Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lintang Dwiansyah

NIM : H2401201050

Kel. Sedang : Askar Dimitri

Pencegahan Radikalisme

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata’radikal’mengandung arti secara


mendasar (sampai kepada hal prinsip) amat keras menuntut perubahan dan maju
dalam berfikir atau bertindak. Sementara radikalisme dijelaskan sebagai paham
atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik
dengan cara kekerasan atau drastis. Menurut yang saya ketahui, radikalisme
adalah sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan
mencapai kemerdekaan atau pembaruan electoral yang mencakup mereka yang
berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan
kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Masalah
radikalisme saat ini memang sudah marak terjadi di mana-mana, termasuk di
Indonesia sendiri. Pengaruh radikalisme yang merupakan suatu pemahaman baru
yang dibuat-buat oleh pihak tertentu mengenai suatu hal, seperti agama, sosial,
dan politik, seakan menjadi semakin rumit karena berbaur dengan tindak
terorisme yang cenderung melibatkan tindak kekerasan. Berbagai tindakan terror
yang tak jarang memakan korban jiwa seakan menjadi cara dan senjata utama bagi
para pelaku radikal dalam menyampaikan pemahaman mereka dalam upaya untuk
mencapai sebuah perubahan. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat sebuah contoh
dari radikalisme karena radikalisme sudah terjadi di dalam kehidupan kampus.
Menurut pendapat saya mengenai radikalisme dalam kehidupan kampus sangatlah
berbahaya karena selain dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar dan
menjelekkan nama baik kampus, dapat mengancam nyawa para mahasiswa.
Karena dampak dari radikalisme ini sangat berbahaya, perlu diterapkan upaya-
upaya untuk mencegah radikalisme di dalam kehidupan kampus, contohnya,
penguatan kembali mata kuliah yang punya kaitan dengan penguatan kebangsaan.
Misalnya, kewarganegaraan, sejarah, ilmu social, harus diperkuat dengan konteks
kebangsaan. Selain itu pemberian edukasi/penyuluhan tentang bahaya radikalisme
kepada setiap mahasiswa. Kesenjangan sosial juga dapat menyebabkan
munculnya radikalisme, sedemikian sehingga agar hal tersebut tidak terjadi, maka
kesenjangan sosial haruslah diminimalisir. Caranya ialah pemerintah harus
mampu merangkul pihak media yang menjadi perantaranya dengan mahasiswa
sekaligus melakukan aksi nyata secara langsung kepada mahasiswa. Menjaga
persatuan dan kesatuan, mendukung aksi perdamaian, berperan aktif dalam
melaporkan aksi radikalisme, meningkatkan pemahaman akan hidup kebersamaan
dan menyaring terlebih dahulu setiap informasi yang didapatkan, juga dapat
mencegah terjadinya radikalisme.

Anda mungkin juga menyukai