Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PERSAMAAN HIDRODINAMIKA DENGAN PROSES KIMIA DAN BIOLOGI


disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Dinamika Geofisika Fluida (SB5013)

Oleh:

AULIA DYAN YOHANLIS

22420006

Dosen Pengampu:

Dr. rer.nat Mutiara Rachmat Putri

PROGRAM STUDI SAINS KEBUMIAN

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
Pendahuluan

Untuk melihat bagaimana persamaan hidrodinamika dalam biologi dan kimia, maka akan
dilihat dalam model hidrodinamika-ekosistem di perairan estuari. Daerah ini memiliki peranan
penting sebagai daerah penangkapan ikan (biologi). Disisi lain, perairan ini merupakan wilayah
yang dinamis dimana banyak sungai bermuara ke laut, kondisi ini akan mempengaruhi
karakteristik lingkungan perairan tersebut. Masukan massa air dari daratan akan membawa
sedimen, nutrien serta bahan-bahan pencemar (kimia) melalui sungai-sungai besar. Pola
sebaran nutrien, sedimen dan bahan pencemar pada perairan ini tentunya berpengaruh pada
kondisi perairan dan hasil tangkapan. Sedangkan pola sebaran di perairan tersebut sangat
dikontrol oleh pasang surut dan aktifitas arus (DKP, 2001). Oleh karena itu untuk melihat
bagaimana dinamika ekosistem perairan khususnya pola arus berpengaruh terhadap sebaran
klorofil-a di perairan akan menggunakan gabungan model hidrodinamika-ekosistem dengan
pendekatan model numerik dua dimensi.

Persamaan Hidrodinamika

Model pola arus sebagai bagian dari model hidrodinamika dibangun dengan menggunakan
persamaan kontinuitas dan persamaan momentum dengan perata-rataan kedalaman. Model ini
menggunakan pendekatan metode beda hingga (finite difference) untuk menyelesaikan
persamaan yang digunakan. Solusi numerik dari model yang digunakan adalah dengan
pendekatan Alternating Direction Implicit (ADI) untuk turunan terhadap waktu (time) dan
ruang (space) (DHI, 2007). Adapun persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut (DHI,
2007):

Persamaaan kontinuitas:

𝜕𝜁 𝜕𝑝 𝜕𝑞 𝜕𝑑
+ + =
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑡

Persamaan momentum:

Pada sumbu x

𝜕𝑝 𝜕 𝑝2 𝜕 𝑝𝑞 𝜕𝜁 𝑔𝑝√𝑝2 + 𝑞2 1 𝜕 𝜕 ℎ 𝜕
+ ( ) + ( ) + 𝑔ℎ + − [ (ℎ𝜏𝑥𝑥 ) + (ℎ𝜏𝑥𝑦 )] − Ω𝑞 − 𝑓𝑉𝑉𝑥 + (𝜌 ) = 0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 ℎ 𝜕𝑦 ℎ 𝜕𝑥 𝑐 2 ℎ2 𝜌𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜌𝑤 𝜕𝑥 𝑎

Pada sumbu y
𝜕𝑞 𝜕 𝑝𝑞 𝜕 𝑞2 𝜕𝜁 𝑔𝑝√𝑝2 + 𝑞2 1 𝜕 𝜕 ℎ 𝜕
+ ( ) + ( ) + 𝑔ℎ + − [ (ℎ𝜏𝑥𝑦 ) + (ℎ𝜏𝑦𝑦 )] − Ω𝑝 − 𝑓𝑉𝑉𝑦 + (𝜌 ) = 0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 ℎ 𝜕𝑦 ℎ 𝜕𝑦 𝑐 2 ℎ2 𝜌𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜌𝑤 𝜕𝑦 𝑎

dimana:

ℎ = kedalaman perairan

𝑑(𝑥, 𝑦, 𝑡) = kedalaman yang bervariasi terhadap waktu

 = surface elevation

𝑝, 𝑞 = flux densitas pada sumbu x dan y (m3 /s/m)

