Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Dosen

Drs. Saptono Putro, M.Si

Dibuat oleh:

Dwi Yulianasari
3211419003
Geografi Rombel 3

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
LATAR BELAKANG

Wacana lingkungan hidup dan pelestarian alam merupakan isu penting di seluruh
bagian dunia. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang mempunyai
sumberdaya alam yang begitu melimpah mempunyai kewajiban moral untuk
mengelola sumberdaya alam yang dimilikinya secara bijaksana. Selain itu tumbuhnya
kesadaran masyarakat dalam negeri bahwa kelestarian lingkungan sudah merupakan
suatu keharusan dan sudah merupakan kebutuhan hidup.
Dalam skala negara, implementasi kewajiban dan kesadaran akan kelestarian
lingkungan diterjemahkan dalam kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.
kebijakan ekonomi hijau dan ekonomi biru adalah salah satu contohnya.
pembangunan berkelanjutan berinti pada pencapaian keseimbangan antara
pembangunan sektor ekonomi, pembangunan sektor sosial, dan perlindungan
lingkungan. Tentunya kebijakan pembangunan berkelanjutan mempunyai tujuan
tertentu yang dapat bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi adalah
bagaimana menghadapi trade-off antara pemenuhan kebutuhan pembangunan disatu
sisi dan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan disisi lain (Fauzi,2004).
Pembangunan ekonomi yang berbasis sumber daya alam yang tidak memperhatikan
aspek kelestarian lingkungan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan
itu sendiri, karena pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki
kapasitas daya dukung yang terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang
tidak memperhatikan kapasitas sumber daya alam dan lingkungan akan menyebabkan
permasalahan pembangunan dikemudian hari.
Konsep pembangunan yang bertahan lama atau berkelanjutan pun diharapkan
dapat memfasilitasi persoalan lingkungan yang terjadi. Pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) merupakan paradigma pembangunan yang berkaitan
langsung dengan keseimbangan alam atau lingkungan. Sementara menurut Panayotou,
hubungan antara ekonomi dan ekologi merupakan hal penting di dalam pembahasan
pembangunan berkelanjutan itu sendiri. Dengan demikian, pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan seyogyanya menjadi sesuatu yang
menarik untuk dibahas oleh penulis.
ISI

Undang–undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup, pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai upaya sadar dan
terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa
depan. Berpijak dari pengertian-pengertian di atas, paradigma pembangunan yang
semula berfokus pada pertimbangan ekonomi semata bergeser kepada paradigma
pembangunan dengan sektor lingkungan dan sosial sebagai sektor yang tidak bisa
ditinggalkan.
Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim,1990) bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.
Pembangunan yang berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk mencari
pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang.
Menurut KLH (1990) pembangunan (yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi)
dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria yaitu : (1) Tidak ada
pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion of natural resources; (2)
Tidak ada polusi dan dampak lingkungan lainnya; (3) Kegiatannya harus dapat
meningkatkan useable resources ataupun replaceable resource. Tujuan pembangunan
keberlanjutan yang lain adalah mengakhiri kemiskinan, mengakhiri kelaparan,
memastikan kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan, memastikan pendidikan
yang berkualitas, mencapai kesetaraan gender, memastikan ketersediaan air bersih,
akses energi yang terjangkau, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, infrastruktur
tahan lama, mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, pembangunan kota dan
desa berkelanjutan, pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, memerangi perubahan
iklim dan dampaknya, memanfaatkan sumber daya laut, mendukung masyarakat yang
damai, dan menguatkan ukuran implementasi kemitraan global.
Pembangunan berkelanjutan berkonsenterasi kepada tiga buah pilar yakni
pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Untuk menjamin tercapainya
keharmonisan antara ketiga buah pilar tersebut pelaksanaan pembangunan haruslah
mengacu kapada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Setidaknya ada empat
butir prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (Zulkifli,2013). Prinsip-prinsip
tersebut meliputi pemerataan dan keadilan sosial. Prinsip pertama ini mempunyai
makna bahwa proses pembangunan harus tetap menjamin pemerataan sumberdaya
alam dan lahan untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang;
Pembangunan juga harus menjamin kesejahteraan semua lapisan masyarakat,
menghargai keaneragaman (diversity). Keaneragaman hayati dan keaneragaman
budaya perlu dijaga dalam menjamin keberlanjutan. Keaneragaman hayati
berhubungan dengan keberlanjutan sumberdaya alam, sedangkan keaneragaman
budaya berkaitan dengan perlakuan merata terhadap setiap orang; menggunakan
pendekatan integratif. Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara
manusia dengan alam. Dimana manusia dan alam merupakan unsur yang tidak dapat
berdiri sendiri; perspektif jangka panjang, dalam hal ini pembangunan berkelanjutan
berorientasi tidak hanya masa sekarang akan tetapi masa depan. Untuk menjamin
generasi mendatang mendapatkan kondisi lingkungan yang sama atau bahkan lebih
baik.
Keberlanjutan ekologis adalah prasyarat untuk pembangunan dan keberlanjutan
kehidupan. Keberlanjutan ekologis akan menjamin keberlanjutan ekosistem bumi.
Untuk menjamin keberlanjutan ekologis harus diupayakan hal-hal sebagai berikut:
memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan dibumi
tetap terjamin dan sistem produktivitas, adaptabilitas, dan pemulihan tanah, air, udara
dan seluruh kehidupan berkelanjutan; memelihara keanekaragaman hayati pada
keanekaragaman kehidupan yang menentukan keberlanjutan proses ekologis. Proses
yang menjadikan rangkaian jasa pada manusia masa kini dan masa mendatang.
Terdapat tiga aspek keanekaragamanhayati yaitu keanekaragaman genetika, spesies,
dan tatanan lingkungan. Pengelolaan pembangunan yang berwawasan lingkungan
merupakan hal penting untuk keberlanjutan ekosistem. Hal ini dapat dilaksanakan
melalui : pencegahan pencemaran lingkungan; rehabilitasi dan pemulihan ekosistem
dan sumberdaya alam yang rusak; meningkatkan kapasitas produksi dari ekosistem
alam dan binaan manusia.
Keberlanjutan ekonomi dari perspektif pembangunan memiliki dua hal utama
keduanya mempunyai keterkaitan yang erat dengan tujuan aspek keberlanjutan lainya.
Keberlanjutan ekonomi makro menjamin kemajuan ekonomi secara berkelanjutan dan
mendorong efisiensi ekonomi melalui reformasi struktural dan nasional. Tiga elemen
utama untuk keberlanjutan ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi, kesejahteraan
ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan dan distribusi
kemakmuran.
Keberlanjutan sosial dan budaya mempunyai empat sasaran yaitu: stabilitas
penduduk yang pelaksanaannya mensyaratkan komitmen politik yang kuat, kesadaran
dan partisipasi masyarakat, memperkuat peranan dan status wanita, meningkatkan
kualitas, efektivitas dan lingkungan keluarga. Memenuhi kebutuhan dasar manusia,
dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut. Keberlanjutan
pembangunan tidak mungkin tercapai bila terjadi kesenjangan pada distribusi
kemakmuran atau adanya kelas sosial. Halangan terhadap keberlajutan sosial harus
dihilangkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kelas sosial yang
dihilangkan dimungkinkannya untuk mendapat akses pendidikan yang merata,
pemerataan pemulihan lahan dan peningkatan peran wanita. Mempertahankan
keanekaragaman budaya, dengan mengakui dan menghargai sistem sosial dan
kebudayaan seluruh bangsa, dan dengan memahami dan menggunakan pengetahuan
tradisional demi manfaat masyarakat dan pembangunan ekonomi.
Keberlanjutan politik diarahkasn pada respek pada human right, kebebasan
individu dan sosial untuk berpartisipasi dibidang ekonomi, sosial dan politik,
demokrasi yang dilaksanakan perlu memperhatikan proses demokrasi yang transparan
dan bertanggungjawab, kepastian kesedian pangan, air, dan pemukiman.
Keberlanjutan keamanan seperti menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman
dan gangguan baik dari dalam dan luar yang langsung dan tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan negara dan bangsa perlu
diperhatikan.
Dengan memperhatikan fenomena yang ada maka perubahan paradigma
keberlanjutan hendaknya mempertimbangkan aspek berikut : Perilaku generasi kini
tidak dapat sepenuhnya menentukan perilaku generasi mendatang. Generasi
mendatang harus dipastikan memperoleh paling tidak tingkat konsumsi minimum.
Pergerakan harga sumberdaya alam dan hak kepemilikan terhadap konsumsi dimasa
mendatang harus ditentukan untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan terhadap
sumber daya alam masa kini. Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan
intervensi non pasar. Intervensi yang benar merupakan strategi yang penting untuk
menjaga keberlanjutan.
KESIMPULAN

Pembangunan memiliki hubungan erat dengan lingkungan. Lingkungan


merupakan pendukung setiap kegiatan pembangunan. Akan tetapi apabila
pembangunan yang dilakukan ternyata tidak memberi manfaat terhadap lingkungan,
maka dapat dipastikan pada pelaksanaannya, pembangunan tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan. Padahal, sejatinya lingkungan yang rusak atau tidak lestari
dapat berdampak pada kepunahan kehidupan. Oleh karena itu, pembangunan
berkelanjutan sangat diperlukan keberadaannya.
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dilakukan
guna meningkatkan mutu hidup generasi masa sekarang dan masa yang akan datang.
Lingkungan hidup yang lestari tidak hanya dapat menjamin keberlangsungan hidup
generasi masa kini tetapi juga generasi masa depan.
Keberlanjutan bukanlah merupakan konsep yang sederhana malainkan komplek,
karena dalam operasionalnya banyak hal yang perlu diperhatikan dan saling berkaitan.
Oleh karena pemahaman pembangunan berkelanjutan penting ditingkatkan terutama
bagi pengambil kebijakan baik skala makro maupun mikro guna mencapai tujuan
pembangunan.
Dalam membangun paradigma pembangunan berkelanjutan, hendaknya
memperhatikan aspek berikut :
1. Perilaku generasi kini tidak dapat sepenuhnya menentukan perilaku generasi
mendatang.
2. Generasi mendatang harus dipastikan memperoleh paling tidak tingkat konsumsi
minimum.
3. Pergerakan harga sumberdaya alam dan hak kepemilikan terhadap konsumsi
dimasa mendatang harus ditentukan untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan
terhadap sumber daya alam masa kini.
4. Dalam situasi pasar tidak berfungsi, diperlukan intervensi non pasar.
5. Intervensi yang benar merupakan strategi yang penting untuk menjaga
keberlanjutan.
6. Dan yang lebih penting untuk menjaga tetap terjadi keberlajutan dalam
pembangunan dibutuhkan komitmen pemerintah dalam menentukan arah dan
kebijakan pembangunan baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

International Conference on Public Health.2020.’’Sustainable Development Goals’’.


http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/sustainable-development-goals/

Mira Rosana.2018.’’KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG


BERWAWASAN LINGKUNGAN DI INDONESIA’’.Universitas
Pasundan.Jurnal KELOLA : Jurnal Ilmu Sosial Vol 1 No 1 Tahun 2018

Sustainable development goals.2017.’’ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’’.


https://www.sdg2030indonesia.org/page/1-tujuan-sdg

Anda mungkin juga menyukai