OLEH:
NAMA : VEGA WINATA
NO. BP : 2010951024
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberi rahmat serta hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gaya Gesek dan Gerak
Melingkar Beraturan” tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar.
Terimakasih kepada bapak Ir.Syukri Yunus,M.SC selaku dosen mata kuliah
fisika dasar dan dosen pembimbing. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis dapat menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis
akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun makalah ini lebih baik
lagi . semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..........................................................................…. ii
DAFTARISI..........................................................................................…iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................…1
B. Rumusan Masalah.............................................................................…1
C. Tujuan Penulisan......................................................................….....…1
BAB II PEMBAHASAN
“ Gaya Gesek”
A. Kesimpulan......................................................................................…. 10
B. Saran.................................................................................................…10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................…..11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Fisika Dasar merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya ilmu Fisika, kehidupan berbangsa
dan bernegara akan terpecah belah. Hal ini dikarenakan Pendidikan Fisika Dasar
sangat berpengaruh terhadap banyak hal termasuk Pendepinisian masalah gerak pada
suatu hal seperti yang akan kami bahas dalam materi ini. Hal ini tidak terlepas dari
hubungan pendidikan Fisika Dasar. oleh sebab itu alasan kami mengkaji suatu materi
fisika yang bertujuan untuk mendefinisikan suatu gerak melingkar beraturan dan gaya
gesek.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
“Gaya Gesek”
A. Pengertian Gaya Gesek
Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda
yang saling bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah
dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f dan
satuannya adalah Newton.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda
padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda
padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.
Gaya gesek dapat merugikan atau bermanfaat. Panas pada poros yang berputar,
engsel pintu yang berderit, dan sepatu yang aus adalah contoh kerugian yang
disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat
berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai.
Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip
dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat
tercipta parasut.
Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang
saling bersentuhan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan
gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya
dibandingkan dengan permukaan yang kasar.
Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah benda
yang terletak pada sautu bidang datar horizontal dikenai gaya sebesar F. Diagram
gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat kalian lihat pada gambar di bawah
ini.
1
Berdasarkan gambar di atas, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya
luar yang bekerja pada benda dan arah gerak benda. Untuk benda padat yang bergerak
di atas benda padat, besar kecilnya gaya gesek sangat bergantung pada kasar atau
licinnya permukaan benda yang bersentuhan, semakin kasar permukaan maka
semakin besar gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan, semakin kecil
gaya geseknya.
Selain itu, gaya gesek juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di udara.
Untuk benda yang melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung pada
luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang
sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut. Begitupun sebaliknya,
semakin kecil luas bidang sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep ini digunakan
pada penggunaan parasut untuk para penerjun bebas.
Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang bekerja pada
benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Misalnya,
apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika gaya luar
ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda. Jika benda
bergerak ke kanan, maka arah gaya gesek ke kiri. Jika benda bergerak ke
bawah, arah gaya gesek ke atas begitupun seterusnya.
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya gesek
dipengaruhi oleh tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan.
Semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya gesek dan sebaliknya.
Untuk benda yang bergerak di udara (ex. gerak jatuh bebas), besarnya gaya
gesek yang dialami benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda.
Semakin luas permukaan sentuh, semakin besar gaya geseknya begitupun
sebaliknya.
Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja
pada benda sama dengan nol. Berdasarkan hukum ini, ketika kalian mendorong
sebuah benda yang terletak di atas lantai tetapi benda tersebut masih diam, tentunya
ada gaya lain yang melawan gaya dorong kalian berikan. Gaya tersebut adalah gaya
gesek antara permukaan bawah benda dengan lantai. Gaya gesek ini bekerja pada
benda yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi gaya gesek statis adalah
gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam.
Di atas sudah dijelaskan bahwa besarnya gaya gesek bergantung pada kekasaran
permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat kekasaran ini dinyatakan
dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien gesekan disebut koefisien
gesek statis, disimbolkan μs. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya
gaya gesek juga dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada
benda. Secara matematis, rumus gaya gesek statis adalah sebagai berikut.
fs maks = μs N
Keterangan:
3
Sama seperti gaya gesek statik, besar gaya gesek kinetik juga bergantung pada gaya
normal serta tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan
(koefisien gesekan). Koefisien gesekan pada benda yang bergerak disebut koefisien
gesekan kinetis yang disimbolkan dengan μk. Secara matematis, rumus gaya gesek
kinetis adalah sebagai berikut.
fk = μk N
Keterangan:
• Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat • Tidak ada nilai maksimum.
akan bergerak.
4
Permukaan μs μk
• Gesekan kaki dengan jalan menyebabkan • Gesekan antara ban dengan aspal mengakibatkan
kita dapat berjalan. Kita lebih mudah ban menjadi aus. Ban aus ini dapat
berjalan di tanah dengan gaya gesek yang menyebabkan kendaraan tergelincir
besar dari pada berjalan di jalan yang licin
dengan gaya gesek kecil
• Ban kendaraan (sepeda, sepeda motor, • Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan
mobil, dsb.) dibuat beralur untuk mengakibatkan mesin menjadi aus. Untuk
memperbesar gaya gesek ban dengan jalan. mengurangi gesekan pada mesin, kita dapat
Jika ban kendaraan halus, kemungkinan menggunakan oli pelumas
kecelakaan akan lebih mudah terjadi
• Gesekan udara dimanfaatkan oleh penerjun • Gesekan antar gear dengan rantai kendaraan
payung. Dengan menggunakan parasut, dapat menimbulkan bunyi yang mengganggu
penerjun dapat sampai di bumi dengan jika rantai dalam keadaan kering. Untuk itu
selamat rantai harus diberi oli secara berkala
• Gaya gesek juga dimanfaatkan pada sistem • Gesekan kendaraan yang bergerak dengan udara
pengereman kendaraan dapat memperlambat kelajuannya
• Dalam balap mobil, badan mobil balap • Gesekan dapat menimbulkan luka lecet pada badan
dibuat aerodinamis. Dengan badan mobil kita, misalnya saat kita terjatuh kemudian kaki kita
yang aerodinamis, gesekan dengan udara bergesekan dengan jalan aspal maka kaki kita akan
5
menjadi sangat kecil sehingga mobil dapat tergores dan menimbulkan luka
melaju dengan kecepatan penuh. Bentuk
aerodinamis ini juga digunakan pada kereta
api supercepat yang dapat melaju dengan
kecepatan 261,8 km/jam. Selain itu, pesawat
juga menggunakan bentuk aerodinamis.
Pesawat Concorde bahkan dapat terbang
dengan kecepatan 2.150 km/jam
6
Frekuensi (f) dan periode (T) dalam GMB :
Keterangan :
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
π = 3,14 atau 22/7 atau tetap/tidak diganti angka
7
B. Besaran-Besaran Dalam Gerak Melingkar Beraturan
dengan:
Hal ini disebabkan dalam satu putaran, benda tersebut menempuh satu keliling
lingkaran (= 2 π R).
Gambar dibawah melukiskan sebuah titik P yang berputar terhadap sumbu yang
tegak lurus terhadap bidang gambar melalui titik O. Titik P bergerak dari A ke B
dalam selang waktu t. Posisi titik P dapat dilihat dari besarnya sudut yang ditempuh,
yaitu θ yang dibentuk oleh garis AB terhadap sumbu x yang melalui titik O. Posisi
sudut θ diberi satuan radian (rad). Besar sudut satu putaran adalah 360° = 2 θ radian.
8
Jika θ adalah sudut pusat lingkaran yang panjang busurnya s dan jari-jarinya R,
diperoleh hubungan:
dengan:
dengan:
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
dengan laju konstan dan arah kecepatan tegak lurus terhadap arah percepatan. Arah
kecepatan terus berubah sementara benda bergerak dalam lingkaran tersebut. Oleh karena
percepatan didefinisikan sebagai besar perubahan kecepatan, perubahan arah kecepatan
menyebabkan percepatan sebagaimana juga perubahan besar kecepatan. Dengan demikian,
benda yang mengelilingi sebuah lingkaran terus dipercepat, bahkan ketika lajunya tetap
konstan (v1= v2= v).
Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda serta fenomena dan keadaan yang
terkait dengan benda-benda tersebut. Untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi
atau dialami suatu benda, maka didefinisikan berbagai besaran-besaran fisika. Besaran-
besaran fisika ini misalnya panjang, jarak, massa, waktu, gaya, kecepatan, temperatur,
intensitas cahaya, dan sebagainya.
B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://lingkarstudionet.blogspot.com/2012/11/makalah-gaya-gesek-dan-pengaruhnya.html
https://www.fisikabc.com/2017/07/gaya-gesek.html
http://gurumuda.net/contoh-soal-gerak-melingkar-beraturan.htm
http://nurayuannisa.blogspot.com/2013/08/contoh-soal-dan-penyelesaian-gerak.html
http://parfisika.wordpress.com/sma-x/gerak-melingkar/
http://e-learningman1mdn.blogspot.com/2011/11/gerak-melingkar.html
11