Kuliah 2 Metode Numerik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

A.

Kaidah Trapesium
Kaidah trapesium merupakan kaidah integrasi numerik yang didasarkan
pada penjumlahan segmen-segmen berbentuk trapesium.

Gambar 2.3
Luas satu trapesium/pias
x1
h
 f ( x)dx  2 [ f ( x )  f ( x )
x0
0 0

Persamaan di atas dikenal dengan nama kaidah trapesium.

Gambar 2.4
Luas beberapa n buah pias
b x1 x2 xn

 f  x  dx   f  x  dx   f  x   ...   f  x  dx
a x0 x1 xn 1

h h h
  f  x0   f  x1     f  x1   f  x2    ...   f  xn 1   f  xn  
2 2 2
h
  f  x0   2 f  x1   2 f  x2   ...  2 f  xn 1   f  xn  
2
h n 1

 
2
f 0  2 
i 1
fi  f n 

f r  f  xr  , r  0,1, 2,..., n
Dengan
1 3 ''
E h f  t , 0t h
Galat: 12

h3 ''
Etot  
12

f 0  f1''  f 2''  ...  f n''1 
Galat total:
h3 ''
 n f  t , at b
12
b
h n 1

 f  x  
2
f 0  2  fi  f n   O h2 
a i 1 
Algoritma Kaidah Trapesium
1. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan
y  f ( x)

2. Menentukan batas bawah ( a ) dan batas atas ( b ) integrasi


3. Menentukan jumlah segmen atau pias n
ba
h
4. Menghitung lebar segmen yaitu n

5. Buatlah tabel kaidah trapesium


6. Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah trapesium
h n 1

L 
2
f ( x0 )  2 
i 1
f ( xi )  f ( xn ) 

A. Kaidah Simpson 1/3


Kaidah simpson 1/3 adalah kaidah yang mencocokkan polinomial derajat
2 pada tiga titik data diskrit yang mempunyai jarak yang sama. Hampiran
nilai integrasi yang lebih baik dapat ditingkatkan dengan menggunakan

polinom interpolasi berderajat yang lebih tinggi. Misalkan fungsi f (x)


dihampiri dengan polinom interpolasi derajat 2 yang grafiknya berbentuk
parabola. Luas daerah dihitung sebagai hampiran nilai integrasi adalah daerah
di bawah parabola (Gambar 3.1). untuk itu, dibutuhkan 3 buah titik data,

misalkan ( 0 , f ( 0 )) , ( h , f ( h )) , dan ( 2 h , f ( 2 h ) ) .
Gambar 3.1 Kaidah Simpson 1/3
Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 2 yang melalui ketiga buah titik
tersebut adalah
x x ( x−h ) 2 x ( x−h ) 2
P2 ( x )=f ( x 0 ) + Δf ( x 0 ) + 2
Δ f ( x 0 ) =f 0 + xΔf 0 + 2
Δ f0
h 2! h 2!h

Integrasikan P2 ( x ) di dalam selang [ 0,2h ] :


2h 2h
I≈∫ f ( x ) dx≈∫ P2 ( x ) dx
0 0
2h
x x ( x−h ) 2
0
(
¿ ∫ f 0 + Δf 0 +
h 2! h 2
Δ f 0 dx
)
1 2 x3 x2 2 x=2 h
¿ f 0 x+
2h
x Δf 0 +
6h( −
2 4h
Δ f0 |
x )
=0

4 h2 8 h 3 4 h2 2
¿ 2 hf 0 +
2h
Δf 0 +
( −
6 h2 4 h
Δ f0
)
¿ 2 hf 0 +2h Δf 0 + ( 43h −h) Δ f2
0

h
¿ 2 hf 0 +2h Δf 0 + Δ 2 f 0
3

Mengingat
Δf 0=f 1 −f 0
Dan
Δ 2 f 0 = Δf 1 −Δf 0=( f 2−f 1 ) −( f 1 −f 0 ) =f 2 −2 f 1 +f 0
Maka selanjutnya
h
I ≈2 hf 0 +2 h ( f 1 −f 0 ) + ( f −2 f 1 + f 0 )
3 2
h 2h h
¿ 2 hf 0 + 2hf 1−2 hf 0 + f 2 − f 1 + f 0
3 3 3

h 4h h
¿ f 0+ f 1+ f 2
3 3 3

h
¿ ( f + 4 f 1+ f 2)
3 0 .................. (1)

Persamaan (1) ini dinamakan kaidah Simpson 1/3. Sebutan “1/3” muncul
karena di dalam persamaan terdapat faktor “1/3”.

Misalkan kurva fungsi sepanjang selang integrasi [ a,b ] kita bagi

menjadi n+1 buah titik diskrit


x 0 , x1 ,x 2 ,...,x n dengan n genap, dan
setiap tiga buah titik (atau 2 pasang upselang) di kurva dihampiri dengan

parabola (polinom interpolasi derajat 2), maka kita akan mempunyai n/2
buah potongan parabola. Bila masing-masing polinom derajat 2 tersebut kita
integralkan di dalam upselang (sub-interval) integrasinya, maka jumlah
seluruh integral tersebut membentuk kaidah Simpson 1/3 gabungan:
b x2 x4 xn

I tot =∫ f ( x ) dx≈∫ f ( x ) dx+ ∫ f ( x ) dx + . . .+ ∫ f ( x ) dx


a x0 x2 x n−2

h h h
¿ ( f 0 + 4 f 1 + f 2 ) + ( f 2 +4 f 3 +f 4 ) +.. .+ ( f n−2 +4 f n−1 + f n )
3 3 3

h
¿ ( f + 4 f 1 +2 f 2 +4 f 3+ 2 f 4 +. ..+2 f n−2+ 4 f n−1 + f n )
3 0

n−1 n−2
h
3 (
¿ f 0 +4 ∑ f i +2 ∑ f i + f n
i =1,3,5 i=2,4,6
)
..................... (2)
Persamaan ini mudah dihafalkan dengan mengingat pola koefisien suku-

sukunya:

1, 4, 2, 4, 2, ..., 2, 4, 1

Namun penggunaan kaidah Simpson 1/3 mensyaratkan jumlah upselang

(n) harus genap, ini berbeda dengan kaidah trapesium yang tidak memiliki

persyaratan mengenai jumlah selang.

Algoritma Metode Integrasi Simpson 1/3:

1. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan y  f ( x)


2. Menentukan batas bawah ( a ) dan batas atas ( b ) integrasi
3. Menentukan jumlah segmen atau pias n dengan syarat n genap
ba
h
4. Menghitung lebar segmen yaitu n
5. Buatlah tabel kaidah Simpson 1/3
6. Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah Simpson 1/3
b n−1 n−2
h
a 3(
I =∫ f ( x ) dx≈ f 0 + 4 ∑ f i +2 ∑ f i + f n
i=1,3,5 i=2,4,6
)
7. Menentukan nilai integrasi sejatinya

B. Kaidah Simpson 3/8


Seperti halnya pada kaidah Simpson 1/3, hampiran nilai integrasi yang
lebih teliti dapat ditingkatkan terus dengan mengunakan polinom interpolasi
berderajat lebih tinggi pula. Misalkan sekarang fungsi f(x) kita hampiri
dengan polinom interpolasi derajat 3. Luas daerah yang dihitung sebagai
hampiran nilai integrasi adalah daerah di bawah kurva polinom derajat 3
tersebut parabola (Gambar). Untuk membentuk polinom interpolasi derajat 3,
dibutuhkan 4 buah titik data, misalkan titik-titk tersebut (0, f(0)), (h, f(h)),
(2h, f(2h)), dan (3h, f(3h)).

Gambar 3.2 Kaidah Simpson 3/8

Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 3 yang melalui keempat buah


titik itu adalah
x x ( x−h ) 2 x ( x −h ) ( x −2h ) 3
P3 ( x )=f ( x0 ) + Δf ( x 0 ) + 2
Δ f ( x 0)+ 3
Δ f ( x0 )
h 2! h 3!h
x x ( x−h ) 2 x ( x−h ) ( x−2 h ) 3
=f 0 + Δf 0 + 2
Δ f 0+ 3
Δ f0
h 2!h 3!h ....................
(1)

Integrasi
P3 ( x ) di dalam selang [ 0,3h ] adalah
3h 3h
I≈∫ f ( x ) dx≈¿ ∫ P3 ( x ) dx ¿
0 0
3h
x x ( x−h ) 2 x ( x−h )( x−2 h ) 3
0 h[
¿ ∫ f 0 + Δf 0 +
2!h 2
Δ f 0+
3! h3
Δ f 0 dx
]
3h
x x 2−xh 2 x3 −3 x 2 h+2 xh2 3
¿∫ f 0+
0
[ h
Δf 0 +
2 h2
Δ f 0 +
6 h3
Δ f0
]
x2 x 3 x2 h 2 x4 3 x 3 h x 2 h2 3 3 h
¿ xf 0 +
2h
Δf 0 +
( −
6 h2 4 h 2
Δ f 0)+ −
( +
24 h3 18 h3 6 h3
Δ f 0|
0 )
9h 2 27 h 3 9 h3 2 81 h4 81 h4 9 h4 3
¿ 3 hf 0 + Δf +
2 h 0 6 h2 4 h2

( Δ f 0+
) − +
(
24 h3 18 h3 6 h3
Δ f 0 −0
)
9h 27 h 9 h 2 81 h 81 h 9 h 3
¿ 3 hf 0 +
2
Δf 0 +
6( −
4 )
Δ f 0+
24
− (
18
+
6
Δ f0 )
9h 27 h 2 27 h 3
¿ 3 hf 0 + Δf 0 + Δ f 0+ Δ f0
2 12 72

Mengingat
Δf 0=f 1 −f 0
Δ 2 f 0 = Δf 1 −Δf 0=( f 2−f 1 ) −( f 1 −f 0 ) =f 2 −2 f 1 +f 0
dan
Δ 3 f 0 = Δ2 f 1− Δ2 f 0
=( Δf 2 −Δf 1 ) −( f 2 −2 f 1 + f 0 )

= ( ( f 3−f 2 )−( f 2 − f 1 ) ) −( f 2 −2 f 1 +f 0 )

=( f 3 −2 f 2 +f 1 )−( f 2−2 f 1 + f 0 )

=f 3 −3 f 2 +3 f 1 −f 0
maka selanjutnya:

9h 27 h 27 h
¿ 3 hf 0 + ( f 1 −f 0 ) + ( f 2 −2 f 1 +f 0 ) + ( f 3 −3 f 2 +3 f 1−f 0 )
2 12 72
9h 9h 27 h 54 h 27 h 27 h 81 h 81 h 27 h
¿ 3 hf 0 + f 1− f 0+ f 2− f 1+ f 0+ f 3− f 2+ f 1− f
2 2 12 12 12 72 72 72 72 0

9 h 27 h 27 h 9 h 54 h 81 h 27 h 81 h 27 h
(
¿ 3 h− +
2 12

12
f 0+ ) (

2 12 72
+ f 1+
12

72 ) (
f 2+
72 3
f )
27 h 81 h 81 h 27 h
¿ f 0+ f 1+ f 2+ f
72 72 72 72 3
3h 9h 9h 3h
¿ f 0+ f 1+ f 2+ f
8 8 8 8 3
3h
¿ ( f +3 f 1 +3 f 2 + f 3 )
8 0 ................................. (2)
Sedangkan kaidah Simpson 3/8 gabungan adalah
b

