A 2 18039 Arizah Maulidyah 5
A 2 18039 Arizah Maulidyah 5
PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
PERCOBAAN V
STUDI INDUKSI DAN INHIBISI BIOTRANFORMASI OBAT SECARA
IN VIVO
DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIZAH MAULIDYAH
NIM : G70118039
KELAS/KELOMPOK : A / II (DUA)
HARI/TANGGAL : KAMIS, 18 MARET 2021
ASISTEN : NURUL AMALIA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
A. Latar Belakang
1. Maksud percobaan
C. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini yaitu agar kita dapat memahami dan mengetahui
D. Prinsip Percobaan
E. Tinjauan Pustaka
Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada jaringan dan organ-
organ seperti hati, ginjal, paru dan slauran cerna. Hati adalah organ tubuh yang
merupakan tempat utama metabolisme obat oleh karena mengandung lebih
banyak enzim-enzim metabolisme disbanding organ lain. Setelah pemberian
secara oral, obat diserap oleh saluran cerna, masuk ke peredaran darah dan
kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. Aliran darah yang membawa
obat atau senyawa oerganik asing melewati sel-sel hati secara perlahan-lahan
dan termetaboisme menjadi senyawa yang mudah larut dalam air kemudian
diekskresikan melalui urin (Siswandono, 2016).
Metabolisme obat dipengaruhi oleh obat lain baik melalui induksi atau inhibisi
siste enzim CYP450. Beberapa obat dapat berinteraksi melalui lebih dari satu
cara dan bertindak sebagai penghambat atau induser enzim CYP450 yang
berbeda. Pemahaman pengaruh induksi dan penghambatan CYP450 penting
untuk memprediksi interaksi obat. Obat-obat yang melakukan penghambatan
sistem enzim CYP450 akan meneybabkan suatu penurunan dalam klirens obat-
obat lain yang dimetabolisme oleh enzim yang sama. Penurunan kirens dapat
menyebabkan kadar obat yang lebih tinggi dan meningkatkan potensi
toksisitas. Induksi enzim biasanya memerlukan waktu untuk sintesis protein
enzim. Penghambatan metabolisme obat cenderung terjadi secara cepat
(didasarkan pada waktu paruh obat), dengan pengaruh maksimal terjadi saat
konsentrasi penghambat yang sangat tinggi dicapai (Hidayati A.F, 2019).
F. Uraian Bahan
Rumus struktur :
Kelarutan : -
Kegunaan : Pelarut
Persyaratan : -
kadar
Rumus Struktur :
(Pubchem. 2021)
Pemerian : Cairan jernih mudah menguap, tidak berwarna,
bau khas.
Kegunaan : Reagensia/eluen
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dala 2,7 bagian air
mendidih dan dalam kurang lebih 10 bagian
RM/BM : C11H17N2NAO2S/264,32
Rumus Struktur :
(Pubchem. 2021)
Kegunaan : Anestetikum
(Pubchem, 2021)
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu:
1. Alat
- Timbangan - Lap kasar
- Stopwatch - Gelas beker
- Dispo 5 mL - Erlenmeyer
- Kandang - Batang pengaduk
- Sonde - Pipet volume
2. Bahan
- Aquadest - Karbon tetraklorida
- Kapas - Larutan Natrium fenobarbital 5 %
- Kertas koran - Larutan Natrium tiopental 5 %
- Hand scoon - Larutan NaCL fisiologis
- Masker - Fenobarbital
3. Sampel
Tikus Putih (Rattus norvegicus L.)
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Y., dkk., (2019). Penyuluhan Kesehatan tentang Tata Cara Kerja Obat di
Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 17-Jakarta Utara. Jurnal Berdikari. Vol
2 (1) : 19-22.
Triolina, V., & Haryanto, L. (2019). Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Jeruk Mandarin
(Citrus Reticulata) Terhadap Penurunan Kadar Serum Glutamic Piruvic
Transaminase (Sgpt) Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus
Norvegicus) Yang Dipapar Dengan Paracetamol. Penelitian Dan Karya
Ilmiah, 4(1), 7. https://doi.org/10.25105/pdk.v4i1.4008.