Anda di halaman 1dari 8

“MASA SETELAH PROKLAMASIKEMERDEKAAN ”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah :Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu :Drs. I Gusti Ngurah Tara Wiguna, M.Hum

Oleh :
Kelompok VI
Made Mirah Surya Dewi (P07124220038)
Rahma Andri Savithri (P07124220039)
Tiara Verona Oktavia Dumgair (P07124220040)
Putu Eka Putri Anggraeni (P07124220041)
Ni Putu Desika Nadia Anjeli (P07124220042)
Ni Luh Putu Sinta Dewi (P07124220043)
Ni Komang Ria Pratiwi Diana (P07124220044)
Ni Luh Sriani (P07124220045)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Masa setelah Proklamasi Kemerdekaan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Dosen Drs. I Gusti Ngurah Tara Wiguna, M.Humpada Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Masa setelah Proklamasi Kemerdekaan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Drs. I Gusti Ngurah Tara
Wiguna, M.Humselaku Dosen Diagnostik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 19 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................3

2.1 Pembentukan RIS...................................................................................................................3

2.2 Pembentukan Negara Republik Indonesia 1950....................................................................5

2.3 Dekrit Presiden.......................................................................................................................6

2.4 Orde Baru...............................................................................................................................8

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................12

3.2 Saran ....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus
1945 di Jakarta oleh Ir.Soekarno dan Drs.Muhammad Hatta, seluruh tanah air
pun menggegap gempita menyambut kemerdekaan Indonesia. Berhubung
dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana komunikasi antara Jawa
dan Sumatera mengakibatkan berita proklamasi kemerdekaan di Sumatera Utara
sampai beberapa bulan kemudian. Di Medan sendiri proklamasi kemerdekaan
dijelaskan secara resmi oleh Teuku Moh.Hasan pada 31 September 1945 yang
diprakarsai oleh Barisan Pemuda Indonesia(BPI),dan kemudian pada tanggal 6
Oktober 1945 dilakukan upacara peresmian berdirinya Republik Indonesia di
Medan dan disusul di daerah-daerah Sumatera Utara termasuk Dairi hingga ke
Tigalingga pada tanggal 17 Oktober 1945 dengan menaikkan bendera merah
putih.
Secara ilmiah Proklamasi Kemerdekaan dapat mengandung pengertian
sebagai ilmu hukum(yuridis) yang artinya Proklamasi merupakan saat tidak
berlakunya tertib hukum kolonial,dan saat mulai berlakunya tertib hukum
nasional. Sedangkan secara politis ideologis Proklamasi mengandung arti
bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan
Namun perjuangan para tokoh-tokoh kemerdekaan di pusat maupun di
daerah tidak berhenti sampai pada proklamasi kemerdekaan saja. Sebab,perlu
diketahui bahwa ancaman kedatangan Belanda untuk menjajah kembali di
Indonesia,menjadi tugas dan tanggung jawab para tokoh-tokoh kemerdekaan
Indonesia di pusat dan di daerah-daerah.Untuk kedua kalinya Belanda datang
ke Indonesia dengan membonceng tentara Sekutu. Hal ini menandakan bahwa
Belanda ingin segera menegakkan kembali kolonialnya di Indonesia.Belanda
dengan NICA-nya disisipkan di antara markas/tentara Sekutu yang digunakan
sebagai alat untuk menegakkan kembali Hindia Belanda di daerah- daerah yang
akan dimasuki Sekutu.
.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional,maka
pemerintah R.I mengeluarkan 3 buah maklumat :
a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa dari presiden sebelum niasa waktunya.
b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945,tentang pembentukan
partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat.
c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya Maklumat
ini mengubah sistem Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer.

1.2 Rumusan Masalah


Setelah masa proklamasi terjadi beberapa kejadian atau peristiwa seperti :
a. Bagaimana terbentuknya negara Republik Indonesia Serikat
(RIS) ?
b. Bagaimana terbentuknya Negara Republik Indonesia tahun 1950?
c. Bagaimana terlahirnya Dekrit Presiden?
d. Bagaimana terjadinya Orde Baru?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui dan mendalami proses masa setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)


Pada tanggal 27 Desember 1949, Ratu Belanda Yuliana dan Wakil Pemerintah
RI di kota Den Haag menandatangani suatu persetujuan yang merupakan hasil
dari Konferensi Meja Bundar. Secara otomatis persetujuan hasil KMB yang
lainnya berlaku, diantaranya :
1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16
negara (pasal 1 dan pasal 2).
2. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas
demokrasi liberal dimana menteri-menteri bertanggung jawab atas
seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118-ayat 2).
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan
semangat maupun isi Pembukaan UUD 1945, Proklamasi Kemerdekaan
sebagai naskah Proklamasi yang terinci.

Persetujuan tanggal 27 Desember 1949 disebut sebagai pemulihan kedaulatan


atau pengakuan kedaulatan karena sebelum persetuan KMB, bangsa Indonesia
telah memiliki kedaulatan.

2.2 Pembentukkan Negara Republik Indonesia Tahun 1950


Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah suatu
taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu segara persatuan dan kesatuan
sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa Pemerintahan Negara…..’ yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah negara
Indonesia……’ yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah
gerakan unitaristis secara spontan dan rakyat untuk menbentuk negara kesatuan
yaitu dengan menggabungkan diri dengan negara Proklamasi RI yang berpusat di
Yogyakarta, walaupun pada sat itu negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu
hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja. Pada suatu ketika negara bagian
dalam RIS tinggallah 3 buah negara bagian saja yaitu:
1. Negara bagian RI Proklamas
2. Negara Indopesia Timur (NIT)
3. Negara Sumatera Timur (NSD)
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RJ tanggal 19 mei 1950,
maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi Sementara
yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita
Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, namun kenyatannya masih berorientasi
kepada pemerintah yang berasas demokrasi liberal sehingga isi maupun jiwanya
merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini disebahkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Sistem multi partai dan kabinet parlementer berakibat silih bergantinya
kabinet yang rata-rata hanya berumur 6 atau 8 bulan. Hal ini berakibat
tidak mampunya pemerintah untuk menyusun progam serta tidak mampu
menyalurkan dinamika masyarakat kearah pembangunan, bahkan
menimbulkan pertentangan-pertentangan, gangguan-gangguan keamanan
serta penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat
2. Secara ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil
mendekati perumusan otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal
sebagai Declaration of Independence bangsa Indonesia. Demikian pula
perumusan Pancasila dasar negara juga terjadi penyimpangan. Namun
bagaimanapun juga UUDS 1950, adalah merupakan suatu strategi ke arah
negara RJ yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari negara
Republik Indonesia Serikat

Anda mungkin juga menyukai