S
MENDERITA DIABETES MILITTUS
DI SUSUN OLEH:
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Melittus
1. Bagi Perawat
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
C. FAKTOR RESIKO
4. Kelemahan tubuh
Selain itu ada beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat
perhatian dalam menegakkan diagnosis diabetes melittus. diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Gangguan penglihatan Pada fase permulaan penyakit diabetes melittus
sering dijumpai gangguan pengilhatan yang mendorong penderita
untuk mengganti kaca matanya berulang kali agar ia tetap dapat
melihat dengan baik. Kejadian demikian dalam jangka waktu yang
pendek, menimbulkan kecurigaan terhadap diidapnya diabetes
melittus.
E. PATOFISIOLOGI
1. Pengelolaan (kontrol)
Dalam mengelola diabetes melittus jangka pendek tujuannya adalah
menghilangkan keluhan/gejala diabetes melitus dan mempertahankan
rasa nyaman dan sehat. Untuk jangka panjang, tujuannya lebih jauh
lagi yaitu mencegah penyulit, baik makroangiopati, mikroangiopati,
maupun neuropati, dengan tujuan akhir menurunkan morbiditas dan
mortalitas diabetes melitus. Mengingat mekanisme dasar kelainan
diabetes melittus tipe 2 adalah terdapatnya faktor genetik, resistensi
insulin dan insufisiensi sel beta pangkreas, maka cara-cara untuk
memperbaiki kelainan dasar tersebut harus tercermin pada langkah
pengelolaan. Pilar utama pengelolaan diabetes melittus yaitu perencaan
makan, latihan jasmani, obat berkhasiat hipoglikemik dan
penyuluhan/edukasi.
2. Terapi diet
b. Tepat jumlah
A. Kasus
Tempat : Minggiran RT 51 RW 14
Oleh : AgusSuyanto
Metode : Wawancara,Observasi
--------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pengkajian
Nama : Tn.T
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Buruh
Suku/bangsa : Jawa/WNI
25
d. Genogram
Keterangan :
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
1) Nutrisi
2) Pola Istirahat
3) Pola Eliminasi
a. Rumah
1) Kondisi rumah
Lantai : plester
Kepemilikan : kontrak
2) Ventilasi
3) Penerangan
b. Sarana Memasak
c. Pengelolaan Sampah
d. Sumber Air
g. Kandang Ternak
h. Halaman
i. Lingkungan Rumah
j. Fasilitas Pendidikan
k. Fasilitas Kesehatan
l. Fasilitas Perdagangan
m. Fasilitas Peribadatan
n. Sarana Hiburan
o. Sarana Transportasi
b) Ibu hamil : -
c) Persalinan : -
d) Masa nifas : -
e) Keluarga Berencana : -
m. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Fisik
Perkusi : Auskultasi : BJ 1
batas jantung normal dan 2 normal, tidak ada
Auskultasi : kelainan pada bunyi
BJ 1 dan 2 normal, jantung.
tidak ada kelainan 2. Sistem Pernafasan Hidung
pada bunyi jantung. Inspeksi :
2. Sistem Pernafasan Hidung cuping hidung ( ), secret ( -
Inspeksi : ), pemberian 02 ( - )
cuping hidung ( ), Palpasi : nyeri
secret ( - ), pemberian 02 tekan ( - ) Mulut
(-) Inspeksi :
Palpasi : sianosis ( - )
nyeri tekan ( - ) Mulut Dada
Inspeksi : Inspeksi :
sianosis ( - ) penggunaan otot bantu
Dada pernafasan ( - )
Inspeksi : Perkusi :-
penggunaan otot bantu Palpasi : nyeri
pernafasan ( - ) tekan ( - ), oedema ( - )
Perkusi : - Palpasi : Auskultasi :
nyeri tekan ( - ), oedema ronchi +, wheezing +
(-) 3. Sistem Pencernaan Abdomen
Auskultasi : ronchi +, Inspeksi :
wheezing + Pembesaran abnormal
3. Sistem Pencernaan Palpasi :
Abdomen e. Kuadran I
Inspeksi : Hepar :
Pembesaran abnormal hepatomegali ( - ), nyeri
Palpasi : tekan, ( - ), shifting
a. Kuadran I dullness.
Hepar : f. Kuadran II
hepatomegali ( - ), Gaster : nyeri
nyeri tekan, ( - ), tekan
shifting dullness. ( - ), distensi abdomen ( -
b. Kuadran II ), mual sedikit.
