Anda di halaman 1dari 11

Kasus Etika Profesi Bidan

Disusun oleh :
Nabila Aliyah Putri
20201664022

Program Studi S1- Kebidanan


Universitas Muhammadiyah Surabaya
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas perkenanNYA laporan ini terselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Etika dan Hukum
Kesehatan. Tugas yang dimaksud adalah berkaitan dengan kasus etika profesi bidan yang baik
dan tidak baik.
Besar harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis pribadi dan
pembaca sekalian.

Surabaya, 17 Oktober 2020


Penulis,

Nabila Aliyah Putri


20201664022

i
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………… ii
BAB I PEMBUKA………………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………................. 1
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..1
1.3 Metode…………………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………... 2-5
2.1 Pengertian Etika………………………………………………………………………... 2
2.2 Contoh Etika Profesi Bidan yang Tidak Baik…………………………………………..2
2.3 Contoh Etika Profesi Bidan yang Baik…………………………………………………4
BAB III PENDAPAT…………………...……………………………………………….....6
BAB IV PENUTUP……………………...………………………………………………....7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………8

ii
BAB I
PEMBUKA

1.1 Latar Belakang


Latar belakang tersusun laporan ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Etika
dan Hukum Kesehatan yang merupakan salah satu mata kuliah di program studi S1- Kebidanan.
Dengan menguraikan kasus etika profesi bidan yang baik dan tidak baik. Selain sebagai
tugas, penulis juga beranggapan bahwa laporan ini bukan hanya sebagai tugas mata kuliah,
namun juga sebagai sarana guna menambah wawasan bagi penulis secara pribadi dan bagi
pembaca sekalian.

1.2 Tujuan Penulisan


 Sebagai pelengkap tugas kuliah Etika dan Hukum Kesehatan.

1.3 Metode
Metode penyusun laporan dilakukan dengan cara menguraikan contoh etika ptofesi bidan
yang baik dan tidak baik. Dan menguraikan pendapat tentang etika tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Kata ”etika” dalam bahasa Yunani adalah ”ethos” (tunggal) yang berarti kebiasaankebiasaan
tingkah laku manusia, adab, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir serta ”ta etha”
(jamak), yang berarti adab kebiasaan. Dalam bahasa Inggris, ”ethics”, berarti ukuran tingkah
laku atau perilaku manusia yang baik, tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh
manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Menurut Aristoteles (384-322 s.M.) ”etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang lama
(Poerwadarminta, sejak 1953) ”etika” dijelaskan sebagai: ”ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak (moral)”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1988) ”etika” dijelaskan dengan membedakan tiga arti :
1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat”.

2.2 Contoh Etika Profesi Bidan yang Tidak Baik


“Remaja Aborsi Tewas Usai Disuntik Bidan”
Minggu, 18 Mei 2008 20:00 wib

KEDIRI – Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi Kediri. Novila Sutiana (21),
warga Dusun Gegeran, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, tewas setelah
berusaha menggugurkan janin yang dikandungnya. Ironisnya, korban tewas setelah disuntik obat
perangang oleh bidan puskesmas.

Peristiwa nahas ini bermula ketika Novila diketahui mengandung seorang bayi hasil
hubungannya dengan Santoso (38), warga Desa Tempurejo, Kecamatan Wates, Kediri.
Sayangnya, janin yang dikandung tersebut bukan buah perkawinan yang sah, namun hasil
hubungan gelap yang dilakukan Novila dan Santoso.

Santoso sendiri sebenarnya sudah menikah dengan Sarti. Namun karena sang istri bekerja
menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong, Santoso kerap tinggal sendirian di rumahnya.
Karena itulah ketika bertemu dengan Novila yang masih kerabat bibinya di Ponorogo, Santoso

2
merasa menemukan pengganti istrinya. Ironisnya, hubungan tersebut berlanjut menjadi
perselingkuhan hingga membuat Novila hamil 3 bulan.

Panik melihat kekasihnya hamil, Santoso memutuskan untuk menggugurkan janin


tersebut atas persetujuan Novila. Selanjutnya, keduanya mendatangi Endang Purwatiningsih
(40), yang sehari-hari berprofesi sebagai bidan di Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kediri.
Keputusan itu diambil setelah Santoso mendengar informasi jika bidan Endang kerap menerima
jasa pengguguran kandungan dengan cara suntik.

Pada mulanya Endang sempat menolak permintaan Santoso dan Novila dengan alasan
keamanan. Namun akhirnya dia menyanggupi permintaan itu dengan imbalan Rp2.100.000.
Kedua pasangan mesum tersebut menyetujui harga yang ditawarkan Endang setelah turun
menjadi Rp2.000.000. Hari itu juga, bidan Endang yang diketahui bertugas di salah satu
puskesmas di Kediri melakukan aborsi.

Metode yang dipergunakan Endang cukup sederhana. Ia menyuntikkan obat penahan rasa
nyeri Oxytocin Duradril 1,5 cc yang dicampur dengan Cynaco Balamin, sejenis vitamin B12 ke
tubuh Novila. Menurut pengakuan Endang, pasien yang disuntik obat tersebut akan mengalami
kontraksi dan mengeluarkan sendiri janin yang dikandungnya.

“Ia (bidan Endang) mengatakan jika efek kontraksi akan muncul 6 jam setelah disuntik.
Hal itu sudah pernah dia lakukan kepada pasien lainnya,” terang Kasat Reskrim Polres Kediri
AKP Didit Prihantoro di kantornya, Minggu (18/5/2008).

Celakanya, hanya berselang dua jam kemudian, Novila terlihat mengalami kontraksi
hebat. Bahkan ketika sedang dibonceng dengan sepeda motor oleh Santoso menuju rumahnya,
Novila terjatuh dan pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit. Apalagi organ intimnya terus
mengelurkan darah.

Warga yang melihat peristiwa itu langsung melarikannya ke Puskemas Puncu. Namun
karena kondisi korban yang kritis, dia dirujuk ke RSUD Pare Kediri. Sayangnya, petugas medis
di ruang gawat darurat tak sanggup menyelamatkan Novila hingga meninggal dunia pada hari
Sabtu pukul 23.00 WIB.

Petugas yang mendengar peristiwa itu langsung menginterogasi Santoso di rumah sakit.
Setelah mengantongi alamat bidan yang melakukan aborsi, petugas membekuk Endang di
rumahnya tanpa perlawanan. Di tempat praktik sekaligus rumah tinggalnya, petugas menemukan
sisa-sisa obat yang disuntikkan kepada korban. Saat ini Endang berikut Santoso diamankan di
Mapolres Kediri karena dianggap menyebabkan kematian Novila.

Lamin (50), ayah Novila yang ditemui di RSUD Pare Kediri mengaku kaget dengan
kehamilan yang dialami anaknya. Sebab selama ini Novila belum memiliki suami ataupun pacar.
Karena itu ia meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas peristiwa itu dan menghukum
pelaku.

3
Akibat perbuatan tersebut, Endang diancam dengan pasal 348 KUHP tentang
pembunuhan. Hukuman itu masih diperberat lagi mengingat profesinya sebagai tenaga medis
atau bidan. Selain itu, polisi juga menjeratnya dengan UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992.
Belum diketahui secara pasti sudah berapa lama Endang membuka praktik aborsi tersebut.

2.3 Contoh Etika Profesi Bidan yang Baik

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap


suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Pekerjaan tidak sama
dengan profesi. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan
professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang
suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai
dengn profesinya.

PROFESIONAL
Perilaku profesional yang diharapkan masyarakat diantaranya :

1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman dan


keterampilan yang tinggi
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidak melakukan tindakan yang coba-coba yang tidak
didukung ilmu pengetahuan profesinya
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas pengetahuan
9. Menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-gerik dan
kewenangannya

Bidan sebagai tenaga profesional haruslah memiliki komitmen yang tinggi untuk :

1. Memberikan asuhan berkualitas sesuai dengan standar etis (etika profesi)


2. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan, berlanjut diskusi formal dan
informal dengan sejawat
3. Pada puncaknya mampu mengambil keputusan yang etis untuk memecahkan
masalah etika
4. Menggunakan 2 pendekatan dalam pengambilan keputusan etis yaitu berdasarkan prinsip
dan berdasarkan asuhan kebidanan (Beauchamp Childress, 1994)

Menurut Beauchamp Childress, menyatakan ada 4 (empat) pendekatan prinsip


dalam etika kesehatan:
4
1. Tindakan diarahkan sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonom setiap orang
2. Menghindarkan berbuat suatu kesalahan
3. Murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya
4. Keadilan dan keberanian menjelaskan manfaat dan risiko yang dihadapi

Ketidakpuasan dalam pendekatan berdasar prinsip memunculkan konflik serta dilema etis yang
mengarahkan bidan pada pendekatan berdasar asuhan yaitu sebagai berikut:

1. Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan


2. Meningkatkan penghormatan martabat klien
3. Mendengarkan dan menganalisa saran sejawat sebagai tanggung jawab profesional
4. Mengingat kembali arti tanggung jawab moral, kebaikan, kepedulian, empati, perasaan
kasih sayang serta menerima kenyataan (Taylor,1993)

Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan haruslah profesional, dikatakan profesional bila


memiliki ciri-ciri berikut ini ;

1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang
bersangkutan dengan bidang tadi
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan
peka dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan
terbaik atas dasar kepekaan
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta
terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih
yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya

ETIKA PROFESI

Etika profesi menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup berupa


keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh
ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.

Berikut merupakan prinsip Etika Profesi :


1. Tanggung Jawab
2. Keadilan

3. Otonomi

BAB III

PENDAPAT 5

 Etika Tidak Baik

Pendapat saya tentang aborsi,di dalam etika profesi bidan dilarang mengaborsi janin, apalagi
di contoh tersebut tidak ada persetujuan dengan ibunya dan keluarganya. Kita tidak tau resiko
apa aja yang terjadi setelah aborsi tersebut. Di dalam agama pun juga melarang itu. Intinya di
dalam etika profesi bidan aborsi tidak ada dan jika seorang bidan melakukan itu berarti bidan
tersebut dikenai hukuman.

 Etika Baik

Seorang bidan harus melakukan pekerjaannya dengan presional, sesuai hukum dan etika
bidan. Hukum - hukum untuk bidan sudah juga ada apabila bidan itu melakukan hal - hal yang
tidak terdapat dalam profesi bidan.
BAB IV
6
PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai kasus etika profesi bidan yang baik dan
tidak baik. Penulis berhrap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya laporan ini pada kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umunya.
Mohon maaf apabila masih banyak teradapat kekurangan. Jika ada lebihnya datangnya
dari Allah SWT, jika ada salah satu atau ketidaksesuaian penulisan laporan ini berasal dari
penulis pribadi. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

7
file:///C:/Users/PRIMA/Downloads/BukuEtikaProfesidanHukumKesehatan.pdf
https://news.okezone.com/read/2008/05/18/1/110398/remaja-aborsi-tewas-usai-disuntik-bidan
https://www.dictio.id/t/bagaimana-etika-profesi-bidan/14791/2

Anda mungkin juga menyukai