Anda di halaman 1dari 9

Tabel 1.

Hubungan kelas lereng dengan sifat - sifat proses dan kondisi lahan
disertai simbol warna yang disarankan. (sumber : Van Zuidam, 1985).
Tabel 2. Pola pengaliran dan karakteristiknya (van Zuidam, 1985)

POLA PENGALIRAN KARAKTERISTIK


DASAR

Perlapisan batuan sedimen relatif datar atau paket


batuan kristalin yang tidak seragam dan memiliki
DENDRITIK ketahanan terhadap pelapukan. Secara regional daerah
aliran memiliki kemiringan landai, jenis pola pengaliran
membentuk percabangan menyebar seperti pohon
rindang.

Pada umumnya menunjukkan daerah yang berlereng


sedang sampai agak curam dan dapat ditemukan pula
PARALEL pada daerah bentuklahan perbukitan yang memanjang.
Sering terjadi pola peralihan antara pola dendritik
dengan pola paralel atau tralis. Bentuklahan perbukitan
yang memanjang dengan pola pengaliran paralel
mencerminkan perbukitan tersebut dipengaruhi oleh
perlipatan.

Baruan sedimen yang memiliki kemiringan perlapisan


TRALLIS
(dip) atau terlipat, batuan vulkanik atau batuan
metasedimen derajat rendah dengan perbedaan
pelapukan yang jelas. Jenis pola pengaliran biasanya
berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.

REKTANGULAR Kekar dan / atau sesar yang memiliki sudut kemiringan,


tidak memiliki perulangan lapisan batuan dan sering
memperlihatkan pola pengaliran yang tidak menerus.

Daerah vulkanik, kerucut (kubah) intrusi dan sisa - sisa


erosi. Pola pengaliran radial pada daerah vulkanik
RADIAL disebut sebagai pola pengaliran multi radial.
Catatan : pola pengaliran radial memiliki dua sistem yaitu
sistem sentrifugal (menyebar ke luar dari titik pusat),
berarti bahwa daerah tersebut berbentuk kubah atau
kerucut, sedangkan sistem sentripetal (menyebar kearah
titik pusat) memiliki arti bahwa daerah tersebut
berbentuk cekungan.

Struktur kubah / kerucut, cekungan dan kemungkinan


ANULAR retas (stocks)

MULTIBASINAL Endapan berupa gumuk hasil longsoran dengan


perbedaan penggerusan atau perataan batuan dasar,
merupakan daerah gerakan tanah, vulkanisme,
pelarutan gamping dan lelehan salju (permafrost)
POLA PENGALIRAN KARAKTERISTIK

DASAR Umumnya struktural

PINNATE Tekstur batuan halus dan mudah tererosi

ANASTOMATIK Dataran banjir, delta atau rawa

MENGANYAM
Kipas aluvium dan delta
(DIKHOTOMIK)

Lereng memanjang atau dikontrol oleh bentuklahan


SUB PARALEL
perbukitan memanjang.

KOLINIER Kelurusan bentuklahan bermaterial halus dan beting


pasir.

Bentuklahan memanjang dan sejajar


SUB TRALLIS
Homoklin landai seperti beting gisik
DIREKSIONAL
TRALLIS
Perlipatan memanjang.
TRALLIS BERBELOK

Percabangan menyatu atau berpencar , sesar paralel


TRALLIS SESAR

ANGULATE Kekar dan / atau sesar pada daerah miring

KARST Batugamping
Tabel 3. Ukuran kemiringan lereng

(sumber : Van Zuidam,1985)

KEMIRINGAN KETERANGAN KLASIFIKASI KLASIFIKASI


LERENG USSSM* (%) USLE** (%)

0 -2 Datar - Hampir datar 0 - 2 1 -2

3 -7 Lereng sangat landai 2 - 6 2 -7

8 - 13 Lereng landai 6 - 13 7 - 12

14 - 20 Lereng agak curam 13 - 25 12 - 18

21 - 55 Lereng curam 25 - 55 18 - 24

56 - 140 Lereng sangat curam > 55 > 24

* USSSM = United state soil System Management


**USLE = Universal Soil Loss Equation (Wischmeir, 1967).

Tabel 4. Ukuran panjang lereng


PANJANG LERENG (M) KLASIFIKASI

< 15 Lereng sangat pendek

15 - 50 Lereng pendek

50 - 250 Lereng sedang

250 - 500 Lereng panjang

> 500 Lereng sangat panjang


Tabel 5. Hubungan ketinggian absolut dengan morfografi
(sumber : Van Zuidam, 1985)

KETINGGIAN ABSOLUT UNSUR MORFOGRAFI

< 50 meter Dataran rendah

50 meter - 100 meter Dataran rendah pedalaman

100 meter - 200 meter Perbukitan rendah

200 meter - 500 meter Perbukitan

500 meter - 1.500 meter Perbukitan tinggi

1.500 meter - 3.000 meter Pegunungan

> 3.000 meter Pegunungan tinggi

Tabel 6. Hubungan kelas relief - kemiringan lereng dan perbedaan ketinggian.