∫ f ( x ) dx≈ 38h ( f 0 +3 f 1 +3 f 2+ 2 f 3+3 f 4 +3 f 5 +2 f 6 +3 f 7 +3 f 8+2 f 9 +.. .


a

+2 f n−3 +3 f n−2 +3 f n−1 +f n )

¿ i≠3,6,9 ¿¿ ¿ +f n ¿¿¿
n−1 ................................. (3)
Persamaan (3) ini mudah dihafalkan dengan mengingat pola suku-sukunya:
1, 3, 3, 2, 3, 3, 2, 3, 3, 2, ... , 2, 3, 3, 1
Namun penggunaan kaidah Simpson 3/8 mensyaratkan jumlah upselang

( n ) harus kelipatan 3.

Kaidah simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat
kaidah simpson 1/3 namun dalam parktek, kaidah simpson 1/3 lebih disukai
daripada kaidah simpson 3/8, karena dengan tiga titik (simpson 1/3) sudah
diperoleh orde ketelitian yang sama dengan 4 titik (simpson 3/8). Tetapi
untuk n kelipatan tiga , kita hanya dapat menggunakan kaidah simpson 3/8,
dan bukan simpson 1/3.

Algoritma Metode Integrasi Simpson 3/8:

1. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan y=f ( x )

2. Menentukan batas bawah ( a ) dan batas atas (b) integrasi


3. Menentukan jumlah segmen atau pias n dengan syarat n kelipatan 3
ba
h
4. Menghitung lebar segmen yaitu n

5. Buat tabel kaidah Simpson 3/8


6. Menentukan nilai integrasi menggunakan kaidah Simpson 3/8

¿ i≠3,6,9 ¿¿ ¿ +f n ¿¿¿
n−1
7. Menentukan nilai integrasi sejatinya

Contoh soal:
Hitunglah integral dari
1, 125
1
∫ dx
0 1+x ,
1 3
dengan menggunakan aturan simpson 3 dan dan aturan simpson 8

gunakan jarak antar titik h = 0,125


Penyelesaian:
1
f ( x) =
1. Fungsi integrasinya adalah 1+x
2. Batas bawah (a) =0
Batas atas (b) =1
3. Jumlah pias adalah
b−a
n=
h
1, 125− 0
= =9
0 ,125
4. h = 0,125

1 3
5. Tabel aturan simpson 3 dan dan aturan simpson 8

I xi f ( xi )
0 0 1
1 0.125 0.88889
2 0.250 0.80000
3 0.375 0.72727
4 0.500 0.66667
5 0.625 0.61538
6 0.750 0.57143
7 0.875 0.53333
8 1.000 0.50000
9 1.125 047059

1
6. Nilai Integrasi menggunakan aturan simpson 3 dan aturan simpson
3
8
1
a. Aturan simpson 3

1,125 n−1 n−2


1 h
0
(
∫ 1+x dx = 3 f 0 +4 ∑ f i + 2 ∑ f i + f n
i=1,3,5 i=2,4,6
)
(1+4(0.88889)+2(0.80000)+4(0.72727)+ 2(0.66667) ¿ )¿ ¿¿
0.125 ¿
¿
3
¿
3
b. Aturan simpson 8

¿ i ≠3,6,9 ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
n−1
3(0 . 125) ( 1+3 (0. 88889 )+ 3(0 .80000 )+2(0 .72727 )+ 3(0 . 66667 ) ¿ ) ¿
= ¿ ¿
8 ¿
0.375 ( 1+ 2.66667 + 2.40000+1.45454+2.00001+1.84614+1.14286 ¿) ¿
= ¿ ¿¿
8 ¿
¿
7. Nilai Integrasi sejatinya
1, 125
1
∫ dx= ln ( 1+ x )|10 , 125
0 1+ x
= ln 2,125 + ln 1 = 0.75377 – 0
= 0.75377

Anda mungkin juga menyukai