Anda di halaman 1dari 17

NEGARA MAJU DAN

NEGARA
BERKEMBANG

2020

Authored by: SITI JANATUL NAIMI


180721639033/ OFF L 2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar dengan baik guna memenuhi
tugas. Bahan ajar ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga mendapat kelancaran dalam penyusunannya. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang telah mendukung atau berkontribusi dalam proses pembuatan
makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari jika masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Baik dari segi kaidah kebahasaan, tata penyusunan kalimat atau yang lainnya. Oleh
karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat menyusun
makalah ini lebih baik lagi.

Malang, September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................4
1.1 KARAKTERISTIK NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG..........................................5
1.2 REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN
EKONOMI......................................................................................................................................9
1.3 DAMPAK PASAR BEBAS TERHADAP INDONESIA..................................................13
1.4 PEMBANGUNAN INDONESIA UNTUK MENJADI NEGARA MAJU........................15
SOAL EVALUASI............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1………………………………………………………………………………………......9
Gambar 2……………………………………………………………………………………….....10
Gambar 3……………………………………………………………………………………….....11
Gambar 4……………………………………………………………………………………….....12

NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG


4
Sebelumnya, menurut pengetahuan yang sudah dimiliki mengenai seperti apa negara maju? Apa
bedanya dengan negara berkembang? Apa yang membedakan Indonesia dengan Amerika? Apa
yang membedakan negara-negara di Afrika dengan negara-negara di Eropa? Suatu negara, apakah
tergolong ke dalam negara maju atau negara berkembang, tentunya didasarkan pada suatu penilaian
atau kriteria tertentu. Kriteria yang biasa dan mudah digunakan ialah tingkat perekonomiannya,
ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan ukuran tersebut, maka yang disebut negara maju
adalah negara yang memiliki tingkat perekonomian dan iptek yang tinggi, sebaliknya negara yang
sedang berkembang memiliki tingkat ekonomi dan iptek yang rendah.

1.1 KARAKTERISTIK NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

Negara maju merupakan negara yang memiliki standar hidup relatif tinggi di sektor
teknologi serta memiliki ekonomi yang merata. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa negara maju adalah suatu negara yang rakyatnya mempunyai kualitas hidup dan
kesejahteraan tingkat tinggi. Dikatakan negara maju apabila memiliki ciri-ciri seperti dibawah
ini:
a. Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa. Hasil industrinya selain
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagian juga untuk komoditas ekspor;
b. Sektor pertanian juga diusahakan walaupun merupakan kegiatan sampingan, namun
pengolahannya secara intensif dengan menggunakan alat-alat modern;
c. Sumber dayanya mempunyai kualitas sangat tinggi sehingga menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi;
d. Pendapatan per kapitanya tinggi (hampir semua negara maju pendapatan per kapitanya rata-
rata di atas US $ 9.000;
e. Pertumbuhan penduduknya sangat rendah, yaitu rata-rata kurang dari 1% per tahun;
f. Sebagian besar penduduknya tinggal di perkotaan;
g. Tingkat pendidikan tinggi, sehingga sudah tidak dijumpai adanya penduduk yang buta
huruf;
h. Tingkat kemiskinan rendah atau hampir tidak dijumpai penduduk yang miskin, karena rata-
rata penduduk memperoleh penghasilan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;
i. Angka kelahiran dan kematian relatif rendah, sedangkan angka harapan hidup rata-rata lebih
dari 70 tahun.

Selain ciri-ciri diatas suatu negara maju juga memiliki ciri dalam bidang kependudukan
sebagai berikut:

5
a. Tingkat pertumbuhan penduduknya rendah;
b. Persebaran penduduk terkonsentrasi di daerah perkotaan;
c. Tingkat kelahiran dan kematian penduduknya rendah;
d. tingkat buta huruf rendah;
e. Tingkat harapan hidupnya tinggi;
f. Pendapatan per kapitanya tinggi;
g. Penduduk wanita berstatus kawin di atas usia 19 tahun dan banyak menggunakan alat
kontrasepsi.

Kebalikan dari negara maju, negara berkembang merupakan negara yang mempunyai
tingkat kesejahteraan yang relative rendah. Menurut Doeljoeni dan Toda negara berkembang
memiliki ciri-ciri. Doeljoeni (1987) berpendapat bahwa negara berkembang memiliki ciri-ciri
antara lain sebagai berikut:
a. Mayoritas penduduk lebih dari 70% bermata pencaharian di sektor pertanian, kegiatan
industri yang dilakukan berlatar belakang agraris, terutama mengolah hasil pertanian,
perikanan dan kehutanan.
b. Pengolahan pertanian masih menggunakan cara-cara tradisional atau alat-alat yang sudah
ketinggalan zaman.
c. Tingkat kehidupan yang rendah. Kondisi ini berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang
rendah, tingkat kematian tinggi, usia harapan hidup rendah, dan kondisi perumahan yang
kurang layak.
d. Pendidikan formal dan non formal kurang memadai, fasilitas pendidikan yang terbatas,
sehingga tidak semua anak usia sekolah mendapatkan pelayanan pendidikan dan banyaknya
penduduk yang masih buta huruf.
e. Pertumbuhan penduduk tinggi.
f. Belum ada kesetaraan gender, status pria masih dianggap lebih tinggi dibanding wanita,
wanita masih dianggap penduduk kelas dua.
g. Angka beban ketergantungan masih tinggi.
h. Tingkat pengangguran masih tinggi, baik pengangguran terbuka maupun pengangguran
tertutup.
i. Ketergantungan terhadap negara-negara maju tinggi.

6
Sedangkan Todaro (1994) berpendapat bahwa negara berkembang mempunyai ciri-ciri
antara lain sebagai berikut :
a. Kehidupan yang rendah tampak pada:
- Pendapatan per kapita yang rendah
- Kondisi perumahan yang tidak memadai
- Sarana kesehatan yang terbatas
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Tingkat kematian yang tinggi
- Tingkat harapan hidup yang rendah
- Perasaan kacau, tidak menentu dan putus asa
- Tingkat pendapatan yang rendah
- Akibat dari tingkat hidup yang rendah membuat rendahnya tingkat produktivitas tenaga
kerja.
b. Tingkat pertumbuhan dan beban tanggungan tinggi.
- Tingkat kelahiran di negara berkembang tinggi, sedangkan di negara maju rendah (7
orang per 1000 penduduk).
- Bagi negara-negara berkembang masih sulit menekan tingkat pertumbuhan sampai di
bawah 20 per 1000 penduduk.
- Tingkat kelahiran tinggi di negara berkembang (33 per 1000 penduduk), implikasinya
bahwa proporsinya anak di bawah usia 15 tahun hampir separuh dari penduduk total di
negara berkembang. Keadaan tersebut menjadikan beban tanggungan tinggi.
c. Tingginya tingkat perkembangan dan pengangguran semu
- Pengangguran semu (Under Employment) ditujukan oleh orang-orang pedesaan dan
perkotaan yang bekerja tetapi kurang yang dapat mereka kerjakan (harian, mingguan
atau musiman). Pengangguran semu ini juga termasuk mereka yang biasanya bekerja
secara penuh tetapi produktivitasnya rendah.
- Pengangguran terbuka (Open Employment), yaitu orang-orang yang mampu dan sangat
ingin bekerja tetapi tidak ada pekerjaan yang tersedia bagi mereka.
d. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan sektor produk primer
- 80% penduduk negara berkembang bermukim di pedesaan, sedangkan negara-negara
maju kurang dari 30%.
- 69% penduduk negara berkembang tenaga kerja bekerja di sektor pertanian, sedangkan
negara maju hanya 18%.
- Kontribusi sektor pertanian terhadap GNP adalah sekitar 30% untuk negara berkembang
sedangkan negara maju 5%.
7
- Pada umumnya perekonomian negara berkembang berorientasi produk-produk primer
(makanan, bahan baku, bahan bakar, dan bahan logam) sebagai ekspor utama yang
memberi kontribusi 70%.

Pengelompokan lain juga dilakukan oleh Bank Dunia (World Bank) dengan membagi
negara-negara di dunia berdasarkan tingkat pendapatan (income) per kapitanya menjadi empat
kelompok sebagai berikut:
1. Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP per kapitanya < U.S
$1.035
2. Negara berpendapatan menengah (middle income) dengan GNP per kapitanya antara (US$
1.036 – 4.045)
3. Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income) dengan GNP per kapitanya
antara U.S $ 4.046 – 12.535;
4. Negara berpendapatan tinggi (high income) GNP per kapitanya > U.S $ 12.535

Development Policy and Analysis Division (DPAD) dari Department of Economic and
Social Affairs of the United Nations Secretariat (UN/DESA) juga mengklasifikasikan negara di
dunia dalam tiga katagori:
1. Developed economies (Negara Ekonomi Maju)
2. Economies in transition (Negara dalam Transisi Ekonomi)
3. Developing economies (Negara Ekonomi Berkembang)

Pengklasifikasian ini didasarkan atas bermacam indikator kriteria, antara lain Kriteria Gross 
National Income GNI per kapita dari Bank Dunia,  indeks aset manusia (human assets index),
dan indeks kerentanan ekonomi (economic vulnerability index). Berdasarkan ukuran-ukuran
tersebut, secara umum negara-negara di dunia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
Kelompok negara maju antara lain: Amerika Serikat dan Kanada (Amerika); Inggris,
Jerman, Perancis dan hampir semua negara di Eropa Barat, Swedia, Norwegia, Denmark, Italia
(Eropa); Jepang (Asia); dan Australia. 2. Kelompok negara berkembang: negara-negara di Asia
pada umumnya termasuk Indonesia; Afrika; dan Amerika Latin

1.2 REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN


EKONOMI

Proses regionalisasi menitikberatkan pada proses otonomi menyangkut interdependensi antara


suatu wilayah dengan wilayah lainnya di dunia. Terbentuknya organisasi internasional yang
beranggotakan beberapa Negara dan mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak
memandang batas Negara-bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti
8
benua atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong
kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antar negara atau antar lembaga dalam
satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan
dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi.
Sebagian besar organisasi kawasan bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional,
istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya
yang lebih terbatas.
1. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) / Uni Eropa (European Union)

Gambar 1: Lambang UE
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) didirikan pada tahun 1957 tepatnya tanggal 25
Maret setelah ditandatanganinya Perjanjian Roma yakni perjanjian antarnegara Eropa Barat
di Roma Italia. Tujuannya adalah menyusun dan melaksanakan politik perdagangan
bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas di Eropa. Selain itu, MEE juga
mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara Asean termasuk
Indonesia. Tujuan dibentuknya MEE yakni:
a. lntegrasi Eropa dengan cara memajukan perekonomian, memperbaiki taraf hidup, dan
memperluas Iapangan kerja.
b. Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas dan keseimbangan
perdagangan antara negara anggota
c. Menghapuskan semua halangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional.
d. Memperluas hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan
tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Comman Market), keseragaman
tarif, dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.

Anggota negara MEE terdiri dari: Prancis, Jerman, Italia, Belgia, Belanda, Luksemburg,
Inggris, Denmark, Irlandia, Spanyol, Portugal, dan Yunani. Lembaga Masyarakat Ekonomi
Eropa atau MEE ini akhirnya berganti nama menjadi Uni Eropa setelah ditandatanganinya
perjanjian Maastrich oleh 12 negara anggota MEE pada tanggal 7 Febuari 1992. Perubahan
9
nama MEE menjadi Uni Eropa ini juga mengubah pola organisasi yang lebih terbuka pada
negara non anggota. Perjanjian tersebut membawa Masyarakat Ekonomi Eropa menjadi Uni
Eropa melalui The Treaty on European Union yang mulai dilaksanakan pada 1 Januari
1993.
2. AFTA (ASEAN Free Trade Area)

Gambar 2: Logo AFTA


ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-
negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi dikawasan regional Asia Tenggara dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta
penduduknya. AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang
ke IV di Singapura pada tahun 1992.
Awalnya AFTA ditargetkan sebagai wujud dari kesepakatan dari negara-negara Asia
Tenggara untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan
daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi duniaakan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat
menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. AFTA memiliki
tujuan sebagai berikut:
a. Meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia
b. Untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN
c. Meningkatkan investasi di antara Negara Negara  
Ketika persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota, yaitu,
Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung pada
1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. AFTA sekarang terdiri dari
sepuluh negara ASEAN. Keempat pendatang baru tersebut dibutuhkan untuk
menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN, namun diberi
kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan tarif AFTA. AFTA secara resmi
dimulai pada tanggal 1 Januari 1993. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih

10
meningkatkan penghasilan ekspor masing-masing anggota; mengingkatkan investasi dalam
kegiatan produksi dan jasa antaranggota. Selain itu, negara anggota AFTA diharapkan dapat
meningkatkan investasi dari negara bukan anggota.
3. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)

Gambar 3: Logo APEC


Restlilia Polii (-: 98) Pada awal berakhirnya Perang dingin diharapkan
dapat memunculkan dunia yang lebih aman dan damai. Akan tetapi dalam
kenyataanya, masih banyak ditemukan permasalahan lama yang belum dapat
diselesaikan dengan tuntas. Berbagai permasalahan lama ini antara lain
masalah utang negara-negara Dunia Ketiga dan masalah kesenjangan antara
Utara dan Selatan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa situasi ekonomi
politik internasional pada era pasca Perang Dingin diwarnai oleh adanya
berbagai perubahan dan perkembangan dinamis.
Untuk mengantisipasi dampak perubahan dan perkembangan situasi
ekonomi politik internasional pada era pasca perang dingin, beberapa aktor
internasional berusaha memprakarsai berbagai pengaturan yang lebih terarah.
Salah satu upaya untuk menghadapinya adalah dengan membentuk suatu
organisasi internasional yang bisa dijadikan wadah kerjasama terutama di
bidang ekonomi antar negara dalam satu wilayah seperti kawasan Asia Pasifik.
Situasi itulah yang mendorong negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk membentuk
kerjasama antar negara terutama di bidang ekonomi, yang disebut dengan Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC). APEC atau kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, dibentuk
pada tahun 1989 berdasarkan gagasan perdana menteri Australia, Bob Hawke. Tujuan forum
ini selain untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan juga untuk mempererat
komunitas negara-negara di Asia Pasifik. Keanggotaan APEC terdiri dari 21 negara yang
terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia,
Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, PNG, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Chinese Taipei,
Thailand, AS dan Vietnam.
11
Tujuan utama APEC menurut Kementerian Luar Negeri RI (2015) adalah mendorong
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan di Asia Pasifik. Hal ini dilakukan
dengan mendorong dan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan
terbuka di kawasan, serta meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas Ekonomi
anggota. Untuk itu, telah ditetapkan suatu target “the Bogor Goals”, sebagai hasil
kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bogor pada tahun 1994 dengan komitmen
sebagai berikut: “… with the industrialized economies achieving the goal of free and open
trade and investment no later than the year 2010 and developing economies no later than the
year 2020.”
4. NAFTA (North America Free Trade Area)

Gambar 4: Logo NAFTA


NAFTA merupakan salah satu bentuk regionalisme yang ada di Amerika, tepatnya di
wilayah Amerika Utara. Menurut Putra (2014:2) NAFTA merupakan organisasi multilateral
regional yang kerjasama ekonomi perdagangan anggotanya terdiri dari beberapa negara
yang berada di kawasan Amerika Utara. Kesepakan kerjasama perdagangan bebas ini terjadi
antara Amerika Serikat (AS), Kanada dan Meksiko.
Kesepakatan ini digagas sejak 5 Februari 1991 dan ditandatangani pada 17 Desember
1992 antara PM Brian Mulroney, Presiden Carlos Salinas de Gortari dan Presiden George
Bush. NAFTA (North America Free Trade Area) semula merupakan perjanjian bilateral
antara Amerika Serikat Dengan Kanada (CFTA) berubah menjadi perjanjian multilateral
dikarenakan masuknya Meksiko sebagai anggota ketiga. Meksiko membutuhkan kerjasama
dengan Amerika Serikat dan Kanada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya
agar terlepas dari krisis dan mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya. NAFTA
merupakan kelanjutan dari liberalisasi perdagangan yang komprehensif dan program
reformasi ekonomi yang dimulai pada akhir 1980-an setelah sebelumnya Meksiko sempat
bergabung dengan GATT (General Agreement on Tarrifts and Trade) (Kose, 2004).
Hufbauer, Schott, dan Wong (2003), memandang NAFTA sebagai alat yang digunakan
Meksiko untuk mendapatkan legitimasi kelembagaan untuk menarik arus investasi asing
(Agasi 2013: 196).

12
NAFTA dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. NAFTA
bertujuan untuk menghilangkan semua tarif dan mengurangi hambatan non-tarif secara
substansial diantara negara-negara anggota (USITC 1997) (Agasi, 2013: 187). Serta untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing negara anggota dengan melakukan
liberalisasi perdagangan, sehingga mampu menciptakan sebuah kawasan dengan tingkat
ekonomi yang baik (Agasi 2013: 196). Tujuan NAFTA antara lain :
1) Penghapusan hambatan perdagangan dan fasilitas pergerakan lintas batas barang
dan jasa.
2) Promosi kondisi persaingan yang adil.
3) Peningkatan substansial peluang investasi di wilayah "partai".
4) Memberikan perlindungan yang memadai dan efektif dan penegakan hak
kekayaan intelektual dalam setiap wilayah partai.
5) Menciptakan prosedur yang efektif untuk pelaksanaan dan penerapan perjanjian
ini untuk administrasibersama dan untuk penyelesaian sengketa.
6) Membentuk kerangka kerja untuk kerjasama lebih lanjut trilateral, regional dan
multilateral untuk memperluas dan meningkatkan manfaat dari perjanjian ini.

1.3 DAMPAK PASAR BEBAS TERHADAP INDONESIA

A. Dampak Positif
Bagi Indonesia khususnya, umumnya negara berkembang perdagangan bebas
memiliki peran untuk;
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri. Dengan perdagangan bebas
internasional produsen dalam negeri dipaksa terbiasa dengan iklim kompetisi yang
keras. Proses imitasi dan inovasi yang berjalan secara simultan dapat meningkatkan
kualitas produk dalam negeri. Produktivitas barang juga dapat terus ditingkatkan karena
pasar impor sangat berbuka.
2) Hambatan perdagangan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Tidak adanya
tarif impor, atau bea masuk membuat harga barang yang diperdagangkan secara ekspor
lebih murah sehingga nilai persaingannya lebih tinggi.
3) Peningkatan ekspor sehingga meningkatkan pendapatan nasional Indonesia.
4) Meningkatkan peluang investor yang menanamkan modal dan membangun basis
produksi di Indonesia. Adanya investor asing yang melaksanakan usahanya di Indonesia
memiliki keuntungan antara lain banyak tenaga kerja terserap, pemerintah mendapatkan

13
penghasilan berupa pajak, juga bahan baku dalam negeri dapat terserap oleh perusahaan
asing.
5) Menambah devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
6) Melalui impor, kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi.
7) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya dalam bentuk
modal, kerja sama internasional juga dapat dalam bentuk transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi.
8) Menghidupkan sektor pariwisata sehingga menambah jumlah wisatawan ke Indonesia.

B. Dampak Negatif
Selain memiliki dampak positif, pasar bebas juga memiliki dampak negatif sebagai berikut:
1) Produk dalam negeri mendapatkan tantangan dengan datanya  produk-produk impor,
Jika kalah bersaing karena barang-barang luar negeri yang lebih murah dan berkualitas,
maka produk dalam negeri dapat kehilangan pembelinya. Dampak lebih besar dalam
produsen dalam negeri dapat gulung tikar.
2) Eksploitasi sumber daya alam akan semakin besar dengan hadirnya perdagangan bebas,
karena sumber daya alam Indonesia akan dipaksa tidak hanya memenuhi kebutuhan
dalam negeri saja, tapi juga kebutuhan ekspor. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
juga akan memiliki dampak yang lebih besar.
3) Perdagangan besar ditakutkan akan membuat Indonesia mengalami ketergantungan
yang lebih besar terhadap negara maju.
4) Bila tidak mampu bersaing, akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi
negara karena  lebih besar impor dari pada ekspor yang di keluarkan,
5) dan meningkatkan jumlah pengangguran. Dalam perdagangan besar tidak barang dan
jasa yang lintas batas negara, tapi juga manusia (tenaga kerja) sebagai faktor produksi.
Jika kualitas tenaga kerja Indonesia yang mutunya rendah, dapat saja digantikan dengan
tenaga kerja asing yang lebih produktif.
6) Tumbuhnya budaya konsumen (konsumerisme), juga merupakan dampak negatif dari
perdagangan bebas.

1.4 PEMBANGUNAN INDONESIA UNTUK MENJADI NEGARA MAJU

Untuk menjadi negara maju, perlu adanya strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi
tersebut tertuang dalam kebijakan umum pembangunan nasional antara lain:
a. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

14
b. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang
Berkelanjutan;
c. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan;
d. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan Penannganan
Perubahan Iklim;
e. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh;
f. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang
Berkeadilan;
g. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah;
h. meningkatkan industri berbasis pertanian, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang
terintegrasi hulu-hilir;
i. mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dan industry 4.0
j. meningkatkan sistem logistik dan stabilitas harga
k. meningkatkan pengembangan industri dan pariwisata yang berkelanjutan;

Agenda pembangunan nasional disusun sebagai penjabaran operasional dari Nawa Cita yaitu:
(1) menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara; (2) mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya; (3) membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; (4) Memperkuat kehadiran negara dalam
melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya; (5) meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (6) meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di pasar Internasional; (7) mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; (8) melakukan revolusi karakter bangsa;
dan (9) memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 

SOAL EVALUASI
1. Sebut dan Jelaskan ciri-ciri negara maju dan berkembang!
2. Jelaskan bagaimana strategi Indonesia untuk menjadi negara maju!
15
3. Cina merupakan negara besar yang memiliki tingkat kepadatan yang tertinggi no.1 di dunia,
jelaskan mengapa Cina bisa dikatakan negara maju meski memilihi tingkat pertumbuhan
yang tinggi!
4. Bagaimanakah hubungan antara negara maju dengan negara berkembang saat ini di dunia?
5. Jelaskan dampak pasar bebas terhadap Indonesia!

DAFTAR PUSTAKA

16
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 3 SMA/MA. Jakarta:ARMICO
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. (2015). Asia-Pacific Economic
Cooperation (APEC). [Online] diakses dari laman web
https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/APEC.aspx.
Sutriana, Ayu. dkk. 2017. REGIONALISASI EKONOMI KAWASAN (MEE, AFTA, ACFTA, APEC,
ASEAN, LIGA ARAB, NAFTA). (Online)
https://www.academia.edu/35541896/Regionalisasi_Ekonomi_Kawasan
Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019
NARASI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024
https://gurugeografi12.com/materi-12-

17

Anda mungkin juga menyukai