Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KRITERIA HASIL DAN INTERVENSI NIC NOC

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

TINGKAT 1B DIII KEPERAWATAN

1. Aisyah Rizky Nurida


2. Ayu Putu Anggi Aprillia
3. Eti Fitria
4. Muhamad Budiman
5. Lalu Muhammad Iswandi
6. Nuri Kurniasih
7. Riski Ariska
8. Rizal Efendi
9. Yuliyanti

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII
KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kriteria Hasil dan Intervensi NIC –
NOC” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Dokumentasi Keperawatan” selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang kriteria hasil dan intervensi nic noc bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini sesuai bidang studi yang kami pelajari. Kami menyadari makalah
yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun yang kami jadikan untuk menyempurnakan makalah ini.

Mataram, 4 maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Makalah
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Pengertian
2. Tujuan Intervensi
3. Intervensi NIC
4. Intervensi NOC
5. Contoh Intervensi menurut NIC NOC
BAB 3 PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan yang kian hari kian meningkat secara tidak
langsung berdampak pula pada perkembangan sistem dokumentasi keperawatan, mulai dari
yang sederhana dengan pengelolaan manual hingga terkomputerisasi dengan jaringan dalam
suatu Rumah sakit besar. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu basis data yang lengkap,
efektif dan efisien, dalam arti mampu menjangkau bagian yang paling detil sekalipun. Selain
itu juga harus dapat digunakan atau dipahami oleh semua tenaga keperawatan dimanapun dan
dari lulusan manapun juga. Di beberapa negara maju sendiri saat ini sudah mulai
mengembangkan basis data keperawatan dengan mengacu pada pola diagnosa keperawatan.
Hal ini dimaksuddkan agar dapat memudahkan dan menyeragamkan diagnosis keperawatan
yang sesuai bagi perawat dalam menggambarkan berbagai masalah kesehatan khususnya
keperawatan.
Setelah mendapatkan diagnosa sebuah penyakit, seorang perawat tentunya harus mengetahui
intervensi atau rencana-rencana yang harus dilakukan pada pasien tersebut, seperti kebutuhan
dasarnya sebagai manusia, ataupun yang lainnya.
Dulu, seorang perawat harus menuliskannya dalam sebuah format intervensi keperawatan,
namun sekarang setelah mengalami banyak perubahan, hadirlah sebuah panduan baru yaitu
intervensi keperawatan NIC-NOC, yang dalam penggunaannya saat ini telah banyak
memberikan manfaat dan kemudahan dalam sebuah rumah sakit.
Tentunya hal ini juga penting bagi mahasiswa/i keperawatan, karena pentingnya untuk
mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi yang secara terus menerus khususnya
dalam dunia keperawatan, sehingga calon-calon perawat tersebut nantinya tidak hanya
diterima oleh rumah sakit di Indonesia namun juga di luar negri.
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu intervensi ?
2. Tujuan intervensi ?
3. Apa intervensi menurut NIC?
4. Apa itu intervensi menurut NOC?
5. Bagaimana itu intervensi menurut NIC-NOC?
3. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu intervensi.
2. Untuk mengetahui tujuan intervensi.
3. Untuk mengetahui bagaimana itu intervensi NIC.
4. Untuk mengetahui bagaimana itu intervensi NOC.
5. Agar mahasiswa dapat menggunakan model intervensi keperawatan NIC-NOC
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan
hukum“. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa
dan objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting
(Tungpalan ,1983).
Secara tradisional, intevensi atau rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen
tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi. Sebagaiman disebutkan
sebelumnya, rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan
keperawatan kepada klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu
perencanaan yang baik.
Misalnya, semua klien pasca operasi memerlukan suatu pengamatan tentang pengelolaan
cairan dan nyeri sehingga semua tindakan keperawatan harus distandarisasi.
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau
mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosa keperawatan. Tahap ini
dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi
(Iyer, Taptich & bernocchi-Losey, 1996).
Dokumentasi intervensi merupakan catatan tentang tindakan yang diberikan oleh perawat.
Dokumentasi intervensi mencatat pelaksanaan rencana perawatan, pemenuhan kriteria hasil
dari tindakan dari tindakan perawatan mandiri, dan tindakan kolaboratif.
1. Tipe intervensi keperawatan
Menurut bleich dan fischbach, tipe intervensi dibagi menjadi dua komponen yaitu:
a. Intervensi perawatan teraupetik
Intervensi ini memberikan pengobatan secara langsung pada masalah yang
dialami pasien, mencegah komplikasi, dan mempertahankan status kesehatan.
b. Intervensi keperawatan surveilens
Intervensi ini menyatakan tentang survei data dengan melihat kembali data
umum dan membuktikan kebenaran data.
2. Metode pencatatan intervensi keperawatan
Beberapa pedoman yang dipakai dalam pencatatan intervensi keperawatan:
a. Gunakan deskripsi tindakan untuk menentukan apa yang telah dikerjakan
b. Identifikasi bahan dan alat yang digunakan dalam bentuk yang tepat
c. Berikan keamanan, kenyamanan, dan perhatikan faktor lingkungan pasien dalam
memberikan intervensi keperawatan
d. Catat waktu dan orang yang bertanggung jawab dalam memberikan intervensi
e. Catat prosedur yang tepat
f. Catat semua informasi tentang pasien
Gambaran perencanaan
Dokumentasi keperawatan dimulai dari pengumpulan data dan analisa masalah. Kemudian
perawat memasukkan informasi ini dalam catatan perawatan untuk memikirkan rencana
perawatan. Prioritas masalah klien berdasarkan hasil dan jenis tindakan perawatan yang
memberikan koreksi terhadap cara kerja perawat demi pencapaian tujuan. Penetapan rencana
perawatan yang lengkap adalah mekanisme dari proses keperawatan.
Dokumentasi tindakan keperawatan
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan
masalah aktual dari klien.
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan
perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran
mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status
kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
• Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
• Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
• Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
• Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
• Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan
kepada pasien.
• Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
2. Tujuan intervensi
Tujuan dari intervensi keperawatan adalah memberikan tindakan perawatan berdasarkan
respon klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan timbul.
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan
masalah aktual dari klien.
Intervensi juga digunakan sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan
perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran
mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status
kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
• Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan.
• Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah.
• Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan.
• Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan.
• Sebagai landasan ilmiah yang logis dan sistematis dalam mengerjakan asuhan keperawatan
kepada pasien.
• Agar semua rencana tindakan dapat dipilih dan disesuaikan dengan kondisi klien sehingga
efektif.
3. Intervensi NIC
NIC (Nursing Intervention Classification ) adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa
keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada
aktifitas yang dibagi menjadi 7 bagian dan 30 kelas. Sistim yang digunakan dalam berbagai
diagnosa keperawatan dan mengatur pelayanan kesehatan.NIC digunakan perawat pada
semua spesialis dan semua area keperawatan (McClokey and Bulecheck, 1996).
Nursing Interventions Classification (NIC) diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun
1987 dan menyusul Nursing Outcomes Classification (NOC)pada tahun 1991. Nursing
Intervention Classification digunakan disemua area keperawatan dan spesialis.Intervensi
keperawatan merupakan tindakan yang berdasarkan kondisi klinik dan pengetahuan yang
dilakukan perawat untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan.Perawat dapat
memberikan alasan ilmiah yang terbaru mengapa tindakan itu yang diberikan.Alasan ilmiah
dapat merupakan pengetahuan berdasarkan literature, hasil penelitian atau pengalaman
praktik. Rencana tindakan berupa: tindakan konseling atau psikoterapiutik, pendidikan
kesehatan, perawatan mandiri dan aktivitas hidup sehari-hari, terapi modalitas keperawatan,
perawatan berkelanjutan (continuity care), tindakan kolaborasi (terapi somatic dan
psikofarmaka).
Bulecheck dan McClokey (1996) menyatakan bahwa keuntungan NIC adalah sebagai
berikut :
1. Membantu menunjukkan aksi perawat dalam sistem pelayanan kesehatan.
2. Menstandarisasi dan mendefinisikan dasar pengetahuan untuk kurikulum dan praktik
keperawatan.
3. Memudahkan memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4. Memudahkan komunikasi tentang perawat kepada perawat lain dan penyedia layanan
kesehatan lain.
5. Memperbolehkan peneliti untuk menguji keefektifan dan biaya perawatan.
6. Memudahkan pengajaran pengambilan keputusan klinis bagi perawat baru.
7. Membantu tenaga administrasi dalam perencanaan staf dan peralatan yang dibutuhkan
lebih efektif.
8. Memudahkan perkembangan dan penggunaan sistem informasi perawat.
9. Mengkomunikasikan kealamiahan perawat kepada publik.
Adapun kelebihan NIC adalah :
1. Komprehensif.
2. Berdasarkan riset.
3. Dikembangkan lebih didasarkan pada praktek yang ada.
4. Mempunyai kemudahan untuk menggunakan struktur organisasi (Domain, kelas,
intervensi, aktivitas).
5. Bahasa jelas dan penuh arti klinik.
6. Dikembangkan oleh tim riset yang besar dan bermacam-macam tim.
7. Menjadi dasar pengujian.
8. Dapat diakses melalui beberapa publikasi
9. Dapat dihubungkan Diagnosa Keperawatan NANDA
10. Dapat dikembangkan bersama NOC.
11. Dapat diakui dan diterima secara nasional. (Bulecheck dan McClokey, 1996).

