapal
3. Sumber Data
Data Primer diperoleh dari Staff dan Karyawan PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Cabang Banjarmasin. Sedangkan untuk data sekunder
diperoleh dari buku, arsip, maupun data tertulis lainnya yang didapat dari PT.
Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Banjarmasin.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang saya lakukan antara lain :
a) Pengamatan
Pengambilan dan pengumpulan data dengan cara mengamati dan
mempelajari proses yang dilakukan secara langsung.
b) Wawancara
Pengambilan data dengan cara berdialog secara langsung serta
wawancara kepada pihak-pihak yang dianggap bisa memberi informasi
tentang pekerjaan yang dilakukan
c) Literature
Pengambilan dan pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan dari
bahan literature ilmiah sebagai penunjang kelengkapan data sesuai dengan
aplikasi pelaksanaan dilapangan.
d) Digital Kamera
Pengambilan gambar dengan menggunakan kamera digital untuk
memperjelas data yang sudah diperoleh dengan gambar.
BAB II
Gambaran Umum
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) didirikan pada tahun 1990,
merupakan hasil merger (pengabungan) dari 4 (empat) industri galangan kapal yang
terpadu untuk meningkatkan kinerja. 4 (empat) industri galangan kapal tersebut
adalah : PT Dok & Perkapalan Tanjung Priok (Persero) berdiri tahun 1891 dan PT
Kodja (Persero), PT Pelita Bahari (Persero) dan PT Dok & Galangan Kapal
Nusantara (Persero) yang ketiganya berdiri pada tahun 1964.
PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) berkantor pusat di Jalan Sindang
Laut No 101, Cilincing, Jakarta Utara memiliki 4 (empat) Galangan yang terletak di
Jakarta yaitu Galangan I, II, III dan Galangan Paliat serta 6 (enam) Cabang yang
tersebar di luar Jakarta yaitu Cabang Sabang, Cabang Batam, Cabang Palembang,
Cabang Cirebon, Cabang Semarang dan Cabang Banjarmasin serta memiliki 2
(dua) Anak Perusahaan yaitu PT. AIRIN yang bergerak dibidang depo peti kemas
dan pergudangan sedangkan PT. Kodja Terramarin bergerak dibidang chemical
product dan perdagangan umum.
5
6
2.3.1. Visi :
2.3.2. Misi :
GENERAL MANAGER
ASMAN QHSE
ISMAIL
PROJECT
COORDINATOR
ANDI M.JUBAUR
MULHLIS MARIS
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Shipyard Banjarmasin 2020
A. Tujuan
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini diterapkan untuk docking/reparasi kapal dan alat apung lainnya
sesuai standar sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000, klausul 7.5.2.
Pengendalian Proses.
C. Tanggung Jawab
3. Comercial Manager
Comercial Manager bertanggung jawab untuk :
a. Membuat Surat Penawaran Harga kepada pelanggan dan
menyiapkan darft kontark.
b. Membuat Draft Bill & Proforma Invoice .
c. Membuat & mendistribusikan SP3 Kacab - Surat Perintah
Pelaksanaan Pekerjaan dengan lampiran : - Daftar Uraian
Pekerjaan ( repair list ) & Jadual umum pelaksanaan pekerjaan.
d. Melaksanakan negosiasi harga dengan Owner Surveyor
berdasarkan Price List untuk mendapatkan kesepakatan
perhitungan Draft Bill .
e. Melaksanakan negosiasi harga terkait dengan sub – contractor.
10
4. Production Manager
a. Production Manager bertanggung jawab untuk membuat rencana
pelaksanaan dan pengendalian produksi serta memastikan kebutuhan
yang diperlukan sesuai urutan pekerjaan termasuk pelatihan untuk
karyawan terkait bila diperlukan.
6. Project Manager
Project Manager bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan Bengkel/
Bidang-bidang dalam penyelesaian pekerjaan sesuai jadual dan repair-list yang
diterima.
8. Store Supervisor
Store Supervisor bertanggung jawab untuk penyimpanan di gudang dan
pengeluaran dari gudang untuk material/komponen produk, mengacu kepada
prosedur OP.15-A01 Penanganan, Penyimpanan, Perlindungan dan
Penyerahan.
D. PROSEDUR
1. Prosedur Tertulis
Production Manager menetapkan prosedur produksi tertulis, peralatan yang
diperlukan dan kualifikasi serta jumlah karyawan/operator yang dinilai mampu
untuk menangani setiap tugas pekerjaannya sesuai jadual produksi yang
dibuat oleh Commericial Manager.
12
2. Pengendalian Lingkungan
Facilities Maintenance Supervisor bertanggung jawab atas pengendalian
lingkungan kerja serta tersedianya alat ukur dan peralatan agar lingkungan
kerja sesuai dengan persyaratan proses produksi.
3. Pengendalian Peralatan
K. Penghentian Produksi
L. Proses Verifikasi
M. Dokumen Terkait
Kantor PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Banjarmasin
pada saat ini secara administratif terletak di Jl. IR. Pangeran Moch Noor ,Pelambuan
Kuin Cerucuk Banjarmasin. Berikut denah lokasi kantor PT. Dok & Perkapalan Kodja
Bahari (Persero) Cabang Banjarmasin yang sekarang
Gambar 2. 4 Denah PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang
Banjarmasin
2.8 Waktu Kerja
Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Banjarmasin secara
keseluruhan memiliki beberapa waktu kerja yang diterapkan, tetapi secara
keseluruhan untuk waktu kerja dari HO (Head Office) sampai cabang sama yaitu dari
jam kerja 08.00 s/d 17.00 Wita sedangkan hari kerjanya dari hari senin sampai
jum’at dan hari sabtu minggu atau Hari Besar Libur . Apabila sabtu minggu atau Hari
Besar masuk kerja maka diperhitungkan Lembur.
BAB III
LANDASAN TEORI
17
18
pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang
menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.Berikut ini adalah
pengertian Pengendalian Mutu (Quality Control) menurut tiga orang ahli yang
berbeda:
Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak
sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus
dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen
merasa puas dan perusahaan tidak rugi.
C. Magnetic Particles
Gambar 3.3.6 Magnetic Particles
Sumber : nationalboard.org
Pada metode pengujian ini dengan menyebarkan serbuk magnetik pada
permukaan benda yang ingin di uji atau material. Pada saat kerusakan atau
keretakan terdapat di permukaan benda uji, maka akan ada kebocoran medan
magnet di sekitar posisi kerusakan tersebut, sehingga dengan mudah bisa di deteksi
dengan mata. Setelah diuji dengan metode ini, maka benda uji akan bersifat magnet
karena pengaruh serbuk-serbuk magnet tersebut, untuk menghilangkan efek magnet
itu dengan menggunakan metode demagnetization (rangkaian proses untuk
menghilangkan medan magnet dari sebuah benda), salah satu contoh metode
demagnetization adalah hammering (benda uji akan dipukul dengan palu atau
hammer, sehingga timbul getaran untuk melepaskan partikel magnet yang
menempel). Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material
ferromagnetik, dan medan magnet yang digunakan harus tegak lurus atau
memotong daerah crack.
D. Eddy Current
Gambar 3.3.7 Eddy Current
Sumber : trinityndt.com
Pada metode ini mempunyai prinsip yang hampir sama dengan metode
magnetic particles, tapi metode ini menggunakan medan listrik yang dipancarkan
dari arus listrik AC (Bolak-balik) sehingga ketika ada kerusakan atau crack maka
medan listrik akan berubah dan perubahan tersebut akan terdeteksi pada alat
25
pengukur impedance. Prinsip ini sangat erat dengan impedansi, maka hasil dari
pengujian sangat dipengaruhi oleh jarak antara benda yang diuji dengan alat
ukurnya. Keterbatasan itulah yang merupakan kelemahan karena hanya dapat
diterapkan di dalam jangkauan tertentu dan metode ini hanya dapat di terapkan
pada benda yang terbuat dari logam saja.
B. Untuk Gap yang relatif besar atau propeller shaft > 4".
Clearance diukur memakai alat inside calipers atau jangka kaki, cara
menggunakannya; ujung jangka yang menghadap keluar, dimaksukkan kedalam
celah antara bearing dan shaft, bukaan kaki jangka diatur semaksimal mungkin,
setelah itu jangka ditarik keluar dan hasil pengukuran yang didapat dengan memakai
27
jangka dikonversi dengan memakai alat ukur jangka sorong atau mistar.
Alat yang dapat juga digunakan untuk pengukuran adalah dengan memakai baji
(bidang miring) yang terbuat dari kayu lunak, dengan cara memasukkan baji
kedalam gap diantara shaft dan bearing sampai batas maksimum masuknya baji,
kemudian bagian baji yang tepat berada diujung bearing ditandai dengan maker.
Selanjutnya baji ditarik keluar dan bagian yang diberi tanda diukur dengan jangka
sorong.
Alat lainnya yang dapat dipakai untuk mengukur clearance adalah taper
gap gauge alias taper welding gauge alias tapered feeler gauge. Alat ini berbentuk
bidang miring yang memiliki garis dimensi yang sesuai dengan tinggi bidang
miringnya. Pada prakteknya alat ini mudah digunakan dan cukup akurat, cara
menggunakannya; ujung alat dimasukkan kedalam celah antara bearing dan shaft
secara tegak lurus sampai batas maksimum masuknya alat, kemudian baca hasil
pengukurannya.
propeller shaft, jenis bantalan propeller shaft dan pelumasannya dengan formula
sebagai berikut ; untuk diameter sampai dengan 500 mm :
Bantalan propeller shaft yang baru dari bahan lignum vitae dibuat dengan cara
dibubut sesuai ukuran yang dikehendaki, sedangkan bantalan berbahan sintetis
yang baru dapat dibeli langsung dengan berpedoman pada ukuran diameter
propeller shaft propeller dan disesuaikan dengan catalog product. Untuk bantalan
berbahan white metal pergantiannya agak sulit karena pembuatan bantalan baru
BAB IV
4.1 Adapun alat pelindung diri (APD) yang wajib digunakan saat melakukan
ultrasonic test maupun colour test adalah sebagai berikut :
29
30
2. Menyiapkan Alat
a. Ultrasonic tester
b. Ultrasonic gel
31
c. Alat tulis
d. Gerinda
7. lumasi bagian yang ingin diUT dengan gel agar alat UT bisa membaca
dengan benar Tempelkan Alat UT kebagian plat yang akan diuji dan
Tunggu beberapa saat agar angka yang keluar dialat ultrasonic test stabil.
8. Input data dan kemudian lanjutkan proses tersebut hingga semua plat yang
ingin diUT terselesaiakan
Gambar 4.2.11 bukaan kulit hasil ultrasonic test( setelah dilaksanakan proses UT)
via Autocad
2. Menyiapkan Alat
a. Feller Gauge
b. Jangka sorong
35
5. Input Data
Gambar 4.3.6 Hasil data clarence AS Propeller dan Kemudi KMP. Mahakam Raya
38
7. Hasil pengujian akan tampak. Bila ada keretakan pada propeller shaft
baling-baling maka akan timbul bercak berwarna merah pada
permukaan Developer yang putih. Batas waktu inspeksi adalah 5
sampai 20 menit, ini untuk menghindari kesalahan indikasi.
5.1 KESIMPULAN
40
41
4. Colour test / liquid penetrant adalah Metode ini bisa dibilang sangat
sederhana karena saat melakukan pengujian hanya dengan menyemprotkan
cairan berwarna terang dengan tujuan untuk mengetahui keretakan atau
kerusakan pada material solid seperti logam maupun non-logam. Dengan
catatan cairan ini harus memiliki tingkat penetrasi yang bagus dan viskositas
rendah agar dapat masuk pada permukaan material. Setelah itu, cairan yang
tersisa akan di bersihkan. Cacat akan Nampak jelas dari perbedaan warna
dengan latar belakang cukup kontras.
Kelebihan dari colour test adalah :
a) Portable, mudah dibawa kemana saja
b) Mudah diaplikasikan
c) Murah dan efisien
d) Tidak merusak
5.2 SARAN
Adapun yang dapat penulid berikan dalam praktek kerja lapangan ni adalah
Sebagai berikut :
1. Patuhilah peraturan yang berlaku diindustri agar kedepanya bisa terjalin
silaturahmi yang baik
2. Selalu memakai alat pelindung diri pada saat berada dilapangan agar
meminimalisir kemungkinan kecelakaan kerja
3. Tanyakan hal yang kurang dimengerti kepada karyawan atau pembimbing
yang ada diindustri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, "Modul Pelatihan NDT Level I dan II", Balai Besar bahan dan Barang Teknik
(B4T), 2014.
Imam Maolana dan Agus Sifa, "Modul Elemen Mesin I" Politeknik Indramayu, 2012
Prasetyo, Rony dan Wiranata, Willy. (2016).Analisis faktor penyebab cacat hasil
pengelasan pipa menggunakan metodenon destructive testing. Jurnal Rekayasa
Sistem Industri.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:2F0zwRMhU7AJ:www.alatuji.com/article/detail/36/ndt-
+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id#.YD4uregzbIU
http://blog.docking.id/ultrasonic-test/.
http://dkb.co.id/tentang-kami/