"RESISTENSI VIRUS"
Kelompok I
D4 Analis Kesehatan
Semester 6
2021
DISUSUN OLEH :
1. ZAHROTUN NISA' (P27834118001)
3. PENGGOLONGAN RESISTENSI
4. PENYEBAB RESISTENSI
6. MEKANISME RESISTENSI
7. PENCEGAHAN RESISTENSI
B. Resistensi Sekunder
Mekanisme resistensi sekunder (dapatan) diperoleh akibat kontak dengan agen antimikroba dalam
waktu yang cukup lama dengan frekuensi yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya
mutasi pada mikroorganisme. Terbentuknya mutan yang resisten terhadap obat antimikroba
dapat secara cepat (resistensi satu tingkat) dan dapat pula terjadi dalam kurun waktu yang lama
(resistensi multi tingkat).
C. Resistensi Episomal
Resistensi episomal disebabkan oleh faktor genetik diluar kromosom
(episom=plasmid) pada plasmidnya yang dapat menular pada bakteri lain
yang memiliki kaitan spesies melalui kontak sel secara konjugasi maupun
transduksi.
Contoh Resistensi
A. Resistensi Primer (Bawaan)
Staphylococcus dan bakteri lainnya yang mempunyai enzym penisilinase yang dapat
menguraikan penisilin dan sefalosporin.
B. Resistensi Sekunder
1. Reistensi satu tingkat adalah pada Isoniazide, streptomisin dan tifampisin
2. Resisten multi tingkat adalah resistensi pada penisillin, eritromisin dan
tetrasiklin.
C. Resistensi Episomal
Salmonella, E coli, Yersinia, Klebsiela, Serratia, Proteus.
PENYEBAB RESISTENSI
NON GENETIK
1. Penggunaannya yang kurang tepat (irrasional): terlalu singkat, dalam dosis yang
terlalu rendah, diagnosa awal yang salah, dalam potensi yang tidak adekuat.
3. Peresepan dalam jumlah besar ketika diagnose awal belum pasti meningkatkan
unnecessary health care expenditure dan seleksi resistensi terhadap obat-obatan
baru.
4. Perilaku hidup sehat, terutama bagi tenaga kesehatan, misalnya mencuci
tangan etika diagnose awal belum pasti.