4. Intervensi NOC
NOC (Nursing Outcome Classification) adalah proses memberitahukan status klien setelah
dilakukan intervensi keperawatan. Standar kriteria hasil dikembangkan untuk mengukur hasil
dari tindakan keperawatan yang digunakan pada semua area keperawatan dan semua klien
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat). Nursing Outcome Classification mempunyai
tujuh domain yaitu fungsi kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan psikososial, pengetahuan
dan perilaku kesehatan, persepsi kesehatan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat.
NOC (Nursing outcome classification) menggambarkan respon pasien terhadap tindakan
keperawatan. NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan
kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai dasar untuk menjamin keperawatan sebagai
partisipan penuh dalam evaluasi klinik bersama dengan disiplin ilmu kesehatan lain.
Klasifikasi berisi 190 kriteria hasil yang diberi label, definisi dan indikator atau ukuran untuk
menentukan kriteria hasil yang diterima (Johnson dan Mass, 1997).
Manfaat NOC dalam keperawatan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan label dan ukuran-ukuran untuk kriteria hasil yang komprehensif.
2. Sebagai hasil dari intervensi keperawatan.
3. Mendefinisikan kriteria hasil yang berfokus pada pasien dan dapat digunakan
perawat-perawat dan disiplin ilmu lain.
4. Memberikan informasi kriteria hasil yang lebih spesifik dari status kesehatan yang
umum.
5. Menggunakan skala untuk mengukur kriteria hasil dan memberikan informasi
kuantitatif (Bulecheck dan McClokey, 1996).

5. Contoh Intervensi menurut NIC NOC


Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif berhubungan dengan:
Tujuan dan kriteria intervensi Rasionaol
hasil
Pola nafas tidak efektif Nic label : airway Nic label : airway
Setelah dilakukan tindakan management mangment
keperawatan selama x jam 1. Posisikan pasien semi
pasien menunjukan powlar
kefektifan pola nafas, dengan 2. Auskultsi suara nafas,
kriteria hasil : catat hasil penurunan
NOC label : respiratory darah ventilasi atau
status : airway patency tidak adanya suara
1. Frekuensi,irama, adventif
kedalaman pernafasan 3. Monitor pernafasan
dalam bats normal dan status oksigen
2. Tidak menggunakan yang sesuai
otot-otot bantu NIC label : oxygen therapy
pernafasan 1. Mempertahan kan
NOC label : vital signs jalan nafas pasien
 Tanda-tanda vital 2. Kolaborasi dalam
dalam rentang pemberian oksigen
normal ( tekanan terapi
darah, nadi, 3. Monitor aliran oksigen
pernafasan )(TD NIC label : respiratory
120/90/90-60 mmHg, monitoring
nadi 80-100 x/menit, 1. Monitor kecepatan,
RR : 18-24 x/menit, ritme, kedalaman dan
suhu 36,5-27,5 °C usaha pasien saat
bernafas
2. Catat pergerakan dada,
simetris atau tidak,
menggunakan otot
bantu pernafasan
3. Monitor suara nafas
seperti snoring
4. Monitor pada nafas :
bradypnea, tachypnea,
hiperventilasi,
respirasi kussmaul,
respirasi cheyne-
stokes dll.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dokumentasi intervensi adalah Dokumentasi intervensi merupakan catatan tentang
tindakan yang diberikan oleh perawat. Dokumentasi intervensi mencatat pelaksanaan
rencana perawatan, pemenuhan kriteria hasil dari tindakan dari tindakan perawatan
mandiri, dan tindakan kolaboratif.
2. Tujuan dari intervensi keperawatan adalah memberikan tindakan perawatan berdasarkan
respon klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan
timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan
berdasarkan masalah aktual dari klien.
3. NIC (Nursing Intervention Classification ) adalah suatu daftar lis intervensi diagnosa
keperawatan yang menyeluruh dan dikelompokkan berdasarkan label yang mengurai pada
aktifitas.
4. NOC (Nursing Outcome Classification) adalah proses memberitahukan status klien
setelah dilakukan intervensi keperawatan.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan
baik dari penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis berharap kepada dosen
pembimbing maupun teman-teman agar bisa memberikan kritik maupun saran yang
membangun. Sehingga penulis dapat membuat makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

 Gloria M. Bulechek, (et al). 2013. Nursing Interventions Classifications (NIC) 6 th Edition.
Missouri : Mosby Elsevier

 Moorhed, (et al). 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) 5 th Edition. Missouri :
Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai