Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ASUHAN GIZI KLINIK DI RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SECARA DARING

DISUSUN OLEH

LORA FILLA MANIK


P01031118094

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
2021
FORMULIR ASUHAN GIZI

Nama : MayaSari No RM : 10665


ASUHAN GIZI Umur : 28 tahun Bangsal/Kamar : Mahoni 4
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Masuk : 24/03/2021
Diagnosis Medis : CD4. Maligmant neoplasm of floor of mouth

PENGKAJIAN/ASSESSMENT GIZI

A. Antropometri
BB : 85 kg TB : 160 cm IMT : 32,2 kg/m² LLA : 28 cm LK : BBI : 54 kg

Kesimpulan : Status gizi berdasarkan IMT : 32.2 kg/m² (overweight).

B. Biokimia
- Hb : 13,2g/dl
- GD Sewaktu : 100mg/dl
- Ureum : 15,20 mg/dl
- Kreatinin : 0,74 mg/dl

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia disimpulkan bahwa Hb, GD Sewaktu,


Ureum, Kreatinin Normal.

C. Klinis/Fisik
- Lemas - Nafsu makan lebih dari 80%
- Kesadaran : CM - Suka makan gorengan, 4 -5 porsi, suka
- Terjadi peradangan dan bengkak pada gusi junkfood.

Gangguan GIT : tidak ada mual muntah diare konstipasi


H mengunyah/menelan
Sulit lain-lain
Pemeriksaan penunjang :

Kesimpulan : Tidak ada gangguan GIT, nafsu makan baik.

D. Dietary History
1. Alergi Makanan tidak ya, jenis Coret yang tidak alergi :
Telur, susu sapi, kacang, gluten/gandum,
Udang, ikan, hazelnut
2. Pantangan makanan tidak ya, jenis :

3. Diet yang dijalani tidak ya, jenis :

4. Asupan Makanan Energi : kkal Protein : gr Lemak : gr KH : gr


Kesimpulan :

E. Riwayat Penyakit Pasien


-
DIAGNOSIS GIZI

NI 1.5 : Kelebihan asupan energi berkaitan dengan kurang nya pengetahuan tentang makanan
dan zat gizi ditandai dengan IMT 33,2 kg/m².
NC 3.3 : Berat badan lebih ditandai dengan kelebihan intake energi ditandai dengan suka
konsumsi makanan atau minuman berlemakberlebihan.
NB 1.1 : Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makan dan zat gizi berkaitan kurang nya
informasi ditandai dengan suka mengonsumsi junk food

INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
1. Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya makanan kedalam saluran pernapasan.
2. Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat Gizi dan cairan.
2. Bentuk Makanan : M2
3. Cara Pemberian (Route) : Oral
4. Syarat Diet :
1. Energi diberikan sesuai kebutuhan
2. Protein cukup, yaitu 10 – 15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak rendah, yaitu 10 – 15% dari kebutuhan energy total
4. Mudah dicerna, porsi makanan kecil, dan sering diberikan
5. Cukup cairan
6. Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan. Diberikan secara bertahap,
dimulai dari makanan cair penuh atau cair kental, makanan saring, kemudian makanan
lunak.
7. Cara pemberian makanan dapat per oral atau meliputi pipa (selang) atau sonde
5. Terapi Diet : Diet penyakit saluran cerna atas
6. Kebutuhan Gizi :
1. Harris Benedict
= 655 + (9,6 × BB) + (1,8 × TB) – (4,7 × U)
= 655 + (9,6 × 85) + ( 1,8 × 160) – ( 4,7 × 28)
= 655 + 816 + 288 – 131,6
= 1759 – 131,6
= 1.627,4 Kkal
Energi Total : Faktor aktivitas × Faktor Stres × 1.627,4 Kkal
= 1,2 × 1,4 ×1.627,4 Kkal
= 2.734 Kkal
Karbohidrat = (60% × 2.734) / 4 = 410 gr
Lemak = (15% × 2.734) / 9 = 27,12 gr
Protein = (15% × 2.734) / 4 = 102 gr
Cairan = (45 × BB) = 3.400

Implementasi/Pemesanan Diet

Diet : M2 Peroral Bentuk : oral Ekstra :

RENCANA MONITORING EVALUASI


Parameter Pengukuran/Pengamatan Waktu Target Terukur
Antropometri BB, TB, LILA 1 X Seminggu Mencapai berat badan
normal 54 kg
Biokimia Hb, GD Sewaktu, ureum, Setiap hari Normal
kreatinin
Fisik/Klinik Peradangan atau bengkak Setiap hari Normal
pada gusi
Dietary Asupan makanan Setiap hari Asupan makanan tercapai
2.700 Kkal

RENCANA KONSULTASI
Tanggal :24/03/2021 Jam :16.13
1. Tujuan Diet :
1. Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya makanan kedalam saluran pernapasan.
2. Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat Gizi dan cairan.
2. Prinsip/Syarat Diet :
1) Energy diberikan sesuai kebutuhan
2) Protein cukup, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energi total
3) Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energi total
4) Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan sering diberikan
5) Cukup cairan
6) Bentuk makanan bergantung kemampuan menelan. Diberikan secara bertahap dimulai dari
makanan cair penuh atau cair kental, makanan saring, kemudian makanan lunak.
7) Cara pemberian makanan dapat per oral atau meliputi pipa (selang) atau sonde
3. Bahan Makanan :
a. Dianjurkan : Makanan yang tinggi serat seperti serat larut air yang berasal dari beras
tumbuk, beras merah, roti gandum, kacang-kacangan, sayuran dan buah.
b. Dilarang : Makanan dengan kadar gula tinggi karena gula mendukung pertumbuhan sel
kanker, makanan yang diberikan pengawet seperti acar, selai dll.
c. Dibatasi : Makanan yang berbumbu tajam

Disetujui,

CI RS, Kamis 25/03/2021

( Sari Pasaribu )

Anda mungkin juga menyukai