(sumber: Van Zuidam,1985)

KELAS RELIEF KEMIRINGAN PERBEDAAN


LERENG ( % ) KETINGGIAN (m)

Datar - Hampir datar 0 - 2 <5

Berombak 3 - 7 5 - 50

Berombak - Bergelombang 8 - 13 25 - 75

Bergelombang - Berbukit 14 - 20 75 - 200

Berbukit - Pegunungan 21 - 55 200 - 500

Pegunungan curam 55 - 140 500 - 1.000

pegunungan sangat curam > 140 > 1.000


Tabel 7. Kerapatan aliran
(rata - rata jarak percabangan dengan Ordo pertama aliran, Van Zuidam, 1985)

JENIS KERAPATAN PADA SKALA 1: 25.000 KARAKTERISTIK


MEMILIKI KERAPATAN

HALUS Kurang dari 0,5 cm Tingkat limpasan air permukaan


tinggi, batuan memiliki porositas
buruk

SEDANG 0,5 cm - 5 cm Tingkat limpasan air permukaan


sedang, batuan memiliki
porositas sedang

Tingkat limpasan air permukaan


KASAR Lebih besar dari 5 cm rendah, batuan memiliki
porositas baik dan tahan
terhadap erosi.
Tabel 8. Media dan proses erosi (sumber : Van Zuidam, 1985)

MEDIA PENGARUH PROSES YANG TERJADI PROSES MUATAN MATERIAL

AIR PERMUKAAN

Arus permukaan dan Kegiatan hidrolik Traksi, saltasi, suspensi, larutan


arus bawah dan apungan.
permukaan; aliran
permukaan.

AIR TANAH
Tanpa arus bawah Pencucian ; korosi Larutan
tanah.

OMBAK, ARUS dan Kegiatan hidrolik Traksi, saltasi, suspensi, larutan


PASANG NAIK. dan apungan.

ANGIN Abrasi dan deflasi Traksi, saltasi dan suspensi.

GLASIAL Penggerusan dan saluran. Traksi dan suspensi

GRAVITASI Gerakan massa Traksi dan suspensi.


Aliran,luncurandan
penurunan.

Dari F.D. Hole, 1967, didalam :The Encyclopedia of Geomorphology


R.W. Fairbridge, ed.

Tabel 9. Ketahanan relatif batuan terhadap erosi dan pelapukan


(sumber : Van zuidam, 1985).

JENIS BATUAN KETAHANAN BENTUKLAHAN

BATUAN BEKUAN

Tekstur halus
Hitam (basa) Basalt Biasanya tahan Gawir dan aliran
Menengah Andesit Biasanya tahan Tidak menyebar
Cerah Rhiolite Biasanya tahan Tebing terjal

Tekstur kasar
Hitam (basa) Gabro Biasanya sangat tahan Gawir dan kubah
Menengah Sienite Biasanya tahan Pengangkatan
Cerah Granit Biasanya tahan Kubah dan pengang-
Kecuali di wilayah arid katan..

BATUAN ENDAPAN

Butiran halus
Lepas Lempung Lunak, membentuk din- Lahan terbuka
ding tegak.
Padat Batulempung Biasanya lunak Dataran rendah sam -
pai landai
Karbonat lepas Lanau Sangat lunak Dasar lembah.
Karbonat padat Gamping Lunak di daerah basah Daerah gamping.
tahan di daerah arid.

Butiran kasar
Lepas Pasir Biasanya lunak Dataran rendah
Padat Batupasir Tahan jika tersemen Tebing terjal dan plato
kuat.
Butiran sangat kasar
Lepas Kerakal Memiliki ketahanan se- Sebagai batuan penu-
dang, tup perlipatan.
Padat Konglomerat Sangat tahan. Punggungan dan pe-
gunungan.

BATUAN MALIHAN
(METAMORF)
Asal batuan endapan
Serpih Slate Lunak Dataran rendah
Batugamping Marble Lunak Dataran rendah
Batupasir Kuarsit sangat tahan Punggungan, gumuk,
dan monadnok.
Asal batuan bekuan atau endapan
Banded Gneis Sangat tahan Pengangkatan
Schistose Schist Sangat tahan Pengangkatan dan
punggungan.

Disadur dari : A.K. Lobeck, Geomorphology,Mc Graw-Hill New York


Tabel 10. Klasifikasi relief berdasarkan sudut lereng dan beda tinggi (van ZuidamCancelado, 1979)

N Relief Kemiringan Beda Tinggi Warna


o Lereng () (m)
1 Topografi dataran 0-2 <5 Hijau
2 Topografi bergelombang lemah 3-7 5 – 50 Hijau Muda
3 Topografi bergelombang lemah – kuat 8 - 13 25 – 75 Kuning
4 Topografi bergelombang Kuat – perbukitan 14 – 20 50 – 200 Jingga
5 Topografi perbukitan – tersayat kuat 21 – 55 200 – 500 Merah Muda
6 Topografi tersayat kuat – pegunungan 56 -140 500 - 1000 Merah Tua
7 Topografi pegunungan >140 >1000 Ungu

Tabel 11. Klasifikasi bentukan asal berdasarkan genesa dan sistem pewarnaan (van Zuidam, 1983).

No Genesa Pewarnaan
1 Denudasional (D) Coklat
2 Struktural (S) Ungu
3 Vulkanik (v) Merah
4 Fluvial (F) Biru Muda
5 Marine (M) Biru Tua
6 Karst (K) Orange
7 Glasial (G) Biru Muda
8 Eolian (E) Kuning

Anda mungkin juga menyukai