Anda di halaman 1dari 3

1. Menurut Prof.Dr.

Rochmat Soemitro pajak adalah kas kepada negara berdasarkan


undang-undang dengan tanpa mendapatkan jasa timbal yang langsung dapat ditujuan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum,
Unsur pajak yakni diatur undang-undang, sifatnya dapat dipaksakan, tidak ada
kontraprestasi, dipungut oleh pemerintah, dan ditujukan untuk pembiayaan kepentingan
umum.

Sedangkan retribusi sama dengan imbalan (kontra prestasi) langsung dapat dirasakan oleh
pembayaran retribusi. Unsur sendiri diatur dalam Undang-undang, dapat dipaksakan,
dlakukan negara, pretasi langsung, dan digunakan untuk kepentingan umum.

Umumnya pungutan atas retrubusi diberikan atas pembayaran berupa jasa pemberian izin
tertentu yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah kepada seseorang atau badan
hukum.

Secara garis besar pajak merupakan prestasi tidak langsung dan dipergunakan untuk
kepentingan umum sedangkan retribusi adalah prestasi langsung yang dikenakan atas
dasar pemberian izin yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan hukum.

2. Dalam sistem hukum perizinan memuat beberapa unsur antara lain yakni
A. INSTRUMEN YURIDS, dalam rangka untuk mengupayakan kesejahteraan umum,
kepada pemerntah diberikan wewenang dalam bidang pengaturan, yang dari fungsi
pengaturan ini muncul beberapa instrument yuridis untuk menghadapi peristiwa
individual dan konkrit, yaitu dalam bentuk ketetapan, salah satu wujud dari ketetapan
itu adalah izin.

Dan Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang
Retribusi Perizinan Tertentu memuat beberapa unsur antara lain instrumen yurids
karena pemerintah daerah mempunyai wewenag dalam bidang pengaturan yang mana
pengaturan tersebut dalam bentuk ketetapan sehingga terbentuklah pengaturan
tentang retribusi izin tertentu yang mana memuat beberapa jenis retribusi antara lain
a. Retribusi izin mendirikan bangunan
b. Retribusi izin gangguan
c. Retribusi trayek
d. Retribusi izin usaha perikanan
Dimana pengaturan tersebut dibuat karena kewenangan pemerintah daerah untuk
mengurus daerahnya sendiri dalam hal otonomi daerah yang diatur dalam UU No 23
Tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
B. PERATURAN PENRUNDANG-UNDANGAN, pembuatan dan penerbitan ketetapan
izin merupakan tindakan hukum pemerintahan. Sebagai tindakan hukum, maka harus
ada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan atau harus
berdasarkan asas legalitas. Tanpa dasar wewenang, tindakan hukum itu menjadi tidak
sah.
Dari perda tersebut merupakan implementasi wewenang yang diberikan kepada
pemerintah daerah yang diamanatkan dalam UU No 23 Tahun 2014 tentang
pemerintah daerah.
Dan mengenai pengaturan retribusi perizinan tersebut pemerintah daerah kabupaten
bangkalan mengacu pada UU No 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi
daerah yang mana demi melakukan pengaturan dan pengawasan atas kegiatan
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana fasilitas
tertentu untuk melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

C. ORGAN PEMERINTAH, adalah organ yang menjalankan urusan pemerintahan baik


di tingkat pusat maupun ditingkat daerah, mulai dari administrasi negara tertinggi
(presidern) sampai dengan administrasi negara. terendah (lurah) berwenang
memberikan izin. Hal ini berari bahwa terdapat aneka ragam administrasi negara
pemberi izin, yang didasarkan pada jabatan yang dijabatnya baik di tingkat pusat
maupun daerah.

Pemerintah daerah kabupaten bangkalan merupakan Organisasi pemerintah yang


menjalankan urusan pemerintah, hal tersebut dapat memberi wewenang yang mana
dengan wewenang tersebut pemerintah daerah kabupaten bangkalan mengurus urusan
administratif didaerah bangkalan dengan peraturan daerah, sesuai dengan karakter
dan hal-hal yang perlu diatur dalam daerah tersebut.

D. PERISTIWA KONKRIT, artinya peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang
tertentu, tempat tertentu, dan fakta hukum tertentu oleh karena peristiwa konkrit ini
bentuknya beragam, sejalan dengan keragaman perkembangan masyarakat, izin pun
memiliki keragaman. Izin yang jenisnya beragam itu dibuat dalam proses dan
prosedurnya tergantung dari kewenangan pemberi izin, macam izin dan struktur
organisasi instansi yang menerbitkan izin tersebut.

Didalam peraturan daerah terebut juga mempertimbangkan peristiwa konkrit yang


menganut pada peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang tertentu, tempat
tertentu, dan fakta hukum tertentu, hal tersebut jelas dibuktikan pada BAB IV tentang
hal yang mengatur peninjauan retribusi disebutkan dalam Pasal 59 ayat (1) tarif
retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali dimana dalam ayat (2)
dijelaskan bahwa peninjauan tarif tersebut memperhatikan indeks harga dan
perkembangan perekonomian dikawasan daerah kabupaten bangkalan.

E. PROSEDUR DAN PERSYARATAN, pada umumnya permohonan izin harus


menempuhkan prosedur tertentu yang ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi
izin. Di samping harus menempuh prosedur tertentu, pemohon izin juga harus me-
nempuh persyaratan-persyaratan tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh
pemerintah atau pemberi izin. Prosedur dan persyaratan perizinan itu berbeda-beda
tergantung jenis izin, tujuan izin, dan instansi pemberi izin.

Dari peraturan daerah tersebut memuat beberapa jenis izin antara lain :
a. Retribusi izin mendirikan bangunan
Dimana prosedur diatur dalam pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan
Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu.
Dan persyaratannya diatur dalam pasal 7 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten
Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu
b. Retribusi izin gangguan
Prosedur izin gangguan diatur dalam pasal 21 ayat (1) Peraturan Daerah
Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan
Tertentu
Dan persyaratan izin gangguan diatur dalam Pasal 22 ayat (1) dan ayat (2)
Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi
Perizinan Tertentu
c. Retribusi trayek
Prosedur izin trayek dijelaskan dalam Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan
Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan
Tertentu
Dan persyaratan diatur dalam pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Daerah
Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan
Tertentu
d. Retribusi izin usaha perikanan
Prosedur izin usaha perikanan Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Daerah
Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Retribusi Perizinan
Tertentu dan dipasal (3)dijelaskan bahwa tata cara permohonan dan persyaratan
diatur dalam peraturan kepala daerah

Dari beberapa pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur tertentu yang
ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Telah dipenuhi dan diatur dalam
peraturan daerah tersebut. Sehingga dapat dikatakan peraturan daerah tersebut
telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam perizin-an.

Anda mungkin juga menyukai