Anda di halaman 1dari 11

Bahan Penyegar

Bahan penyegar adalah bahan yang memiliki kandungan


alkaloid yang mampu memberikan stimuli berupa peningkatan
kerja jantung bagi pemakainya. Bahan penyegar antara lain teh,
kopi, dan coklat. Pada resume ini akan membahas bahan
penyegar teh.

Teh (camellia sinensi) merupakan produk olahan dari daun


muda tanaman teh yang memiliki banyak manfaat. Berikut adalah
klasifikasi tanaman teh:

Divisi: Spermatophyta
Anak divisi: Angiosperma
Kelas : Dicotyledoneae
Anak kelas: Dicotyledonae
Bangsa : Guttiferales
Suku : Theaceae
Marga : Camellia sinensis
Teh dikonsumsi dengan cara diseduh air panas. Teh dapat
memberikan rasa tenang, menghilangkan rasa lelah, kecapaian
mental, dan manfaat lainnya.

Ada bermacam-macam jenis teh berdasarkan cara


pengolahannya. Manfaat sehat minum teh baik mental maupun
fisik telah dilakukan beribu-ribu tahun yang lalu di Cina maupun
negara lain dimana teh dikonsumsi. Dengan kemajuan ilmu kimia
dan ilmu kedokteran dewasa ini maka penelitian aspek kesehatan
teh makin intensif dilakukan.
Jepang dan Cina menitik beratkan penelitian terhadap teh hijau
yang merupakan produk utama di kedua negara, sedangkan
negara barat dan Indonesia adalah teh hitam dan teh wangi.

Pada teh terdapat kandungan yang memiliki banyak manfaat


kesehatan bagi tubuh, yaitu :

1. Katekin Tea.
Pada teh terdapat senyawa tannin yang termasuk golongan
katekin. Katekin ada enam, yaitu kateki (K), epikatekin (EK),
galokatekin (GK), epikatekingalat (ECG), epigalokatekin
(EGC) dan epigalokatekingalat (EGCG). ECG dan EGCG
merupakan komponen yang berperan besar dalam menjaga
kesehatan. EGCG merupakan komponen bioaktif yang
paling dominan pada teh. Penyakit yang dapat dicegah oleh
senyawa ini adalah jantung koroner, stroke, dan caries pada
gigi. Selain itu, untuk terapi pada daerah endemic kolore dan
flu serta dapat menghambat perkembangan virus AIDS
sebesar 50 persen. Senyawa EGCG adalah teh hijau, teh
hitam, dan teh wangi. Katekin juga dapat anti radiasi,
menghambat pertumbuhan sel kanker, melancarkan air seni,
memperkuat pembuluh darah, anti mikroba, dan antioksidan.

2. Kafein Teh.
Kafein pada teh bersifat sebagai stimulan. Kafein dalam
dosis kecil bermanfaat meningkatkan aktivitas mental, daya
piker menjadi jernih dan meningkat. Namun, apabila dosis
terlalu banyak akan menyebabkan gelisah, rebut, dan
kejang-kejang. Kafein ini tidak menyebabkan asam lambung
apabila dikonsumsi sebelum makan karena kafein berikatan
dengan polifenol.

Adapun manfaat teh untuk kesehatan, yaitu :

1. Minuman kesehatan.
Seduhan teh hijau yang berwarna hijau kekuningan dan
teh hitam berwarna merah kekuningan/coklat, nampak
jernih dan mengkilat, Rasanya agak pahit, segar, sepat
dan sedikit terkesan manis. Keraguan, kekhawatiran dan
perasaan diburu-buru akan hilang dan berganti dengan
kejernihan dan ketenangan pikiran serta kesegaran
semangat. Sebab itu minuman tea sangat bermanfaat
bagi para
olahragawan, guru, pemikir, penulis, pembaca, maupun
pekerja untuk mendapatkan perasaan
antusias, peningkatan antelegensia, berpikir maju dan
cepat mengambil keputusan.

2. Minuman higienis.
Teh disajikan dengan cara merebus air bersih kemudian
diseduh dan mengandung antimikroba dari katekin maka
teh sebagai minuman higienis yang sehat dana man bagi
tubuh.

3. Melangsingkan.
Teh adalah minuman rendah kalori sehingga aman untuk
diet.

4. Menghambat pertumbuhan sel kanker.


Berdasarkan hasil penelitian ekstrak teh dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker karena dapat
menghambat aktivitas mutagenic berupa senyawa
karsinogen.

5. Menyehatkan jantung dan pembuluh darah.


Terdapat senyawa katekin dan theaflavin yang
menghambat aktivitas penyebab tingginya tekanan darah
dan katekin tea menunjukkan aktivitas vitamin P yang
dapat memperkuat pembuluh darah kapiler.

6. Anti mikroba
Sifat anti mikroba katekin tea disebabkan oleh gugus
pyrogallol dan gugus galloil, sedang sifat penghambatan
terhadap racun ditentukan oleh struktur tersier
persenyawaan gugus catechol atau pyrogallol dengan
gugus galloilnya.

7. Mencegah oksidasi
Senyawa katekin dapat menjadi pelindung darah dari
oksidasi yang disebabkan oleh peroksidasi lemak.

8. Melancarkan sekresi air seni


Teh merupakan senyawa diuretik lemah yang dapat
menghambar reabsorbsi garam-garam dan air dalam
ginjal.
9. Deodorant dan anti alergi
Bau mulut disebabkan oleh pembentukan
methylmercapten dalam air ludah.
Penelitian menunjukkan bahwa teh dapat menekan
produksi methylmercapten, sehingga minum, berkumur
atau mengunyah permen teh dapat mencegah timbulnya
bau mulut.
Sejalan dengan itu teh juga diketahui menekan
terbentuknya senyawa-senyawa akergis seperti
histamin, melalui penghambat aktivitas enzim
hyluronidase.

10. Minuman anti diabetes


Teh hijau atau teh hitam dapat mengurangi kadar gula
darah karena kadar katekin tinggi yang menyebabkan
rasa pahit dan tentunya diimbangi dengan pengaturan
makanan lainnya.

Banyak manfaat teh lainnya, contohnya dapat menurunkan


berat badan pada penderita obestitas. Obesitas dipengaruhi oleh
pola makan yang cenderung memiliki kalori tinggi, jarang
beraktifitas, sehingga menyebabkan penimbunan lemak pada
tubuh. Obesitas tidak lagi hanya merupakan masalah kosmetis
saja, akan tetapi telah dianggap sebagai sinyal pertama
munculnya kelompok penyakit–penyakit non-infeksi dan sering
disertai komplikasi seperti diabetes melitus (DM) tipe 2,
dislipidemia, hipertensi dan penyakit kardiovaskuler, kolelitiasis,
kanker, osteoartritis, dan gangguan pernapasan yang banyak
terjadi di negara maju maupun negara berkembang.

Banyak cara dalam mengatasi masalah ini. Namun, cara


mengatasi obesitas ini dapat diobati dengan bahan alami yang
mudah didapatkan, tidak ada efek samping saat dikonsumsi, dan
harga yang relatif terjangkau. Maka dari itu, dicarilah obat
alternatif yang mudah diterima oleh masyarakat seperti tumbuhan
teh sebagai obat tradisional, contohnya teh putih.

Teh putih telah digunakan sebagai pengobatan obesitas dan


penyakit metabolik lainnya. Teh putih diambil dari helaian pucuk
daun teh muda dan belum mekar yang masih dilindungi oleh
bludru putih dan dipetik dengan hati-hati. Bludru putih ini yang
memberikan warna putih pada teh saat dikeringkan. Teh diolah
secara alami tanpa proses oksidasi atau fermentasi maupun
penggilingan sehingga disebut teh kesehatan premium. Teh putih
ini mengandung antioksidan polifenol yang tinggi, kadar klorofil
rendah, dan kafein tinggi. Teh putih mempunyai efek farmakologis
antara lain dapat menurunkan berat badan, menurunkan
kolesterol, trigliserida, serta glukosa, dapat mencegah karies pada
gigi, antimutagenik, antioksidan, antibakteri.

Pada penderita obesitas dengan Pemberian ekstrak teh


putih yang mengandung EGCG dan kafein dapat menurunkan
TNF-α sehingga oksidasi asam lemak pada hepar meningkat,
menghambat sintesis kolesterol oleh sel hepar serta
meningkatkan sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin yang
meningkat akan meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase
dan menurunkan FFA serta menghambat aktivitas cholesteryl
ester transfer protein (CETP). Kemudian CETP ini menukar HDL
dengan molekul trigliserida dari LDL. Kadar HDL dalam darah pun
menurun. LDL kaya trigliserida dapat mengalami lipolisis menjadi
small dense LDL. Dalam hal ini EGCG dan kafein secara sinergis
bekerja menghambat CETP sehingga terjadi peningkatan kadar
HDL kolesterol dan penurunan kadar LDL. EGCG dan kafein akan
menghambat catechol-o-methyltransferase (COMT). Akibat
pemnghambatan COMT ini mengaktivasi norepinerfin pada sistem
saraf simpatis yang akan menstimulasi pengeluaran energi
dengan menyebabkan peningkatan termogenesis dan oksidasi
lemak. Oleh karena itu, pemberian ekstrak teh putih akan
menyebabkan peninggian pengeluaran energy selama 24 jam,
karena EGCG menstimulasi termogenesis dan oksidasi lemak
serta dapat menurunkan kadar trigilserida yang berimplikasi
terhadap penurunan berat badan.

Manfaat lain dari teh putih yaitu mencegah penuaan dini.


Menurut Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri),
Kementerian Pertanian, antioksidan dalam teh putih 100 kali lebih
banyak dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E
sehingga teh putih sangat baik untuk mencegah penuaan dini.
Selain itu, Melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Dengan dioleskan
di permukaan kulit, teh putih bisa melindungi sel-sel kulit dari
sengatan sinar ultraviolet. Melindungi dari osteoporosis. Katekin
dalam teh putih dapat mengurangi risiko osteoporosis dengan
cara mendorong pertumbuhan atau perbaikan tulang dan
menekan kerusakan tulang.

Kesimpulannya, ekstak teh putih dapat menurunkan berat


badan karena mengandungan senyawa EGCG pada ekstrak teh
putih yang bersifat antioksidan yang berperan penting dalam
menurunkan berat badan. EGCG dan kafein yang dapat
menurunkan kadar kolesterol total trigliserida dan meningktakan
thermogenesis pada lemak serta meningkatkan pengeluaran
kalori. Manfaat lain dari teh putih yaitu dapat mencegah penuaan
dini, melindungi kulit dari sinar ultraviolet

Komponen bioaktif pada teh yang bermanfaat bagi tubuh


yaitu kateki (K), epikatekin (EK), galokatekin(GK), epikatekingalat
(ECG), epigalokatekin (EGC)dan epigalokatekingalat (EGCG).
Diantara enam ketekin ini yang paling berperan besar dalam
menjaga kesehatan adalah ECG dan EGCG banyak terdapat
pada teh hijau. EGCG (epigallocatechin gallate) adalah komponen
biokatif paling dominan dalam teh yang bermanfaat bagi
kesehatan.
References
Angraini, D. I., Nanda S. V., 2016. Efek Pemberian Ekstrak The
Putih terhadap Obesitas. Medical Journal of Lampung University,
5(3), pp. 156-161

Layuk, Payung., Layuk Samuel., 2018. KOMPONEN BIOAKTIF


DALAM TEH DAN MANFAAT. Kementrian Pertanian
Republik Indonesia, pp. 226-234.

Anda mungkin juga menyukai