Gaster : nyeri Lien : splenomegali ( -- )
tekan ( - ), distensi g. Kuadran III
abdomen ( - ) Massa :
Lien : skibala, tumor ( - ), nyeri
splenomegali ( - ) tekan ( - )
c. Kuadran III h. Kuadran IV
Massa : Nyeri tekan pada titik Mc
skibala, tumor ( - ), nyeri Burney ( - )
tekan ( - ) Perkusi : Auskultasi :
d. Kuadran IV bising usus ( + ), borborygmi
Nyeri tekan pada titik Mc ( - ), hiperperistaltik ( - ),
Burney ( - ) hipoaktif ( - )
Perkusi : Auskultasi : 4. Sistem Perkemihan
bising usus ( + ), BAK : > 1500 ml/
borborygmi ( - ), 24 jam, kateter ( - ), gatal ( - )
hiperperistaltik ( - ), Ginjal
hipoaktif ( - ) Inspeksi : pembesaran
4. Sistem Perkemihan daerah pinggang ( - )
BAK : > 1500 Palpasi : nyeri tekan (
ml/ 24 jam, kateter ( - ), gatal -)
(-) Perkusi : nyeri ketuk (
Ginjal Inspeksi : -)
pembesaran daerah pinggang 5. Sistem muskuluskeletal
(-) Inspeksi :
Palpasi : nyeri tekan ( - ) pembengkakan ( - ) Luka (-)
Perkusi : nyeri Palpasi : kekakuan
ketuk ( - ) sendi ( - ), nyeri ( - ) Kekuatan
5. Sistem muskuluskeletal otot : 4 4
Inspeksi : 4 4
pembengkakan ( - ) 6. Sistem Endokrin dan
Palpasi : Eksokrin
kekakuan sendi ( - ), nyeri Kepala
(-) Inspeksi : rambut
Warna kulit : normal distribusi dan ketebalan
Kekuatan otot : 4 4 merata, kerontokan
4 4 ( - ),
Leher
Inspeksi : pembesaran
kelenjar thyroid ( - ),
6. Sistem Endokrin dan perubahan warna ( - )
Eksokrin Palpasi : nyeri tekan (
Kepala -)
Inspeksi : rambut 7. Sistem Neurologi
distribusi dan ketebalan
merata, kerontokan Anamnesa : mual muntah
( - ), (-)
Leher Tingkat kesadaran kualitas :
Inspeksi : Compos Mentis : sadar
pembesaran kelenjar sepenuhnya, dapat menjawab
thyroid ( - ), perubahan pertanyaan tentang keadaan
warna ( - ) sekelilingnya.
Palpasi : nyeri Tingkat kesadaran kuantitas :
tekan ( - ) E4, M5,V5
7. Sistem Neurologi 8. Sistem Reproduksi
Anamnesa : mual Anamnesa : keluhan waktu
muntah ( - ) coitus ( kemampuan ereksi,
Tingkat kesadaran rasa nyeri, ejakulasi dini )
kualitas : Compos Mentis : Genetalia
sadar sepenuhnya, dapat Inspeksi : bersih,
menjawab pertanyaan oedema ( - ), benjolan ( - ).
tentang keadaan Palpasi : nyeri tekan (
sekelilingnya. Tingkat -)
kesadaran kuantitas : E4, 9. Sistem Persepsi Sensori
M5,V5 8. Sistem Reproduksi Mata
Anamnesa : keluhan Inspeksi : kesimetrisan
waktu coitus mata ( + )
( kemampuan ereksi, rasa Palpasi : nyeri tekan
nyeri, ejakulasi dini ) ( - ), pembengkakan kantomg
Genetalia mata ( - )
Inspeksi : bersih,
oedema ( - ), benjolan ( -
).
Palpasi : nyeri
tekan ( - )
9. Sistem Persepsi Sensori
Mata
Inspeksi :
kesimetrisan mata
( + ) Palpasi : nyeri
tekan ( - ),
pembengkakan kantomg
mata ( - )
0/2x1 1
Menonjolnya Ny. S mengatakan bahwa
masalah. masalah penyakit DM nya
Skala : perlu dikendalikan
Masalah berat harus
segera di tangani 2
Ada masalah tp tdk
perlu ditangani 1
Masalah tidak
dirasakan 0
Jumlah skor = 3
4. Diagnosa keperawatan
Tanggal : 4
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
keluarga
1 Ketidakefektifan 1. Tujuan Panjang : 1. Lakukan
manajemen Setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan tindakan keperawatan kesehatan
keluarga, di manajemen kesehatan tentang diet
keluarga.Tn .T keluarga di keluarga DM.
berhubungan Tn. T menjadi efektif 2. Sarankan
dengan dengan Kriteria hasil : kontrol gula
kurangnya • Gula darah Ny.S rutin 1 bln
pengetahuan normal. sekali.
keluarga dalam • Tidak terjadi 3. Sarankan
hal merawat komplikasi DM hati-hati
anggota keluarga 2. Tujuan pendek : saat
yang menderita A. Setelah dilakukan memotong
DM. tindakan keperawatan kuku
keluarga Tn.T mampu 4. Ajarkan
merawat : senam kaki
1) Menyediakan diet 5. Sarankan
dm. selalu
2) Kontrol gula darah memakai
rutin : 1 bln sekali. alas kaki.
6. Sarankan
3)Minum obat rutin istirahat
dengan 5 benar: benar tepat
obat, orang, cara, pada
waktu, dosis. waktunya.
4)Kontrol rutin ke 7. Sarankan
Puskesmas. jangan sering
5)Aktifitas yang tepat. begadang.
8. Motivasi
lakukan
intervensi
yang di
ajarkan.
Sarankan
olah
ragayang
rinngan
6. Implementasi Keperawatan
TT
No Diagnosa Tanggal Pelaksanaan Nama
Keperawatan Terang
1 Ketidakefektif 5 Juli 1. Melakukan
an manajemen 2018 penyuluhan
kesehatan kesehatan tentang
keluarga, di diet DM.
keluarga.Tn . 2. Menyarankan
T berhubungan 6 Juli kontrol gula rutin 1
dengan 2018 bln sekali.
ketidakmampu 3. ajarkan senam kaki
an keluarga 3. Menyarankan
dalam hatihati saat
merawat memotong kuku.
anggota 4. Menyarankan
keluarga yang selalu memakai
menderita DM. alas kaki.
5. Menyarankan
istirahat tepat pada
waktunya.
6. Menyarankan
jangan sering
begadang.
7. Memotivasi
lakukan intervensi
yang di
ajarkan.
8. Menyarankan olah
raga yang
ringanringan.
EvaluasiKeperawatan Tanggal
;6
Tt
No Diagnosa Pelaksanaan Nama
Keperawatan terang
1 1 1. Subyektif :
• Keluarga mengatakan Ny.S
telah kontrol ke Puskesmas
Mantrijeron
• Keluarga telah menyediakan
minuman pada Ny.S dengan
gula sedikit.
• Keluarga telah memberikan
porsi nasi 1/2 piring.
• Keluarga telah menyarankan
agar melakukan senam kaki
2. Obyektif
• Ny.S menerima minum
dengan sedikit gula
• Ny.S menerima porsi nasi ½
piring
• Ny.S telah melakukan senam
kaki
3. Analisa
• Tujuan sebagian tercapai
4. Perencanaan
• Berikan motivasi pada
keluarga Tn.T untuk terus
melakukan intervensi yang
diajarkan.
2 5. Subyektif :
• Ny. S mengatakan sudah
kontrol ke Puskesmas.tgl 28 -
6-2018
6. Obyektif
• Ny S kontrol ke Puskesmas
Tgl 28-6-2018
7. Analisa
• Tujuan tercapai.
8. Perencanaan
• Berikan motivasi pada
keluarga untuk lakukan
intervensi yang diajarkan.
B. Pembahasan
1. Pengkajian
3) Faktor lingkungan
4) Riwayat kesehatan
c) Aktual (nyata)
2. Perencanaan
4) Menonjolnya masalah
Angka Tertinggi
b. Tujuan
d. Pelaksanaan
A. Kesimpulan
B. Saran
Beck, M. 2011. Ilmu Gizi Dan Diet Hubungannya Dengan PenyakitPenyakit Untuk
Perawat Dan Dokter. Yayasan Essentia Medica : Yogyakarta.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 2010. Penuntun Konseling Gizi, Penerbit
PT Abadi. Jakarta.Price, Wilson, 1994.Patofisiologi: Konsep Klinis,
Proses-Proses Penyakit Buku I, Edisi
4,JakartaEGC. Persagi, 2011. Proses Asuhan Gizi Berstandart
(PAGT), PT. Abadi, Jakarta.
Soegondo, S., 2011. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini dalam:
Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor. Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu bagi dokter maupun edukator diabetes.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Suyono, S., 2009. Diabetes Melitus di Indonesia : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid III Edisi V. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran