Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

GERAK BERGULIR DI BIDANG MIRING


(M - 3)

Nama : Nazla Nadifah Banafsaj. R

NPM 200110200322

Partner : Pratama,Mulia,Alyssha,Syarifah,Nurdiana,
Syaira,Azkia,Destiana,Fuad
NPM : 306,308,324,326,338,345,348,350,352

Fakultas / Departemen : Peternakan/Ilmu Peternakan


Kelas / Kelompok : C/6

Tanggal : 5 Oktober 2020

Hari / Jam : Senin/14.30-16.30

Nama Asisten : Zaneta Helga Lovely Wibowo

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN AL
AMUNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

GERAK BERGULIR DI BIDANG MIRING

M-3

NAMA : Nazla Nadifah Banafsaj. R


NPM 200110200322
PARTNER : Pratama,Mulia,Alyssha,Syarifah,Nurdiana,
Syaira,Azkia,Destiana,Fuad
NPM : 306,308,324,326,338,345,348,350,352
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Ilmu Peternakan/Peternakan
JADWAL PRAKTIKUM : Senin,5 Oktober 2020

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, Oktober 2020


Asisten

NPM 140310190038
Nazla Nadifah Banafsaj.R
200110200322

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum yang berjudul “Gerak Bergulir di Bidang Miring”


yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sudut terhadap percepatan dan
menentukan percepatan benda yang bergerak pada bidang miring. Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum yaitu papan,silinder kayu/besi
padat,stopwatch,mistar metrik,dan penggaris sudut/busur. Percobaan ini diawali
dengan membuat sistem roda padat bergulir pada bidang miring,lalu menentukan
dimensi silinder,radius,dan tebal silinder. Setelah itu,menghitung kecepatan dan
percepatan dalam melakukan percobaan. Dalam praktikum ini diperlukan
ketepatan dalam menggunalan alat ukur waktu.

Kata Kunci : Gerak Bergulir di Bidang Miring,Kecepatan,Percepatan

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika
yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika terbagi
menjadi dua,yaitu kinematika dan dinamika. Kinematika menggambarkan
gerak titik benda dan sistem kelompok benda tanpa pertimbangan
penyebab gerak. Sedangkan dinamika mempelajari bagaimana gerak suatu
benda dengan memperhatikan penyebab terjadinya gerakan pada benda.
Dalam kehidupan sehari-hari,kita mengalami kesulitan dalam
melakukan suatu pekerjaan dalam memindahkan suatu benda dari suatu
tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Oleh karena itu,dibutuhkan
suatu alat untuk memudahkan pekerjaan tersebut,yaitu bidang miring.
Gerak bergulir pada bidang miring merupakan suatu gabungan dari dua
jenis gerak,yaitu gerak translasi dan rotasi. Gerak translasi adalah gerak
benda yang arahnya lurus dan menerapkan konsep Hukum Newton II.
Gerak rotasu adalah gerak yang mengalami perputaran pada poros tertentu
yang diakibatkan oleh adanya torsi. Jadi gerak bergulir pada bidang miring
membutuhkan suatu silinder untuk dijadikan sebagai objek yang
digulirkan pada suatu landasan miring.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh sudut terhadap percepatan
2. Menentukan percepatan benda yang bergerak di bidang miring
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Fungsi


1. Papan
Berfungsi sebagai bidang tempat bola bergulir.

Gb 1.1 Papan
2. Silinder kayu/besi padat
Berfungsi sebagai alat percobaan bergulir.

Gb 1.2 Silinder pejal


3. Stopwatch
Berfungsi untuk mengukur waktu selama percobaan.
4. Mistar metrik
Berfungsi untuk mengukur dimensi,radius,dan tebal silinder serta
untuk mengukur jarak tiap ujung papan.

Gb 1.3 Mistar metrik


5. Penggaris sudut/busur
Berfungsi untuk mengukur besar sudut kemiringan papan.

.
Gb 1.4 Penggaris sudut/busur
2.2 Prosedur Percobaan
1. Praktikan membuat sistem seperti gambar pada modul praktikum.
2. Menyiapkan stopwatch.
3. Mengukur dimensi silinder,radius,tebal silinder
menggunakan mistar metrik. Mencatat data dengan
pengukuran berulang.
4. Menentukan posisi awal di bagian papan yang lebih tinggi (titik
A) dan posisi akhir di lantai (Titik B).
5. Mengguliran silinder dari titik A ke titik B dan mengukur
waktunya dengan stopwatch,melakukan pengukuran berulang
(lima kali).
6. Mevariasikan posisi titik A sehingga lebih pendek dari
posisi awal,mengukur dan mencatat jaraknya.
7. Mevariasikan lagi posisi titik A lebih dekat ke titik B,dua atau
tiga variasi tambahan.
8. Membuat grafik kecepatan (sumbu vertikal) terhadap waktu
(sumbu horizontal) dari data yang sudah diperoleh.
Menghitung percepatan menggunakan metode kuadrat terkecil.
9. Menghitung kesalahan relatifnya.
10. Mendokumentasikan kegiatan praktikum pada laporan
akhir praktikum.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Percobaan


3.1.1 Data pengukuran silinder pejal
Tabel 1. Pengukuran silinder pejal
Penguku
Diameter (d) Jari-jari (r) Tebal
ran ke-N
1 0,045 ± 0,0005 𝑚 0,0225 ± 0,0005 𝑚 0,13 ± 0,0005 𝑚
2 0,042 ± 0,0005 𝑚 0,021 ± 0,0005 𝑚 0,12 ± 0,0005 𝑚
3 0,045 ± 0,0005 𝑚 0,0225 ± 0,0005 𝑚 0,14 ± 0,0005 𝑚
4 0,044 ± 0,0005 𝑚 0,022 ± 0,0005 𝑚 0,13 ± 0,0005 𝑚
5 0,046 ± 0,0005 𝑚 0,023 ± 0,0005 𝑚 0,13 ± 0,0005 𝑚

3.1.2 Data percobaan sudut 30°


1. Data variasi pertama
Tabel 2.1 Variasi pertama sudut 30°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,50 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚
2 0,60 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

3 0,65 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

4 0,64 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

5 0,55 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚


2. Data variasi kedua
Tabel 2.2 Variasi kedua sudut 30°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,54 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,40 ± 0,0005 𝑚

2 0,54 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,40 ± 0,0005 𝑚

3 0,50 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,40 ± 0,0005 𝑚

4 0,49 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,40 ± 0,0005 𝑚

5 0,52 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,40 ± 0,0005 𝑚

3. Data variasi ketiga


Tabel 2.3 Variasi ketiga sudut 30°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,48 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,35 ± 0,0005 𝑚

2 0,38 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,35 ± 0,0005 𝑚

3 0,42 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,35 ± 0,0005 𝑚

4 0,38 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,35 ± 0,0005 𝑚

5 0,39 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,35 ± 0,0005 𝑚


4. Data variasi keempat
Tabel 2.4 Variasi keempat sudut 30°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,29 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,30 ± 0,0005 𝑚

2 0,27 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,30 ± 0,0005 𝑚

3 0,30 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,30 ± 0,0005 𝑚

4 0,30 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,30 ± 0,0005 𝑚

5 0,32 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,30 ± 0,0005 𝑚

5. Data variasi kelima


Tabel 2.5 Variasi kelima sudut 30°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,27 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,25 ± 0,0005 𝑚

2 0,27 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,25 ± 0,0005 𝑚

3 0,26 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,25 ± 0,0005 𝑚

4 0,29 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,25 ± 0,0005 𝑚

5 0,25 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,25 ± 0,0005 𝑚


3.1.3 Data percobaan sudut 45°
1. Data variasi pertama
Tabel 2.6 Variasi pertama sudut 45°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,28 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,65 ± 0,0005 𝑚

2 0,26 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,65 ± 0,0005 𝑚

3 0,35 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,65 ± 0,0005 𝑚

4 0,33 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,65 ± 0,0005 𝑚

5 0,32 s 0,80 ± 0,0005 𝑚 0,65 ± 0,0005 𝑚

2. Data variasi kedua


Tabel 2.7 Variasi kedua sudut 45°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,27 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,60 ± 0,0005 𝑚

2 0,25 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,60 ± 0,0005 𝑚

3 0,25 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,60 ± 0,0005 𝑚

4 0,29 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,60 ± 0,0005 𝑚

5 0,30 s 0,70 ± 0,0005 𝑚 0,60 ± 0,0005 𝑚


3. Data variasi ketiga
Tabel 2.8 Variasi ketiga sudut 45°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,25 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,55 ± 0,0005 𝑚

2 0,27 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,55 ± 0,0005 𝑚

3 0,30 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,55 ± 0,0005 𝑚

4 0,25 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,55 ± 0,0005 𝑚

5 0,30 s 0,60 ± 0,0005 𝑚 0,55 ± 0,0005 𝑚

4. Data variasi keempat


Tabel 2.9 Variasi keempat sudut 45°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,18 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,50 ± 0,0005 𝑚

2 0,23 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,50 ± 0,0005 𝑚

3 0,23 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,50 ± 0,0005 𝑚

4 0,16 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,50 ± 0,0005 𝑚

5 0,17 s 0,50 ± 0,0005 𝑚 0,50 ± 0,0005 𝑚


5. Data variasi kelima
Tabel 2.10 Variasi kelima sudut 45°
Percobaan
Waktu (t) Jarak (s) Tinggi (h)
ke-N
1 0,19 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

2 0,16 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

3 0,17 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

4 0,17 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

5 0,16 s 0,40 ± 0,0005 𝑚 0,45 ± 0,0005 𝑚

3.2 Pengolahan Data


Rumus yang digunakan
1. Waktu (t)

𝑡̅ = ∑ ̅ 2
, ∆𝑡̅ = √ ∑(𝑡 − 𝑡) , 𝑡̅ ± ∆𝑡
𝑡
𝑁 𝑁(𝑁 − 1)

2. Jari-jari (r) silinder

∑𝑑 ∑(𝑑̅ − 𝑑)2
, ∆𝑑 = √
𝑑= 𝑁(𝑁 − 1)
𝑁
1 ∆𝑑̅
𝑟̅ = 𝑑 , 𝑟̅ ± ∆𝑟̅
2 ∆𝑟̅ = | | . 𝑟̅,
𝑑̅
3. Kecepatan (v)

2𝑔ℎ 1
𝑣=√
1 + , 𝑘=
𝑘 2

4. Grafik kecepatan terhadap waktu


5. Percepatan dengan formula modul
2
𝑎𝑓 = 𝑔 sin 𝛼
3
6. Percepatan dengan metode kuadrat terkecil
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2
7. Kesalahan relatif
𝑎𝑓 − 𝑎𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | . 100%
𝑎𝑓
𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅

3.2.1 Pengolahan data silinder pejal


1. Diameter (d)
0,222
𝑑̅ = = 0,044 𝑚
5
2(0,044−0,045)2+(0,044−0,042)2+(0,044−0,044)2+(0,044−0,046)2
∆𝑑̅ = √
5(5−1)

0,00001
∆𝑑̅ = √
20

∆𝑑̅ = 0,000707 m

2. Jari-jari (r)
1
𝑟̅ = (0,044) = 0,022 𝑚
2
0,000707
∆𝑟̅ = | | . 0,022
0,044
∆𝑟̅ = 0,000353 𝑚
𝒓̅ ± ∆𝒓̅ = 𝟎, 𝟎𝟐𝟐 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟑𝟓𝟑
3.2.2 Pengolahan data sudut 30°
1. Variasi pertama
 Waktu (t)
2,94
𝑡̅ = = 0,588 𝑠
5
0,01586
∆𝑡̅ = √ = 0,02816 𝑠
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟓𝟖𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟐𝟖𝟏𝟔


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,45) 8,82
𝑣=√ =√ = 2,425
1 + 1/2 3/2
2. Variasi
kedua
 Waktu (t)
2,59
𝑡̅ = = 0,518 𝑠
5
0,00206
∆𝑡 = √ = 0,01015
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟓𝟏𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟎𝟏𝟓


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,40) 7,84
𝑣=√ =√ = 2,286
1 + 1/2 3/2
3. Variasi
ketiga
 Waktu (t)
2,05
𝑡̅ = = 0,41 𝑠
5
0,0072
∆𝑡 = √ = 0,01897 𝑠
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟒𝟏 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟖𝟗𝟕
 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,35) 6,86
𝑣=√ =√ = 2,138
1 + 1/2 3/2
4. Variasi keempat
 Waktu (t)
1,48
𝑡̅ = = 0,296 𝑠
5
0,0013
∆𝑡 = √ = 0,00806 𝑠
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟐𝟗𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟖𝟎𝟔


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,3) 5,88
𝑣=√ =√ = 1,979
1 + 1/2 3/2

5. Variasi
kelima
 Waktu (t)
1,34
𝑡̅ = = 0,268 𝑠
5
0,00087
∆𝑡 = √ = 0,0066 𝑠
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟐𝟔𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟔𝟔


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,25) 4,9
𝑣=√ =√ = 1,807
1 + 1/2 3/2

6. Percepatan dengan formula modul


2
𝑎𝑓 = (9,8) sin 30°
3
2
𝑎𝑓 = (9,8)(0,5)
3
𝑎𝑓 = 3,267
7. Percepatan dengan metode kuadrat terkecil
Tabel 3.1 Data untuk menghitung percepatan pada sudut 30°
variasi
waktu (x) Kecepatan (y) xy 𝒙𝟐
ke-N
1 2,94 2,425 7,1295 8,6436
2 2,59 2,286 5,92074 6,7081
3 2,05 2,138 4,3829 4,2025
4 1,48 1,979 2,92892 2,1904
5 1,34 1,807 2,42138 1,7956
Jumlah 10,4 10,635 22,78344 23,5402

5(22,78344) − (10,4)(10,635)
𝑎𝑡 =
5(23,5402) − (108,16)
3,3132
𝑎𝑡 =
= 0,34726
9,541

Grafik kecepatan terhadap waktu


Kecepatan (y)

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5


Waktu (x)

Grafik 1.1 kecepatan terhadap waktu dengan sudut 30°

8. Kesalahan relatif
3,267 − 0,34726
𝐾𝑆𝑅 = | | . 100%
3,267
𝐾𝑆𝑅 = 89,3707%
𝐾𝑃 = 100% − 89,3707% = 10,6293%
3.2.3 Pengolahan data sudut 45°
1. Variasi pertama
 Waktu (t)
1,54
𝑡̅ = = 0,308 𝑠
5
0,005464
∆𝑡̅ = √ = 0,0165 𝑠
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟑𝟎𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟔𝟓


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,65) 12,74
𝑣=√ =√ = 2,914
1 + 1/2 3/2
2. Variasi
kedua
 Waktu (t)
1,36
𝑡̅ = = 0,272 𝑠
5
0,002064
∆𝑡 = √ = 0,01015
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟐𝟕𝟐 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟎𝟏𝟓


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,6) 11,76
𝑣=√ =√ = 2,8
1 + 1/2 3/2

3. Variasi
ketiga
 Waktu (t)
1,37
𝑡̅ = = 0,274 𝑠
5
0,002536
∆𝑡̅ = √ = 0,01126 𝑠
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟐𝟕𝟒 ± 𝟎, 𝟎𝟏𝟏𝟐𝟔


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,55) 10,78
𝑣=√ =√ = 2,6808
1 + 1/2 3/2
4. Variasi keempat
 Waktu (t)
0,97
𝑡̅ = = 0,194
5
0,001928
∆𝑡 = √ = 0,009818
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟏𝟗𝟒 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟗𝟖𝟏𝟖


 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,5) 9,8
𝑣=√ =√ = 2,556
1 + 1/2 3/2

5. Variasi kelima
 Waktu (t)
0,85
𝑡̅ = = 0,17 𝑠
5
0,0006
∆𝑡 = √ = 0,00547
20

𝒕̅ ± ∆𝒕̅ = 𝟎, 𝟏𝟕 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟒𝟕
 Kecepatan (v)
2(9,8)(0,45) 8,82
𝑣=√ =√ = 2,425
1 + 1/2 3/2

6. Percepatan dengan formula modul


2
𝑎𝑓 = (9,8) sin 45°
3
2
𝑎𝑓 = (9,8)( 1⁄2 √2)
3
𝑎𝑓 = 4,619
7. Percepatan dengan metode kuadrat terkecil
Tabel 3.2 Data untuk menghitung percepatan dengan sudut 45°
variasi
waktu (x) Kecepatan (y) xy 𝒙𝟐
ke-
1 1,54 2,914 4,48756 2,3716
2 1,36 2,8 3,808 1,8496
3 1,37 2,6808 3,672696 1,8769
4 0,97 2,556 2,47932 0,9409
5 0,85 2,425 2,06125 0,7225
jumlah 6,09 13,3758 16,508826 7,7615

5(16,508826) − (6,09)(13,3758)
𝑎𝑡 =
5(7,7615) − (37,0881)
1,085508
𝑎𝑡 =
= 0,63133
1,7194

Grafik kecepatan terhadap waktu


kecepatan (y)

1
0 0.5 1 1.5 2
0 waktu (x)

Grafik 1.2 kecepatan terhadap waktu dengan sudut 45°


8. Kesalahan relatif
4,619 − 0,63133
𝐾𝑆𝑅 = | | . 100%
4,619
𝐾𝑆𝑅 = 86,3319%
𝐾𝑃 = 100% − 86,3319% = 13,6681%
3.3 Analisis Percobaan
Dilakukannya praktikum yang berjudul “Gerak Bergulir di Bidang
Miring” bertujuan untuk mengetahui pengaruh sudut terhadap
percepatan dan menentukan percepatan benda yang bergerak pada
bidang miring. Dalam melakukan praktikum ini,kita harus dapat
membedakan jarak dan perpindahan. Jarak merupakan panjang lintasan
total yang dilalui suatu benda,sedangkan perpindahan merupakan besar
perubahan posisi.
Pada praktikum ini,didapatkan hasil pengukuran dari
kecepatan,waktu,dan percepatan. Kecepatan merupakan suatu besaran
yang memperhitungkan arah geraknya terhadap waktu. Kecepatan
didapatkan dari pengukuran tinggi dari papan ke lantai. Kemudian dari
kecepatan tersebut dihasilkan percepatan,percepatan dengan metode
kuadrat terkecil,dan kesalahan relatif dari masing-masing percobaan.
Tabel 3.3 Hasil pengukuran Kesalahan Relatif
Sudut 𝒂𝒇 𝒂𝒕 𝑲𝑷
30° 3,267 0,34726 10,6293%
45° 4,619 0,63133 13,6681%

Berdasarkan tabel 3.3,perubahan sudut memengaruhi ketinggian


bidang miring yang menghasilkan kecepatan beerbeda. Kecepatan pada
sudut 30° atau pada papan yang lebih landai menghasilkan kecepatan
yang lebih kecil dibandingkan pada sudut
45° atau pada papan yang lebih curam,sehingga percepatan yang
dihasilkan pada papan yang lebih landai lebih kecil daripada papan
yang lebih curam. Kesalahan relatifnya pun mengikuti pada percepatan.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Telah ditentukan kecepatan silinder pada bidang miring.


4.2 Telah ditentukan percepatan dan percepatan menggunakan metode
kuadrat terkecil pada bidang miring.
4.3 Telah ditentukan kesalahan relatif pada setiap percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D. C. (2007). Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Handayani, d. (2009). Fisika : Untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.

Mikrajuddin. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.


Lampiran

Gb 1.5 Percobaan pada sudut 30°

Gb 1.6 Percobaan pada sudut 45°

Anda mungkin juga menyukai