Florece Nightingale
Florece Nightingale
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
Sebagaimana dicatat, pendidikan Nightingale adalah salah satu yang
tidak biasa untuk seorang gadis Victoria. Pengawasan oleh ayahnya
yang terdidik dan intelektual dalam mata pelajaran seperti matematika
dan filsafat memberinya pengetahuan dan kemampuan berpikir
konseptual yang unik untuk pada zamannya. Meskipun orang tuanya
awalnya menentang keinginannya untuk belajar matematika, mereka
berubah dan memperbolehkannya menerima bimbingan tambahan dari
matematikawan yang terhormat. Masih belum diketahui apakah
Nightingale adalah seorang jenius atau tidak yang akan menjadi
pemimpin dan pemikir besar dalam keadaan apapun, atau apakah
keunikan, pendidikan formal, dan status sosialnya diperlukan untuk hal
ini bisa terjadi pada saat itu. Akankah Nightingale menjadi pemimpin
seperti itu jika lahir hari ini? Apa yang akan terjadi pada keperawatan
hari ini jika dia tidak lahir pada waktu itu dan di tempat itu?
2
menyajikan untuk masyarakat Inggris dengan komentar-komentar
pedas pada perawatan kesehatan dan kebutuhan untuk kesehatan serta
reformasi sosial di Inggris.
3
berdasarkan keperawatan dan perbaikan kesehatan (Nightingale, 1860).
Pandangan beliau mengenai keperawatan timbul dari filosofi spiritual
yang tumbuh pada masa remaja dan dewasanya (MacRae, 1995), dan
menggambarkan perubahan dalam kebutuhan masyarakat. Beliau
memandang peran keperawatan sebagai “tugas menjaga kesehatan
seseorang" berdasarkan pengetahuan “bagaimana membuat tubuh
berada dalam keadaan yang bebas penyakit atau sembuh dari penyakit"
(Nightingale, 1860). Pada tahun yang sama, beliau mendirikan program
pertama yang terorganisasi untuk melatih perawat yaitu Nightingale
Training School for Nurses di Rumah Sakit St. Thomas di kota
London.
4
Beliau menjadi relawan saat perang Crimean pada tahun 1853
dan mengunjungi rumah sakit di medan perang pada malam hari
dengan membawa lampu pada malam hari dengan membawa lampu,
lalu Florence Nightingale dikenal dengan nama “Bidadari Berlampu
(The Lady With The Lamp)”. Fasilitas dasar, sanitasi, dan nutrisi pada
rumah sakit di medan perang sangat buruk. Akhirnya beliau ditugaskan
untuk mengatur dan memperbaiki kualitas dari fasilitas.
5
merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan.
B. Tujuan
1. Mengetahui teori dan model konseptual Florence Nightingale
2.Mengetahui hubungan teori Florence dengan paradigma
keperawatan
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan teori Florence Nightingale
6
BAB II
Klien
Perawat Kesehatan
Lingkungan
1. Udara segar
7
2. Air bersih
4. Kebersihan
5. Cahaya
8
B. Model Konsep Keperawatan Teori Florence Nightingale
A. Lingkungan Fisik
Merupakan lingkungan dasar atau alami yang berhubungan
dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek
terhadap lingkungan fisik yang bersih yang akan selalu
mempengaruhi pasien dimanapun ia berada di dalam ruangan harus
bebas dari debu, asap, dan bau. Tempat tidur pasien harus bersih,
udara bersih, tidak lembap, dan bebas dari bau.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi
penempatan tempat tidur harus memberikan keluasaan pasien untuk
beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien di tempat
tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
9
B. Lingkungan Psikologis
C. Lingkungan Sosial
10
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.
11
mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
e. Evaluasi
Mengobservasi (pengamatan) dampak perubahan lingkungan
terhadap kesehatan individu.
12
BAB III
A. Definisi Paradigma
1. Manusia
13
dalam hubungan ini. Namun, referensi khusus dibuat untuk pasien
melakukan perawatan diri sendiri apabila memungkinkan dan
khususnya ketika menyangkut dan substansi makanan.
Keberadaan perawat adalah untuk menanyakan ke pasien
tentang kesukaannya, dan mengungkapkan keyakinannya, disini
Nightingale melihat setiap pasien sebagai individu yang unik.
Namun, Nightingale (1969) menekankan bahwa perawat adalah
pengendali dan bertanggung jawab seputar lingkungan pasien.
Nightingale menghormati orang dari berbagai latar belakang dan
tidak menghakimi berkenaan dengan nilai sosial.
2. Lingkungan
Lingkungan adalah semua kondisi yang mungkin
mempengaruhi klien dan tempatnya berada, dimana terdapat
kebutuhan pelayanan kesehatan. Hubungan antara klien dan
lingkungan dapat berupa pengaruh positif dan negatif pada tingkat
kesehatan manusia dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu,
semua faktor-faktor di rumah, tempat kerja, atau komunitas juga
mempengaruhi tingkat kesehatan klien dan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
Konsep Nightingale tentang lingkungan menekankan bahwa
keperawatan adalah “untuk membantu alam dalam penyembuhan
pasien”. Nasihatnya untuk perawat, baik yang menyediakan
perawatan di rumah atau perawat terlatih di rumah sakit, adalah
untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan lingkungan
terapeutik yang akan meningkatkan kenyamanan dan pemulihan
pasien. Ajarannya tentang kebersihan pedesaan memasukkan
deskripsi yang sangat spesifik tentang masalah lingkungan dan hasil-
hasilnya, serta solusi praktis untuk masalah ini bagi rumah tangga
dan masyarakat (Halsall, 1997).
14
Asumsi dan pemahaman Nightingale tentang kondisi
lingkungan pada masa itu adalah yang paling relevan dengan
filosofinya. Dia percaya bahwa orang miskin yang sakit akan
mendapat manfaat dari perbaikan lingkungan yang akan
memengaruhi tubuh mereka dan pikiran mereka. Dia percaya bahwa
perawat bisa berperan dalam meningkatkan kondisi kehidupan fisik
mereka. Pemahaman Nightingale tentang lingkungan fisik dan
efeknya pada kesehatan diperoleh melalui pengamatan langsung dan
pengalaman di luar situasi kehidupannya sendiri yang nyaman.
3. Kesehatan
Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus disyukuri,
dipelajari, dilindungi, dan ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi
dan sekaligus inverstasi serta modal utama untuk berkarya dan
beraktifitas serta produktif merupakan tujuan hidup manusia.
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan baik
serta menggunakan setiap kekuatan (sumber daya) untuk sepenuhnya
menjalani hidup. Nightingale juga mendefinisikan kesehatan sebagai
kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang
dimiliki hingga batas maksimal. Selain itu, ia melihat penyakit
(disease) dan sakit (illness) sebagai proses perbaikan yang alam
lakukan di saat seseorang tidak memperhatikan masalah kesehatan.
Nightingale menggambarkan pemeliharaan kesehatan melalui
pencegahan penyakit dan pengendalian lingkungan merupakan
tanggung jawab sosial. Apa yang dia gambarkan tersebut,
membawanya kepada konsep keperawatan kesehatan masyarakat
yang lebih modern dalam promosi kesehatan. Dia membedakan
konsep keperawatan kesehatan masyarakat dari keperawatan pasien
yang sakit untuk meningkatkan pemulihan, dan dari hidup yang lebih
baik sampai kematian yang damai. Konsepnya tentang keperawatan
15
kesehatan adalah model yang digunakan oleh banyak Lembaga dan
departemen kesehatan masyarakat di Amerika Serikat.
4. Keperawatan
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
B. Saran
Florence Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu
ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembua penyakit.
Dia merupakan Lady With The Lamp bagi klien. Maka kita sebagai
perawat haruslah sebagai penerang bagi klien yang kita rawat.
Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayangi.
Agar pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi,
jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat klien.
Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kita pasti
bisa jika kita gigih dan rajian dalam melakukannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/120266748/model-dan-konsep-keperawatan-
florence-nightingale/
https://cekenricek.com/mobile/florence-nightingale-the-lady-with-the-
lamp/4805
19
Tugas Falsafah dan Teori Keperawatan :
Teori Model Konsep Florence Nightingale
Disusun Oleh :
Dewi Kencana Fitria
Hasna Abida Adzkia
Marliana Nasya
Putri Shafira Azzahra
Shafa Nisa Kamila
Kelas : 1D
2019 - 2020
20
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
A. Definisi Paradigma................................................................................. 8
B. Paradigm dan Kerangka Konsep............................................................ 8
BAB IV PENUTUP.................................................................................. 15
A. Kesimpulan.......................................................................................... 15
B. Saran.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 17
ii