Fisiologi Menstruasi
o Fisiologi Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau normal, merupakan
peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala yang
berasal dari mukosa uterus dan terjadi relatif teratur mulai dari menarche
sampai menopause, kecuali pada masa hamil dan laktasi. Lama perdarahan
pada menstruasi bervariasi, pada umumnya 4-6 hari, tapi 2-9 hari masih
dianggap fisiologis.
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan progesteron
secara tiba-tiba, terutama progesteron pada akhir siklus ovarium bulanan.
Dengan mekanisme yang ditimbulkan oleh kedua hormon di atas terhadap
sel endometrium, maka lapisan endometrium yang nekrotik dapat
dikeluarkan disertai dengan perdarahan yang normal.
Selama siklus menstruasi, jumlah hormon estrogen dan progesterone
yang dihasilkan oleh ovarium berubah. Bagian pertama siklus menstruasi
yang dihasilkan oleh ovarium adalah sebagian estrogen. Estrogen ini yang
akan menyebabkan tumbuhnya lapisan darah dan jaringan yang tebal
diseputar endometrium. Di pertengahan siklus, ovarium melepas sebuah sel
telur yang dinamakan ovulasi. Bagian kedua siklus menstruasi, yaitu antara
pertengahan sampai datang menstruasi berikutnya, tubuh wanita
menghasilkan hormon progesteron yang menyiapkan uterus untuk
kehamilan.
Siklus menstruasi dibagi menjadi siklus ovarium dan siklus
endometrium. Di ovarium terdapat tiga fase, yaitu fase folikuler, fase
ovulasi dan fase luteal. Di endometrium juga dibagi menjadi tiga fase yang
terdiri dari fase menstruasi, fase proliferasi dan fase ekskresi.
o Siklus Endometrium
Menstruasi adalah pengeluaran darah secara periodik, cairan jaringan,
dan debris sel-sel endometrium dari uterus dalam jumlah yang bervariasi.
Biasanya menstruasi terjadi selang waktu 22-35 hari dan pengeluaran darah
menstruasi berlangsung 1-8 hari.
Fase Proliferatif
Pada fase proliferatif terjadi proses perbaikan regeneratif,
setelah endometrium mengelupas sewaktu menstruasi. Permukaan
endometrium dibentuk kembali dengan metaplasia sel-sel stroma dan
pertumbuhan keluar sel-sel epitel kelenjar endometrium dan dalam tiga
hari setelah menstruasi berhenti, perbaikan seluruh endometrium sudah
selesai. Pada fase proliferatif dini, endomentrium tipis, kelenjarnya
sedikit, sempit, lurus, dan dilapisi sel kuboid, dan stromanya padat.
Fase regeneratif dini berlangsung dari hari ke tiga siklus menstruasi
hingga hari ke tujuh, ketika proliferasi semakin cepat. Kelenjar-
kelenjar epitel bertambah besar dan tumbuh ke bawah tegak lurus
terhadap permukaan. Sel-selnya menjadi kolumner dengan nukleus di
basal sel-sel stroma berploriferasi, tetap padat dan berbentuk
kumparan. Pembelahan sel terjadi pada kelenjar dan stroma. Pada saat
menembus endometrium basal, masing-masing arteri berjalan lurus,
tetapi pada lapisan superfisial dan media arteri berubah menjadi spiral.
Fase Luteal
Pada fase luteal, jika terjadi ovulasi maka endometrium akan
mengalami perubahan yang nyata, kecuali pada awal dan akhir masa
reproduksi.
Menarche
a. Pengertian Menarche
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang
usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum
memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik
dari uterus disertai dengan pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche
merupakan suatu tanda yang penting bagi seorang wanita yang menunjukkan
adanya produksi hormon yang normal yang dibuat oleh hipotalamus dan
kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus. Selama sekitar dua tahun hormon-
hormon ini akan merangsang pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder seperti
pertumbuhan payudara, perubahan-perubahan kulit, perubahan siklus,
pertumbuhan rambut ketiak, dan rambut pubis serta bentuk tubuh menjadi bentuk
tubuh wanita yang ideal.
b. Fisiologis Menarche
Menarche merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada
seorang gadis yang sedang menginjak dewasa. Perubahan timbul karena
serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar didalam tubuh. Pusat pengendalian
yang utama adalah bagian otak, disebut hypothalamus, yang bekerja sama dengan
kelenjar bawah otak untuk mengendalikan urutan-urutan rangkaian perubahan itu.
Hypothalamus merupakan zat yang disebut faktor pencetus. Faktor pencetus
bergerak melalui pembuluh darah kelenjar bawah otak, dan menyebabkan kelenjar
itu mengeluarkan hormon-hormon tertentu. Salah satu hormon tersebut ialah
hormon pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan lebih cepat menjelang
gadis.
Pertumbuhan yang cepat ini dimulai kira-kira 4 tahun sebelum menarche,
terutama dalam dua tahun pertama, dan melambat saat datangnya menarche.
Sekitar usia 12 tahun, hormon pencetus yang lain, hormon pencetus
gonadotrophin (GnRH) mulai dihasilkan oleh kelenjar pituitary secara
bergelombang, yang terjadi setiap 90 menit. Gelombang GnRH mempunyai efek
sangat besar pada kematangan seksual seorang gadis remaja. Hormon itu
mencapai kelenjar pituitary dan menyebabkan sel-sel istimewa tertentu dan
menghasilkan dua hormon yang mempengaruhi indung telur berisi cairan yang
dinamai folikel.
Satu diantara dua hormon itu bertugas mempengaruhi folikel, dengan
merangsang pertumbuhannya, sehingga diberi nama hormon perangsang folikel
(Follicle Stimulating Hormone atau FSH). Pada mulanya folikel yang tumbuh
sedikit. Sementara itu, sel-sel yang mengelilinginya membuat seorang anak
perempuan memiliki sifat wanita setelah remaja. Folikel-folikel yang terangsang
tadi selama sebulan menghasilkan hormon estrogen, dan kemudian mati. Tetapi
pada saat folikel rombongan pertama mati, sejumlah folikel lain sudah mulai
dirangsang FSH dan memproduksi estrogen.
Folikel yang dirangsang oleh FSH dalam tiap bulannya semakin lama semakin
benyak (kira-kira antara 12-20 folikel), sehingga jumlah estrogen yang terbentuk
semakin banyak. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan saluran susu dipayudara,
sehingga payudara membesar.
Selain itu estrogen juga dapat merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga
rahim, dan vagina, sehingga membesar. Di vagina, estrogen membuat dinding
semakin tebal dan cairan vagina bertambah banyak. Estrogen juga dapat
mengakibatkan timbulnya lemak di daerah pinggul wanita dan dapat
memperlambat pertumbuhan tubuh yang semula sudah dirangsang oleh kelenjar
bawah otak. Itu sebenarnya mengapa remaja putri tidak setinggi anak laki- laki
yang sama umur.
Kadar estrogen yang beredar bersama darah semakin lama semakin banyak.
Masa menarche pun semakin dekat, kenaikan estrogen merangsang lapisan dalam
rongga Rahim yang disebut endometrium sehingga menebal. Selain itu kenaikan
estrogen juga menyebabkan kelenjar bawah otak tertekan sehingga memproduksi
FSH berkurang. Dengan kadar hormone perangsang folikel (FSH) mulai menurun,
pertumbuhan folikel melambat. Akibatnya produksi estrogen pun menurun.
Pembuluh darah yang mengaliri lapisan dalam Rahim mengerut dan putus,
sehingga terjadi perdarahan di dalam rahim. Hal tersebut juga menyebabkan
endometrium runtuh, berbentuk cairan berupa darah dan sel-sel endometrium yang
terkumpul di rahim kemudian mengalir melalui vagina dan mulailah terjadi haid
pertama, yaitu menarche.
c. Macam-macam menarche
Macam-macam menarche dibedakan menjadi:
1) Menarche dini
Menarche dini merupakan mestruasi pertama yang di alami seorang wanita
subur pada usia dibawah 12 tahun. Kondisi menarche dini karena mendapat
produksi hormon estrogen lebih banyak dibanding wanita lain pada umumnya.
Menarche dini adalah terjadinya menstruasi sebelum umur 10 tahun yang
dikarenakan pubertas dini dimana hormon gonadotrophin diproduksi sebelum
anak usia 8 tahun. Hormon ini merangsang ovarium yang memberikan ciri-ciri
kelamin sekunder. Disamping itu hormon gonadotrophin juga mempercepat
terjadinya menstruasi dini dan fungsi dari organ reproduksi itu sendiri.
2) Menarche tarda
Menarche tarda adalah menarche yang baru datang setelah umur 14 tahun
yang disebabkan oleh faktor keturunan, gangguan kesehatan, dan kurang gizi
(Proverawati, 2009).
Menurut Marmi (2013) usia terjadinya menarche dikategorikan menjadi :
1) Menarche cepat : usia <11 tahun
2) Menarche normal : usia 11-13 tahun
3) Menarche lambat : usia > 13 tahun
d. Gejala yang menyertai menarche
Gejala yang menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman disebabkan karena
selama menstruasi volume air di dalam tubuh kita berkurang. Gejala lain yang
dirasakan, yaitu sakit kepala, pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk beberapa
jam, kram perut, dan sakit perut. Sebelum periode ini terjadi biasanya ada
perubahan emosional. Perasaan suntuk, marah, dan sedih yang disebabkan oleh
adanya pelepasan beberapa hormon.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche
a. Nutrisi dan status gizi
Usia menarche berhubungan dengan kenaikan berat badan dan lemak
tubuh. Secara etiologi hal tersebut berhubungan dengan hormon mileu yang
berfungsi mempengaruhi pubertas dan dapat mengubah berat dan komposisi
tubuh. Anak yang mengalami malnutrisi mayoritas badannya lebih kecil,
kurus, pubertasnya lambat dan mengalami menarche lebih lambat.
b. Genetik
Faktor keturunan dapat mempengaruhi maturitas. Hal tersebut
dipelajari dari anak kembar. Anak kembar monozigot akan mengalami
menarche dalam rentang usia yang hampir sama (antara 2-3 bulan), ketika
kembar dizigote akan selisih 9 bulan. Waktu maturitas juga berhubungan
dengan usia menarche ibu dan anak (r=0,4).
c. Status sosial ekonomi
Perkembangan maturitas anak-anak yang berstatus sosial ekonomi
tinggi akan lebih cepat daripada anak-anak yang bersetatus sosial ekonomi
rendah (Goldman dkk, 2012). Menarche terlambat terjadi pada kelompok
sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan.
Hal tersebut telah diteliti di India berdasarkan pendapatan perkapita.
Standar kehidupan yang semakin maju berhubungan dengan perbaikan
nutrisi dan kesehatan. Hal tersebut terlihat dari percepatan pertumbuhan anak-
anak. Namun, hal tersebut tidak sebanding dengan kenaikan tingkat
kedewasaan, pubertas dan kematangan seksual. Kematangan seksual dan usia
menarche anak perempuan lebih cepat berkembang daripada pertumbuhannya.
Penelitian menunjukkan anak perempuan India mengalami menarche
rata-rata pada usia 11,6 tahun, saat 1 tahun setelah kemajuan India dan 2-3
tahun sebeum adanya kelas sosial pada wanita muda. Menarche dini
berhubungan dengan berkurangnya status kedewasaan.
d. Rangsangan audiovisual
Faktor penyebab menstruasi dini disebabkan oleh rangsangan
audiovisual, baik berasal dari percakapan maupun tontonan dari film-film atau
internet berlabel dewasa, vulgar, atau mengumbar sensualitas. Rangsangan
dari telinga dan mata tersebut kemudian merangsang sistem reproduksi dan
genetalia untuk lebih cepat matang. Bahkan rangsangan audiovisual ini
merupakan faktor penyebab utama menstruasi dini.
e. Aktivitas fisik
Fakta menunjukkan anak perempuan yang aktif melakukan aktivitas
fisik mengalami menarche lebih lambat daripada yang tidak aktif. Penelitian
menunjukkan bahwa wanita olahragawan/penari seperti pelari dan pelompat
mengalami menarche pada usia 13,5-14 tahun, atlet senam 13,7-15 tahun, dan
penari balet 15,4 tahun. Fakta tersebut menunjukkan bahwa penari balet dan
beberapa olahragawan seperti atlet senam dan penari mengalami menarche
lebih lambat.
Secara histologi, serviks uteri terdiri atas epitel skuamosa berlapis, epitel
kolumnar selapis bersilia dan area peralihan antara dua epitel tersebut yang disebut
sambungan skuamo-kolumnar (SSK) atau zona transformasi (Gambar II.4).
SSK asli yang menjadi tempat pertemuan antara epitel skuamosa asli dengan
epitel kolumnar, sedangkan SSK palsu merupakan tempat pertemuan epitel skuamosa
metaplastik dan epitel kolumna.
Di SSK inilah sering timbul karsinoma serviks dimana 90% dari kanker servix
ini berasal dari metaplasia sel epitel skuamosa (karsinoma sel skuamosa) di cervix
pars vaginalis atau 10% dari kejadian kanker servix berasal dari sel epitel kolumnar
glandular (adenokarsinoma) di kanalis servikalis atau bisa juga memiliki kedua jenis
gambaran di atas disebut karsinoma campuran, walaupun jarang terjadi.
Zona transformasi atau zona transisi adalah daerah di antara kedua SSK.
Sekitar 85-90% kanker serviks dan lesi pra kanker terjadi pada sel-sel basal zona
transformasi. Efek samping dan proses metaplasia ialah pembentukan kista Nabothi
sebagai akibat tertutupnya muara kelenjar endoserviks.
Pada masa reproduksi dimana terjadi haid dan kehamilan atau masa
menopause sel-sel di zona ini berubah, saat peningkatan kadar estrogen
mengakibatkan volume epitel kolumner endoserviks dan pembuluh darah kapiler yang
berada di bawahnya atau di daerah transformasi meningkat sehingga menjorok ke
porsio mengelilingi OUE sehingga kedua bibir porsio menguak dan berwarna merah
disebut eversion/ ektropion/ ektopia atau menurut Herbeck dan Menken adalah
eritroplakia.
2. Fisiologi Serviks
Serviks merupakan bagian bawah dari uterus, serviks akan menonjol ke dalam
vagina dan memiliki lubang sempit ditengahnya yang disebut kanalis servikalis.
Fungsi dari kanalis servikalis ialah sebagai jalan lahir untuk keluarnya bayi dari uterus
karena kanalis ini dapat berdilatasi saat melahirkan serta berfungsi sebagai jalur untuk
sperma melintasi uterus agar dapat melakukan pembuahan di tuba fallopii, dibantu
dengan sekret yang di produksi oleh kelenjar serviks.
Umumnya sekresi kelenjar serviks uteri adalah encer berair selama fase
proliferasi siklus menstruasi. Sekret encer berair ini mempunyai fungsi mempermudah
sperma masuk melalui kanalis servikalis untuk masuk ke dalam uterus. Sebaliknya
selama fase luteal, siklus menstruasi dan kehamilan, sekresi kelenjar serviks menjadi
kental dan akan membentuk sumbatan mukus di kanalis servikalis uteri yang
bertujuan untuk menghambat jalan sperma ataupun mikroorganisme yang berasal dari
vagina ke dalam uterus.
Referensi:
Hafidha, Mega. 2020. Gambaran Kejadian Menarche pada Siswi Kelas IV, V, Dan VI SD
Negeri Beji Wates Kulon Progo Tahun 2020. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Kurniawan, Aldo Febriananto, Yuli Trisetiyono dan Dodik Pramono. 2016. Pengaruh
Olahraga Terhadap Keteraturan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tahun 2016.(dalam
http://eprints.undip.ac.id/50372/3/ALDO_FEBRIANANTO_KURNIAWAN_220101
12140205_Lap.KTI_BAB_II.pdf diakses pada 16 Maret 2021)
Sholicha, Marlyn, Nanik Setiyawati, dan Marlyn Munica Rita Hernayanti. 2020. Gambaran
Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Menarche pada Siswi SMP Negeri 1 Depok.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
No. Identifikasi masalah
Riwayat Tambahan:
Ny. S telah menikah sebanyak dua kali, suaminya saat ini adalah perokok aktif. Ny. S
belum pernah mendapat imunisasi HPV. Ny. S telah memiliki 5 orang anak, riwayat
menggunakan kontrasepsi pil kombinasi 1 bulan selama 4 tahun.
Status Sosial ekonomi dan gizi : Cukup
Pernikahan pertama selama 10 tahun, suami bekerja sebagai supir luar kota, cerai
hidup.
Status Reproduksi : Menarche usia 15 tahun, siklus tidak teratur, 4-6 hari,
HPHT : lupa
Jawab:
Jawab: 10-16 tahun, tapi bila pada kasus menunjukkan menarche terlambat
dan juga dapat diklasifikasikan sebagai Menarche tarda adalah menarche
yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan oleh faktor
keturunan, gangguan kesehatan, dan kurang gizi