Aulia Dyan Yohanlis - Tugas Minggu 5
Aulia Dyan Yohanlis - Tugas Minggu 5
Oleh:
22420006
Dosen Pengampu:
2021
Pendahuluan
Untuk melihat bagaimana persamaan hidrodinamika dalam biologi dan kimia, maka akan
dilihat dalam model hidrodinamika-ekosistem di perairan estuari. Daerah ini memiliki peranan
penting sebagai daerah penangkapan ikan (biologi). Disisi lain, perairan ini merupakan wilayah
yang dinamis dimana banyak sungai bermuara ke laut, kondisi ini akan mempengaruhi
karakteristik lingkungan perairan tersebut. Masukan massa air dari daratan akan membawa
sedimen, nutrien serta bahan-bahan pencemar (kimia) melalui sungai-sungai besar. Pola
sebaran nutrien, sedimen dan bahan pencemar pada perairan ini tentunya berpengaruh pada
kondisi perairan dan hasil tangkapan. Sedangkan pola sebaran di perairan tersebut sangat
dikontrol oleh pasang surut dan aktifitas arus (DKP, 2001). Oleh karena itu untuk melihat
bagaimana dinamika ekosistem perairan khususnya pola arus berpengaruh terhadap sebaran
klorofil-a di perairan akan menggunakan gabungan model hidrodinamika-ekosistem dengan
pendekatan model numerik dua dimensi.
Persamaan Hidrodinamika
Model pola arus sebagai bagian dari model hidrodinamika dibangun dengan menggunakan
persamaan kontinuitas dan persamaan momentum dengan perata-rataan kedalaman. Model ini
menggunakan pendekatan metode beda hingga (finite difference) untuk menyelesaikan
persamaan yang digunakan. Solusi numerik dari model yang digunakan adalah dengan
pendekatan Alternating Direction Implicit (ADI) untuk turunan terhadap waktu (time) dan
ruang (space) (DHI, 2007). Adapun persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut (DHI,
2007):
Persamaaan kontinuitas:
𝜕𝜁 𝜕𝑝 𝜕𝑞 𝜕𝑑
+ + =
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑡
Persamaan momentum:
Pada sumbu x
𝜕𝑝 𝜕 𝑝2 𝜕 𝑝𝑞 𝜕𝜁 𝑔𝑝√𝑝2 + 𝑞2 1 𝜕 𝜕 ℎ 𝜕
+ ( ) + ( ) + 𝑔ℎ + − [ (ℎ𝜏𝑥𝑥 ) + (ℎ𝜏𝑥𝑦 )] − Ω𝑞 − 𝑓𝑉𝑉𝑥 + (𝜌 ) = 0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 ℎ 𝜕𝑦 ℎ 𝜕𝑥 𝑐 2 ℎ2 𝜌𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜌𝑤 𝜕𝑥 𝑎
Pada sumbu y
𝜕𝑞 𝜕 𝑝𝑞 𝜕 𝑞2 𝜕𝜁 𝑔𝑝√𝑝2 + 𝑞2 1 𝜕 𝜕 ℎ 𝜕
+ ( ) + ( ) + 𝑔ℎ + − [ (ℎ𝜏𝑥𝑦 ) + (ℎ𝜏𝑦𝑦 )] − Ω𝑝 − 𝑓𝑉𝑉𝑦 + (𝜌 ) = 0
𝜕𝑡 𝜕𝑥 ℎ 𝜕𝑦 ℎ 𝜕𝑦 𝑐 2 ℎ2 𝜌𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜌𝑤 𝜕𝑦 𝑎
dimana:
ℎ = kedalaman perairan
= surface elevation
𝜕𝑐 𝜕𝑐 𝜕𝑐 𝜕2𝑐 𝜕2𝑐
+ 𝑢 ( ) + 𝑣 ( ) = 𝐷𝑥 2 + 𝐷𝑦 2 + 𝑆𝑐 + 𝑃𝑐
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦
c = BOD, DO, klorofil-a, ammonia, nitrit, nitrat, fosfat serta faecal coliform dan
total coliform (optional)
Dari persamaan diatas, menunjukan konsentrasi BOD, DO, klorofil-a, ammonia, nitrit, nitrat,
fosfat serta faecal coliform dan total coliform dapat mempengaruhi laju pertumbuhan
fitoplankton, zooplankton dan proses dekomposisi deritrus oleh bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
[DHI] Danish Hydraulic Institute. 2007. ECO LAB, Short Scientific Documentation. DHI
Software.
[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Coastal Zone Area Optimalisation Desain
for Development of Brakish-water Pond. SPL-OECF. Directorate General Fisheries,
Department of Fisheries and Marine Affair. Jakarta.
Koropitan, A.F., Hadi,S., Radjawane, I.M., dan Damar, A. 2004. Studi Dinamika Ekosistem
Perairan di Teluk Lampung : Pemodelan Gabungan Hidrodinamika-Ekosistem. Jurnal
Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia.
Surbakti. 2014. Pemodelan Pola Arus dan Sebaran Klorofil-a di Perairan Selat Bangka.
Universitas Sriwijaya.