𝑢, 𝑣 = kecepatan yang dirata-ratakan terhadap kedalaman pada sumbu x, y

𝑐(𝑥, 𝑦) = chezy resistance (m1/2 s -1 )

𝑔 = gravitasi (m2 /s)

𝑓(𝑉) = factor gesekan angina

(𝑥, 𝑦) = parameter coriolis;

𝜌𝑎 (𝑥, 𝑦) = tekanan atmosfer (kg m-1 s -2 );

𝜌𝑤 = densitas air laut (kg m-3 )

𝜏𝑥𝑥 , 𝜏𝑥𝑦 , 𝜏𝑦𝑦 = komponen shear stress efektif.

Persamaan Hidrodinamika dengan Proses Kimia dan Biologi

Persamaan matematis untuk melakukan penggambaran persamaan hidrodinamika dengan


proses kimia dan biologi maka dapat dilihat dalam proses transpor sebaran klorofil-a di laut.
Persamaan transpor untuk model ekosistem dua dimensi horisontal adalah hasil modifikasi
model yang dikembangkan oleh DHI (2007) terhadap persamaan kontinuitas. Kompartimen
ekosistem yang terlibat adalah BOD, DO, klorofil-a, ammonia, nitrit, nitrat, fosfat serta faecal
coliform dan total coliform. Penjabaran hubungan tersebut dalam persamaan transpor disajikan
pada persamaan-persamaan berikut:

𝜕𝑐 𝜕𝑐 𝜕𝑐 𝜕2𝑐 𝜕2𝑐
+ 𝑢 ( ) + 𝑣 ( ) = 𝐷𝑥 2 + 𝐷𝑦 2 + 𝑆𝑐 + 𝑃𝑐
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦

Dengan suku 𝑆𝑐 + 𝑃𝑐 = A1F + A6Z + A7D


dimana :

c = BOD, DO, klorofil-a, ammonia, nitrit, nitrat, fosfat serta faecal coliform dan
total coliform (optional)

𝐷𝑥 , 𝐷𝑦 = koefisien difusi horizontal

𝑡 = perubahan terhadap waktu

𝑥, 𝑦 = perubahan terhadap ruang arah- x (timur-barat) dan arah- y (utaraselatan)

𝑢, 𝑣 = kecepatan rata -rata arah x dan arah- y ,

𝑆𝑐 = source dan sink

𝑃𝑐 = proses yang terjadi pada masing-masing kompartimen ekosistem (ECOLAB


processes).

𝐴1 = laju pertumbuhan fitoplankton

𝐴6 = produksi urine zooplankton

𝐴7 = proses dekomposisi deritrus oleh bakteri

Dari persamaan diatas, menunjukan konsentrasi BOD, DO, klorofil-a, ammonia, nitrit, nitrat,
fosfat serta faecal coliform dan total coliform dapat mempengaruhi laju pertumbuhan
fitoplankton, zooplankton dan proses dekomposisi deritrus oleh bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

[DHI] Danish Hydraulic Institute. 2007. Hydrodynamic Module, Scientific Documentation.


MIKE 21 Coastal Hydraulics and Oceanography. DHI Software.

[DHI] Danish Hydraulic Institute. 2007. ECO LAB, Short Scientific Documentation. DHI
Software.

[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Coastal Zone Area Optimalisation Desain
for Development of Brakish-water Pond. SPL-OECF. Directorate General Fisheries,
Department of Fisheries and Marine Affair. Jakarta.

Koropitan, A.F., Hadi,S., Radjawane, I.M., dan Damar, A. 2004. Studi Dinamika Ekosistem
Perairan di Teluk Lampung : Pemodelan Gabungan Hidrodinamika-Ekosistem. Jurnal
Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia.

Surbakti. 2014. Pemodelan Pola Arus dan Sebaran Klorofil-a di Perairan Selat Bangka.
Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai